Anda di halaman 1dari 8

PEMERIKSAAN

HEMOSTATIS

ANING NOOR AZIZAH


P00341018053
1.PEMERIKSAAN FUNGSI VASKULAR
a.Pemeriksaan Rumple leede
pemeriksaan rumple leede merupakan pemeriksaan
dimana pembuluh darah di bendung menggunakan
spignomanometer pada tekanan tertentu selama 10
menit.
Pada pemeriksaan rumple leede asil positif dapat
diketaui jika pada lingkaran berdiameter 5 cm,kira kira 4
cm distal dari fossa cubiti terbentuk bercak merah
sebanyak lebih dari 10 bercak merah.hasil positif juga
dapat disimpulkan apabla terdapat banyak pechia pada
bagian distal pada bagian pergelangan tangan.asil
positif memperlihatkan bahwa kemampuan vaskuler
pasien tersebut baik ketika terjadi tekanan pada
pembuluh darah.
b.Pemeriksaan masa perdarahan
Pemeriksaan masa perdarahan dilakukan untuk
menentukan lamanya perdarahan ketika terjadi
perlukaan pada pembuluh darah.terdapat dua metode
pemeriksaan masa perdarahan yaitu metode duke dan
ivy.metode duke perlukaan pembuluh dara kapiler
dilakukan pada daerah cuping telinga,sedangkan
metode ivy,perlukaan dilakukan pada bagian voler
lengan.seperti uji rumple leede pemeriksaan masa
perdarahan dilakukan untuk menilai kemampuan
vaskuler pembuluh dara ketika terjadi perdaraan,akan
tetapi uji ini juga dipengaruhi oleh jumlah serta fungsi
trombosit.
Pemeriksaan masa perdarahan metode Ivy,
Pemeriksaan masa dilakukan pembendungan pada lengan yang
akan diuji menggunakan spigmomanometer pada
perdarahan metode Duke,
tekanan 40 mmHg. Setelah dilakukan
dilakukan penusukan pembuluh pembendungan, bagian voler lengan diantisepsis
kapiler pada anak daun telinga, menggunakan alkohol 70% dan dibiarkan
setelah anak daun telinga mengering. Setelah alkohol mengering, dilakukan
penusukan bagian voler lengan pasien. Ketika
tersebut diantisepsis terlihat tetes darah pertama pada daerah
menggunakan kapas alkohol tusukan, makastopwatch dinyalakan. Tetes darah
70%. Ketika tetes darah keluar tersebut diserap menggunakan kertas saring
setiap 30 detik hingga luka tertutup (tidak
dari daerah tusukan, maka
terdapat darah pada kertas saring). Pada metode
stopwatch dinyalakan. Tetes ini, kondisi pasien normal jika luka pada pasien
darah tersebut diserap terhenti antara 1-6 menit.
menggunakan kertas saring Apabila pada pemeriksaan masa
perdarahan metode Ivy didapat hasil lebih dari 10
setiap 30 detik hingga luka menit, maka pemeriksaan perlu diulang. Hal
tertutup (tidak terdapat darah tersebut dikarenakan kekhawatiran tertusuknya
pada kertas saring). Pada metode pembuluh darah vena ketika penusukan bagian
voler lengan pasien. Apabila hasil uji ulang masih
ini, kondisi pasien normal jika luka
didapat masa perdarahan lebih dari 10 menit,
pada pasien terhenti antara 1-3 maka dapat membuktikan terdapatnya kelainan
menit. pada proses hemostasis.
2.Pemeriksaan fungsi seluler
Trombosit merupakan bagian sel yang berperan
dalam proses pembekuan darah dengan melakukan
proses adhesi, agregasi primer, agregasi sekunder dan
reaksi pelepasan. Apabila jumlah ataupun fungsi dari
trombosit tidak normal, maka proses pembekuan darah
dapat terhambat dan masa perdarahan akan
memanjang. Untuk mengetahui hal tersebut, maka
perlu dilakukan pemeriksaan terhadap jumlah serta
fungsi dari trombosit.
a.Pemeriksaan jumlah trombosit
Jumlah trombosit dapat diketahui dengan melakukan
perhitungan sel trombosit, baik menggunakan alat otomatisasi
ataupun menggunakan metode manual. Perhitungan sel trombosit
pada alat otomatisas dapatmenggunakan berbagai macam
metode, seperti electrical impedance, flowcitometri dan flowresensi
flowsitometri.
Penghitungan jumlah trombosit, selain menggunakan alat
otomatisasi, dapat juga dilakukan secara manual. Perhitungan
secara menual dilakukan dengan mengencerkan darah sampel
menggunakan larutan tertentu. Pelarut yang digunakan antara lain,
amonium oxalat dan Rees Ecker. Setelah dilakukan pengenceran,
sel trombosit akan dihitung menggunakan bilik hitung Improved
Neubauer dengan luas lapang pandang 1mm2. Jumlah sel
trombosit setiap mikroliter darah dihitung berdasarkan volume
pengenceran dan volume lapang pandang perhitungan sel
b.Pemeriksaan fungsi trombosit
Pada proses hemostasis, trombosit berfungsi untuk
membentuk sumbat trombosit, agar perdarahan dapat
terhenti. Untuk mengetahui fungsi trombosit, dapat
dilakukan pemeriksaan agregasi trombosit.
Pemeriksaan agregasi trombosit dapat dilakukan
menggunakan alat aggregometer. Selain untuk menilai
fungsi trombosit, pemeriksaan agregasi trombosit dapat
digunakan untuk membantu diagnosa hyperkoagulasi
yang dapat menyebabkan trombosis akibat
terbentuknya trombus.
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai