Diet/makan
Makan sehari- hari : 3kali per hari (nasi, ikan, sayur, terkadang mengkonsumsi buah jika
ada)
Perubahan makan yang dialami (termasuk ngidam, nafsu makan dan lain- lain) : tidak ada
Pola eliminasi : BAB 1kali per hari dan BAK kurang lebih 8 kali per hari
Aktivitas sehari – hari : seperti biasa mengerjakan pekerjaan rumah
Pola istirahat dan tidur : 6-8 jam per hari
Seksualitas : 2-3 kali dalam 1minggu
Pekerjaan : mengerjakan pekerjaan rumah
Imunisai TT 1 pada tanggal : Tidak ada, TT 2 tanggal : tidak ada
Kontrasepsi yang pernah digunakan : suntikan 3 bulan
8. Riwayat Sosial :
Perkawinan : kawin
Status perkawinan : sah, kawin : 1 kali
o Kawin I : Umur : 17 tahun, dengan suami umur : 23 tahun
Lamanya : 10 tahun, anak : 2 orang
o Kawin II : -
6. Ekstremitas
Oedema tangan dan jari : tidak ada
Ki : ada
7. Abdomen
Bekas luka : tidak ada
o Pembesaran perut : sesuai usia kehamilan
o Bentuk perut : bulat
o Oedema : tidak ada
o Acites : tidak ada
Pemeriksaan kebidanan
o Palpasi uterus
Tinggi fundus uteri : 33 cm (setinggi px)
Letak : normal
Presentasi : kepala
Punggung : kanan
TBBJ : 3255 gram
Posisi janin : normal
Kontraksi : tidak ada
Frekuensi :-
Kekuatan :-
Palpasi supra pubik kandung kemih : kosong
o Akultasi
DJJ : 143 x/menit
Frekuensi : 1 menit penuh
8. Genetalia
Inspeksi
o Vulva dan Vagina : Varices : tidak ada
D. UJI DIAGNOSTIK
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah
Haemoglobin : 11,8 g/dL Golongan darah :O
Haemotokrit : Rhesus : positif
Pemeriksaan urine
Protein :
Albumin :
A. DATA SUBJEKTIF
I. IDENTITAS
Nama : Ny “N” Nama : Tn. “p”
Umur : 23 Tahun Umur : 24 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : D1 Pendidikan : S1
Pekerjaa : Wiraswasta Pekerjaa : PNS
Alamat : jl. Pramuka 3, Muara Enim Alamat : jl. Pramuka 3, Muara Enim
-6-
Ibu mengatakan sudah melahirkan hari ke-2 datang untuk melakukan pemeriksaan
1. Status Perkawinan
Kawin : Ya
Jika kawin : Perkawinan Yang Ke : 1 Lamanya: 1 tahun
Umur : 22 Tahun
2. Riwayat Kehamilan
Umur kehamilan : 37minggu3hari
ANC : 4 Kali
Mulai merasakan gerakan janin : 5 bulan
Imunisasi TT : 2 Kali
Pemberian Fe : 90 tablet
Keluhan selama kehamilan : Pusing
Perawatan payudara : ya pada usia 8 bulan
Senam hamil : tidak pernah
Rencana KB yang akan dating : Pil
Alasan : untuk menjarangkan kehamilan
3. Riwayat Persalinan
Tanggal Persalinan : 10juni2014
Pukul : 09.50 Wib
Tempat Persalinan : Rumah
Jenis Persalinan : Spontan
Lama Persalinan : 12 jam
KALA I : 8 jam Keluhan : Tidak ada
KALA II :1,5 jam Keluhan : Tidak ada
KALA II : 20 menit Keluhan : Tidak ada
KALA IV : sampai 2 jam PP Keluhan : Tidak ada
Keadaan Bayi
Keadaan Umum : Baik
Jenis Kelamin : Laki-laki
Berat Badan : 3000 Gram
Panjang Badan : 48 Cm
A/S : 7/9
Kelainan : Tidak ada
keadaan Ketuban
Pecah Jam : 06.45 Wib
Warna : Putih Keruh
Jumlah : ± 80 cc
Bau : Anyir
Keadaan Plasenta
