Anda di halaman 1dari 15

PROSES TERJADINYA GANGGUAN

JIWA DALAM PERSPEKTIF


KEPERAWATAN JIWA

Syukur Julianto Gulo., S.Kep., Ns., MKM.


NIDN : 0130079102
PENGERTIAN KEPERAWATAN JIWA
(American Nurses Association) mendefinisikan keperawatan
kesehatan jiwa adalah suatu bidang spesialisasi praktik
keperawatan yang menerapkan teori perilaku manusia sebagai
ilmunya dan penggunaan diri secara terapeutik sebagai kiatnya
(Stuart)
Stuart dan Sundeen memberikan batasan tentang keperawatan
jiwa, yaitu suatu proses interpersonal yang berupaya untuk
meningkatkan dan mempertahankan perilaku, yang
mengontribusi pada fungsi yang terintegrasi.
Berdasarkan dua pengertian di atas, maka setiap perawat jiwa
dituntut mampu menguasai bidangnya dengan menggunakan
ilmu perilaku sebagai landasan berpikir dan berupaya
sedemikian rupa sehingga dirinya dapat menjadi alat yang
efektif dalam merawat pasien (Depkes RI)
AKTIVITAS PERAWAT JIWA

Perawat jiwa melakukan aktivitas


pada 3 area utama :
– Aktivitas memberikan asuhan
keperawatan langsung pada klien
– Aktivitas komunikasi
– Aktivitas dalam pengelolaan
(manajemen keperawatan)
ELEMEN KEPERAWATAN JIWA
• Kompetensi klinik.
• Advokasi klien-keluarga.
• Tanggung jawab fiskal.
• Kerjasama antar disiplin ilmu dalam
perawatan dan pengobatan klien.
• Tanggung gugat sosial.
• Parameter etik-legal.
PERAN PERAWAT JIWA DALAM TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN
JIWA

Perawat sebagai tenaga profesional turut


memiliki tanggung jawab untuk memberikan
pelayanan keperawatan sesuai kompetensi dan
kewenangan yang dimiliki secara mandiri
maupun bekerjasama dengan anggota
kesehatan lainnya (Depkes RI,).
Profesi keperawatan merupakan bagian
integral dari system pelayanan kesehatan dan
menjadi kunci utama dalam keberhasilan
pelayanan kesehatan (Sumijatun)
ADAPUN PERAN PERAWAT ADALAH SEBAGI BERIKUT

Peran Dalam Prevensi Primer


– Memberikan penyuluhan tentang prinsip-prinsip sehat jiwa.
– Mengefektifkan perubahan dalam kondisi kehidupan,
tingkat kemiskinan, dan pendidikan.
– Memberikan pendidikan kesehatan.
– Melakukan rujukan yang sesuai dengan sebelum gangguan
jiwa terjadi.
– Membantu klien di RSU untuk menghindari masalah
psikiatri dimasa mendatang.
– Bersama-sama keluarga memberidukungan pada anggota
keluarga dan meningkatkan fungsi kelompok.
– Aktif dalam kegiatan masyarakat dan politik yang
berkaitan dengan kesehatan jiwa.
Peran Dalam Prevensi Sekunder
– Melakukan skrining dan pelayanan evaluasi kesehatan jiwa.
– Melaksanakan kunjungan rumah atau pelayanan
penanganan dirumah.
– Memberikan pelayanan kedaruratan psikiatri di RSU.
– Menciptakan lingkungan yang terapeutik.
– Melakukan supervisi klien yang mendapatkan pengobatan.
– Memberikan pelayanan pencegahan bunuh diri.
– Memberikan konsultasi.
– Melaksanakan intervensi krisis.
– Memberikan psikoterapi individu, keluarga dan kelompok
pada berbagai tingkat usia.
– Memberikan intervensi pada komunitas dan organisasi
yang telah teridentifikasi masalah yang dialaminya.
Peran Dalam Prevensi Tersier
– Melaksanakan latihan vokasional dan
rehabilitasi.
– Mengorganisasi “after care” untuk klien
yang telah pulang dari fasilitas kesehatan
jiwa untuk memudahkan transisi dari
rumah sakit ke komunitas.
– Memberikan pilihan “partial
hospitalization” (perawatan rawat jalan)
pada klien.
•  
Perspektif Keperawatan Jiwa
Perspektif keperawatan jiwa adalah pandangan
dasar tentang hakikat manusia dan esensi
keperawatan yang menjadi kerangka dasar dalam
praktik keperawatan jiwa. Setiap individu memiliki
harkat dan martabat, sehingga masing masing
individu perlu dihargai. Tujuan individu meliputi :
tumbuh, sehat, otonomi dan aktualisasi diri. Masing
masing individu berpotensi untuk berubah, karena
kita tahu bahwa manusia adalah makhluk holistik
yang kebutuhannya berbeda. Semua prilaku
individu itu bermakna meliputi : pikiran, persepsi,
perasaan dan tindakan.
TUJUAN PERSPEKTIF KEPERAWATAN JIWA

1) Mengarahkan kegiatan keperawatan yang


dilakukan.
2) Keperawatan menganut pandangan holistik
terhadap manusia yaitu kebutuhan manusia bio-
psiko-sosial-spiritual.
3) Kegiatan keperawatan dilakukan dengan
pendekatan humanistik, dalam arti menghargai
dan menghormati martabat manusia, memberi
perhatian kepada klien serta, menjunjung tinggi
keadilan bagi sesama manusia
Beberapa keyakinan mendasar yang digunakan dalam
keperawatan jiwa antara lain sebagai berikut
(Depkes RI)
• Individu memiliki harkat dan martabat, sehingga setiap
individu perlu dihargai.
• Individu meliputi tumbuh, sehat, otonomi, dan aktualisasi diri.
• Setiap individu mempunyai potensi untuk berubah.
• Manusia adalah makhluk holistik yang berinteraksi dan
bereaksi dengan lingkungan sebagai manusia yang utuh.
• Setiap orang memiliki kebutuhan dasar yang sama.
• Semua perilaku individu adalah bermakna.
• Perilaku individu meliputi persepsi, pikiran, perasaan, dan
tindakan.
• Individu memiliki kapasitas koping yang bervariasi, yang
dipengaruhi oleh kondisi genetik, lingkungan, kondisi stres, dan
sumber yang tersedia.
• Sakit dapat menumbuhkan dan mengembangkan psikologis bagi
individu.
• Setiap orang mempunyai hak mendapatkan pelayanan kesehatan
yang sama.
• Kesehatan mental adalah komponen kritis dan penting dari
pelayanan kesehatan yang komprehensif.
• Individu mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pembuatan
keputusan untuk kesehatan fisik dan mentalnya.
• Tujuan keperawatan adalah meningkatkan kesejahteraan,
memaksimalkan fungsi (meminimalkan kecacatan/ketidak
mampuan), dan meningkatkan aktualisasi diri.
• Hubungan interpersonal dapat menghasilkan perubahan dan
pertumbuhan pada individu.
Kesimpulan

Keperawatan jiwa telah mengalami perkembangan secara terus


menerus hingga saat ini. Dimana awalnya gangguan jiwa
dianggap perbuatan dari roh jahat dan adanya perlakuan kasar
terhadap penderitanya. Namun, hal itu tidak terjadi lagi
sekarang karna banyaknya rumah sakit jiwa yang telah
didirikan dan penderitanyapun mendapat perlakuan yang
manusiawi melalui proses rehabilitasi. Kemudian dengan
adanya perubahan sudut pandang yang membuat penyakit
gangguan jiwa bukan suatu hal yang dianggap aib, karena
hakikat manusia adalah bermartabat dan dihargai.
Manusia sendiri merupakan makhluk unik, tentu saja koping
terhadap sesuatu seperti stressor akan berbeda setiap individu.
Terimakasih
Tugas Kelompok
Buat proposal tentang
• Proses keperawatan jiwa, meliputi:
• Pengkajian
• Diagnosis
• Perencanaan
• Implementasi
• Evaluasi
6 Hari Kedepan Harus Siap Di
Kirim Melalui Komting

Anda mungkin juga menyukai