Anda di halaman 1dari 18

OSMOTIC

FRAGILITY

Yane Liswanti, M.KM


Apa itu
Osmotic Fragility?

 Fragilitas = kerapuhan
 Fragilitas osmotic yaitu ketahan eri yang
menggambarkan kemampuan eritrosit tersebut untuk
menyerap air tanpa menyebabkan lisis.
Pengertian

 Suatu pemeriksaan untuk mengukur daya tahan


eritrosit terhadap cairan hipotonik

 Cairan fisiologis  0,9 % NaCl /0,5% NaCl

 Eritrosit
pecah pada lingkungan yang hipotonik  (<
0.9 % NaCl), dan mengkerut (crenate) pada
lingkungan yang hipertonik (> 0.9 % NaCl)
Tujuan dan Prinsip

 Tujuan

Untuk mengetahui indeks ketahanan eritrosit terhadap larutan


hipotonik

 Prinsip

Eritrosit dimasukkan kedalam berbagai pengenceran larutan


NaCl 0,5% sehingga eritrosit membengkak dan hemolisis.
 Eritrosit normal : - efek osmotic / cenderung menarik air dan mampu
memompa air dan ion Na + keluar sel.
 Mampu menahan keadaan hipotonik karena bentuk eri (cakram bikonkaf)
sehingga dapat menyerap air dengan memberi kemampuan pertambahan
volume +/- 70 % sebelum ketahanan membrane melampui.
 Besarnya penambahan volume tergantung bentuk eritrosit
Pengembangan permukaan eri sebelum mencapai bentuk sferis yang
memungkinkan terjadi hemolisis.
 Sel yang lebih tipis (leptosis, target cell, sickle cell) mempunyai
kemampuan yang lebih baik untuk mengembangkan volume permukaan
sebelum mencapai sferis.
Contoh :
- Sferositosis (daya osmotic rendah, fragilitas tinggi).
Sferosit merupakan bentuk eri yang lebih tebal dari normal
sehingga tidak tahan terhadap pertambahan volume.
- Sickle Cell (daya osmotic tinggi, fragilitas rendah). Sickle
cell mempunyai bentuk pipih sehingga lebih tahan terhadap
pertambahan volume.
Cara Kerja

•Tambahkan NaCl 0,5 % kedalam 12 tabung dengan volume tabung yang berbeda tiap tabung :

I 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
25 tetes 24 tetes 23 tetes …………… …………… ……………………. 14 tetes

2. Tambahkan akuadest masing-masing 0 tetes, 1, 2, 3 ………………. 25 tetes


3. Sehingga konsentrasinya 0,50 % ; 0,48 % ; ………..0,28 %
4. Tambahkan ke tiap tabung 1 tetes darah (+ EDTA)
5. Kocok dan biarkan 2 jam pada suhu kamar
Pembacaan Hasil

Periksa supernatannya
 Permulaan hemolisis : supernatant kekuningan (resistensi minimal)
 Hemolisis sempurna : supernatant merah dan tidak ada endapan eri
(resistensi maksimal)
 Nilai normal : Permulaan hemolisis = 0,44 % (+/- 2)
Hemolisis sempurna = 0,34 % (+/- 2)
 Permulaan hemolisis (resistensi minimal) : pengenceran terendah/
konsentrasi tertinggi yang menunjukan terjadinya permulaa hemolisis.
 Hemolisis sempurna (resistensi maksimal) : pengenceran tertinggi/
konsentrasi terendah yang menunjukan terjadinya hemolisis sempurna.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi pemeriksaan :
1. Bentuk eritrosit
2. Permukaan eritrosit
3. Volume eritrosit
4. Fungsi membrane eritrosit