Lahir Jam : 10.10 wib
Berat : ±500 gram
Lebar : 15 cm
Tebal : 3 cm
Cara Lahir : Spontan
Insersi : Medialis
-7-
B. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
2. Tanda Vital :
TD : 100/70 mmHg RR : 24x/M
Pols : 78x/M Temp : 36,4ºC
3. Kepala
Rambut : Bersih, Ketombe (-), Rontok (-)
Wajah : Tidak Pucat
Cloasma gravidarum: Ada
Mata : Simetris, Conjungtiva merah muda, Sclera putih
Hidung :Bersih, Polip (-)
Mulut dan gigi : Bersih, Carries (-), Stomatitis (-)
Telinga : Simetris, Serumen (-)
4. Leher
Pembesaran kelenjer thyroid : Tidak ada
Pembesaran vena jugularis : Tidak ada
Pembesaran kelenjer limfe : Tidak ada
5.Dada
Bentuk : Simetris
Tarikan : Tidak ada
Mamae : Tidak ada tarikan,Tidak ada radang
Puting susu : Menonjol
Colostrums : Keluar
6. Abdomen
Inspeksi :Linea Alba (+), Bekas operasi (-)
Palpasi :
TFU : 2 jari dibawah pusat
Kontraksi : Ya
-8-
C. ASSASEMENT
Diagnosa : P1A0 Post Partum Hari Ke-2 dengan Keadaan Umum Baik
Masalah : Tidak Ada
Kebutuhan : KIE Tentang Perubahan Fisiologis Masa Nifas, KIE kebutuhan Dasar
Masa Nifas dan Kunjungan Ulang Masa Nifas.
D. PLANNING
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan tanda-tanda vital:
TD : 100/70 mmHg RR : 24x/M
Pols : 78x/M Temp : 36,4ºc
(Ibu mengetahui hasil pemeriksaan)
33. Menjelaskan kepada ibu akibat kurang istirahat akan mengurangi produksi ASI, dan
memperbanyak perdarahan yang dapat menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk
merawat bayi dan dirinya sendri
(Ibu mengerti penjelasa dan mau istirahat cukup)
44. Menganjurkan ibu untuk melakuakn mobilisasi dini, untuk memperlancar pengeluaran
lokhea, mengurangi infeksi, mempercepat involusi, memperlancar fungsi alat perkemihandan
meningkatkan kelancaran peredaran darah
(ibu mau melakukannya)
55. Memberikan konseling kepada ibu untuk menjaga kebersihan diri terutama daerah perineum
yaitu dibersihkan dengan sabun dan air bersih, mengganti pembalut 2x sehari atu setiap ibu
-9-
merasa basah/risih
(ibu mengerti penjelasan dan mau menjaga kebersihan diri)
66. Memberikan penjelasan mengenai manfaat ASI yang mengandung bhaan-bahan , zat
antibody yang sangta diperlukan oleh bayi, mudah dicerna, memberikan perlindungan
terhaapa infeksi, selalu segar, bersi, siap untuk minum, dan hemat biaya serta ibu untuk tidak
meberikan makanan tambahn atau susu formula sampai bayi berusia 6 bulan.
(ibu mengerti penjelasan dan mau memberikan ASI)
77. Memberikan konseling tentang perawatan payudara yaitu menjaga payudara tetap bersih
dan kering terutama putting susu dengan cara membersihkan payudara 2x sehari setiap mau
mandi mwnggunakan baby oil, menggunakan BH ynag menyokong payudara, apabila putting
susu lecet oleskan colosturm atau ASI yang keluar pada sekitar payudara setiap kali selesai
menyusui serta melakukan pengurutan seperti yang diajarkan untuk memperlancar ASI
keluar.
(ibu mengerti dan mau melakukannya
88. Memberitahu ibu untuk makan yang banyak dan bergizi seperti aluk pauk dan sayur-
sayuran agar produksi air susu ibu tetap banyak dan ibu juga harus banyak minum air putih
setiap kali mau menyusui serta agar tidak dehidrasi
(ibu mengerti dan mau melakukannnya)
99. Memberikan ibu terapi tambah darah pencegahan perdarahan dan memperlancar ASI serta
terapi vitamin A
(Ibu mengatakan mau meminumnya)
110. Menganjurkan ibu untuk berolahraga seperti senam nifas bertujuan untuk memperlancar
sirkulasi darah dan mengembalikan otot-otot yang kendor terutama otot rahim dan perut yang
membesar pada saat hamil
(ibu mau melakukan senam nifas)
111. Mengajarkan pada ibu cara merawat bayi, merawta tali pusat bayi untuk tidak diberikan
ramuan apa-apa pada tali pusat agar tidak terjadi infeksi cukup dengan dibalut kassa steril
serta menjelaskan tanda-tanda infeksi pada tali pusat bayi yaitu terdapat nanah, keluar darah,
tubuh bayi panas dan tindakan yang harus ibu lakukan seperti segera membawa bayi
kepetugas kesehatan
(ibu mengerti tentang penjelasan)
112. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ualng pada 1 minggu ke depan untuk
memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontaksi baik, tidak ada perdarahan,
menilai adanya tanda-tanda infeksi, demam atau perdarahan abnormal serta pemakaian KB
secara dini
(ibu mau melakuakn kunjungan ulang)
ASUHAN KEBIDANAN
I. PENGKAJIAN
- 10 -
Tanggal : 07-08-2012
Jam : 18:00 WIB
A. DATA SUBYEKTIF.
1. Identitas Pasien
Nama pasien : Ny “A” Nama Suami : Tn “N”
Umur : 39 tahun Umur : 42 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : swasta
Umur kawin : 25 thn umur kawin : 28 thn
Lama kawin : 14 thn lama kawin : 14 thn
Alamat : rungkut menanggal II/27
2. Keluhan Utama
Ibu ingin suntik KB 3 bulan, dan ibu mengatakan tidak pernah haid saat menggunakan KB
suntik 3 bulan
6. a. Riwayat kebidanan
Menarche : 12 thn Banyaknya : 1-2 kotek/hari
Siklus : 28 hari Lama : 7 hari
Warna : merah Dismenorhea :tidak ada
Bau :Anyir Flour Albus :tidak ada
Teratur/tidak : Teratur
Persalinan Nifas
7. a. Riwayat KB dahulu
b.Riwayat KB sekarang
Ibu menggunakan KB suntik 3 bulan
8. Riwayat gynekologi
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kandungan, tumor, kanker dan penyakit
kelamin serta tidak pernah operasi sebelumnya.
- 12 -
9. Keadaan psikososial
- Hubungan ibu dan suami baik
- Ibu percaya kepada petugas kesehatan
c. Pola Eliminasi
BAB : 1x/hari, konsistensi lunak, berwarna kuning, bau khas, tidak ada nyeri
BAK : 5 – 6x/hari, warna kuning,jernih, bau khas dan tidak nyeri
f. Pola Seksualitas
2×seminggu
Data Obyektif
- 13 -
I. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB/TB : 50 kg/155 cm
BB 3 bulan yang lalu : 48 kg
TTV : TD : 120/80 mmHg
N : 84x / menit
S : 36,5˚ C
RR : 20x / menit
Palpasi
a. Kepala : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
b. Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid
c. Axilla : tidak teraba pembesaran kelenjar limfe
d. Payudara : tidak teraba adanya benjolan,tidak ada nyeri tekan
e. Abdomen : tidak ada nyeri tekan
- 14 -
Auskultasi
a. Dada : tidak ada ronchi ataupun weezing
b. Abdomen : bising usus +
Perkusi
a. Abdomen : Timpani
b. Patella : tidak dikaji
V. INTERVENSI
Tanggal : 07-08-2012
Jam : 18:00 WIB
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 07-08-2012
Jam : 18:00 WIB
1. Melakukan pendekatan pada pasien dan keluarganya dengan menerapkan senyum, salam,
sapa, sopan dan santun
2. Menjelaskan tentang hasil pemeriksaan, memeberitahu bahwa tidak terjadi kelainan, keadaan
ibu baik, dan ibu bisa dilakukan penyuntikan
3. Melakukan penyuntikan secara intramuscular pada daerah bokong , 1/3 spina iliaka anterior
posterior-sacrum
4. Menjelaskan pada ibu bahwa spoting merupakan salah satu efek samping yang umum terjadi
pada kontrasepsi KB suntik 3 bulan
5. Memberitahu ibu kunjungan ulang berikutnya pada tanggal 31 oktober 2012
- 16 -
VII. EVALUASI
Tanggal :07-08-2012
Jam :18:10 WIB
I. DATA SUBJEKTIF
A. Identitas/Biodata
Nama : By. I
Umur : 0 Jam
Tanggal/Jam Lahir : 10 Maret 2014 Jam : 15.15 WIB
Jenis Kelamin : Laki-laki
Berat Badan Lahir : 2800 Gram
Panjang Badan : 51 Cm
Anak Ke : satu
Usia Kehamilan : 39 Minggu
Bentuk bibir simetris; tidak ada kelainan pada bibir dan langit-langit; bibir tidak sianosis
9. Leher
a. Inspeksi
Tidak terdapat pembengkakan
b. Palpasi
Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan limfe.
10. Dada
a. Inspeksi
Bentuk simetris, tidak ada pembengkakan dan retraksi, putting susu sejajar dan simetris.
b. Palpasi
Tidak ada pengeluaran, lingkar dada 34 cm
c. Auskultasi
Bunyi nafas vesikuler 40x/menit, dan irama jantung reguler 140x/menit,
11. Bahu, Lengan dan Tangan
a. Inspeksi
Bentuk simetris antara kedua tangan, gerakan normal dan aktif, jumlah jari 5 pada setiap tangan
b. Palpasi
Refleks grasping positif pada kedua tangan
12. Abdomen
a. Inspeksi
Bentuk datar, konsistensi lembek saat diam, benjolan tali pusat saat menangis tidak ada, perdarahan
tali pusat tidak ada, benjolan tidak ada.
13. Genetalia
a. Inspeksi
Labia mayora sudah menutupi labia minora
b. Palpasi
Tidak ada pengeluaran cairan.
14. Tungkai dan kaki
a. Inspeksi
Bentuk simetris antara kedua kaki, pergerakan normal dan aktif, jumlah jari 5 pada setiap kaki.
15. Punggung dan anus
a. Inspeksi
Tidak ada pembengkakan, tidak ada spina bifida, anus berlubang, BAB belum keluar dari setelah
lahir.
16. Kulit
a. Inspeksi
Keadaan masih kotor, terdapat verniks, warna kulit kemerahan, verniks ada pada lipatan paha dan
ketiak, lanugo ada pada wajah lengan dan punggung, tanda lahir tidak ada, tanda mongol ada sedikit
pada bokong.
17. Reflek pada bayi
a. Reflek Labirin: Positif
Dengan menyentuh kelopak mata jika mata bayi tertutup. Ev; mata bayi mengedip
b. Reflek Rooting: Positif
Dengan menyentuh sudut mulut bayi atau garis tengah bibir menggunakan jari telunjuk. Ev; bayi
mengikuti arah jari telunjuk.
c. Reflek Sucking: Positif
Dilakukan pada saat bayi akan menyusu dan meletakan dot di dalam mulut bayi. Ev; bayi menghisap
kuat.
d. Reflek Swallowing: Positif
- 19 -
Dengan mengamati bayi pada saat menyusui Asi di telan atau dimuntahkan kembali. Ev; bayi
menelan Asi dengan baik.
e. Reflek Tonik neck: Positif
Dengan mengangkat kedua bahu bayi, dan melihat kepala bayi menahan pada saat bahu bayi di
angkat. Ev; ada tahanan pada saat bahu bayi di angkat.
f. Reflek Grasping: Positif
Dengan meletakan jari di telapak tangan bayi dari sisi ulnar. Ev; bayi menggenggam.
g. Reflek Moro: Positif
Dengan menimbulkan bunyi yang keras atau sentuhan yaitu dengan bertepuk tangan di sekitar
tubuh bayi, dan bayi akan secara reflek menggerakan seluruh badan seperti orang yang kaget.
h. Reflek Babynski: Positif
Dengan menyentuh telapak kaki bayi sepnjng tepi terluar di mulai dari tumit. Ev; jari kaki terlihat
mengembang dan jari kaki dorso fleksi.
B. Data Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium.
III. ANALISA
a. Diagnosa : neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 0 jam, dalam keadaan
normal
b. Masalah : Tidak Ada
c. Kebutuhan :
1. Jaga kehangatan
2. Asuhan 1 jam bayi baru lahir.
3. Pemberian ASI.
IV. PENATALAKSANAAN
Tanggal 10 Maret 2014, jam : 15.20 WIB
1. Menjaga kehangatan bayi dengan membungkus bayi menggunakan pernel bersih dan kering, lalu
membawa bayi ke infarm warmer; warna kulit bayi mulai memerah
2. Mengatur kepala bayi sedikit ekstensi agar jalan nafas bayi tidak terhambat; bayi bernafas dengan
spontan
3. Menghisap lendir di mulut bayi dan hidung bayi; lendir terhisap dan bayi mulai menangis spontan.
4. Mengeringkan kulit bayi dengan pernel kering dan bersih, lalu membersihkan kulit bayi
menggunakan baby oil; kulit bayi kemerahan, tonus otot kuat, dan bayi menangis kuat.
5. Mengatur kembali posisi bayi menjadi setengah ekstensi.
6. Melakukan pemeriksaan HR dan Respirasi.
EV :BJA: 140 x/menit, R: 40 x/menit.
7. Memberikan salep mata gentamicin 1 % pada kedua mata bayi dan
menyuntikkan Vit K 0,1 cc dibagian paha kiri.
8. Melakukan antropometri, seperti:
a. Berat badan : 2800 gram
b. Pepanjang badan : 51 cm
- 20 -
c. Lingkar kepala : 34 cm
d. Lingkar dada : 32 cm
e. LILA : 11 cm
9. Memakaikan bayi baju, sarung tangan dan sarung kaki, pernel dan topi.
10. Mengantarkan bayi keruangan perinatologi.
11. Melakukan pendokumentasian.
I. DATA SUBYEKTIF
Bayi tidak menunjukan tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir, seperti demam, tidak menangis,
tidak mau menyusu, kejang, hipotermi dan hipertemi, perddarahan tali pusat serta bayi tidak
menangis.
I. DATA SUBYEKTIF
Bayi dipindahkan untuk dilakukan rawat gabung bersama Ny.I di ruang nifas (RDS)
III. ANALISA
Diagnosa: Bayi baru lahir cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 12 jam dengan keadaan baik.
- 22 -
IV. PENATALAKSANAAN
1. Melakukan pemeriksaan TTV N:140 x/m, R: 40 x/menit, S :37,0°C
2. Menjaga kehangatan bayi dengan cara menggunakan pakaian, sarung
tangan, pernel dan topi.
3. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada ibu mengenai perawatan bayi baru lahir di ruangan
ataupun di rumah seperti:
a. Pemberian ASI Ekslusif.
