Anda di halaman 1dari 26

T E GI K O M U N IK A SI D A N

ST R A
M A SI K E SIA P SI A GA A N
INF O R
BENCANA

H : N U R 'A IN I, S .K E P., N ERS


OL E
STRATEGI KOMUNIKASI
Komunikasi :Pengiriman dan
Strategi : Rencana yang cermat penerimaan pesan atau berita
untuk mencapai target dan antara 2 orang agar pesan yang
sasaran khusus. dimaksud dapat dipahami

Strategi Komunikasi : Sesuatu


Komunikasi Bencana :
yang harus dikerjakan untuk
Mengorganisasikan Pesan dan
dapat memahami untuk
kompleksitas bencana
kelancaran komunikasi.
KOMPONEN KOMUNIKASI BENCANA
Pihak pertama dalam komunikasi bencana. Menurut Wilbur Scharm, komunikator adalah
Komunikator the source atau sumber. Komunikator adalah unsur yang penting sebab komunikatorlah
(Communicator) yang berfungsi sebagai sumber informasi dan pesan yang nantinya akan disampaikan

Menurut Schramm dan Berlo pesan adalah suatu perbuatan atau materi yang
Pesan (Message) disampaikan berupa ide, perasaan ataupun sikap. Harus berbentuk Informati,
edukatif, dan persuasif

Media dalam komunikasi dipergunakan di dalam bentuk-bentuk komunikasi


Media tertentu. Misalnya face to face communication tidak membutuhkan media, atau
komunikaasi antar personal dan komunikasi kelompok

Komunikan pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima biasanya
disebut dengan berbagai macam istilah seperti, audience, khalayak, sasaran, komunikan
(Communicant) yang dalam bahasa inggris disebut audience atau receiver.

perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima
Efek sebelum dan sesudah menerima pesan. dibedakan menjadi Respon, Feedback, Respon ke
diri sendiri.
PERAN KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN BENCANA
Komunikasi sebagai radar Nasional : untuk mengurangi
ketidakpastian kepada pihak lain mengenai informasi
yang sedang berlangsung

Komunikasi sebagai manajemen. berfungsi menjadi alat yang


mengatur anggota komunitas kemudian anggota tersebut
mengetahui apa yang diharapkan oleh pihak lain terhadap dirinya
dalam hidup bermasyarakat

Komunikasi sebagai sarana sosialisasi. digunakan utnuk


menyampaikan baik itu pengetahuan ataupun pendidikan kepada
warga atau generasi baru dalam bermasyarakat

Komunikasi sebagai sarana sosialisasi. ditujukan untuk memberi


kesadaran pada orang lain tentang berita tertentu
Koordinasi Nasional Bencana
Dilaksanakan di Jatim Expo, Surabaya (2/2). Rakernas dihadiri lebih dari 4.000 peserta dari BPBD
seluruh Indonesia dan perwakilan dari kementerian, lembaga, gubernur, bupati/walikota, TNI, Polri,
akademisi dan lainnya.
Rakornas dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo pada 2/2/2019. Dalam sambutannya Presiden
menyatakan forum ini sangat strategis dalam mengkoordinasikan dan mengkonsolidasikan kekuatan
yang kita miliki untuk mengantisipasi bencana

1. Perencanaan 2. Pelibatan Akademisi 3. Gubernur sebagai Komandan

4. Pembangunan sistem 5. Edukasi Bencana 6. Simulasi Bencana


peringatan dini
ADA BERAPA PROSES MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA?

