Anda di halaman 1dari 33

Hipertrofi Tonsil

Adenoid & OSAS


Diskusi kasus

Sakinah Qalbiyah (03016139)


Kepanitraan Klinik THT
Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
Periode 21 September – 2 Oktober 2020
KASUS

Seorang anak perempuan usia 5 tahun dibawa ibunya ke poliklinik RS dengan keluhan suara sengau. Keluhan
disertai dengan mengorok, mengences, pilek dan anak suka membuka mulutnya. Keluhan tambahan berupa anak
bila dipanggil responnya lama. Tidak ada Riwayat keluar cairan dari telinga, ataupun keluhan nyeri telinga.
Tidak ada demam. Riwayat sakit amandel berulang dalam 2 tahun ini.

Pemeriksaan fisik

o
TV: HR 82x/i, RR 24x/i, T: 37 c

Telinga ADS: MT utuh, refleks cahaya kurang, air buble (+)


Hidung: pasase udara berkurang kedua rongga hidung, kavum nasi lapang, konka inferioir eutrofi, secret (+) mucoid
Tenggorok: tonsil T3T3 kripta melebar, detritus (-), kripta tonsil membesar
KGB leher servikal (-)/(-)
KATA KUNCI KASUS

• Suara sengau (rhinolalia): merupakan perubahan suara saat aliran udara di


area hidung terhambat sehingga menyebabkan suara atau kata-kata yang
dihasilkan menjadi tidak jelas seperti Ketika seseorang menutup hidungnya
saat berbicara
• Mengorok (snoring): suara yang dihasilkan dari adanya turbulensi aliran
udara yang menyebabkan getaran pada dinding hidung dan tenggorokan pada
saat tidur
• Sakit amandel (tonsilitis): infeksi kelenjar tonsil
ADENOID
FISIOLOGI ADENOID

• Membesar pada usia 3 tahun


• Mengecil dan hilang sama sekali pada usia 14 tahun
• Infeksi saluran napas atas -> hipertrofi adenoid
HIPERTROFI ADENOID

• Hipertrofi adenoid merupakan proses


perubahan ukuran adenoid yang membesar,
merupakan penyebab utama hidung
tersumbat.
• Hipertrofi adenoid dapat terjadi karena
proses yang fisiologis, akibat inflamasi, atau
suatu keganasan.
EPIDEMOLOGI

• Anak-anak > dewasa karena secara alami saat dewasa mengalami atrofi
• Prevalensi anak-anak dan remaja 34,46%
• Laki-laki (70%) disbanding perempuan
• Pasien yang datang dengan keluhan hidung tersumbat, 63,6% ditemukan
hipertrofi adenoid, seluruhnya menderita alergi dan secara signifikan ditandai
sekret purulent
ETIOLOGI

Infeksi Non infeksi

• Virus: Adenovirus, Coronavirus, • Gastroesophageal reflux


Cosxsackievirus, Cytomegalovirus (CMV),
Epstein-barr (EBV), Herpes simpleks, • Alergi
Parainfluenza, dan Rhinovirus • Paparan asap rokok
• Bakteri: Streptococcus (α, β), • Pada orang dewasa -> tanda dari kondisi
Haemophilus infuluenzae, Moraxella serius seperti HIV, limfoma, keganasan
catarrhalis, Staphylococcus aureus, sinonasal
Neisseria gonorrhoeae
PATOFISIOLOGI

Infeksi Non-infeksi

Inflamasi

Hipertrofi Adenoid

Sumbatan saluran Sumbatan tuba


napas eustachius
MANIFESTASI KLINIS

Sumbatan saluran napas

• Facies adenoid
• Rinore
• Sesak napas saat bernapas dengan hidung
• Batuk kronis
• Mendengkur
• Sumbatan hidung memburuk -> sinusitis dan nyeri tekan pada wajah
MANIFESTASI KLINIS

Sumbatan Tuba Eustachius

• Otalgia
• Gangguan pendengaran
• Infeksi telinga tengah berulang
KLASIFIKASI DERAJAT ADENOID

• Derajat I: jaringan adenoid menghalangi 0% - 25% dari choana posterior

• Derajat II: jaringan adenoid menghalangi 26% - 50% dari choana posterior

• Derajat III: jaringan adenoid menghalangi 51% - 75% dari choana posterior

• Derajat IV: jaringan adenoid menghalangi 76% - 100% dari choana posterior
DIAGNOSIS

Anamnesis

• Berdasarkan gejala klinis


Pemeriksaan Fisik

- TV: HR 82x/i, RR 24x/i, T: 37oc


- Otoskop ADS: MT utuh, refleks cahaya kurang, air buble (+) -> otitis media efusi
- Rhinoskopi anterior: pasase udara berkurang kedua rongga hidung, kavum nasi lapang, konka
inferioir eutrofi, secret (+) – mucoid, tertahannya Gerakan velum palatum mole pada saat fonasi
- Tenggorok: tonsil T3T3 kripta melebar, detritus (-), kripta tonsil membesar -> tonsilitis
- KGB leher servikal (-)/(-)
Pemeriksaan Penunjang

• Rhoniskopi posterior
• Foto polos jaringan dari lunak leher
• MRI
• nasoendoskopi
DIAGNOSIS SEMENTARA

