Pertanyaan
1. Danis : Apakah terdapat hubungan antara usia dan aktivitas pasien dengan kasus?
2. Aji : Hubungan antara obat pencahar dengan keluhan pasien?
3. Vania : Mengapa feses pasien memiliki konsistensi yang keras seperti kotoran kambing,
warnanya cokelat gelap, dan pasien sering merasa tidak lampias ketika BAB?
4. Danen : Hubungan perut begah, penuh, dan tidak nyaman dengan sulit BAB?
5. Viona : Apa hubungan pasien mengonsumsi asam mefenamat dengan keluhan sulit
BAB pada pasien?
6. Danen : Hubungan konjungtiva anemis, nyeri tekan epigastrium, dan benjolan sebesar
kacang di anus dengan kondisi pasien?
7. Rafilla : Apa hubungan pola makan dan aktivitas yang dilakukan pasien dengan keluhan
yang dirasakan?
8. Mengapa dokter menggunakan sarung tangan dan meminta izin terlebih dahulu kepada
pasien sebelum melakukan pemeriksaan?
9. Jenis-jenis obat pencahar?
10. Luthfi : Hubungan antara hasil pemeriksaan darah rutin dan GDS dengan kondisi
pasien?
11. Qifa : Diagnosis banding dan diagnosis kerja?
12. Okan : Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis kerja dan banding?
13. Luthfi : Prognosis dan komplikasi yang dapat terjadi?
14. Jihan : Faktor risiko dari diagnosis pasien?
15. Cinta : Tata laksana dan edukasi untuk diagnosis di atas?
Jawaban
1. Danis : Apakah terdapat hubungan antara usia dan aktivitas pasien dengan kasus?
- Aji : Usia 70 tahun, lanjut usia. Lanjut usia lebih rentan konstipasi krn
- Perubahan hormon dan metabolisme, proses penuaan bs mempengaruhi
produksi hormon tertentu, juga memperlambat metabolisme tubuh, nah
ini bs mempengaruhi gerakan usus dan menyebabkan feses sulit keluar,
feses keras
- Gaya hidup, orang lanjut usia biasanya kebanyakan santai di rumah.
Gaya hidup kurang aktif bisa menyebabkan melambatnya gerakan usus.
Termasuk pola makan ynag berubah di usia tua
- Kondisi medis. Orang lanjut usia cenderung memiliki kondisi medis yang
bisa menjadi faktor risiko konstipasi seperti diabetes, hipotiroidisme,
parkinson, atau gangguan neurologis lainnya
- Penggunaan obat obatan. Orang lanjut usia biasanya memakai obat
obatan tertentu. antidepressan , obat tidur, obat penghilang rasa sakit
bisa memperlambat gerakan usus
- Gangguan psikologis. Stress dan gangguan psikologis tertentu bisa
mempengaruhi gerakan usus
- Qifa
Prevalensi konstipasi lanjut usia di indonesia sebesar 3,8% untuk lansia 60-69
tahun dan 6,3% pada usia 70 tahun. Semakin tinggi usia makin tinggi prevalensi
konstipasinya
Vania : Obat pencahar → obat yg digunakan untuk mengatasi sulit BAB atau konstipasi. Selain
itu untuk membersihkan usus sebelum tindakan medis. Obat pencahar jika dikonsumsi terus
menerus dalam jangka panjang juga bisa membuat usus kehilangan kemampuan alaminya untuk
melakukan gerakan secara alami. Tubuh menjadi ketergantungan pada obatnya. Kalau terus
menerus → tdk sesuai dosis → efek samping sesuai dgn skenario seperti kembung, mual,
dehidrasi, perut begah
Luthfi :
- Kebutuhan dosis meningkat → ketergantungan → usus hipotonik
Danis
● Okan
Mekanisme defekasi :
Propulsi feses menyebabkan distensi dinding rektum, menyebabkan refleks yang
merangsang rektum meregang. Rektum meregang karena tekanan feses yang mengumpul
di rektum → memacu reseptor → refleks pendek dan panjang → peningkatan peristaltik
di rectum → umpan balik → memacu otot sphincter ani jadi relaksasi → feses keluar
Refleks pendek merangsang plexus mesentericus di sigmoid, kolon, dan rectum
Refleks panjang memacu neuron somatik dan parasimpatik di medulla spinalis
sacrum
Kelainan mekanisme defekasi atau gangguan distensi dinding rectum → konstipasi
fungsional
● Qifa
Air membawa sisa metabolisme dan sebagai pelumas untuk sisa metabolisme bergerak
sepanjang kolon. Kolon memproses mekanisme pengelolaan cairan tubuh. Cairan tubuh
kurang → kolon semakin banyak menyerap air di sisa metabolisme → feses keras
● Luthfi
Konstipasi fungsional penyebab yang paling berperan adalah gaya hidup : diet
rendah serat, kurangnya asupan cairan, kurangnya aktivitas fisik, terbiasa
menunda BAB
4. Danen : Hubungan perut begah, penuh, dan tidak nyaman dengan sulit BAB?
● Viona
Gejala mengarah ke polip colorectal, yaitu tidak puas saat BAB, feses keras,
feses gelap, tanda anemia, perubahan pola defekasi mengarah ke ca colorectal.
Tapi karena ada benjolan, disebut polip colorectal, yaitu tumor jinak yang bisa
mengarah ke carsinoma. Terdapat perubahan feses menjadi coklat gelap
menandakan perdarahan di sal cerna yg merupakan manifestasi klinis polip
colorectal. Begah atau kembung, perubahan feses seperti kotoran kambing jg
merupakan alarm sign ca colon. Konjungtiva anemis menandakan perdarahan yg
tercampur di dalam feses. Faktor risiko : pola hidup tidak sehat, kurang serat dan
buah buahan, kurang olahraga, kebiasaan merokok dan alkohol, sedang
menjalani radioterapi di area perut
● Cinta
Faktor risiko polip colorectal : usia diatas 50 tahun, obesitas, memiliki
anggota keluarga dgn polip, kanker usus besar, radang usus, kurang
berolahraga, diabetes tipe 2 (GDS tinggi pada kasus).
Gejala : perubahan frekuensi BAB selama lebih dari 1 minggu krn
konstipasi atau diare, perubahan warna feses menjadi kehitaman/ada
kemerahan
● Aji
Konstipasi, feses terperangkap → meningkatkan tekanan dan distensi dinding usus →
kembung, tidak nyaman pada perut
Semakin lama feses terperangkap, semakin kering dan keras, semakin sulit keluar →
sakit dan tidak nyaman di perut dan panggul, sakit saat BAB
Kalau tidak diobati jadi komplikasi wasir, fissura ani, kanker usus, karsinoma,
colitis
● Okan
Begah karena ada konstipasi, feses lama di usus, menyebabkan tekanan, sehingga bakteri
di usus melepas lebih banyak gas → perut begah
Intoleransi makanan yang kureng, tidak bergizi → di kasus jarang buah dll
● Vania
Manifestasi adenoma colorectal : sembelit, diare, BAB tidak tuntas, BB turun
tanpa sebab yang jelas, mual muntah
Wasir internal : jarang ada gejala karena akibat pembengkakan pemb darah di
anus, pendarahan tidak disertai benjolan
Wasir eksternal : ada gatal, iritasi di sekitar anus, teraba benjolan diluar anus,
nyeri tekan, pendarahan keluar dari anus warna segar
5. Viona : Apa hubungan pasien mengonsumsi asam mefenamat dengan keluhan sulit
BAB pada pasien?
● Jihan
Asam mefenamat tergolong NSAID, untuk menurunkan nyeri. Di kasus karena
tulang linu. Cara kerja dengan menghambat enzim COX1 dan COX2. efek
samping ke gastrointestinal : diare, mual muntah, nyeri abdomen, konstipasi,
dispepsia, gastritis, hematemesis, dan ulkus peptikum. Salah satu efek samping
yaitu konstipasi terjadi karena adanya inhibisi jalur eksitasi neural pada sistem
saraf enterik sehingga gerakan peristaltik usus menurun dan menyebabkan
waktu transit feses di usus semakin lama, air banyak terserap, feses keras
● Qifa
NSAID efek sampingnya ke lambung, tukak peptik, di mana hal ini bisa menyebabkan
pendarahan dalam usus → anemia, konjungtiva anemis, hb turun
NSAID sifatnya lipofilik dan asam → merusak mukosa lambung
● Aji
OAINS menyebabkan dehidrasi, feses kering dan sulit dikeluarkan tubuh. Bisa
mempengaruhi keseimbangan elektrolit, mempengaruhi gerakan usus
6. Danen : Hubungan konjungtiva anemis, nyeri tekan epigastrium, dan benjolan sebesar
kacang di anus dengan kondisi pasien?
● Vania
Mengarah ke hemorroid, hemorhoid bisa disebabkan salah satunya krn riwayat
keluarga, diare kronis, obesitas, riwayat operasi di rectal, penyakit radang di
usus, kebiasaan seks anal
- Eksternal : memungkinkan benjolan yang posisnya menggantung diluar
anus, nyeri jika ditekan
Wasir tingkat kebutuhan manajemen medis sekitar 10-50% selama 5 tahun,
sehingga prognosis baik
● Viona
Faktor risiko hemorrhoid : gaya hidup menetap, status sosial ekonomi lebih
tinggi, cedera sumsum tulang belakang
● Jihan
Konjungtiva anemis menandakan anemia. Pada kasus anemia karena perdarahan saluran
cerna atau defisiensi besi, karena pola makan pasien sering konsumsi teh yang
mengandung tanin yg bisa mengikat zat besi pada makanan sehingga sulit diabsorbsi
tubuh → defisiensi zat besi → anemia
● rafilla
Konstipasi parah dan kronis memicu peradangan dinding usus yg menyebabkan
sakit di epigastrium. Beberapa kondisi yg menyebabkan ini adalah penyakit
irritable bowel syndrome, gastroparesis, obstruksi usus, penyakit inflamasi usus,
divertikulitis
Learning Objectives
7. Rafilla : Apa hubungan pola makan dan aktivitas yang dilakukan pasien dengan keluhan
yang dirasakan?
● Jihan :
- Pola makan : pasien jarang konsumsi air, lebih sering minum teh,
padahal air salah satunya untuk media eliminasi sisa metabolisme, bisa
melalui urin, saluran kemih, saluran napas, saluran cerna (tinja). Air untuk
melunakkan konsistensi tinja shg lebih mudah dikeluarkan. Teh
mengandung tanin yg menghambat absorbsi zat besi shg pd pasien bs
terjadi defisiensi besi, di pmx hb 9,8 (anemia). pasien jarang konsumsi
buah yg mengandung pektin. Di usus pektin difermentasi secara cepat
oleh bakteri yg menghasilkan asam lemak rantai pendek yg akan menarik
lbh banyak air ke usus shg membantu melunakkan feses
- Aktivitas : pasien tidak bekerja shg mengurangi aktivitas fisik. Aktivitas yg
kurang menyebabkan penurunan fungsi fisiologis tubuh, pada otot tubuh,
otot polos usus besar yg akan mengganggu proses defekasi, shg proses
pencernaan tdk berjalan optimal dan pembentukan feses terhambat.
Feses semakin lama di usus besar, air banyak terserap, feses mengeras
dan sulit dikeluarkan .
● CInta
Pasien pemilih dalam makan. Ada hubungan signifikan antara pola makan dan
BAB. makanan yg banyak serat akan meningkatkan pergerakan usus,
menghaluskan feses agar lebih mudah melalui kolon shg juga dapat
meningkatkan frekuensi defekasi. Jumlah dan jenis makanan jg berpengaruh.
Tiap hari kita harus mengikuti pedoman makanan : makanan pokok, lauk,
sayuran, buah buahan. Konsumsi air putih sesuai kebutuhan rata rata tubuh org
dewasa tubuh akan kehilangan 2,5 L cairan tubuh per hari. 1,5 L melalui urin,
500ml melalui keringat, 400ml melalui respirasi atau pernapasan, 100ml melalui
feses. Konsumsi minum 8-10 gelas (240ml) dijadikan pedoman pemenuhan
kebutuhan cairan. Kurangnya asupan serat berpengaruh signifikan di kasus ini.
● Aji
Pasien konsumsi makanan lunak. Sering makan makanan lunak meningkatkan
risiko konstipasi krn cenderung kurang mengandung serat, gerakan usus kurang
efektif karena kurang rangsangan untuk otot ususnya
8. Mengapa dokter menggunakan sarung tangan dan meminta izin terlebih dahulu kepada
pasien sebelum melakukan pemeriksaan?
● Cinta
Sarung tangan untuk melindungi jari tangan dari paparan zat berbahaya atau
virus yg infeksius. Colok dubur, di anus feses yg diperiksa merupakan feses
infeksius, jadi sarung tangan untuk melindungi dari virus. Biasanya yg digunakan
adalah bahan latex free yg hanya sekali pakai. Penggunaan sarung tangan
membuat petugas kesehatan leluasa, menurunkan risiko…
● Danen
Meminta izin untuk kenyamanan pasien karena pemeriksaan menyebabkan
ketidaknyamanan. Bagian anus termasuk privasi, jd perlu menjelaskan ke pasien
agar pasien paham dan nyaman
● Luthfi
Metilsolulosa akan mengembang dan membentuk gel emolien atau larutan kental
yg dapat melunakkan feses terutama digunakan untuk pasien yg tdk boleh
mengejan, misal pada pasien hemorrhoid
Contoh laksatif osmotik : magnesium sulfat
Laksatif stimulan / pencahar rangsang → menghambat natirum, kalium ATP-ase, Na K+
ATP ase, bisa mempengaruhi pencahar itu
Minyak jarak sudah jarang digunakan karena banyak efek samping seperti kolik,
dehidrasi, gangguan elektrolit
Bisakodil → dulcolax
Sena → biasanya untuk campuran obat tradisional untuk melangsingkan tubuh
Laksatif sering terjadi penggunaan irrasional yg bs menurunkan sensitivitas
mukosa usus shg usus gagal bereaksi thd rangsang fisiologis.
● Aji
Sena → obat pencahar herbal dari daun tanaman chasie sena untuk merangsang gerakan
usus dan melancarkan BAB pada orang konstipasi. Bekerja dgn merangsang gerakan
peristaltik usus. Sena tersedia dlm bentuk kapsul, tablet, teh, sirup. Jika digunakan dlm
jangka panjang bs menyebabkan efek samping : diare, kram perut, dehidrasi. Sena tidak
dianjurkan utnuk org dengan gangguan pencernaan : usus buntu, kolitis ulseratif, crohn;
dan wanita hamil atau menyusui
10. Luthfi : Hubungan antara hasil pemeriksaan darah rutin dan GDS dengan kondisi
pasien?
● Rafilla
Secara umum tidak ada hubungan langsung GDS dan konstipasi. Terkait
gangguan gula darah bs menyebabkkan konstipasi, faktor : neuropatik diabetes
bs mengurangi gerakan usus yg bs menyebabkan konstipasi. diet serat rendah
bs mengurangi konsumsi serat yg menimbulkan konstipasi. Dehidrasi
● Cinta
Diabetes bisa memicu kadar gula darah terus menerus → kerusakan saraf yg bisa
menyebabkan sembelit. Dlm beberapa kasus, pengobatan di diabetes juga menyebaban
sembelit. Penelitian menunjukkan pengidap diabetes punya risiko sembelit lebih tinggi.
Hasil studi : 60% pengidap diabetes mengalami sembelit → pengidap DM1 dan DM2
punya risiko lebih tinggi terhadap sembelit
● Vania
Di diabetes neuropatik menyebabkan kerusakan saraf yaitu n vagus yg
menginervasi salah satunya sal pencernaan. Kalau terganggu, kalau membuat
proses pencernaan lebih cepat bisa menyebabkan diare. Kerusakan saraf vagus
membuat pencernaan makanan lebih lambat menyabakn konstipasi. Kerusakan
saraf vagus bisa menyebabkan gastroparesis yg menyebabkan otot di perut
berubah fungsi yg membuat pengosongan lambung tidak teratur/kurang baik
● Rafilla
DD :
- Chagas → gangguan pencernaan karena infeksi parasit tripanosoma kruzi. Bisa
menyerang sistem pencernaan dan saraf, saraf terganggu peristaltik terhambat
menyebabkan konstipasi. Apusan darah tebal tipis terdapat gambaran parasit.
- Ileus obstruktif → faktor risiko ileus obstruktif. Feses terakumulasi mjd
terdistensi dan memicu ileus obstruktif. Pemfis ditemukan metalic sound, rontgen
abdomen 3 regio ditemukan step ladder dan herringbone appearance.
● Vania
Hemorrhoid ada internal dan eksternal
Internal : pembesaran pembuluh darah di dalam shg tidak teraba
Eksternal : benjolan menggantung di luar anus, tandanya ada gatal, iritasi, nyeri
di bagian anus. Kemungkinan ada perdarahan yang keluar
● AJi :
Fecaloma : feses keras dan mengendap di rektum, bisa membentuk massa / impaksi feses.
Gejala : sulit BAB, kembung, perut terasa penuh, nyeri epigastrium. Walaupun benjolan
tdk nyeri/berdarah, fecaloma harus segera ditangani krn bs memperburuk kosntipasi
kronis dan bs menybebakan obstruksi usus dan kerusakan saraf pada panggul. Fecaloma
bisa mengalami anemia krn feses keras bs menyebabkan perdarahan rectum →
kehilangan darah → anemia. Bisa diperiksa dgn colonoscopy atau sigmoiscopy
● Danis diagnosis
12. Okan : Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis kerja dan banding?
● Vio
Hemorrhoid
Pemfis : meliputi area sekitar anus, pasien disarankan mengejan untuk
mengetahui ada tidaknya dilatasi pembuluh darah di anus yang menonjol keluar.
Pmx lab : untuk melihat adanya anemia yg mungkin disebabkan oleh perdarahan dr
hemorrrhoid. BAB berdarah → pmx mata, konjungtiva untuk melihat tanda anemia
Anoscopy : pemeriksaan paling akurat dan mudah untuk pmx canalis ani dan
distal rectum untuk membedakan dd hemorrhoid atau fissura
Colonoscopy : sebenarnya tidak lebih akurat untuk diagnosis hemorrhoid. Untuk
menyingkirkan inflammatory bowel disease atau kanker
● Cinta
Pmx penunjang konstipasi
- Foto rontgen untuk deteksi tinja atau penyumbatan di usus
- Colonoscopy
- Manometri colorectal
● Qifa
- Prolaps rektum karena mengejan dalam waktu lama
- Hemorrhoid
- Kanker colon : bisa karena makin lama feses dalam tubuh makin lama
bakteri memiliki waktu untuk produksi karsinogen
- Divertikular : terbentuknya kantung pd dinidng kolon yg berisi sisa
makanan
● Luthfi
- Ca colorectal : keganasan paling banyak ditemukan, di indo ada di
peringkat 4. Ca colon berasal dari polip adenomatosa yg berubah
menjadi …. Polip diangkat untuk menurunkan risiko ca colorectal
● Jihan
- Prolaps rektal
- Abdominal cramps
- Perforasi sterkoral
Prognosis untuk anak yg diterapi dgn baik progosisnya baik. Pada 30% kasus
menetap menjadi simptomatik sampai dewasa. Pada pasien dewasa prognosis
lebih buruk, bisa berpengaruh ke kualitas hidup, di banyak kasus bisa ditreatment
tp cuma jangka pendek. Faktor yg memperburuk prognosis : perempuan, onset
pada usia lebih tua, lamanya waktu antara munculnya gejala dgn mulai terapi,
lamanya waktu transit feses di kolon
● Vio
Hemorrhoid : penuhi kebutuhan cairan > 1800ml perhari, perbaiki kebiasaan di
toilet jangan terlalu lama di kloset, hindari obat yg menyebabkan konstipasi atau
diare
Ca colorectal : skrining mkasih
● vania
Hindari rokok dan alkohol, jika obesitas jaga BB, riwayat diabetes perhatiin kadar
gula darah, hindari makanan cepat saji, olahraga