Dosis Oral, dosis lazim, satu kapsul dua kali sehari bersama
dengan makan untuk penggunaan jangka panjang (tidak kurang
dari 6 bulan). Karena diaserein dapat menyebabkan acceleration
intestinal transit time, selama dua minggu pertama pengobatan,
disarankan pengobatan dimulai dengan pemberian satu kapsul per
hari selama 4 minggu bersama dengan makan malam. Setelah
pasien dapat menyesuaikan diri dengan pengobatan, dosis
dinaikkan menjadi dua kapsul per hari, bersama dengan makanan.
Mekanisme kerja : Diacerein dan metabolit aktifnya, rhein, merupakan golongan
antrakuinon mirip senna, yang dilaporkan mampu menghambat
sintesis IL-1 pada synovium penderita OA, serta menurunkan
ekspresi reseptor IL-1 pada chondrocytes. Pada hewan uji nampak
berkurangnya produksi collagenase dan kerusakan articular
(Martel-Pelletier et al., 1998)
IL-1 memainkan peran kunci dalam proses penghancuran jaringan
tulang rawan, karena hal itu menyebabkan sintesis zat yang
menghancurkannya. Dan juga, IL-1 mengaktifkan produksi
sitokin (IL-6, TNF-α), yang merupakan faktor utama dalam
pengembangan tanda-tanda penyakit yang paling jelas, seperti
rasa sakit dan pembengkakan.
Rhein mengurangi aktivitas sintetis osteoblas yang tidak normal.
Farmakokinetika (ADME) : Absorpsi : Bioavailabilitas 50-60%. Sepenuhnya dikonversi ke
rhein metabolit aktif sebelum mencapai sirkulasi sistemik.
Volume Distribusi : 15-60 L
Metabolisme : Rhein selanjutnya dimetabolisme menjadi rhein
glucuronide dan rhein sulfate.
Eliminasi : 37% diekskresikan dalam urin dan 53% pada tinja.
Efek samping : Accelerated intestinal transit, diare, nyeri epigastrik, warna
kuning pada urin lebih intens, efek pada kulit dan jaringan
subkutan, pruritus, eksim dan erupsi perkutan.
Interaksi : Obat-obat yang memodifikasi intestinal transit dan atau kualitas isi
usus (misalnya fibrat dengan dosis berlebih), produk yang
mengandung aluminium hidroksida dan atau magnesium
hidroksida, antibiotika dan atau kemoterapi. Terapi dengan
Diacerein dapat menyebabkan peningkatan enterocolic pada pasien
yang menggunakan antibiotik ataupun kemoterapi yang berefek
pada flora usus.
Golongan : Muskokeletal
Indikasi dan dosis : Indikasi
Sodium hyaluronate digunakan untuk mengobati nyeri lutut
pada pasien dengan osteoarthritis yang yang gagal merespons
terapi non farmakologis konservatif dan obat-obat analgesik
sederhana, misalnya obat paracetamol.
Sering digunakan sebagai bantuan operasi ophthalmic yang
bertindak sebagai humour berair dan vitreous, misalnya dalam
ekstraksi katarak (intra dan ekstraskapular), implantasi lensa
intraokular, transplantasi kornea, filtrasi glaukoma, dan operasi
pelepasan retina dan pengobatan mata kering.
Sodium hyaluronate yang digunakan secara topikal
membantu proses penyembuhan luka dengan cara
memfasilitasi penyerapan biomacromolekul dan berfungsi
seperti nanocarrier, mengambil faktor pertumbuhan peptida
dan protein struktural lainnya ke lokasi tindakan. Protein yang
terdegradasi secara enzimatik dan aktif dilepaskan untuk
meningkatkan perbaikan jaringan.
Kontraindikasi
Jangan digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat alergi
terhadap Sodium hyaluronate atau protein unggas.
Kontraindikasi bila ada infeksi atau penyakit kulit di tempat
suntikan
Hipersensitif (alergi) terhadap Sodium hyaluronate
Daftar Pustaka :
Anonim. 2017. MIMS Petunjuk Konsultasi, Edisi 17. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer. Hal. 126-
129.
Behealthhy. 2018. Diacerein untuk pengobatan osteoartritis.
<http://behealthhy.com/id/topics/2561> [diakses 07 Oktober 2018]
BPOM RI. 2015. DIACEREIN. <http://pionas.pom.go.id/monografi/diacerein> [diakses 07
Oktober 2018]
Churnia Arifin, Putri. S.Farm., dalam HaloSehat Health Media Group. DualVis – Fungsi –
Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping. <https://halosehat.com/merk-obat-a-z/merk-obat-
d/dualvis> [diakses 08 Oktober 2018]
Drug created. 20 Oktober 2016. Diacerein. Drug Bank.
<https://www.drugbank.ca/drugs/DB11994> [diakses 08 Oktober 2018]
Farmasiana. 2018. Sodium hyaluronate. <https://www.farmasiana.com/sodium-
hyaluronate/sodium-hyaluronate/> [diakses 08 Oktober 2018]
Martel-Pelletier, J., Mineau, F., Jolicoeur, F.C., Cloutier, J.M., Pelletier, J.P., 1998. In vitro effects
of diacerhein and rhein on interleukin 1 and tumor necrosis factor-alpha systems in human
osteoarthritic synovium and chondrocytes. J Rheumatol, 25:753-62.
Medicastore.com, Media Informasi Obat dan Penyakit. 2016. ARTOFLAM KAPSUL.
<http://apotik.medicastore.com/obat/artoflam-kapsul> [diakses 07 Oktober 2018]
Obat Info.com, All About Drugs. Artoflam. < http://www.obatinfo.com/2013/07/artoflam.html>
[diakses 07 Oktober 2018]
Pubmed Health. 2014. Diacerein for osteoarthritis.
<http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth...> [diakses 07 Oktober 2018]
TabletWise. 2018. Sodium Hyaluronate - Kegunaan, Efek Samping, Ulasan, Komposisi, Interaksi,
Peringatan, Substitusi, dan Dosis. <https://www.tabletwise.com/medicine-id/sodium-
hyaluronate > [diakses 08 Oktober 2018]