Inflammatory Bowel
Disease
Kelompok 1
Our team
Khansa Fitrah Shaliha Delvinie Angelia Kusdianty
NPM. 10060319106 NPM. 10060319114
Crohn’s Disease
Ulcerative Colitis (UC) (CD)
Terjadi pada mukosa superfisial pada Crohn’s Disease merupakan inflamasi
bagian kolon, gejala utamanya adalah transmural yang dapat melibatkan
diare yang dapat terjadi postprandial seluruh segmen traktus
maupun nokturnal. Tingkat keparahan gastrointestinal, mulai dari mulut
diare terkait dengan tingkat sampai anus. Gejala klasik pada Crohn’s
peradangan. Disease adalah nyeri perut, diare, dan
penurunan berat badan.
R/ About the
disease
You can enter a subtitle here if
you need it
SALOFALK
Bentuk Sediaan Golongan
Salofalk merupakan sediaan 5-Aminosalisilat (5-ASA)
tablet salut enterik yang
mengandung 500 mg zat aktif Dosis
mesalazine. - Dosis awal 1,5–4,5 gram
- Dosis perawatan: 0,5 g, 3 kali sehari
Mekanisme Kerja
Loperamid terikat pada reseptor opiate dinding usus sehingga menghambat pelepasan
asetilkolin dan prostaglandin yang mengakibatkan berkurangnya peristaltik propulsif dan
meingkatkan waktu transit usus.
Indikasi Kontraindikasi Efek Samping
Untuk pasien (usia ≥ 18 Sakit perut, mual, muntah,
Hipersensitivitas, nyeri
tahun) dengan diare akut
yang nonspesifik dan diare perut tanpa diare, perut kembung, dispepsia,
kronik yang berhubungan konstipasi, menghambat sembelit, retensi urin,
dengan inflammatory bowel peristaltik, gangguan fungsi mengantuk , pusing,
disease yang refrakter. hati, bayi usia < 24 bulan. kelelahan, mulut kering.
Pembahasan
Loperamide merupakan obat antidiare sintetik yang diindikasikan untuk mengontrol dan
mengatasi gejala diare akut nonspesifik dan diare kronis yang disebabkan oleh
inflammatory bowel disease (IBD) atau gastroenteritis. Loperamide bekerja dengan
memperpanjang waktu transit dari isi intestinal sehingga mengurangi volume keluarnya
feses, meningkatkan viskositas dan densitas feses, serta mengatasi hilangnya cairan dan
elektrolit berlebih.
Pembahasan
Loperamide merupakan agonis
reseptor opioid yang bekerja di
plexus mienterikus usus besar.
Loperamide bekerja secara
spesifik dengan mengurangi
aktivitas plexus mienterikus,
sehingga mengurangi motilitas
otot polos sirkuler dan longitudinal
dari dinding intestine. Hal ini
menyebabkan isi usus berada di
dalam lumen lebih lama, sehingga
semakin banyak air yang dapat
diserap.
Golongan
Obat keras, termasuk analgesik opioid
Mekanisme Kerja
Agonis reseptor opioid (µ-opioid) mengubah persepsi dan respons
nyeri secara sentral dan perifer; menghambat reuptake norepinefrin
dan serotonin
(Setyarini et al,
Efek Samping
● Penglihatan kabur
● Sembelit
● Diare
● Pusing
● Mengantuk
● Mulut kering
● Sakit kepala
● Nausea
● Muntah
● Berkeringat (Pocket Books,
2009)
Interaksi mayor antara tramadol dengan ondansetron yaitu dapat
meningkatkan potensi risiko sindrom serotonin dan dapat menurunkan
efektivitas tramadol. Ondansetron sebagai antagonis reseptor 5-HT3 dan
tramadol dapat memperpanjang interval QT sehingga dapat
meningkatkan efek aditif dan risiko aritmia ventrikel misalnya torsade
de pointes.