PENCEGAHAN KESIAPSIAGAAN
TANGGAP DARURAT

MITIGASI PEMULIHAN

Dilakukan Sebelum, Saat dan


Sesudah Bencana
PELAKSANAAN PENANGGULANGAN BENCANA
Pra Bencana Tanggap Pasca
Darurat Bencana

Situasi Tidak Terjadi Bencana • Kaji Cepat Bencana


• Perencanaan Rehabilitasi dan
• Penyelamatan dan
• Pencegahan Rekonstruksi (Sarana
Evakuasi
• Pengurangan Resiko Prasarana, Sosial Ekonomi,
• Pemenuhan Kebutuhan
• Diklat Kesehatan Keamanan dan
• Penelitian
Dasar
• Perlindungan dan Ketertiban)
• Perencanaan Tata Ruang
Pemulihan Dini

Situasi Terdapat Potensi


Bencana
• Mitigasi
• Peringatan Dini
• Kesiapsiagaan
MITIGASI BENCANA
Apa sih yang
dimaksud Mitigasi
Bencana? • Tersedia informasi dan peta kawasan
rawan bencana untuk tiap jenis
bencana.
• Sosialisasi untuk meningkatkan
pemahaman dan kesadaran
Mitigasi Bencana adalah serangkaian
masyarakat dalam menghadapi
upaya untuk mengurangi risiko bencana,
b e n c a n a , k a re n a b e r m u k i m d i
baik melalui pembangunan fisik maupun
daerah rawan bencana.
penyadaran dan peningkatan kemampuan
• Mengetahui apa yang perlu
menghadapi ancaman bencana
d ila kuka n d a n d ihind a r i , s e r t a
mengetahui cara penyelamatan diri
jika bencana timbul
• Pengaturan dan penataan kawasan
rawan bencana untuk mengurangi
ancaman bencana.
JENIS MITIGASI BENCANA
Upaya untuk mengurangi kerentanan (vulnerability) terhadap bencana dengan
Mitigasi cara rekayasa teknis bangunan tahan bencana. Contohnya : pembuatan kanal
khusus untuk pencegahan banjir, alat pendeteksi aktivitas gunung berapi,
Struktural bangunan yang bersifat tahan gempa, ataupun Early Warning System yang
digunakan untuk memprediksi terjadinya gelombang tsunami.

Undang-Undang Penanggulangan Bencana (UU PB) adalah upaya non-


Mitigasi Non struktural di bidang kebijakan dari mitigasi pada daerah rawan bencana.
Contohnya adalah pembuatan tata ruang kota, capacity building masyarakat,
Struktural bahkan sampai menghidupkan berbagai aktivitas lain yang berguna bagi
penguatan kapasitas masyarakat, juga bagian dari mitigasi ini.
METODE DAN TUJUAN MITIGASI

Apa sih Tujuan Tujuan Mitigasi yaitu untuk mengurangi kerugian-


Mitigasi Bencana?
kerugian pada saat terjadinya bahaya pada masa
mendatang.
Tujuan-tujuan sekunder mencakup pengurangan
kerusakan dan kerugian-kerugian ekonomi yang
ditimbulkan terhadap infrastruktur sektor publik dan
