Anda di halaman 1dari 7

Makula Hipopigmentasi

Melita 405110048
Kezia Jennifer 405110057

Makula Hipopigmentasi
Anestesi
- Riwayat kontak dengan
penderita
- Latar belakang keluarga
dengan riwayat tinggal di
daerah endemis
- Lemah, berkurangnya
jumlah keringat
- Perubahan imunitas

- Sering terpajan
matahari
- Dermatitis atopi
- Predileksi anak-anak
(3-16 tahun)
- Riwayat ruam
sebelum bercak
putih

Tidak
anestesi

Tidak gatal

- Riwayat keluarga +
- Faktor pencetus +
(krisis emosi, trauma
fisis, stres terbakar
surya, pajanan bahan
kimiawi)
- Riwayat penyakit +
(kelainan tiroid, DM,
anemia pernisiosa,
alopesia areata)

- Kebiasaan berganti-ganti
pasangan
- gejala konstitusi
(anoreksia, penurunan BB,
malaise, nyeri kepala,
demam yang tidak tinggi,
artralgia)
- riwayat sifilis / riwayat
terdapat ruam
menyeluruh dan timbul
cepat sebelum bercakbercak putih

Gatal
- timbul rasa gatal
terutama bila berkeringat
- kecendrungan genetik
- riwayat pengobatan
steroid (+)
- malnutrisi

Inspeksi dan palpasi:


kulit kering dan alopesia di daerah lesi
lagopthalmus (+)

Status dermatologikus:
regio: distribusi: tidak simetris
efluoresensi primer: makula
warna: hipopigmentasi,
eritema
ukuran: jumlah: efluoresensi sekunder: konfigurasi: -

Status dermatologikus:
regio: distribusi: lebih simetris
efluoresensi primer: makula,
plakat, papul, nodus
warna: hipopigmentasi,
eritema
ukuran: jumlah: efluoresensi sekunder: konfigurasi: -

Hitung lesi kulit:


5

Hitung lesi
kulit:
>5

Pemeriksaan uji sensibilitas:


rasa nyeri dengan jarum (+)
rasa raba dengan kapas (+)
rasa suhu dengan 2 tabung reaksi (+)
Pemeriksaan saraf perifer:
n. aurikularis magnus; n. ulnaris;
n. tibialis posterior; n. peroneus komunis
=> ada pembesaran kanan/kiri; atrofi , hilangnya
sensasi/kelemahan otot yang dipersarafi
Pemeriksaan
bakteriologis:
BTA(+)

Pemeriksaan
bakteriologis:
BTA(-)

KIE :
- Melakukan rehabilitasi medis
untuk cacat tubuh : operasi dan
fisioterapi
- terapi psikologik
- bekerja sesuai cacat tubuh
MDT- PB

MDT -MB

PB
-bercak 5
-saraf 1
-BTA (-)

MB
-bercak >5
-saraf >1
-BTA (+)

Pemeriksaan histopatologis:
Sel Virchow (+)
Pemeriksaan serologis:
Uji ELISA, ML dipstick test

Tipe PB dengan lesi


tunggal:
- rifampisin 600 mg
- ofloksasin 400 mg
- Minoksiklin 100 mg
Lama pengobatan :
diberikan 1 kali sebagai
dosis tunggal

Tipe PB dengan
2-5 lesi:
- rifampisin 600
mg/ bulan
- DDS 100 mg / hari
Lama
pengobatan :
diberikan sebanyak
6 dosis yang
diselesaikan dalam
6-9 bulan

Tipe MB:
- rifampisin 600 mg/
bulan
- DDS 100 mg / hari
- Klofamizin 300 mg/
bulan, diteruskan 50
mg/ hari / 100 mg
selang sehari/ 3 kali
100 mg tiap minggu
Lama pengobatan :
diberikan sebanyak 12
dosis yang diselesaikan
dalam 12-18 bulan

MDTL alternatif :
- toksisitas rimfapisin
Ofloxacin 400 mg / hari dengan
minocycline 100 mg/ hari selama
6 bulan, diteruskan dengan
ofloxacin 400 mg / hari atau
minocycline 100 mg/ hari selama
18 bulan. ( DDS dan klofazimin
tetap diteruskan)
- toksisitas DDS
MH tipe PB diganti klofazimin
MH tipe MB tetap dilanjutkan
tanpa DDS
- ps menolak pemberian
klofazimin
ofloxacin 400 mg/ hari selama 12
bulan atau
rifampicin 600 mg/ bulan,
ofloxacin 400 mg/ bulan dan
minosiklin 100 mg/ bulan selama
24 bulan