 Peningkatan fragilitas osmotic : terjadi pada anemia hemolitik, hereditary


sperocytosis.
 Penurunan fragilitas osmotic : terjadi pada penyakit hati, sickle cell
anemia, anemia defisiensi Fe, thalasemia, polisetemia vera dan bila
terdapat target cell positif.
Cara kerja
Nilai normal

o Mulai lisis pada NaCl 0,44% (0,42% ± 0,02 % NaCl)


o Hemolisis sempurna pada NaCl 0,34% (0,34% ± 0,02%
NaCl)
Interpretasi Hasil
 Peningkatan fragilitas osmotik dapat ditemukan pada
sferositosis. Pada keadaan ini sel mengalami penurunan
perbandingan luas permukaan terhadap volume sel.
 Hal ini menyebabkan sel sferosit tidak dapat
mengembang seefektif eritrosit diskoid normal dan
menjadi lebih rentan terhadap tekanan osmotik.
 Peningkatan fragilitas osmotik juga dapat ditemukan
pada anemia hemolitik autoimun (Paleari & Mosca,
2008),pasca transfusi (inkompatibilitas ABO 2 dan
Rhesus), toksisitas obat atau zat kimia, leukemia
limfositik kronis, dan luka bakar.
Interpretasi Hasil
Penurunan fragilitas osmotik Pada keadaan :
 talasemia (mayor dan minor),
 anemia (defisiensi besi, asam folat, B6),
polisitemia vera,
 post splenektomi,
 nekrosis hati akut dan subakut,
 ikterik obstruktif.
Kelainan eritrosit
 Mikrosit
o Diameter 6  μm
o Normal 10%
o Biasanya pada Anemi Def Fe
 
 
 Makrosit

o Diameter 9-12  μm


o Normal 10%
o Biasanya pada Anemi Def Vit12/ Def asam folat
  

 Basofilik Stipling
o Eritrosit dengan granula biru-hitam granula ini dari kondensasi atau presipitasi RNA ribosom akibat dari
defective hemoglobin syntesis

 
 
 
 
 Hipokrom
o Eritrosit pucat di tengah > 1/3nya
o Normal 10%
o Kurangnya Hb
o Pada anemi def Fe
 
Kelainan eritrosit
 Eliptosit
o Eritrosit berbentuk oval (ovalosyt) atau lonjong (pensil cell/sel cerutu)
o Osmotic fragility meningkat
o Distribusi cholesterol dalam membrane akumulasi
o Cholesterol dipinggir
 Lakrimasit

o Eritrosit berbentuk tetesan air


o Nama lain Tear Drop cell

 Howell Jolly
o Eritrosit yang mengandung fragmen kromatin akibat pembelahan /
mitosis abnormal pada tahap orthochromic yang gagal membentuk inti
 
 Leptosyt

o Eritrosit dengan pucat di tengah besar


o Diameter besar tapi volume sama
Kelainan eritrosit
 Target Cell
o Eritrosit yang gelap di tengah
o Nama lain Target Cell (seperti sasaran)
o Normal 2%
o Akibat cytoplasmic aturation
o Defects and liver disease
 
 Acantocyt 

o Eritrosit dengan tonjolan sitoplasma yang runcing


o Tonjolan tidak teratur
o Akibat defisiensilow-dencity betha Lipoprotein
  
 
 Burr Cell

o Eritrosit dengan tonjolan sitoplasma yang tumpul teratur


o Akibat dari passage through fibrin network
  
 
 Crenated Cell

o Eritrosit dengan sitoplasma mengkerut


o Terjadi karena hipertronik larutan pada saat pengeringan apusan
Kelainan eritrosit
 Scistocyt
o Eritrosit dengan bentuk tak teratur
o Akibat proses fragmentasi
o Dikeluarkan ke dalam sirkulasi oleh RE sistem
 
 Stomatocyt
o Eritrosit pucat memanjang di tengah
o Normal, 5%
o Akibat meningkatnya Sodium dalam sel dan menurunnya Potasium
 
 
 Sferosit
o Eritrosit tanpa pucat di tengah
o Bentuk lebih kecil, tebal
o Akibat dari developmental defect
 
 
 Cabot Ring
o Eritrosit mengandung cincin Cabot
o Penyebab kegagalan eritopoiesis
o Terbentuk dari kumparan mitosis
o Artefak akibat kerusakan protein
 
Kelainan eritrosit
 Papenheimer
o Eritrosit dengan granula besi (ferritin agregate)
o Disebut juga Siderosit
o Ditemukan pada anemi hemolitik, infeksi, Splenectomy
 
 
 Sickle Cell

o Eritrosit yang memanjang dan melengkung dengan 2 katup


uncing
o Nama lain : Drepanocyt
o Eritrosit yang mengalami
perubahan bizarre muncul pada keadaan kurang oksigen di udara
 

Anda mungkin juga menyukai