mengurangi kerugian-kerugian ekonomi yang
ditimbulkan terhadap infrastruktur sector publik dan
mengurangi kerugian-kerugian sector swasta sejauh
hal-hal itu mungkin mempengaruhii masyarakat
secara keseluruhan.
ULTIMATE GOAL (TUJUAN UTAMA) MITIGASI
Pertimbangan dalam Menyusun Program Mitigasi (khususnya di Indonesia)M
• Mitigasi bencana harus diintegrasikan dengan proses pembangunan
• Fokus bukan hanya dalam mitigasi bencana tapi juga pendidikan, pangan, tenaga kerja,
perumahan dan kebutuhan dasar lainnya.
• Sinkron terhadap kondisi sosial, budaya serta ekonomi setempat
• Dalam sektor informal, ditekankan bagaimana meningkatkan kapasitas masyarakat untuk
membuat keputusan, menolong diri sendiri dan membangun sendiri.
• Menggunakan sumber daya dan daya lokal (sesuai prinsip desentralisasi)
• Mempelajari pengembangan konstruksi rumah yang aman bagi golongan masyarakat
kurang mampu, dan pilihan subsidi biaya tambahan membangun rumah.
• Mempelajari teknik merombak (pola dan struktur) pemukiman.
• Mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan oleh bencana khususnya bagi
penduduk, seperti korban jiwa (kematian), kerugian ekonomi (economy costs) dan
kerusakan sumber daya alam.
• Sebagai landasan (pedoman) untuk perencanaan pembangunan.
• Meningkatkan pengetahuan masyarakat (public awareness) dalam menghadapi serta
mengurangi dampak/risiko bencana, sehingga masyarakat dapat hidup dan bekerja
dengan aman.
• Mempelajari tata guna lahan untuk melindungi masyarakat yang tinggal di daerah yang
rentan bencana dan kerugian, baik secara sosial, ekonomi, maupun implikasi politik.
• Mudah dimengerti dan diikuti oleh masyarakat
KEBIJAKAN MITIGASI BENCANA
1. Dalam setiap upaya mitigasi bencana perlu membangun persepsi yang sama bagi semua
pihak baik jajaran aparat pemerintah maupun segenap unsur masyarakat yang ketentuan
langkahnya diatur dalam pedoman umum,petunjuk pelaksanaan dan prosedur tetap yang
dikeluarkan oleh instansi yang bersangkutan sesuai dengan bidang tugas unit masing-
masing.
2. Pelaksanaan mitigasi bencana dilaksanakan secara terpadu terkoordinir yang melibatkan
seluruh potensi pemerintah dan masyarakat.
3. Upaya preventif harus diutamakan agar kerusakan dan korban jiwa dapat diminimalkan.
4. Penggalangan kekuatan melalui kerjasama dengan semua pihak, melalui pemberdayaan
masyarakat serta kampanye.
STRATEGI MITIGASI BENCANA

Pemetaan wilayah rawan bencana di Indonesia. Berguna bagi


Pemetaan pengambil keputusan terutama dalam antisipasi kejadian bencana alam

Pemantauan di daerah vital dan strategis secara jasa dan ekonomi dilakukan di
beberapa kawasan rawan bencana dengan tujuan mengetahui tingkat kerawanan
Pemantauan secara dini, maka dapat dilakukan antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi bencana,
sehingga akan dengan mudah melakukan penyelamatan
Memberikan informasi ke media cetak dan elektronik tentang kebencanaan
Informasi adalah salah satu cara penyebaran informasi dengan tujuan meningkatkan
kewaspadaan terhadap bencana geologi di suatu kawasan tertentu
STRATEGI MITIGASI BENCANA

Sosialisasi dan Tujuan meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan menghadapi bencana


Penyuluhan jika sewaktu-waktu terjadi

Pelatihan difokuskan kepada tata cara pengungsian dan penyelamatan jika


Pelatihan dan terjadi bencana. Tujuan latihan lebih ditekankan pada alur informasi dari
Pendidikan petugas lapangan, pejabat teknis, SATKORLAK PB, SATLAK PB dan masyarakat
sampai ke tingkat pengungsian dan penyelamatan korban bencana
untuk memberitahukan tingkat kegiatan hasil pengamatan secara kontinyu di
Peringatan Dini suatu daerah rawan dengan tujuan agar persiapan secara dini dapat dilakukan
guna mengantisipasi jika sewaktu—waktu terjadi bencana.
MANAJEMEN MITIGASI BENCANA
a. Penguatan institusi penanganan bencana.
b. Meningatkan kemampuan tanggap darurat.
c. Meningkatkan kepedulian dan kesiapan masyarakat pada masalah-masalah yang berhuungan
dengan risiko bencana.
d. Meningkatkan keamanan trhadap bencana pada sistem infrastruktur dan utilitas.
e. Meningkatkan keamanan tehadap bencana pada bangunan strategis dan penting.
f. Meningkatkan keamanan terhadap bencana daerah perumahan dan fasilitas umum.
g. Meningkatkan keamanan terhadap bencana pada bangunan industry.
h. Meningkatkan keamanan terhadap encana pada bangunan sekolah dan anak-anak sekolah.
i. Memperhatikan keamanan terhadap bencana dan kaidah-kaidah bangunan tahan gempa dan
tsunami serta banjir dalam proses pembuatan konstruksi baru.
j. Meningkatkan pengetahuan para ahli mengenai fenomena bencana, kerentanan terhadap bencana
dan teknik-teknik mitigasi.
k. Memasukkan prosedur kajian risiko bencana kedalam perencanaan tata ruang/ tata guna lahan.
KEGIATAN MITIGASI BENCANA
1. pengenalan dan pemantauan risiko bencana
2. perencanaan partisipatif penanggulangan bencana
3. pengembangan budaya sadar bencana
4. penerapan upaya fisik, nonfisik, dan pengaturan penanggulangan bencana
5. identifikasi dan pengenalan terhadap sumber bahaya atau ancaman
bencana
6. pemantauan terhadap pengelolaan sumber daya alam
7. pemantauan terhadap penggunaan teknologi tinggi
8. pengawasan terhadap pelaksanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan
hidup 9. kegiatan mitigasi bencana lainnya
LANGKAH LANGKAH MITIGASI BENCANA BANJIR
1. Pengawasan penggunaan lahan dan perencanaan lokasi untuk menempatkan fasilitas vital yang
rentan terhadap banjir pada daerah yang aman.
2. Penyesuaian desain bangunan di daerah banjir harus tahan terhadap banjir dan dibuat bertingkat.
3. Pembangunan infrastruktur harus kedap air.
4. Pembangunan tembok penahan dan tanggul disepanjang sungai, tembok laut sepanjang pantai
yang rawan badai atau tsunami akan sangat membantu untuk mengurangi bencana banjir.
5. Pembersihan sedimen.
6. Pembangunan pembuatan saluran drainase.
7. Peningkatan kewaspadaan di daerah dataran banjir.
8. Desain bangunan rumah tahan banjir (material tahan air, fondasi kuat)
9. Meningkatkan kewaspadaan terhadap penggundulan hutan.
10. Pelatihan tentang kewaspadaan banjir seperti cara penyimpanan/pergudangan perbekalan, tempat
istirahat/ tidur di tempat yang aman (daerah yang tinggi).
LANGKAH LANGKAH MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR

1) Pembangunan permukiman dan fasilitas utama lainnya menghindari daerah rawan bencana.

2) Menyarankan relokasi.

3) Menyarankan pembangunan pondasi tiang pancang untuk menghindari bahaya liquefation

4) Menyarankan pembangunan pondasi yang menyatu, untuk menghindari penurunan yang tidak
seragam (differential settlement).

5) Menyarankan pembangunan utilitas yang ada di dalam tanah harus bersifat fleksibel.

6) Mengurangi tingkat keterjalan lereng.


