Anda di halaman 1dari 12

TUGAS SWAMEDIKASI

“KONSTIPASI”

OLEH : KELOMPOK V
MAMARDIKA PUTERI YULIANI 1920384264
MARIA SKOLASTIKA SALU 1920384265
MELINDA YULIANASARI 1920384266
MELYANTI MAGDALENA HUTASOIT 1920384267
Definisi
• Konstipasi adalah suatu kondisi
medis yang ditandai dengan
kesulitan buang air besar sebagai
akibat dari feses yang mengeras.
• merupakan gejala yang
mengindikasikan adanya
penyakit atau masalah.
• Normalnya frekuensi defekasi
berkisar dari 2-3 kali sehari
hingga 3 kali seminggu.
Patofisiologi
penyebab konstipasi : f) penggunaan obat (analgesik,
a) kelainan saluran pencernaan antikolinergik, antidepresan
(divertikulitis) trisiklik, antasida, barium sulfat,
blok kanal calsium, klonidin
b) gangguan metabolisme diuretik)
(diabetes)
g) umumnya terjadi karena
c) gangguan endokrin rendahnya konsumsi serat
(Hipotiroidism)
d) faktor psikologis
e) kehamilan
Manisfestasi klinik
• pasien mengeluh tentang rasa • terapi pasien dengan
tidak nyaman dan kembung di mengetahui frekuensi
perut, pergerakan usus halus pergerakan usus dan tingkat
yang hilang timbul, feses dengan keparahan kosntipasi, makanan,
ukuran kecil, perasaan penuh
atau kesulitan atau sakit pada penggunaan laksatif,
saat mengeluarkan feses penggunaan obat-obatan yg
dapat menyebabkan konstipasi.
• implikasi dapat bervariasi ulai
dari rasa tidak nyaman sampai
gejala usus besar atau penyakit
serius lainnya
Terapi

Tujuan terapi Golongan obat


• pencegahan konstipasi lebih • Senyawa yang dapat melunakkan
lanjut melalui perubahan gaya feses dalam 1-3 hari (metil selulosa,
emolien laktulosa, sorbitol,manitol)
hidup terutama makanan
• senyawa yang dapat menghasilkan
• mengembalikan fungsi normal feses lunak atau semifluid dalam 6-
usus untuk konstipasi akut 12 jam (bisakodil, fenolftalin,
magnesium dosis rendaj)
• terapi dilakukan dengan terapi • senyawa yang mempermudah
nonfarmakologi (modifikasi pengosongan usus dalam 1-6 jam
makanan kaya serat) dan terapi (magnesium sitrat, magnesium
farmakologi (laksatif) hidroksida, magnesium sulfat,
natrium fosfat)
Kasus
1. Ibu X (34 tahun) datang ke apotek dengan keluhan susah buang air
besar, dalam seminggu <3 kali, saat buang air besar perlu mengejang.
Saat ini pasien sedang hamil. Pasien menanyakan kepada apoteker di
apotek obat apa yang bisa digunakan untuk menghilangkan keluhan
yang dialaminya tersebut?
Penyelesaian

Identifikasi : Analisis keluhan :


• Berdasarkan keluhan pasien
kemungkinan pasien mengalami
• Nama : Ibu X konstipasi. Kehamilan dapat
• Usia : 34 Tahun menyebabkan konstipasi pada
sebagian besar wanita. Faktor-faktor
• Jenis Kelamin : Perempuan seperti peprubahan hormon,
• Keluhan : Susah buang air besar, berkurangnya aktivitas fisik, stres,
suplementasi zat besi dan
jarang buang ai besar (<3 kali dalam perubahan fisiologis berperan
seminggu dan saat buang air besar terhadap timbulnya konstipasi
perlu mengejang. Pasien sedang selama kehamilan. Anjurkan pasien
hamil. untuk mengonsumsi makanan tinggi
serat.
Terapi

• Non Farmakologi : Banyak minum air putih


sekurang-kurangnya 8-12 gelas per hari,
makan makanan berserat (buah-buahan dan
sayuran), olahraga teratur dan aktif secara
fisik serta mengonsumsi makanan dan minum
minuman yang memiliki efek laksatif (yogurt,
prune dan jus prune).
• Farmakologi : Pada kasus ini untuk terapi
dengan obat dianjurkan apabila terapi non
farmakologi yang dianjurkan tidak berhasil.
Dengan catatan harus dengan resep dokter.
Kasus
2. Bapak Y umur 45 tahun datangg ke apotek dengan keluhan susah
buang air besar (defekasi), feses keras dan kecil-kecil menyerupai pensil
dan juga merasakan penurunan berat badan. Pasien mengakui kurang
mengonsumsi makanan berserat. Pasien menanyakan kepada apoteker
di apotek obat apa yang bisa digunakan untuk menghilangkan keluhan
yang dialaminya tersebut?
Penyelesaian

Identifikasi : Analisis keluhan :


Nama : Bapa Y Berdasarkan keluhan pasien
Usia : 45 Tahun kemungkinan pasien mengalami
Jenis Kelamin : Laki-laki konstipasi transit normal, jenis
konstipasi yang paling banyak
Keluhan : susah buang air besar dijumpai yang ditandai dengan
(defekasi), feses keras dan kecil-
kecil menyerupai pensil dan juga kesulitan buang air besar disertai
merasakan penurunan berat penurunan berat badan.
badan.
Terapi
• Farmakologi : Dulcolax tablet 5 mg. Dulcolax
mengandung bisacodyl yang merupakan
laksatif stimulan untuk merangsang motilitas
usus terutama usus besar. Diminum sehari 1 x
1-2 tablet (5-10 mg).
• Efek samping : diare, mual, muntak dan
lemas.
• Non Farmakologi : Banyak minum air putih
sekurang-kurangnya 8-12 gelas per hari,
makan makanan berserat (buah-buahan dan
sayuran), olahraga teratur dan aktif secara
fisik serta mengonsumsi makanan dan minum
minuman yang memiliki efek laksatif (yogurt,
prune dan jus prune).

Anda mungkin juga menyukai