Anda di halaman 1dari 24

POLIP SINONASAL

DAVID C HAURISSA C 111 12 142


A MUH MAKSUM A B C 111 12 154

PEMBIMBING:
DR. DETI FITRIA
PENDAHULUAN

Polip sinonasal merupakan lesi jinak, bulat, lembut, semitranslusi,


dengan struktur berkilau pucat atau kuning yang berasal dari
bagian manapun pada mukosa hidung atau sinus paranasal
Etiologi dan patogenesis dari polip nasi belum diketahui secara
pasti
Kasus ini merupakan kondisi multifaktor yang sering dikaitkan
dengan banyak penyakit dan kelainan patogen, seperti alergi,
infeksi, sinusitis jamur alergi, fibrosis kistik, asma, dan intoleransi
aspirin.
A Hidung Luar

N
A
T
O
M
I
A Hidung Dalam

N
A
T
O
M
I
Struktur Dinding
Lateral Hidung

Septum Nasi dan


Struktur
Disekitarnya
A Sinus Paranasalis

N
A
T
O
M
I
Suplai Darah dan Persarafan

Suplai Darah Pada Dinding Lateral dan Septum Nasi


Persarafan Pada Hidung
Pleksus kiesselbach
FISIOLOGI Penghidu

Tahanan Jalan Napas

Penyesuaian Udara

Purifikasi Udara

Fungsi Mukosilier

Hubungan dengan Paru-paru

Modifikasi Bicara
DEFINISI
Massa lunak yang mengandung
banyak cairan di dalam rongga
hidung, berwarna putih keabu-
abuan, yang terjadi akibat
inflamasi mukosa
Polip dapat timbul pada
penderita laki-laki maupun
perempuan, dari usia anak-anak
sampai usia lanjut. Bila ada polip
pada anak di bawah usia 2
tahun harus disingkirkan
kemungkinan menigokel atau
meningoensefalokel.
PREVALENSI

Populasi umum 4 %
Terutama terjadi pada orang dewasa, > 20 tahun
Jarang pada anak < 10 tahun, dan mungkin merupakan ciri-ciri dari
cystic fibrosis
Laki-laki : Perempuan 2 : 1
Sepertiga pasien polip nasi merupakan penderita asma, sedangkan
polip hanya ditemukan pada 7% penderita asma.
ETIOLOGI

Sebagian besar tidak diketahui


Akibat reaksi hipersensitif atau reaksi alergi pada mukosa hidung
Dikaitkan dengan penyakit sistemik intoleransi aspirin, asma intrinsik, diskinesia
siliaris primer, dan fibrosis kistik
Multifaktorial
Peran sitokin proinflamasi, kemokin, dan faktor kemotaktik dalam patogenesis
polip
PATOGENESIS

Sering diasosiasikan dengan inflamasi kronik


Teori Bernstein perubahan mukosa hidung akibat peradangan atau aliran
udara yang berturbulensi, terutama di daerah sempit di kompleks ostiomeatal
Ketidakseimbangan saraf vasomotor
Konsekuensi akibat kerusakan pada epitel mukosa hidung
Teori lain :
Poliposis sebagai penyakit alergi
Pembentukan polip sinonasal sebagai tahap inflamasi dan perubahan bioelektrik
Polip nasi sebagai tahapan perkembangan dari sinusitis hiperplastik kronis
Polip nasi sebagai proliferasi neoplastic
GAMBARAN MIKROSKOPIS
Epitel bertingkat semu bersilia
dengan submukosa yang sembab
Sel-selnya terdiri dari limfosit, sel
plasma, eosinofil, neutrofil dan
makrofag
Mukosa mengandung sel-sel goblet
Pembuluh darah, saraf dan kelenjar
sangat sedikit
Polip yang sudah lama dapat
mengalami metaplasia epitel
karena sering terkena aliran udara,
menjadi epitel transisional, kubik,
atau gepeng berlapis tanpa
keratinisasi
KLASIFIKASI POLIP
Ethmoidal polyp Antrochoanal polyp
TANDA DAN GEJALA

Rasa sumbatan di
hidung (tidak hilang Hiposmia atau
Nyeri kepala
timbul & semakin anosmia
memberat)

Rinore Bersin
LANGKAH DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan penunjang
Nasoendoskopi anterior
Pemfis
inspeksi
palpasi
rinoskopi anterior

Foto sinus paranasal


CT-Scan
GRADING POLIP

Grading polip:
0, tidak ada polip yang terlihat;
1, sejumlah kecil polip terlihat hanya terbatas pada meatus tengah;
2, beberapa polip menempati meatus tengah;
3, polip membentang di luar meatus tengah, di dalam sumsum
sphenoethmoid tapi tidak terlalu mengganggu;
4, polip benar-benar mengobstruksi cavum nasi.
DIAGNOSIS BANDING
Gumpalan lendir sering Angiofibroma
terlihat seperti polip tapi akan
hilang saat menghembuskan
nafas

Hipertrofi konka nasalis


medius
Neoplasma
TERAPI DAN TATALAKSANA

Medika mentosa
Kortikosteroid topikal
Kortikosteroid sistemik

Operatif
Operasi Sinus Endoskopi Fungsional
(FESS)
Polipektomi Nasal
PROGNOSIS

Mengingat etiopatogenesis poliposis nasal yang kompleks dan kurang


dipahami, dan merupakan penyebab yang multifaktorial,
prognosisnya biasanya sulit ditentukan bahkan dengan teknik bedah
modern, dan bahkan operasi sinus ablatif yang paling teliti tidak dapat
mencegah kekambuhan. Akibatnya, seringkali tidak ada alternatif
profilaksis medis jangka panjang berupa semprotan steroid topikal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai