Stroke Pada Anak
Stroke Pada Anak
Stroke adalah cedera neurologis yang disebabkan oleh oklusi atau pecahnya pembuluh
darah otak.
Meskipun stroke sering dilihat sebagai sesuatu yang terutama terjadi pada orang tua,
stroke juga dapat menyerang bayi, anak-anak, remaja, dan bahkan dapat terjadi sebelum
lahir.
Stroke pada anak penting dibahas karena memiliki faktor risiko dan gambaran klinis yang
berbeda dengan stroke pada dewasa.
DEFINISI
Stroke merupakan cedera neurologis yang dapat disebabkan oleh oklusi atau pecahnya
pembuluh darah otak. Stroke dapat berupa iskemik, hemoragik, ataupun keduanya.
Stroke pada anak :
masa sebelum lahir (Fetal)
saat baru lahir (Neonatal)
masa diatas 1 bulan hingga 18 tahun (Childhood)
EPIDEMIOLOGI
Stroke pada anak merupakan kejadian jarang dengan insidens berkisar antara 2 13
kasus per 100.000 anak dibawah umur 18 tahun setiap tahunnya, dengan 55%
diantaranya berupa stroke iskemik.
Risiko terbesar bayi, bayi laki-laki memiliki risiko lebih tinggi dibanding perempuan.
ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO
Jantung penyebab utama, bahkan mencakup sepertiga dari semua kasus Acute Ischemic
Stroke pada anak.
Hematologi Sickle Cell Disease merupakan penyebab umum, 285 : 100.000 kasus.
Infeksi dikaitkan dengan vasculitis maupun trombosis.
Vaskuler alformasi arteri-vena merupakan penyebab tersering stroke hemoragik pada
bayi, namun demikian ini juga dapat menyebabkan stroke trombotik.
Kelainan serta sindroma metabolik. Berbagai masalah metabolik dapat menimbulkan
komplikasi neurovaskuler
ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO
Vaskulitis Vaskulitis Cerebral, penyebab yang jarang, namun lebih umum pada anak
diatas usia 14 tahun.
Onkologik anak dengan kanker berisiko besar terkena stroke akibat komplikasi
penyakit, pengobatan, maupun suspektibilitas terhadap infeksi.
Trauma anak dengan riwayat trauma kepala dan leher memiliki risiko lebih tinggi
untuk mendapatkan serangan iskemik.
Obat-obatan penggunaan obat-obatan terlarang dilaporkan menyebabkan infark dan
perdarahan otak. Remaja dengan penggunaan kontrasepsi oral memiliki risiko lebih tinggi
terhadap trombosis vena serebral. Penggunaan ergot alkaloid pada anak dengan migraine
juga dilaporkan berhubungan dengan meningkatnya kejadian iskemik.
PATOGENESIS
GAMBARAN KLINIS
DIAGNOSIS
Metode FAST : FACE
ARMS
SPEECH
TIME
Anamnesa :
Migrain komplikata dapat mengakibatkan gejala neurologis fokal yang biasanya sembuh
dalam 24 jam, dan harus dipertimbangkan apabila memiliki riwayat keluarga yang migrain
ataupun hemiplegi migrain.
Kelainan metabolik umum seperti hipoglikemi dapat menyebabkan defisit fokal dengan
gejala menyerupai stroke. Kelainan metabolik yang tidak umum seperti MELAS
(mitchondrial encephalopathy, lactic acidosis, and stroke-like episodes), juga dapat menimbulkan
gejala menyerupai stroke, tanpa kejadian iskemik maupun hemoragik yang nyata.
DIAGNOSIS BANDING
Tumor intrakranial serta infeksi intrakranial seperti meningitis, abses otak, dan
ensefalitis harus dipertimbangkan. Meskipun jarang, hemiplegi alternans juga termasuk
suatu kemungkinan, terutama jika ada riwayat yang mendukung berupa episode hemiplegi
yang berlangsung tidak sampai lebih dari sehari, bergantian sisi, dan muncul pada anak
dengan gangguan perkembangan yang progresif.
Kejang fokal dapat mengakibatkan hemiparesis yang bersifat sementara setelah serangan
kejang (Todds Paresis), tetapi stroke harus dipertimbangkan sesuai durasi defisit yang
relatif panjang dibanding durasi kejang sebelumnya.
TATALAKSANA
Edema serebri umumnya dapat diatasi dengan hiperventilasi dan restriksi cairan.
Penggunaan steroid dan cairan hiperosmotik tidak direkomendasikan. Jika gejala
memburuk secara progresif diberikan mannitol.
Antikoagulan pada anak stroke iskemik masih kontroversial, namun sering digunakan
pada kasus dengan sumber emboli yang sudah diketahui dengan jelas atau pada evolving
thrombotic stroke. Antikoagulan tidak boleh digunakan pada stroke hemoragik juga pada
anak dengan hipertensi yang tidak terkontrol.
TATALAKSANA
Warfarin. Antikoagulan paling efektif untuk penggunaan jangka panjang pada anak. Indikasi utama :
penyakit jantung, hiperkoagubilitas, diseksi arterial, dan trombosis sinus duralis
Aspirin dosis rendah sering digunakan, 2-3 mg/kgBB/hari = efek anti agregasi platelet, efektifitasnya
masih menjadi perdebatan.
Low mollecular weight heparin (LMWH) pada anak dengan stroke iskemik terbukti efektif,
aman dan ditoleransi dengan baik.
Heparin sebaiknya dibatasi pada anak dengan risiko tinggi stroke berulang dan dengan risiko
perdarahan sekunder yang rendah.
Terapi akut untuk iskemik serebral umumnya bersifat suportif dan membutuhkan penanganan di
ruang perawatan intensif.
PROGNOSIS
Stroke pada anak memiliki tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Sekitar 10-20%
anak dengan stroke meninggal, 25% akan mengalami stroke susulan, serta 66% akan
memiliki defisit neurologis persisten atau mendapatkan gangguan kejang, kesulitan
belajar, hingga gangguan pertumbuhan.
KESIMPULAN
Meskipun stroke sering dianggap sebagai penyakit orang tua, stroke juga dapat menyerang
bayi, anak-anak, remaja, dan bahkan dapat terjadi sebelum lahir.
Diagnosis stroke pada anak di barat akhir-akhir ini cenderung meningkat seiring
berkembangnya alat-alat diagnosis disertai kesadaran dokter yang juga meningkat. Namun
demikian, rendahnya insidens stroke pada anak dibanding orang dewasa disertai
manifestasi klinis yang juga berbeda menyebabkan pembuatan penuntun diagnosis serta
tatalaksana stroke pada anak secara evidence-based masih merupakan kendala.
TERIMA KASIH
DAFTAR PUSTAKA
Daniel S. Tsze, Jonathan H. Valente. 2011. Pediatric Stroke: A Review. Volume 2011. Hindawi Publishing Corporation. Emergency Medicine International. p1.
Lloyd-Jones d, Adams R, et al. 2009. Heart Disease and Stroke Statistics 2009 Update: A Report From the American Heart Association Statistics Committee and Stroke Statistics Subcommittee.
Circulation. 119:e1-e161.
Roach ES, Golomb MR, Adams R, et al. 2008. Management of Stroke in Infants and Children: A Scientific Statement From a Special Writing Group of the American Heart Association Stroke Council and the
Council on Cardiovascular Disease in the Young. Stroke. 39:2644-2691.
Kirton A, deVeber G. 2006. Cerebral Palsy Secondary to Perinatal Ischemic Stroke. Clin Perinatol. 33:367-386.
Pacheco FT, da Rocha AJ. 2016. Ischemic Stroke in Children. In Critical Findings in Neuroradiology 2016 (pp. 45-53). Springer International Publishing.
Mallick AA, O'Callaghan FJ. 2010. The epidemiology of childhood stroke. european journal of paediatric neurology. 2010 May 31;14(3):197-205.
Rivkin, Michael J, Volpe Joseph J. 2013. Stroke in Children. Journal of Pediatrics in Review.
A. R. Riela and E. S. Roach. 1993. Etiology of Stroke in Children, Journal of Child Neurology, vol. 8, no.3, pp.201220.
D. P. Younkin. 2002. Diagnosis and Treatment of Ischemic Pediatric Stroke, Current Neurology and Neuroscience Reports, vol. 2, no. 1, pp. 1824.
S. G. Pavlakis, P. B. Kingsley, and M. G. Bialer. 2000. Stroke in children: genetic and metabolic issues, Journal of Child Neurology, vol. 15, no. 5, pp. 308315.
The Child Neurology Society Ad Hoc Committee on Stroke in Children. Recognition and treatment of Stroke in Children. Available from: http://www.ninds.nih.gov/disorders/stroke/stroke.htm
Abram HS. Childhood Strokes: Evaluation and Management. Available from: http://www.asha.org/public/speech/disorders/Stroke/
Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB. 2000. Nelson Textbook of Pediatrics. 16th ed. Philadelphia: WB Saunders Co.