DISUSUN OLEH :
ANASTASIA SARASWATI DEWI
NIP. 19970916 202203 2 011
Dengan Hormat
Sehubungan telah terselesaikannya kegiatan Pelatihan Dasar Pelatihan
Dasar CPNS Golongan II Angkatan XII dan XIII Pemerintah Kabupaten
Lampung Timur, yang di laksanakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia (BPSDM) Daerah Provinsi Lampung, maka saya melaporkan kegiatan
Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XII dan XIII Pemerintah
Kabupaten Lampung Timur yang berjumlah 13 orang telah di nyatakan lulus
dengan hasil memuaskan. Kegiatan DIKLAT dilaksanakan selama 51 hari yang
di laksanakan dari tanggal 1 Juli sampai dengan 8 September 2022, dengan waktu
penyelengaraan tahap I (On Campus I) dalam lokal, tahap II (Off Campus) di
Instansi masing-masing peserta, tahap III (On Campus II).
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XII DAN XIII
PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA SE-PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2022
Menyetujui
Kabid Pendidikan dan Pelatihan
(BKPPD)
Kabupaten Lampung Timur
ANDANG TRIWIBOWO,S.H.M.H
Penata TK.I/III.d
NIP.19841011 200903 1 002
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat-Nya sehingga Peserta
dapat menyelesaikan kegiatan Pelatihan Dasar Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
Angkatan XII dan XIII di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kabupaten/Kota Se-
Provinsi Lampung Tahun 2022. Yang Bertujuan untuk membentuk CPNS yang
memiliki pengetahuan dan wawasan sebagai pelayan masyarakat yang baik
sehingga terwujudnya CPNS yang dapat memberikan pelayanan yang baik kepada
masyarakat.
Peserta mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu,
menyelesaikan segala rangkaian kegiatan diklat sampai tersusun nya tugas ini,
ucapan terima kasih kepada :
1. Bupati Kabupaten Lampung Timur.
2. Wakil Bupati Kabupaten Lampung Timur.
3. Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Timur.
4. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BPKPPD)
Kabupaten Lampung Timur.
5. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur.
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Peserta menyadari masih jauh dari kata sempurna dalam penyusunan Laporan
Hasil Kegiatan ini. Sehingga Peserta mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dalam penyempurnaanya.
iv
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pegawai Negeri Sipil adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara secara tetap oleh pejabat
pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Pegawai Negeri
Sipil (PNS) merupakan unsur utama Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur
Negara Mempunyai peranan cukup menentukan bagi keberhasilan jalannya
pemerintahan dan pembangunan.Sesuai dengan UU Nomor 5 Tahun 2014,
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki fungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, dan pemersatu bangsa. Dalam pelaksaannya
Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai dasar sebagai
seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi sebagai
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah proses penerapan nilai-nilai dasar dengan
mengalami sendiri pada tempat-tempat tugas sehingga peserta dapat merasakan
manfaatnya secara langsung. Untuk membentuk PNS profesional, di butuhkan
pembaharuan atas pola penyelenggaraan diklat yang ada saat ini dan yang di
dukung oleh semua pihak. Praktik penyelenggaraan Diklat Pelatihan Dasar
(Latsar) dengan pola pembelajaran klasikal yang didominasi dengan metode
ceramah, menunjukan bahwa tidak mudah untuk membentuk nilai-nilai dasar
profesi PNS, terutama proses internalisasi pada diri masing-masing peserta.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Aparatur Sipil
negara ditetapkan bahwa salah satu jenis diklat yang strategis untuk memujudkan
PNS sebagai bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi profesional seperti
tersebut diatas adalah Diklat Prajabatan.
1
dinamakan Computer Assited Test (CAT) yang adalah suatu metode seleksi/tes
dengan menggunakan komputer yang memiliki standar nilai ambang batas
kelulusan seleksi kompetensi dasar. Untuk pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil
Tahun 2019, yang disebut (Passing Grade) berdasarkan pada Peraturan Menteri
Pendayagunaan Apratur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PAN dan RB)
Nomor 23 Tahun 2019 tentang Kriteria Penetapan Kebutuhan Pegawai Negeri
Sipil dan Pelaksanaan Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2019.
Tujuan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil golongan II untuk
membentuk PNS profesional yang berkarakter yaitu pns PNS yang karakternya
dibentuk oleh sikap dan perilaku displin PNS, nilai-nilai dasar PNS , dan
pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, serta menguasai
bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara
profesional sehingga terwujudnya PNS pofesional yang berkarakter sebagai
pelayan masyarakat.
B. Dasar Hukum
2
7. Peraturan Gubernur Lampung Nomor 56 Tahun 2019 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah
Provinsi Lampung.
8. Surat Deputi Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN LAN - RI
Nomor : 3937/D.3/PDP.03.5 Tanggal 7 Agustus 2020 Hal : Penyelenggaraan
Pelatihan Kepemimpinan, Latsar, Diklat Prajabatan CPNS.
1. Tujuan
Penyelengaraan Pelatihan Dasar CPNS Bertujuan untuk membentuk
PNS profesional yang berkarakter yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh
sikap dan perilaku disiplin PNS, Nilai-nilai Dasar PNS, dan pengetahuan tentang
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, serta menguasai bidang tugasnya
sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai
pelayan masyarakat.
2. Sasaran
Sasaran penyelengaraan Pelatihan Dasar Calon PNS bagi CPNS
Golongan II adalah terwujudnya PNS Profesional yang berkarakter sebagai
pelayan masyarakat.
D. Kompetensi
Kompetensi yang dibangun dalam Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II adalah
kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang profesional,yang diindikasikan
dengan kemampuan:
1. Menunjukan sikap perilaku dan disiplin PNS.
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas
jabatannya.
3. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI.
4. Menunjukan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai bidang
tugas.
3
E. Tempat dan Waktu Penyelengaraan
1. Tempat Pelaksanaan
Pelatihan Dasar Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XII dan XIII di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Kabupaten/Kota Se-Provinsi Lampung
Tahun 2022 ini dilaksanakan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Lampung Jalan Raya Hajimena Kecamatan Natar Lampung Selatan.
2. Waktu Pelaksanaan
Waktu penyelengaraan Pelatihan Dasar CPNS sebagai berikut :
a. Tahap I (On Campus I ) Dalam Lokal
b. Tahap II (Off Campus ) Di Instansi masing-masing peserta
c. Tahap III (On Campus II )
1. Jumlah
Peserta Pelatihan Dasar CPNS Angkatan XII berjumlah 40 orang dengan
rincian 13 orang dari Kabupaten Lampung Timur, dan 27 orang dari
Kabupaten Pesawaran.
2. Persyaratan Peserta
a. Keputusan tentang pengangkatan sebagai CPNS.
b. Persyaratan melaksanakan tugas dari PPK Instansi Pemerintah asal
peserta.
c. Keterangan sehat dari dokter pemerintah.
d. Penugasan dari PPK Instansi Pemerintah asal peserta
e. Pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang berlaku dalam
penyelanggaran Pelatihan Dasar CPNS.
G. Evaluasi
4
bidang tugas serta Evaluasi Akhir . Secara rinci, masing-masing aspek evaluasi
dimaksud diuraikan berikut ini :
1. Evaluasi Sikap Perilaku
Evaluasi Sikap Perilaku dilakukan setelah peserta menyelasaikan pembelajaran
agenda sikap perilaku bela negara oleh Penyelenggara Lembaga Pelatihan
Terakreditasi dan Instansi Asal Peserta dengan melakukan pemantauan sikap dan
perilaku peserta selama Pelatihan dengan bobot 5%. Komponen penilaian evaluasi
ini kedisiplinan, kepemimpinan, kerjasama, prakarsa.
Tabel 1.1
Indikator Evaluasi Sikap Perilaku
Indikator
Nama Jumlah
No Kedisiplinan Kepemimpinan Kerjasama Prakarsa
Peserta (5%)
(1%) (2%) (1%) (1%)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
5
2. Evaluasi Akademik
Penilaian Akademik diberikan kepada peserta dengan bobot 10% untuk menilai
pemahaman peserta pada Mata Pelatihan agenda nilai-nilai dasar PNS dan agenda
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yang diberikan oleh pengajar.
Penilaian akademik diberikan secara terintergritas setelah seluruh Mata Pelatihan
agenda nilai-nilai dasar PNS dan agenda kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
dipelajari melalui ujian tulis sebanyak 5 JP pada sesi pembelajaran Evaluasi
Akademik.
Tabel 1.2
Indikator Evaluasi Akademik
Bobot 10%
No. Aspek
Gol II Gol III
6
3. Evaluasi Aktualisasi
a. Penilaian Rancangan Aktualisasi
Penilaian rancangan aktualisasi dilakukan melalui presentasi seminar
rancangan aktualisasi pada sesi evaluasi rancangan aktualisasi dengan
indikator penilaian dan bobot sebagai berikut :
Tabel 1.3
Indikator Penilaian Rancangan Aktualisasi
Bobot
No. Indikator (20%)
5. Teknik komunikasi 2%
Jumlah 20%
3. Teknik komunikasi 5%
Jumlah 30%
7
4. Evaluasi Penguatan Kompetensi Bidang Tugas
Evaluasi penguatan kompetensi teknis bidang tugas dilakukan setelah peserta
menyelesaikan pembelajaran pada kurikulum penguatan komptensi teknis bidang
tugas. Penyelenggaraan evaluasi dilakukan oleh Instansi Pemerintah asal peserta
melalui unit yang mengelola Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur
Instansi. Rekapitulasi perolehan nilai peserta pada kurikulum penguatan
kompetensi teknis bidang tugas diberikan bobot 20%.
Tim Evaluasi Akhir berjumlah ganjil dengan anggota paling sedikit 7 (Tujuh)
orang dengan unsur sebagai berikut :
a) Pimpinan lembaga Pelatihan Terakreditasi yang menyelengarakan pelatihan.
b) Penanggung Jawab Evaluasi Program.
c) Tim Penjamin Mutu Lembaga Pelatihan Terakreditasi yang
menyelenggarakan Pelatihan dan/atau Pejabat dari LAN.
d) Coach
e) Penyelenggara sebagai anggota.
8
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan dimulai dari pagi hari setelah selesai ibadah sholat subuh, saat
matahari belum bersinar hingga malam hari. Peserta menjalani berbagai kegaiatan
yang di jadwalkan secara disiplin. Banyak kegaiatan lapangan yang dijalani
seperti senam pagi, kegiatan apel pagi dan malam. Selain itu kegiatan kelas juga
diadakan dengan beberapa materi diantaranya materi Kebijakan Pengembangan
SDM Aparatur dan nilai-nilai ASN, Overview Kebijakan Penyelengaraan
Pelatihan, Dinamika Kelompok, Wawasan Kebangsaan, Analisis Isu
Kontemporer, Muatan Teknis Substansi Lembaga (MTSL), Konsep Aktualisasi,
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif, Manajemen ASN, Smart ASN, Whole Of Goverment, Pelayanan
Publik, Penjelasan Aktualisasi, Pembimbingan Rancangan Aktualisasi, Evaluasi
Rancangan Aktualisasi, Pembekalan Habituasi, Pembimbingan Pra Evaluasi
Aktualisasi, Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi, Review Kebijakan
Penyelenggaraan Pelatihan.
10
B. Materi Diklat
Tabel 2.1
Materi Diklat
4. Dinamika Kelompok 2 6 JP
5. Wawasan Kebangsaan 2 6 JP
14. Akuntabel 8 8 JP
15. Akuntabel 9 2 JP
16. Kompeten 9 9 JP
17. Harmonis 10 9 JP
18. Loyal 10 3 JP
19. Loyal 11 6 JP
11
No. Mata Diklat/Orientasi Hari
Jumlah JP
ke
20. Adaptif 11 6 JP
21. Adaptif 12 3 JP
22. Kolaboratif 12 5 JP
23. Kolaboratif 13 5 JP
26. MTSL 14 3 JP
36. Penutupan 21
12
C. Jadwal Kegiatan
Sistem pelatihan mengadopsi sistem SKS di Pekuliahan, yang disebut Jam
Pelatihan (Jamlat). Umumnya setiap mata perkuliahan memiliki 10 - 12 Jamlat
per hari mulai dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 13.30 WIB, 15.45 WIB,
16.15 WIB atau 18.15 WIB yang diselingi 2 kali coffe break dan makan siang.
Dengan Jadwal sepadat itu, sistem pengajaran yang dilakukan umumnya
monolog, diskusi, games, dan pemaparan yang memancing keaktifan peserta.
Jadwal harian Latsar CPNS dapat disusun secara umum sebagai berikut :
Keterangan :
13
D. Waktu dan Tempat Penyelengaraan
Waktu pelaksanaan Pelatihan Dasar Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan
XII dan XIII di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kabupaten/Kota Se-Provinsi
Lampung Tahun 2022 dilaksanakan pada tanggal 1 Juli sampai dengan 9
September 2022 bertempat di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Lampung Jl. Raya Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Selatan.
G. Pengajar / Narasumber
Pengajar / Narasumber Pelatihan Dasar Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
Angkatan XII dan XIII di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kabupaten/Kota Se-
Provinsi Lampung Tahun 2022 berasal dari :
1. Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Lampung.
2. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Lampung.
3. Korem 043 Garuda Hitam Provinsi Lampung.
14
BAB III
MATERI KEGIATAN
A. HARI PERTAMA
Jumat, 1 Juli 2022
07.30-08.00 : Persiapan Upacara Pembukaan
08.00-10:15 : Upacara Pembukaan
10:15-10:30 : Istirahat (Coffe Break)
10.30-12:00 :
Mata Diklat : Kebijakan Pengembangan SDM Aparatur dan Nilai ASN
Penyaji : Dr. H. S. Mustakim, M.Si
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Materi :
Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan public dan sebagai perekat
pemersatu bangsa. Sedangkan pegawai ASN bertugas :
1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Sedangkan pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana dan pengawas
penyelenggara tugas umum pemerintah dan pembangunan nasional melalui
kebijakan dan pelayanan public yang professional, bebas dari intervensi politik
serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme
Kompetensi yang harus dimiliki oleh ASN diantaranya adalah Ilmu(Knowledge),
Skill (Terampil) dan Attitude (Perilaku)
Tujuan dari dilaksanakannya pelatihan dasar CPNS adalah
1. Untuk meningkatkan kompetensi
2. Sebuah pelaksanaan yang terintegrasi
Output :
Mampu menunjukkan sikap dan perilaku dan disiplin PNS
Mampu mengaktualisasikan nilai nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas
dan jabatannya
15
Mampu mengaktualisasikan kedudukan dan peran ASN dalam kerangka NKRI
Mampu menunjukkan penguasaan kompetensi sesuai dengan bidang tugasnya.
13.30-16.45 :
Mata Diklat : Overview Kebijakan Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS
B. HARI KEDUA
Sabtu 02 Juli 2022
05.00-06.30 : Pembinaan Kesegaran Jasmani
07.15-07.30 : Apel Pagi
07.30-12.15 :
Mata Diklat : Dinamika Kelompok
Penyaji : Nurwidi Sayekti, S.Pd., M.Pd.
Metode : Simulasi dan permainan kelompok
Materi :
16
Dinamika kelompok bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta
konsentrasi peserta diklat serta untuk mempererat tali persaudaraan antar
peserta diklat. Dalam pembelajaran dinamika kelompok diberikan beberapa
simulasi yang terkait dengan pencairan kelas (bina suasana) mengenal diri dan
orang lain
Output :
Peserta dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat dengan cara
diskusi dan kerjasama dalam sebuah kelompok.
13.30-18.15 :
Mata Diklat : Wawasan Kebangsaan
Penyaji : Drs. Agus Triono, M.Pd.
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Materi :
Wawasan kebangsaan sangat diperlukan oleh para ASN, karena PNS
merupakan perekat dan pemersatu bangsa serta di masyarakat, PNS diharapkan
mampu memprioritaskan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi dan
golongan. 4 Pilar Kebangsaan diantaranya adalah
Pancasila
UUD
Bhinneka Tunggal Ika
NKRI
Wawasan kebangsaan sendiri merupakan cara pandang suatu bangsa terhadap
diri dan ideologinya serta cita citanya yang diorientasikan untuk memperkokoh
dan menjaga persatuan dan ketahanan bangsa
Masalah masalah dari bangsa Indonesia :
Ideolisme kebangsaan menurun
Berpikir mengecil atau memecah
Gejala Etnitas
Disiplin Rendah
Rusaknya Lingkungan
Output :
17
Peserta Latsar mampu membina kerukunan dan persatuan serta memiliki
rasa bangga dan cinta tanah air serta kecintaan pada lambang lambang
negara.
C. HARI KETIGA
Senin, 04 Juli 2022
05.00-06.30 : Pembinaan Kesegaran Jasmani
07.15-07.30 : Apel Pagi
07.30-15.45 :
Mata Diklat :Analisis Isu Kontemporer
Penyaji : Ir. Taufik Hidayat, MM., M.EP
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi Kelompok
Materi :
Isu adalah munculnya kesenjangan antara tindakan perusahaan dan harapan
publik (Crane, 1995) sedangkan kontemporer menurut KBBI adalah pada waktu
yang sama atau semasa dengan masa kini. Beberapa metode yang digunakan
untuk analisispemecahan masalah isu kontemporer yang berkembang di
masyarakat, Yaitu : APKL, USG, Fish Bone, Mind Map dan lain sebagainya.
PNS sebagai Aparatur Negara dihadapkan pada pengaruh yang datang dari
eksternal juga internal yang kian lama kian menggerus kehidupan berbangsa dan
bernegara: Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai
konsensus dasar berbangsa dan bernegara. Fenomena tersebut menjadikan
pentingnya setiap PNS mengenal dan memahami secara kritis terkait isu-isu
strategis kontemporer diantaranya; korupsi, narkoba, paham radikalisme/
terorisme, money laundry, proxy war, dan kejahatan komunikasi masal seperti
cyber crime, Hate Speech, dan Hoax, dan lain sebagainya.
Output :
Peserta Latsar mampu :
Menjelaskan konsepsi perubahan lingkungan strategis
Mengidentifikasi isu-isu strategis kontemporer
Menerapkan teknik analisis isu isu menggunakan kemampuan berpikir
kritis.
18
D. HARI KEEMPAT, KELIMA DAN KEENAM
Selasa, 05 Juli 2022, Rabu, 06 Juli 2022, Kamis, 07 Juli 2022
05.00-06.30 : Pembinaan Kesegaran Jasmani
07.15-07.30 : Apel Pagi
07.30-18.15 :
Mata Diklat : Kesiapsiagaan Bela Negara
Penyaji : Korem 043 Garuda Hitam
Metode : Praktek di lapangan
Materi :
Sikap sempurna, baris berbaris, cara hormat kepada bendera, menjalankan
upacara bendera dengan baik, disiplin waktu, dan kegiatan yang
mengasah team work.
Output :
Para peserta mampu menjadi pribadi yang lebih disiplin dan mempu
membangun team work yang baik pada saat bertugas di tempat
kerja
E. HARI KETUJUH
Jumat, 08 Juli 2022
05.00-06.30 : Pembinaan Kesegaran Jasmani
07.15-07.30 : Apel Pagi
07.30-09.45 :
Mata Diklat : MTSL
Penyaji : Misbar, S.P., M.M
Metode : Ceramah, tanya jawab
Materi :
Inspektorat Daerah merupakan unsur pengawas pemerintahan daerah yang
dipimpin oleh Inspektur yang dalam melaksanakan tugasnya
bertanggungjawab kepada Daerah melalui Sekretaris Daerah.
Inspektorat Daerah mempunyai tugas membantu Kepala Daerah
melakukan membina dan mengawasi pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan oleh perangkat
daerah. Fungsi Inspektorat Daerah :
19
1. perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi
pengawasan;
2. pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan
melalui audit, review, evaluasi, pemantauan, asistensi dan kegiatan
pengawasan lainnya;
3. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Bupati;
4. penyusunan laporan hasil pengawasan;
5. pelaksanaan administrasi Inspektorat Daerah; dan
6. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati terkait dengan tugas dan
fungsinya
Output:
Peserta latsar diharapkan mampu memahami peran dan tugas tugas
inspektorat dalam pengawasan kinerja OPD
10.00-12.15 :
Mata Diklat : Konsep Aktualisasi
Penyaji : Drs. Agus Triono, M.Pd.
Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya Jawab
Materi :
Kriteria Isu yang akan diangkat untuk aktualisasi adalah:
Aktual : benar benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat
Kekhalayakan : isu tersebut menyangkut hajat orang banyak
Problematika : isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga
perlu dicarikan solusinya dengan segera
Kelayakan : isu yang diangkat harus isu yang masuk akal dan realistis serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Output :
Peserta latsar diharapkan mampu mengangkat isu isu yang memenuhi kriteria
tersebut sesuai dengan tupoksi nya.
20
13.30-18.15
Mata Diklat : Berorientasi Pelayanan
Penyaji : Drs. Agus Triono, M.Pd.
Metode : Ceramah, diskusi tanya jawab
Materi
Orientasi pelayanan adalah sikap dan perilaku kerja ASN dalam memberikan
pelayanan terbaik kepada yang dilayani antara lain meliputi masyarakat, atasan, rekan
sekerja, unit kerja terkait, dan/ atau instansi lain. Panduan berprilaku atau kode etik
berorientasi pelayanan publik adalah: a. Memahami kebutuhan dan mengutamakan
kepuasan masyarakat. b. Melayani dengan sikap hormat, sopan, cepat, ikhlas dan
sigap. c. Melakukan perbaikan terus menerus dalam memberikan pelayanan. Kata
kunci dari berorientasi pelayanan yaitu : 1. Responsivitas 2. Kualitas dan 3. Kepuasan
Kalimat Afirmasi dari Berorientasi Pelayanan adalah Kami berkomitmen memberikan
pelayanan prima demi kepuasan masyarakat
Adapun nilai-nilai dasar yang harus dimiliki oleh seorang ASN dalam
menciptakan lingkungan kerja yang berorientasi pelayanan yaitu, Ramah, Cekatan,
Solutif, dan Dapat diandalkan
Output :
Peserta latsar mampu memahami nilai nilai dasar dan konsep Berorientasi
Pelayanan serta mengaktualisasikannya.
21
F. HARI KEDELAPAN
Senin 11 Juli 2022
05.00-06.30 : Pembinaan Kesegaran Jasmani
07.15-07.30 : Apel Pagi
07.30 – 10.30
Mata Diklat : Berorientasi Pelayanan (Lanjutan)
Penyaji : Drs. Agus Triono, M.Pd.
10.45-18.15
Mata Diklat : Akuntabel
Output :
Peserta diharapkan menjadi PNS yang akuntabel dalam sikap dan perilaku yang
konsisten sehari hari
G. HARI KESEMBILAN
Selasa, 12 Juli 2022
05.00-06.30 : Pembinaan Kesegaran Jasmani
07.15-07.30 : Apel Pagi
07.30-09.00
22
Mata Diklat : Akuntabel (Lanjutan)
Penyaji : Dra. Rita Mayani, M.M
09.15-17.30
Mata Diklat : Kompeten
Penyaji : Ir. Taufik Hidayat, MM., M.EP
Disadari isu penguatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk aspek
pengembangan SDM memanglah penting. Hal ini tercermin dari prioritas
pembangunan nasional jangka menengah ke 4, tahun 2020-2024, berfokus pada
penguatan kualitas SDM, untuk sektor keAparaturan, pembangunan diarahkan untuk
mewujudkan birokrasi berkelas dunia. Wujud birokrasi berkelas dunia tersebut
dicirikan dengan apa yang disebut dengan SMART ASN, yaitu ASN yang memiliki
kemampuan dan karakter meliputi: integritas, profesinal, hospitality, networking,
23
enterpreneurship, berwawasan global, dan penguasaan IT dan Bahasa asing.
Penguatan kualitas ASN tersebut sejalan dengan dinamika lingkungan strategis
diantaranya VUCA dan disrupsi teknologi, fenomena demografik (demographic
shifting), dan keterbatasan sumberdaya. Keadaan ini merubah secara dinamis
lingkungan pekerjaan termasuk perubahan karakter dan tuntutan keahlian (skills).
Kenyataan ini menutut setiap elemen atau ASN di setiap instansi selayaknya
meninggalkan pendekatan dan mindset yang bersifat rigit peraturan atau rule based
dan mekanistik, cenderung terpola dalam kerutinan dan tidak adapatif dengan
zamannya. ASN diharapkan memiliki sifat dan kompetensi dasar, utamanya:
inovasi, daya saing, berfikir kedepan, dan adaptif. 2 Sifat dan kompetensi dasar ini
krusial untuk mewujudkan instansi pemerintah yang responsif dan efektif
Output :
Peserta mampu mengaktualisasikan nilai kompeten dalam pelaksanaan tugas
jabatannya.
J. HARI KESEPULUH
Rabu 13 Juli 2022
Harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa
hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur.
Suasana harmoni dalam lingkungan bekerja akan membuatkan kita secara individu
tenang, menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk saling kolaborasi dan
bekerja sama, meningkatkan produktifitas bekerja dan kualitas layanan kepada
pelanggan.
Perilaku ASN dalam aspek Harmonis yaitu, menghargai setiap orang apapun latar
belakangnya, suka mendorong orang lain, membangun lingkungan kerja yang
kondusif, menghargai pendapat, ide, gagasan orang lain, berprilaku saling
membantu dan mendukung
24
Adapun peran ASN dalam aspek Harmonis, yaitu:
Posisi PNS sebagai aparatur Negara, dia harus bersikap netral dan adil.
Netral dalam artian tidak memihak kepada salah satu kelompok atau
golongan yang ada. Adil, berarti PNS dalam melaksanakna tugasnya
tidak boleh berlaku diskriminatif dan harus obyektif, jujur, transparan.
Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban PNS juga harus memiliki suka
menolong baik kepada pengguna layanan, juga membantu kolega PNS
lainnya yang membutuhkan pertolongan
16.00-18.15 :
Mata Diklat : Loyal
Penyaji : Dra. Rita Mayani, M.M
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(PANRB) menyelenggarakan Peluncuran Core Values dan Employer Branding
Aparatur Sipil Negara (ASN), di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta pada hari
Selasa tanggal 27 Juli Tahun 2021. Pada kesempatan tersebut Presiden Joko Widodo
meluncurkan Core Values dan Employer Branding ASN. Peluncuran ini bertepatan
dengan Hari Jadi Kementerian PANRB ke-62. Core Values ASN yang diluncurkan
yaitu ASN BerAKHLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Core Values Modul
Loyal tersebut harus diimplementasikan oleh seluruh ASN di Instansi Pemerintah
sebagaimana diamanatkan dalam Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 tentang Implementasi Core
Values dan Employer Branding Aparatus Sipil Negara. Loyal, merupakan salah satu
nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus
25
berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan
perilaku: a) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah; b)
Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta c) Menjaga
rahasia jabatan dan negara. Perilaku ASN dalam aspek Harmonis yaitu :
Output: Peserta mampu memahami pentingnya nilai harmonis sesuai kode etik
ASN dan menerapkan nilai tersebut dalam melaksanakan fungsi dan peran sebagai
pelayan publik
J. HARI KESEBELAS
Kamis, 14 Juli 2022
05.00-06.30 : Senam Kesegaran Jasmani
07.15-07.30 : Apel pagi
07.30-12.15
Mata diklat : Loyal (lanjutan)
Penyaji : Dra. Rita Mayani, M.M
Metode : Ceramah dan tanya jawab
26
13.30-18.15
Mata Diklat : Adaptif
Penyaji : Drs. Agus Triono, M.Pd.
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Materi :
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan
hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul.
Dengan demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan
keadaan lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan
(keinginan diri). Sejatinya tanpa beradaptasi akan menyebabkan makhluk hidup
tidak dapat mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh perubahan
lingkungan. Sehingga kemampuan adaptif merupakan syarat penting bagi
terjaminnya keberlangsungan kehidupan.
Salah satu praktik perilaku adaptif adalah dalam hal menyikapi lingkungan yang
bercirikan ancaman VUCA. Johansen (2012) mengusulkan kerangka kerja yang
dapat digunakan untuk menanggapi ancaman VUCA, yang disebut VUCA Prime,
yaitu Vision, Understanding, Clarity, Agility. Johansen menyarankan pemimpin
organisasi melakukan hal berikut:
Output: peserta diharapan mampu memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai adaptif dalam
pelaksanaan tugas jabatannya.
28
K. HARI KEDUA BELAS
Jumat, 15 Juli 2022
05.00-06.30 : Senam Kesegaran Jasmani
07.15-07.30 : Apel pagi
07.30-09.45
Mata diklat : Adaptif (lanjutan)
Penyaji : Drs. Agus Triono, M.Pd.
Metode : Ceramah dan tanya jawab
10.00-15.00
Mata diklat : Kolaboratif
Penyaji : Ir. A Chrisna Putra, NR, MEP
Materi :
Kolaborasi adalah proses bekerja sama untuk menelurkan gagasan atau ide dan
menyelesaikan masalah secara bersama-sama menuju visi bersama. Di sebuah
organisasi yang saling tergantung, kolaborasi menjadi kunci pemikiran kreatif.
Kolaborasi itu penting untuk mencapai hasil terbaik saat menyelesaikan masalah
yang rumit. Perilaku ASN dalam aspek kolaboratif yaitu :
1. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkonstribusi
2. Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah
3. Menggerakkanpemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan
bersama
Irawan (2017) mengungkapkan bahwa “ Collaborative governance “sebagai sebuah
proses yang melibatkan norma bersama dan interaksi saling menguntungkan antar
aktor governance
6 Kriteria Penting Untuk Kolaborasi
Forum Yang Diprakarsai Oleh Lembaga Publik Atau Lembaga;
Peserta Dalam Forum Termasuk Aktor Nonstat.
29
L. HARI KETIGA BELAS
Kamis, 15 Juli 2022
05.00-06.30 : Senam Kesegaran Jasmani
07.15-07.30 : Apel pagi
07.30-12.15
Mata diklat : Manajemen ASN
Penyaji : Ya’rif Budimansyah, S.IP.,S.Ag.,M.M
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Materi :
Manajemen ASN terdiri dari Manjemen PNS dan Manajemen PPPK
Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan,
pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi,
penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin,
pemberhentian, jaminan pensisun dan hari tua, dan perlindungan. Manajemen
PPPK meliputi penetapan kebutuhan pengadaan, penilaian kinerja,
penggajian, tunjangan, pengembangan kompetensi, pemberian, penghargaan,
disiplin, pemutusan hubungan perjanjian kerja dan perlindungan.
Pengisian jabatan pimpinan tinggi utama dan madya pada kementerian,
kesekretariatan lembaga negara, lembaga nonstruktural, dan Instansi Daerah
dilakukan secara terbuka dan kompetitif di kalangan PNS dengan
memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan
latihan, rekam jejak jabatan, dan integritas serta persyaratan lain yang
dibutuhkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pejabat Pembina Kepegawaian dilarang mengganti Pejabat Pimpinan Tinggi
selama 2 (dua) tahun terhitung sejak pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi,
30
kecuali Pejabat Pimpinan Tinggi tersebut melanggar ketentuan peraturan
perundang-undangan dan tidak lagi memenuhi syarat jabatan yang ditentukan.
Penggantian pejabat pimpinan tinggi utama dan madya sebelum 2 (dua) tahun
dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan Presiden. Jabatan Pimpinan
Tinggi hanya dapat diduduki paling lama 5 (lima) tahun. Dalam pengisian
Jabatan Pimpinan Tinggi, Pejabat Pembina Kepegawaian memberikan
laporan proses pelaksanaannya kepada KASN. KASN melakukan
pengawasan pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi baik berdasarkan laporan
yang disampaikan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian maupun atas inisiatif
sendiri Pegawai ASN dapat menjadi pejabat Negara. Pegawai ASN dari PNS
yang diangkat menjadi Pejabat Negara diberhentikan sementara dari
jabatannya dan tidak kehilangan status sebagai PNS. Pegawai ASN
berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia.
Korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia memiliki tujuan:
1. menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi ASN dan
2. mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa.
Untuk menjamin efisiensi, efektivitas, dan akurasi pengambilan keputusan
dalam Manajemen ASN diperlukan Sistem Informasi ASN. Sistem Informasi
ASN diselenggarakan secara nasional dan terintegrasi antar-Instansi
Pemerintah Sengketa Pegawai ASN diselesaikan melalui upaya administratif.
Upaya administratif terdiri dari keberatan dan banding administrative.
13.30-18.15
Mata diklat : Whole of Government
Penyaji : Soeyanto, S.I.P., GDA, M.si
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Materi :
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-
tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu
31
pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan
urusan-urusan yang relevan.
Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan mengapa WoG menjadi penting
dan tumbuh sebagai pendekatan yang mendapatkan perhatian dari
pemerintah. Pertama, adalah adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan
publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan
pelayanan agar terciptanya penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik.
Selain itu perkembangan teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan
yang lebih kompleks juga mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan
institusi pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan publik.
Kedua, terkait faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan
kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor
dalam pembangunan. Satu sektor bisa menjadi sangat superior terhadap
sektor lain, atau masing-masing sektor tumbuh namun tidak berjalan
beriringan, melainkan justru kontraproduktif atau “saling membunuh‟.
Masing-masing sektor menganggap bahwa sektornya lebih penting dari yang
lainnya. Ketiga, khususnya dalam konteks Indonesia, keberagaman latar
belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya
mendrong adanya potensi disintegrasi bangsa. Pemerintah sebagai institusi
formal berkewajiban untuk mendorong tumbuhnya nilai-nilai perekat
kebangsaan yang akan menjamin bersatunya elemen-elemen kebangsaan ini
dalam satu frame NKRI.
Dalam hal ini WoG menjadi penting, karena diperlukan sebuah upaya untuk
memahami pentingnya kebersamaan dari seluruh sektor guna mencapai
tujuan bersama. Sikap, perilaku, dan nilai yang berorientasi sektor harus
dicairkan dan dibangun dalam fondasi kebangsaaan yang lebih mendasar,
yang mendorong adanya semangat persatuan dan kesatuan.
32
M. HARI KEEMPAT BELAS
Jum’at, 16 Juli 2022
05.00-06.30 : Senam Kesegaran Jasmani
07.15-07.30 : Apel pagi
07.30-12.15
Mata diklat : Pelayanan Publik
Penyaji : Dr. Agus Muhammad Septiana, S.IP., MH
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Materi :
Pelayanan publik adalah Sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum
yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan
dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat. (Lembaga Administrasi Negara: 1998)
Sementara Departemen Dalam Negeri menyebutkan bahwa: Pelayanan publik
adalah suatu proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang
memerlukan kepekaan dan hubungan interpersonal tercipta kepuasan dan
keberhasilan. Setiap pelayanan menghasilkan produk, baik berupa barang dan
jasa (Pengembangan Kelembagaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, 2004),
Sedangkan definisi yang saat ini menjadi rujukan utama dalam
penyelenggaraan pelayanan publik sebagaimana termuat dalam Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik, dijelaskan bahwa
pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik. ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional
melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas
dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
pelayanan publik di Indonesia juga dicirikan dengan berbagai macam
persoalan, seperti:
33
1. Biayanya yang mahal;
2. Prosedurnya sulit dipenuhi dan harus melalui
3. tahapan yang berbelit-belit;
4. Pemberi layanan tidak ramah;
5. Diskriminatif;
6. Tidak ada kepastian kualitas dan waktu penyelesaian layanan;
7. Tidak transparan;
8. Tidak responsif terhadap kebutuhan warga negara;
9. Ditandai praktik KKN.
prinsip-prinsip pelayanan sebagai panduan agar pelayanan publik yang baik
dapat diwujudkan, yaitu: (I) PARTISIPATIF; (II) TRANSPARAN;
(III) RESPONSIF; (IV) TIDAK DISKRIMINATIF; (V) MUDAH DAN
MURAH; (VI) EFEKTIF DAN EFISIEN; (VII) AKSESIBEL; (VIII)
AKUNTABEL; DAN (IX) BERKEADILAN.
Prinsip-prinsip dasar dan prinsip-prinsip pelayanan publik yang baik tersebut
tentu tidak akan dengan mudah dapat dilaksanakan tanpa didukung oleh
perubahan poa pikir ASN terhadap cara kerja birokrasi yang selama ini
mengidap berbagai “penyakit birokrasi”. Birokrasi pemerintah wajib
bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,
profesional, tidak diskriminatif, dan melihat publik sebagai customer dan
citizen. Karena itu perlu dikembangkan adanya kesadaran tentang siapa yang
melayani dan siapa yang dilayani. Dalam perkembangannya budaya
pelayanan harus dipandang sebagai sebuah proses belajar yang menghasilkan
bentuk baru serta pengetahuan dan kepandaian yang baru. Sebagai sebuah
proses belajar budaya pelayanan harus dapat melakukan perubahan kebiasaan,
perubahan nilai, dan perubahan pola pikir atau paradigma pelayanan.
Perubahan paradigma pelayanan dari peningkatan kepuasaan internal
birokrasi ke arah peningkatan kepuasaan masyarakat, yaitu ukuran
keberhasilan kinerja pelayanan adalah sampai sejauh mana masyarakat
merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh para pegawai ASN.
Budaya pelayanan itu terartikulasi melalui sikap, nilai-nilai kepentingan
34
bersama, dan tingkah laku dari para pegawai ASN dalam memberikan
pelayanan. Sikap pelayanan dapat digambarkan melalui 7 P sebagai berikut:
Passionate (Sangat bergairah = Bersemangat, Antusias)
Progressive (Memakai cara yang terbaik = termaju)
Proactive (Antisipatif, proaktif dan tidak menunggu)
Prompt (Positif = tanpa curiga dan kekhawatiran)
Patience (Penuh rasa kesabaran)
Proporsional (Tidak mengada-ada)
Punctional (Tepat waktu)
Sikap pelayanan bagi Pegawai ASN berarti pengabdian yang tulus terhadap
bidang kerja dan yang paling utama adalah kebanggaan atas pekerjaan. Sikap
Saudara dapat menggambarkan instansi/ organisasi Saudara. Saudara adalah
perwakilan organisasi secara langsung maupun tidak langsung. Karena itu
budaya pelayanan dalam birokrasi pemerintahan akan sangat ditentukan
oleh sikap pelayanan yang ditunjukkan oleh Pegawai ASN.
13.30-18.15
Mata diklat : Muatan Teknis Substansi Lembaga (MTSL)
Penyaji : OMBUDSMAN Provinsi Lampung
Metode : Ceramah dan tanya jawab (Via Zoom)
Materi :
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2008 Ombudsman RI adalah
Lembaga Negara yang mempunyai kewenangan mengawasi penyelengaraan
pelayanan publik baik yang diselengarakan oleh penyelenggara Negara dan
Pemerintah termasuk yang diselenggarakan oleh BUMN,BUMD, dan BHMN
serta badan swasta atau perseorangan yang diberi tugas menyelenggarakan
pelayanan publik tertentu yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari
APBN dan atau APBD.
1. Tugas Ombudsman adalah :
Menerima laporan dari masyarakat mengenai pelayanan publik oleh
Kementrian, Lembaga Negara, BUMN/BUMD/BHMN.
Melakukan invetigasi/pemeriksaan atas laporan masyarakat.
35
Menindaklanjuti laporan atas dasar wewenang yang dimiliki.
Memberi alternative penyelesaian atau memberi rekomendasi.
2. Kewenangan Ombudsman adalah :
Meminta keterangan dari pelapor dan terlapor.
Memeriksa kelengkapan berkas laporan tersebut.
Meminta salinan berkas yang diperlukan untuk pemeriksaan.
Melakukan pemanggilan terhadap pelapor dan semua pihak terkait.
Menyelesaikan laporan dengan cara yang disepakati para pihak.
Membuat rekomendasi untuk penyelesaian laporan.
Mengumumkan hasil pertemuan.
Menyampaikan saran kepada Lembaga Negara dengan tujuan perbaikan
demi pelayanan publik yang lebih baik.
Obyek Pengawasan tindakan Maladministrasi ( Pasal 1 Angka 3 Undang-
Undang Nomor 37 Tahun 2008 ).
Maladministrasi adalah perilaku atau perbuatan melawan hukum, melampaui
wewenang, menggunakan wewenang untuk tujuan lain dari yang menjadi
tujuan wewenang tersebut, termasuk kelalaian atau pengabaian kewajiban
hukum dalam penyelengaraan pelayanan publik yang di lakukan oleh
penyelenggara Negara dan Pemerintah yang menimbulkan kerugian materil
dan atau immaterial bagi masyarakat dan orang perseorangan.
36
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS Golongan II angkatan
VIII di Lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung, Kabupaten/ Kota se
Provinsi Lampung Tahun 2022 dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 2022 sampai
dengan 8 September 2022 bertempat di Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah Provinsi Lampung. Jl Raya Hajimena Natar Lampung
Selatan.
2. Peserta Pelatihan Dasar CPNS Angkatan VIII berjumlah 41 orang dengan
rincian 9 orang dari Kabupaten Lampung Timur, 23 orang dari
Kabupaten Lampung Selatan, 4 orang dari Kabupaten Pesawaran dan
5 orang dari Kabupaten Tulang Bawang Barat.
3. Materi pembelajaran yang diberikan lebih banyak di berikan di kelas. Materi
Kebijakan Pengembangan SDM Aparatur dan nilai-nilai ASN, Overview
Kebijakan Penyelengaraan Pelatihan, Dinamika Kelompok, Wawasan
Kebangsaan, Analisis Isu Kontemporer, Muatan Teknis Substansi Lembaga
(MTSL), Konsep Aktualisasi, Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, Anti Korupsi, Manajemen ASN, Whole Of Goverment,
Pelayanan Publik, Penjelasan Aktualisasi, Pembimbingan Rancangan
Aktualisasi, Evaluasi Rancangan Aktualisasi, Pembekalan Habituasi,
Pembimbingan Pra Evaluasi Aktualisasi, Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi,
Review Kebijakan Penyelenggaraan Pelatihan. Dan di berikan dengan baik
oleh para Narasumber Widya Iswara yang berkompeten dan berkualitas.
4. Metode pembelajaran yang digunakan dalam semua mata diklat adalah :
Ceramah, Tanya Jawab, Simulasi, dan Diskusi Kelompok.
5. Semua rangkaian pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar.
37
B. SARAN
Setelah Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan dasar CPNS Golongan II angkatan
VIII di Lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung, Kabupaten/ Kota se Provinsi
Lampung Tahun 2022 diharapkan tetap terjalin komunikasi yang harmonis antara
BKPPD dengan peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
angkatan VIII di Lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung, Kabupaten/ Kota se-
Provinsi Lampung Tahun 2022 sehingga menjadi Aparatur Sipil Negara yang
berintergritas demi terciptanya tujuan yang diharapkan yaitu meningkatkan
pengetahuan dan memperluas wawasan dalam memberikan pelayanan yang baik
kepada masyarakat.
Kerja sama yang baik antara Pemerintah Kabupaten Lampung Timur dan
BPSDM Provinsi Lampung yang telah terjalin dengan baik dalam Pelaksanaan
Pendidikan Dan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II angkatan VIII di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Lampung, Kabupaten/ Kota se-Provinsi Lampung Tahun
2022 ini, diharapkan dapat lebih ditingkatkan menjadi lebih baik lagi pada masa
sekarang dan masa yang akan datang.
38
LAMPIRAN