Anda di halaman 1dari 3

Konstipasi pada anak

Defekasi  sphincter ani interus relaksasi kemudian akan terjadi pengeluaran massa tinja yang
normal. Defekasi normal 3x sehari atau 3x seminggu, pd bayi sampai 4 bulan > banyak dibanding
pada anak (1-7 kali masih normal).

Fisiologi defekasi
Regangan dinding rektum, relaksasi SAI, kontraksi sae, relaksasi SAE dan m. Puborektalis, kontraksi
diafragma, dinding abdomen dan rektum, sensor epitel : tinja cair, padat, gas. Resorpsi air di kolon
paling banyak. Asupan serat sebagai stool bulking (mempermudah BAB). Fungsi kolon sebagai
menyimpan dan mengeringkan. Kurang minum, meningkatnya kehilangan cairan, berkurangnya
aktivitas fisik, stres dan perubahan aktivitas rutin  konstipasi. Makan dan minum itu sebagai
stimulasi defekasi (refleks gastrokolik).

Definisi
Konstipasi ketika tdk mampu mengevakuasi tinja secara sempurna ditandai dengan 3 aspek yaitu
(kurang frekuensi BAB, tinja lebih dan palpasi abdomen ada massa tinja (skibala) dan atau tidak
disertai enkopresis (kecipirit). Bisa organik atau fungsional.

Patogenesis konstipasi
- Diet ; penyebab fisiologis
- Komposisi tinja ; fisiologis
- Motilitas usus ; organik
- Obstruksi mekanis ; organik

Etiologi secara umum : fissura ani, obat, diet, fungsional dan infeksi virus dengan ileus.
Etiologi pd neonatus dan bayi : meconium plug, hirscsprung, fibrosis kistik, malformasi anorektal
bawaan, dll.

Patof :
Tinja keras  luka di anus (fissura ani)  nyeri waktu defekasi  witholding (tinja teraba sebagai
skibala)  reabsorbsi di kolon (diserap airnya)  makin keras dan nyeri  tinja keras dan besar 
distensi tinja kronik  ambang rangsang sensasi rektum meningkat  kemampuan sensorik
menurun  panggilan defekasi menurun.

Tanda dan gejala :


- Nyeri dan distensi abdomen
- Riw tinja besar dan keras
- Kecepirit
- Posisi tubuh, menyilangkan kedua kaki “berdansa”
- Teraba skibala pd palpasi adomen
- Fissura ani, dilatasi ampula rekti

Pemfis :
- Abdomen ada skibala tdk
- Inspeksi anus ada fissura ani tdk
- Colok dubur
- Punggung dan spina (siapa tau spina bifida/kelainan neurologis)
- Neurologis
Kriteria rome IV

Posisi berdansa (retentive posturing)

Mekonium normalnya < 48 jam. Gizi buruk bisa kl ada kelainan anatomis. Radiologis tdk rutin, kecuali
dicurigai krn ada kelainan anak. Impaksi  penahanan feses.
Kl ada gejala ileus (bahaya krn bisa sepsis), bisa distensi abdomen  rujuk krn kegawatdaruratan tp

pasang infus dulu dan pasang sonde untuk dekompresi .


Kl dapat redflags  rujuk. Kl tdk ada masalah organik/hanya bersifat fisiologis tatalaksananya
edukasi ke orangtua (anak harus diubah kebiasaannya untuk ke toilet setiap hari dgn cara
duduk/jongkok di toilet 5-10 menit agar terangsang defekasi dengan rutin), disimpaksi (pengeluaran
massa feses dgn obat2an laxative), diet dan kebiasaan anak. Disimpaksi pk rejimen rektal (bisacodil
suppasutoria) agar lebih lunak.

Anda mungkin juga menyukai