LANGKAH LANGKAH MITIGASI BENCANA GUNUNG BERAPI
1. Perencanaan lokasi pemanfaatan lahan untuk aktivitas penting harus jauh atau di luar dari kawasan
rawan bencana.
2. Hindari tempat-tempat yang memiliki kecenderungan untuk dialiri lava dan atau lahan
3. Perkenalkan struktur bangunan tahan api.
4. Penerapan desain bangunan yang tahan terhadap tambahan beban akibat abu gunung api
5. Membuat barak pengungsian yang permanen, terutama di sekitar gunung api yang sering meletus,
misalnya G.Merapi (DIY, Jateng), G. Semeru (Jatim), G. Karangetang (Sulawesi Utara) dsb.
6. Mensosialisasikan kepada masyarakat yang bermukim di sekitar gunung api harus mengetahui
posisi tempat tinggalnya pada Peta kawasan Rawan Bencana Gunung api (penyuluhan).
7. Mensosialisasikan kepada masyarakat yang bermukim di sekitar gunung api hendaknya paham cara
menghindar dan tindakan yang harus dilakukan ketika terjadi letusan gunung api (penyuluhan)
8. Mensosialisasikan kepada masyarakat agar paham arti dari peringatan dini yang diberikan oleh
aparat/Pengamat Gunung api (penyuluhan).
9. Mensosialisasikan kepada masyarakat agar bersedia melakukan koordinasi dengan
aparat/Pengamat Gunung api.
LANGKAH LANGKAH MITIGASI BENCANA GUNUNG BERAPI
1. Memastikan bangunan harus dibangun
Bagaimana langkah dengan konstruksi tahan getaran/gempa.
nya? 2. Memastikan perkuatan bangunan
dengan mengikuti standard kualitas
bangunan.
3. Pembangunan fasilitas umum dengan
standard kualitas yang tinggi.
4. Memastikan kekuatan bangunan-
bangunan vital yang telah ada.
5. Rencanakan penempatan pemukiman
untuk mengurangi tingkat kepadatan
hunian di daerah rawan bencana.
LANGKAH LANGKAH MITIGASI BENCANA TSUNAMI
1. Peningkatan kewaspadaan dan
Bagaimana langkah kesiapsiagaan tenhadap bahaya tsunami.
nya? 2. Pendidikan kepada masyarakat tentang
karakteristik dan pengenalan bahaya
tsunami.
3. Pembangunan tsunami Early Warning
System.
4. Pembangunan tembok penahan tsunami
pada garis pantai yang beresiko
5. Penanaman mangrove serta tanaman
lainnya sepanjang garis pantai meredam
gaya air tsunami.
6. Pembangunan tempat-tempat evakuasi
yang aman di sekitar daerah pemukiman.
LANGKAH LANGKAH MITIGASI BENCANA KEBAKARAN
1. Pembuatan dan sosialisasi kebijakan
Pencegahan dan Penanganan Kebakaran.
Bagaimana langkah 2. Peningkatan penegakan hukum.
nya? 3. Pembentukan pasukan pemadaman
kebakaran khususnya untuk penanganan
kebakaran secara dini.
4. Pembuatan waduk-waduk kecil, Bak
penampungan air dan Hydran untuk
pemadaman api.
5. Melakukan pengawasan pembakaran lahan
untuk pembukaan lahan secara ketat.
6. Melakukan penanaman kembali daerah yang
telah terbakar dengan tanaman yang
heterogen.
7. Meningkatkan partisipasi aktif dalam
pemadaman awal kebakaran di daerahnya.
LANGKAH LANGKAH MITIGASI BENCANA KEKERINGAN
1. Perlu melakukan pengelolaan air secara
bijaksana, yaitu dengan mengganti
Bagaimana langkah penggunaan air tanah dengan penggunaan
nya? air permukaan dengan cara pembuatan
waduk, pembuatan saluran distribusi yang
efisien.
2. Konservasi tanah dan pengurangan tingkat
erosi dengan pembuatan check dam,
reboisasi.
3. Pengalihan bahan bakar kayu bakar menjadi
bahan bakar minyak untuk menghindari
penebangan hutan/tanaman.
4. Pendidikan dan pelatihan.
5. Meningkatkan/memperbaiki daerah yang
tandus dengan melaksanakan pengelolaan
Iahan, pengelolaan hutan, waduk peresapan
dan irigasi.
LANGKAH LANGKAH MITIGASI BENCANA WABAH PENYAKIT
1. Menyiapkan masyarakat secara luas termasuk aparat
pemerintah khususnya di jajaran kesehatan dan lintas
Bagaimana langkah sektor terkait untuk memahami risiko bila wabah
nya? terjadi serta bagaimana cara-cara menghadapinya bila
suatu wabah terjadi melalui kegiatan sosialisasi yang
berkesinambungan.
2. Menyiapkan produk hukum yang memadai untuk
mendukung upaya-upaya pencegahan, respon cepat
serta penanganan bila wabah terjadi.
3. Menyiapkan infrastruktur untuk upaya penanganan
seperti sumberdaya manusia yang profesional, sarana
pelayanan kesehatan, sarana komunikasi, transportasi,
logistik serta pembiayaan operasional.
4. Upaya penguatan surveilans epidemiologi untuk
identifikasi faktor risiko dan menentukan strategi
intervensi dan penanganan maupun respon dini di
semua jajaran
“Your Biggest weakness is when you
give up and your greatest power is
when you try one more time”

Anda mungkin juga menyukai