Status dermatologikus
Regio : wajah, ekstremitas, badan (simetris pd
bokong, paha atas, punggung dan ekstensor
lengan)
Distribusi : Efluoresensi primer : makula
Warna : hipopigmentasi
Ukuran : lentikular numular, plakat batas agak
tegas
Jumlah : Efluoresensi sekunder : skuama halus
Konfigurasi : Pemeriksaan penunjang : biopsi kulit
(pemeriksaan histopatologi)

Pytriasis Alba

Status dermatologikus
Regio : ektensor tulang terutama diatas jari,
periorifisial sekitar mata, mulut, hidung, tibialis
anterior, pergelangan tangan bagian flexor
Distribusi : lokalisata/ generalisata
Efluoresensi primer : makula
Warna : hipopigmentasi/ putih seperti kapur/ susu
Ukuran : miliar plakat dengan batas tegas
Jumlah : soliter, multipel
Efluoresensi sekunder : Konfigurasi : Pemeriksaan penunjang :
- pemeriksaan wood depigmentasi, tidak ada
inflamasi
- Biopsi kulit ( pem histopatologi) normal,
kecuali tidak ada melanosit (HE)
- studi lab : T4, TSH, gula darah puasa, darah
lengkap, ACTH stimulation tes kalau diperlukan

Penatalaksanaan :
- emolien
Vitiligo
- Steroid topikal
- Preparat ter (liquor karbones detergen 3-5%
Penatalaksanaan :
krim/ salap)
- penggunaan kamuflase cosmetic cover-up
KIE :
- medikamentosa :
- Menghindari/ mengurangi pajanan sinar
matahari
- Memakai tabir surya
>20 % dari permukaan
<20 % dari permukaan kulit : topikal
kulit : fototerapi NB-UVB /
kortikosteroid/ imunomodulator/
RVA tidak ada respon dan >
calcipotriol/ kombinasitidak ada respon
50 % depigmentasi dengan
topikal PUVA terapi tidak ada respon
MBEH
skin grafting
KIE :
- hindari stress
- gunakan tabir
surya

Status dermatologikus
Regio: di daerah seboroik (tubuh bagian atas, leher,
wajah, lengan atas)
Distribusi: Efluoresensi primer: makula
Warna: hipopigmentasii, kadang eritema hingga
kecoklatan
Ukuran: Jumlah: Efluoresensi sekunder: skuama putih halus
Konfigurasi: Pemeriksaan :
- Pemeriksaan lampu Wood:
terlihat fluoresensi berwarna kuning keemasan
- Pemeriksaan langsung dengan mikroskop dan
larutan KOH 20% spaghetti and meatballs(hifa
pendek, spora-spora bulat yang dapat berkelompok

Pytriasis versikolor
Medikamentosa:
1. Topikal
Sampo selenium sulfida 1,8% dioleskan di seluruh daerah
yang terinfeksi, 15-30 menit sebelum mandi, sekali/hari
atau 2-3 kali seminggu. Khusus untuk daerah wajah dan
genital digunakan golongan azol topikal.
2. Sistemik
lesi luas atau sulit disembuhkan =>ketokonazol oral
200mg/hari selama 10 hari.
Obat dihentikan bila pemeriksaan klinis, lampu wood, dan
pemeriksaan mikologis langsung berturut-turut selang
seminggu telah negatif
3. Kasus kronik berulang
terapi pemeliharaan dengan topikal tiap 1-2 minggu atau
sistemik ketokonazol 2x200mg/hari sekali sebulan

Status dermatologikus
Regio: khas telapak tangan dan kaki
Distribusi: generalisata
Efluoresensi primer: makula
Warna: hipopigmentasi
Ukuran: Jumlah: Efluoresensi sekunder: Konfigurasi: anular

Pemeriksaan :
......?????????????????????????????????

KIE:
1. Penanganan pasangan seksual sedapat
mungkin dilakukan
2. abstinensia
3. Konseling:
- tentang penyakit sifilis dan penularannya,
cara pencegahan, pengobatan
- kemungkinan resiko tertular HIV

Leukoderma sifilitikum
Medikamentosa:
1. Obat pilihan
Benzatin penisilin G dengan dosis bergantung pada
stadium,
Stadium dini: stadium I, II & laten <2th: 2,4 juta unit
2. Obat alternatif
Tetrasiklin 4x500mg/hari atau
Eritromisin 4x500mg/hari atau
Doksisiklin 2x100mg/hari
Lama pengobatan 30 hari (stadium dini)

Evaluasi TSS (VDRL):


1 bulan sesudah pengobatan selesai, ulangi
TSS:
a. titer : tidak diberi pengobatan lagi
b. titer : pengobatan ulang
c. titer tetap : tunggu 1 bulan lagi
1 bulan sesudah c:
Titer : tidak diberi pengobatan
titer atau tetap : pengobatan ulang

Pemantauan TSS: pada bulan ke I, II, III,


VI, dan XII dan setiap 6 bulan pada tahun
ke-2

Anda mungkin juga menyukai