• Adenotonsilitis kronik
DIAGNOSIS PENYERTA

• OSAS
DIFERENTIAL DIAGNOSIS

• Rhinitis alergi
• Sinusitis akut atau kronis
• Poliposis hidung
• Neoplasma
• Otitis media
KOMPLIKASI

• Otitis media efusi


• Gangguan pernapasan saat tidur
• Kesulitan berbicara, bahasa dan/atau belajat
• Sinusistis Faringitis dan tonsilitis
• OSAS
TATALAKSANA

Medikamentosa Operatif

• Hipertrofi adenoid akut tanpa komplikasi -> • Adenodektomi


amoxicillin
• Hipertrofi adenoid knoik atau infeksi rekuren -> +
pemghambat β lactamase (asam klavulanat)
• Alergi penicillin -> clindamycin atau azithromycin
• Kortikosteroid intranasal
RESEP

• Berikan AB sesuai kgBB anak


PROGNOSIS

• Hipertrofi adenoid umumnya dapat sembuh sendiri -> menghilang sebagai


atrofi adenoid saat remaja
• Komplikasi yang memperburuk kualitas hidup pasien -> Adenoidektomi

• Ad vitam: ad bonam
• Ad functionam: dubia ad bonam
• Ad sanationam: dubia ad malam
OSAS (OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA
SYNDROM)

• Sleep apnea syndrome adalah suatu sindrom dengan


ditemukannya episode apnea atau hipopnea pada saat tidur
• Apnea dapat disebabkan kelainan sentral, obstruktif jalan
nafas, atau campuran
• Istilah OSAS dipakai pada sindrom obstruksi total atau
parsial jalan nafas yang menyebabkan gangguan fisiologis
yang bermakna dengan dampak klinis yang bervariasi
EPIDEMIOLOGI

• Gangguan pernafasan selama tidur didapat pada kira-kira 0,7-10,3% dari anak-
anak berusia 4 - 5 tahun
• Kejadian OSAS terjadi pada anak semua umur termasuk neonatus.
• Insidens tertinggi terjadi antara umur 3 - 6 tahun karena pada usia ini sering
terjadi hipertrofi tonsil dan adenoid
FAKTOR RISIKO

• hipertrofi adenoid • Disproporsi kraniofasial • Obesitas.


dan tonsil
PATOFISIOLOGI

• Pasien dengan OSAS mampu mempertahankan patensi saluran nafas bagian atas selama bangun/tidak tidur,
karena peningkatan tonus otot saluran nafas akibat input dari pusat kortikal yang lebih tinggi. Namun selama
tidur kolaps jalan nafas bagian atas terjadi pada saat inspirasi dan kadang-kadang meningkatkan usaha
bernafas. Pada anak lebih sering mengalami periode obstruksi parsial saluran nafas yang berkepanjangan dan
hipoventilasi dibandingkan orang dewasa
MANIFESTASI KLINIS

• Sulit bernapas saat tidur


• Mendengkur
• Pernapasan melalui mulut
• Terbangun saat tidur
DIAGNOSIS

• Polisomnografi (PSG) -> gold standar


• Uji tapis

Skor OSAS = 1,42D + 1,41A + 0,71S – 3,83

D: kesulitan bernafas (0: tidak pernah, 1: sekali-sekali, 2: sering, 3: selalu)


A: apneu (0: tidak ada, 1: ada)
S: snoring ();tidak pernah, 1:sekali-sekali, 2: seing, 3: selalu)

hasil:
- Skor < -1 : bukan OSAS
- Skor -1 sampai 3,5 : mungkin OSAS
- Skor >3,5 : OSAS
TATALAKSANA

• Oral Appliance -> pasien menolak tindakan


• Tonsilektomi dan/atau adenoidektomi
• Continouos Positive Airway Pressure (CPAP)
• Penurunan BB
• Trakeostomi
REFERENSI

• Rusmarjono, et al. Buku ajar ilmu Kesehatan telinga hidung tenggorok kepala dan leher. Edisi 6. Jakarta: Balai penerbit FKUI. 2010:224-25
• Ratunanda SS, et al. Efektivitas terapi kortikosteroid intranasal pada hipertrofi adenoid usia dewasa berdasarkan pemeriksaan narrow band imaging. MKB. 2016;48(4):228-233.
• Rosmini, Suheryanto R, Surjotomo H. hubungan derajat adenoid menggunakan Teknik nasoendoskopi dengan tekanan telinga tengah. ORLI. 2016;46(2):102-109.
• Geiger Z, Gupta N. Adenoid hypertrophy. StatPearls. 2020 [Internet]. Available at https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536984/
• Jazi SMH, Barati B, Kheradmand A. treatment of adenotonsillar hypertrophy: A prospective randomized trial comparing azithromycin vs. fluticasone. J Res Med Sci.
2011;16(12):1590-1597.

• Nahata MC, et al. pharmacokinetics of azithromycin in pediatric patients after oral administration of multiple doses of suspension. A ntimicrobial agents and
chemotherapy. 1993;37(2):314-316
• Supriyatno B, Deviani R. obstructive sleep apnea syndrome pada anak. Sari pediatri. 2005;7(2):77-84
• Feres MFN, et al. endoscopic evaluation of adenoid: reproducibility analysis of current methods. Clinical
and experimental otorhinolaryngology. 2013;6(1):36-40
• Surya PB, Randeep G, Sushil KK. Obstructive sleep apnea syndrome in children. Int J Med Sci.
2014;1(2): 14-20
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai