S
DISUSUN OLEH:
SUKA BAMBANG TETUKO (23409021014)
M. YAYANG VARESA (23409021015)
ANATOMI ADENOID
Infeksi virus dengan infeksi sekunder bakteri merupakan salah satu mekanisme
terjadinya adenoiditis kronik. Adenoid dapat mengalami pembesaran yang
disebabkan oleh karena proses hipertrofi sel akibat respon terhadap infeksi tersebut
yang berlangsung kronik. Faktor lain yang berpengaruh adalah lingkungan, faktor
inang (riwayat alergi), penggunaan antibiotika yang tidak tepat, pertimbangan
ekologis, dan diet.
Gejala Klinis
• rhinorrhea purulen
• sumbatan hidung
• demam
Adenoiditis Akut • kadang otitis media
• Hal ini bisa sulit untuk membedakan dari infeksi saluran
pernafasan akut, tetapi cenderung lebih lama dan lebih
tentu saja berat
ObstrucApneative Sleep
Diagnosis
Anamnesis dan
Pemeriksaan Pemeriksaan
tanda gejala nasopharyngoskopy radiologi
klinik
Pemeriksaan rinoskopi
anterior
Pemeriksaan darah
melihat tertahannya gerakan CT scan
lengkap
velum palatum mole pada
waktu fonasi
Pemeriksaan rinoskopi
Pemeriksaan sampel
posterior (pada anak
dari swab tenggorok
biasanya sulit)
Pemeriksaan
nasopharyngoskopy
dapat membantu
untuk melihat ukuran
adenoid secara
langsung
Nasopharyngoskopy
Pemeriksaan
radiologi
dengan
membuat foto
polos lateral
dapat melihat
pembesaran
adenoid.
- Manajemen terapi yang umum atau lazim untuk adenoiditis kronik adalah
adenoidektomi. Bila terjadi eksasrbasi akut, diberikan antibiotik golongan penisilin
(Amoksisilin 50-100mg/kgBB) selama 5-10 hari.
Indikasi Adenoidektomi
Curette
adenoid
Adenoid
Cold Surgical Punch
Technique Magill
Eksisi melalui Forceps
mulut
Elektrocauter
dengan suction
adenoidektom bovie
Tehnik Adenoidektomi
• Obstruksi nares posterior dapat menyebabkan tekanan nasofaring abnormal selama menelan
(fenomena Toynbee), yang juga menghambat pembukaan tuba atau insuflasi sekresi
1 nasofaringeal ke dalam telinga tengah.
• Infeksi kronis adenoid bisa juga memiliki ukuran adenoid yang normal atau atrofi, tetapi bisa
2 menyebabkan infeksi kelenjar limfe perituba (limfadenitis perituba)
• Sinusitis kronik
4
• Otitis Media Non Supuratif (Otitis Media Serosa, Otitis Media Efusi)
5
Komplikasi
Prognosis