Anda di halaman 1dari 30

ADENOTONSIL

HIPERTROFI
ANATOMI
TONSILA PALATINA

Letak fossa
tonsilar

Bentuk oval,
batas-batas

Permukaan epitel
berlapis gepeng
ANATOMI
PERSARAFAN
IMUNOLOGI TONSIL
 Tonsil jar limfoid mengandung sel limfosit, 50-60%
limfosit B, + 40% limfosit T, + 3% sel plasma
 Limfosit B berproliferasi di pusat germinal;
komponen komplemen, IF, lisozim dan sitokin
berakumulasi di jaringan tonsilar.

Tonsil merupakan organ limfatik sekunder yang


diperlukan untuk diferensiasi dan proliferasi limfosit
yang sudah disensitisasi. Tonsil mempunyai 2 fungsi
utama yaitu 1) menangkap dan mengumpulkan
bahan asing dengan efektif; 2) sebagai organ utama
produksi antibodi dan sensitisasi sel limfosit T
dengan antigen spesifik (Hermani B, 2004).
TONSIL FARINGEAL

-Kripte (-)
-Di dinding belakang
nasofaring
-Ukuran maksimal 3-7
tahun, dan regresi pada
10-14 tahun
TONSIL LINGUAL

tonsil lingual terletak di dasar lidah dan dibagi menjadi dua oleh
ligamentum glosoepiglotika. Di garis tengah, di sebelah anterior massa
ini terdapat foramen sekum pada apeks, yaitu sudut yang terbentuk
oleh papilla sirkumvalata
PATOFISIOLOGI

Tonsilitis
berulang

Fibrosis
kripte

Kripte
menutup

Tonsil
hipertrofi
TONSILITIS AKUT
 Definisi: infeksi akut jaringan tonsil
 Etiologi: virus, bakteri

 Insiden: anak, dewasa

 Patologi: radang hiperemi, edema


eksudat, detritus
 Gejala klinis: Tenggorok rasa kering, nyeri
telan, intake kurang, referred pain, panas tinggi,
nyeri kepala, mual, muntah
PEMERIKSAAN
 “ Plummy voice “
 “ Foetor ex ore “
 Ptialismus
 Tonsil edem, hiperemi, detritus
 Ismus fausium menyempit
 Palatum mole, arkus ant./post.  edem, hiperemi
 Kelenjar limfe membesar – nyeri tekan
Diagnosa banding :
DIFTERI TONSIL  pseudomembrane sampai
keluar tonsil , Bull neck
Penyulit :
1. Lokal
- Peritonsilitis (infiltrat peritonsil)
- Abses peritonsil
- Abses parafaring
2. Sistemik (Strep. beta-hemolitikus)
- Glomerulonefritis akut
- Penyakit jantung rematik
- Endokarditis bakterial sub akut
Terapi
 Terapi simptomatik: istirahat, antipiretik,
hidrasi, analgetik dll
 Antibiotik: penicillin, makrolide

Komplikasi
 Abses peritonsil pungsiinsisi drainase
 Abses parafaring pungsi insisi drainase

 Sistemik tonsilektomi

16
TONSILITIS KRONIK
Definisi
Infeksi akut berulang jaringan tonsil
hipertrofi folikel tonsil hipertrofi
TONSIL HIPERTROFI
Keluhan penderita :
• nyeri telan ringan  hebat ( eksaserbasi akut )
• rasa mengganjal
• “ foetor ex ore “
• buntu hidung ( ngorok )  adenoid membesar
• “ adenoid face “
• gangguan pendengaran ( adenoid membesar )

19
Pemeriksaan :
• tonsil membesar, hiperemi
• kripta melebar  detritus (+) atau bila
ditekan
• arkus ant. & post. hiperemi
• “ adenoid face “
• fenomena palatum mole (-)

20
Penatalaksanaan :

 Serangan akut  sama dengan


tonsilitis akut

 Tonsilektomi / adenotonsilektomi 

bila serangan >4 kali dalam satu tahun

21
ADENOIDITIS AKUT
Definisi :
Radang akut dari adenoid pada bayi – anak <12 tahun

Gejala klinis :
1. Keluhan ( dari ibunya ) :
 panas tinggi  konvulsi
 hidung mampet  sulit nafas  intake menurun, pilek

2. Pemeriksaan ( dikerjakan pd anak besar & kooperatif


Terapi :
•simtomatis (antipiretik, analgetik)
•antibiotika (ampicillin, amoxicillin, amoxiclav,
macrolide)

Komplikasi :
 melalui tuba eustachius  kavum timpani  OMA,
OME
 ke bawah  laring, trakeitis, bronkitis,
bronkopnemoni
23
 Sinusitis akut
ADENOIDITIS KRONIK
Definisi: infeksi akut berulang pada jaringan
adenoid adenoid hipertrofi

Gejala klinis: rinolalia, adenoid face, sefalgia,


batuk kronik, intake menurun, oklusi tuba
eustasius pendengaran menurun
Pemeriksaan:
 RA : Adenoid membesar
Phenomena palatum mole (-)
 RP : Adenoid membesar dan tidak
hiperemi

Pemeriksaan tambahan:
 Endoskopi, foto skull lateral, CT Scan

25
ADENOID HIPERTROFI

-Derajat 1:
menggantung di
koana
- Derajat 2:
menutup koana 50
%
-Derajat 3:
menutup 2/3
koana
KOMPLIKASI
• Nafas lewat mulutmulut kering
Sumbatan hidung • Mengorok OSA

• Otitis media berulang


Telinga dan hidung • Rinosinusitis kronik
• Datar tak bernada
Suara
• Hipertensi pulmoner
Jantung paru • Cor pulmonale
• Hipertrofi ventrikel

• BMI <19
BB turun
TATALAKSANA

www.cmej.org.za

Anda mungkin juga menyukai