Ultracet adalah obat dengan kandungan kombinasi 37,5 mg tramadol HCl
dan 325 mg parasetamol, yaitu obat yang digunakan untuk meredakan
nyeri sedang hingga berat serta nyeri neuropatik. Tablet ultracet
diindikasikan untuk penggunaan short term selama lima hari atau kurang.
Obat ini bekerja sebagai agonis reseptor opioid (µ-opioid) dimana akan
mengubah persepsi dan respons nyeri secara sentral dan perifer dan
menghambat reuptake norepinefrin dan serotonin.
NARFOZ
BENTUK SEDIAAN
NAFROZ merupakan sediaan tablet yang
mengandung zat aktif Ondansentron sebanyak 8 mg
GOLONGAN
Termasuk obat keras dengan kelas terapi Antiemetik
DOSIS
● Untuk pencegahan mual dan muntah pasca operasi di
berikan dosis awal: 8 mg diberikan 1 jam sebelum anestesi,
dilanjutkan dengan dosis 8 mg tiap 8 jam atau sampai 16
jam.
● Untuk mual dan muntah yang disebabkan oleh radioterapi:
diberikan dosis 8 mg tiap 8 jam 1-2 jam sebelum radioterapi.
MEKANISME
KERJA
Menghambat ikatan antara reseptor serotonin
(5HT3) dengan serotonin (5HT) sehingga tidak
terjadi rangsangan mual muntah di sentral (CTZ)
dan perifer (nervus vagus)
(Setyarini et al,
Indikasi Kontraindikasi Efek Samping
Nyeri dada, bradikardia atau
Untuk meredakan mual Hindari penggunaan Narfoz detak jantung menurun,
dan muntah akibat pada pasien yang memiliki hipotensi, aritmia, hipoksia,
kemoterapi serta indikasi hipersensitif atau peningkatan sementara
pencegahan mual dan alergi dan penggunaan enzim hati, penglihatan
muntah paska operasi. bersamaan dengan kabur sementara
apomorphine.
Pembahasan
Narfoz mengandung Ondansetron, yaitu senyawa karbazol yang merupakan antagonis serotonin
selektif yang berasal dari reseptor 5HT3, bekerja antiemetik kuat dengan cara mengatagoniskan
refleks muntah yang berasal dari usus halus dan menstimulasi CTZ, ondansetron biasa
digunakan untuk pencegahan mual muntah paska operasi dan mual muntah akibat kemoterapi,
pemberian untuk mual muntah paska operasi biasanya 8 mg diberikan 1 jam sebelum anestesi,
dilanjutkan dengan dosis 8 mg tiap 8 jam atau sampai 16 jam, sedangkan untuk mual muntah
akibat kemoterapi diberikan 8 mg setiap 8 jam atau 1-2 jam sebelum terapi.
DAFTAR PUSTAKA
● Allerton, Charlotte. (2013). Pain Therapeutics. Groton: RSC
Publishing.
● Bharucha AE, Knowles CH, Mack I, Malcolm A, Oblizajek N,
Rao S, Scott SM, Shin A, Enck P. Faecal incontinence in
adults. Nat Rev Dis Primers. 2022 Aug 10;8(1):53. doi:
10.1038/s41572-022-00381-7. PMID: 35948559.
● Pocket Books. (2009). The PDR Pocket Guide to Prescription
Drugs 9th Edition. Amerika: Simon and Schuster Inc.
● Regnard C, Twycross R, Mihalyo M, Wilcock A. Loperamide.
Journal of Pain and Symptom Management, 2011. 42(2) :
319–323. doi:10.1016/j.jpainsymman.2011.06.001
● Setyarini et al. (2022). Farmakologi Dasar. Padang: PT
Global Eksekutif Teknologi.
● Stevani, dkk. (2022). Kurkumin dan Inflammatory Bowel
Disease. J Medula Vol. 11 No. 2.
Terima
Kasih