Anda di halaman 1dari 14

FIBRINOGEN

 Yane Liswanti, M.KM


FIBRINOGEN
Fibrinogen = factor I :
salah satu protein yang disintesis oleh hati yang merupakan
reaktan fase akut berbentuk globulin beta.
Protein ini berguna untuk membantu proses hemostasis
dengan menstimulasi pembentukan trombus.
Rasio plasma normal dari fibrinogen berkisar antara 200-
400 miligram per desiliter (mg/dL).
Tujuan :
Pemeriksaan fibrinogen berguna untuk:
1. mengetahui adanya kelainan pembekuan darah,
2. mengetahui adanya resiko terjadinya pembekuan darah
(peningkatan resiko terjadinya Penyaikt Jantung
Koroner (PJK) dan Stoke)
3. mengetahui adanya gangguan fungsi hati.
PRINSIP

Fibrinogen bila dipanaskan sampai 56˚C akan mengendap


sedangkan factor-factor lain dalam plasma tidak.
METODE
 metode Heat method (semi kuantitatif)
 Metode Clauss (kuantitatif)
Prinsip kerja Pemeriksaan Fibrinogen

 Pemeriksaan fibrinogen dilakukan dengan metode Heat


method (semi kuantitatif) Pemeriksaan ini bertujuan
menilai terbentuknya bekuan bila di dalam plasma yang
diencerkan ditambahkan dengan thrombin.
 Fibrinogen dipanaskan sampai suhu 56˚C agar
mengendap secara optimal.
Bahan Pemeriksaan
 Bahan pemeriksaan yang digunakan adalah darah vena
dengan antikoagulan natrium sitrat 3.8% dengan
menggunakan perbandingan 9 : 1
 Pemeriksaan Fibrinogen ini menggunakan tabung
plastik atau gelas yang dilapisi silikon. Sampel
dicentrifuge selama 10 menit pada kecepatan 2.500 rpm.
 Kemudian Plasma yang didapat dipisahkan dalam
tabung plastik dan tahan 8 jam pada suhu 20˚C
Cara kerja metode Heat

1. Ambil darah sekitar 2 cc dan tambahkan antikoagulan sitrat


2. Ambil plasma dengan microtube sampai ¾ nya
3. Tutup dengan creatoseal
4. Panaskan sampai 56oC pada waterbath selama 15 menit
5. Sentrifuge dengan kecepatan 1000 rpm selama 5 menit
6. Endapan yang terjadi dihitung dengan calculator hematokrit
7. Dihitung persen dari endapan terhadap volume plasma

Perhitungan :
Misalnya didapat 2,5% jumlah fibrinogen, maka hasilnya 2.5 x 100 mg
% = 250 mg%
 
Nilai Normal: 200 - 400 mg%
Interpretasi Hasil Pemeriksaan Fibrinogen
PENURUNAN KADAR:
 Penurunan fibrinogen menyebabkan penurunan kemampuan tubuh
membentuk bekuan darah yang stabil.
 Penurunan fibrinogen kronis berkaitan dengan penurunan produksi akibat
kelainan kongenital (afibrinogenemia, hipofibrinogenemia) atau kelainan
didapat (stadium akhir penyakit hepar, malnutrisi).
 Penurunan fibrinogen akut disebabkan oleh peningkatan konsumsi
fibrinogen seperti pada DIC, fibrinolisis abnormal, tranfusi darah masif
dalam waktu singkat (hemodilusi), trauma.
 Dikatakan DIC bila dijumpai penurunan fibrinogen disertai pemanjangan
PT atau APTT pada sepsis atau trauma.
 Obat-obatan tertentu dapat menurunkan kadar fibrinogen, antara lain
steroid anabolik, androgen, phenobarbital, streptokinase, urokinase, asam
valproat. 
PENINGKATAN KADAR:
 infeksi akut atau kerusakan jaringan (perannya sebagai protein fase akut),
 keganasan,
 infark miokard,
 stroke,
 inflamasi (arthritis rheumatoid, glomerulonephritis),
 kehamilan,
 merokok sigaret,
 kontrasepsi oral,
 penggunaan preparat estrogen.
 Hipertensi disertai peningkatan fibrinogen meningkatkan resiko stroke.
 Peningkatan fibrinogen yang berkaitan dengan infark miokard, stroke dan
penyakit arteri perifer disebabkan oleh peningkatan viskositas,
peningkatan koagulasi, peningkatan availabilitas untuk adhesi dan
agregasi trombosit.
Faktor yang dapat mempengaruhi hasil temuan
pada saat pemeriksaan Fibrinogen :

 Trauma paska bedah dan kehamilan trimester ketiga juga


dapat menyebabkan temuan positif palsu dari adanya
peningkatan kadar pada fibrinogen,
 Terjadi Hemolisis pada sampel juga dapat menyebabkan
temuan yang tidak akurat,
 Penggunaan alat atau obat Kontrasepsi oral serta
penggunaan heparin dapat meningkatkan temuan uji
Laboratorium.
Alat dan Bahan
Prosedur kerja
Thanks….

Anda mungkin juga menyukai