Memberitahukan mengenai pentingnya ASI ekslusif, pemberian ASI saja termasuk kolostrum tanpa
tambahan apapun sejak lahir, dengan kata lain pemberian susu formula, air matang, air gula, dan
madu untuk bayi baru lahir tidak di benarkan. Karena ASI merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi
bayi karena mengandung kebutuhan energy dan zat yang di butuhkan selama 6 bulan pertama
kehidupan bayi.
b. Menjaga kehangatan bayi.
Menjaga kehangatan bayi di ruangan dengan cara memberikan lampu sorot, bila baju, popok atau
kainnya basah segera diganti dan pakaian harus lengkap.
Ev : Bayi sudah memakai pakaian lengkap seperti baju, popok, sarung tangan, topi, dan pernel.
c. Menjemur bayi di pagi hari
Memberitahukan kepada ibu setiap pagi bayi dimandikan dan berjemur sebelum pukul 08.30 dengan
cara : sinar matahari harus mengenai kulit bayi tapi tidak langsung mengenai mata, sebelum dan
sesudah berjemur bayi harus disusui.
Ev : Ibu mengerti dengan penjelasan dan bisa melakukannya dirumah.
d. Perawatan tali pusat di pagi hari
Memberitahukan kepada ibu perawatan tali pusat tidak dibungkus dan tidak dibubuhi apapun, tali
pusat dibiarkan terbuka, tidak dibungkus apapun, tali popok diikat dibawah tali pusat, dan bila tali
pusat basah saat dimandikan, keringkan dengan handuk.
Ev : Ibu mengerti dengan penjelasan dan bisa melakukannya dirumah.
e. Tanda bahaya BBL
Menjelaskan kepada ibu mengenai tanda bahaya Bayi baru lahir yaitu infeksi pada tali pusat,
hipotermi, bayi tidak dapat menyusui, bayi kuning atau ikterik, kejang, nafas > 60 x/menit, merintih,
dan sianosis
EV : ibu mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan , dan ibu akan membawa bayinya ke
petugas kesehatan tedekat apabila ada tanda – tanda pada bayinya.
4. Menyamakan identitas bayi dan ibu yang ada di gelang tangan bayi dan tangan ibu
5. Memberikan imunisasi Hbo di paha bagian kanan secara IM
6. Memindahkan bayi ke ruangan RDS untuk melakukan rawat gabung
7. Melakukan pendokumentasian
- 23 -
I. DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan bayinya dalam keadaan baik dan tidak mengalami tanda-tanda bahaya yang terjadi
pada bayi baru lahir, serta bayi mulai mau menyusu.
II. DATA OBJEKTIF
1. TTV : S: 36,5ºC N: 144 x/menit R: 40 x/menit
2. Mata : Tidak terdapat kotoran pada mata bagian kanan dan kiri,
konjungtiva merah muda dan sclera putih bersih.
3. Telinga : Tidak terdapat pengeluaran dan tidak ada nyeri tekan.
4. Hidung : Tidak ada pernafasan cuping hidung dan tidak ada
pengeluaran.
III. ANALISA
Diagnosa: Bayi baru lahir cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 1 hari dengan keadaan baik.
IV. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan kepada ibu pemeriksaan yang telah dilakukan, bahwa keadaan bayi dalam
keadaan normal , yaitu Bja : 144 x/menit, Respirasi : 40 x/menit, suhu : 36 ºC.
Ev :Ibu mengetahi hasil pemeriksaan
2. Mengingatkan ibu tentang pemberian ASI Eksklusif pada bayi
3. Mengingatkan ibu tentang perawatan tali pusat
2. Mengingatkan ibu tentang perawatan bayi di rumah, seperti menjemur bayi di bawah sinar
matahari, bayi tidak boleh menggunakan bedong, bayi tidak boleh pakai gurita, dan tempatkan
bayi di ruangan yang hangat.
3. Menjelaskan kepada ibu mengenai tanda bahaya Bayi baru lahir yaitu infeksi pada tali pusat,
hipotermi, bayi tidak dapat menyusui, bayi kuning atau ikterik, kejang, nafas > 60 x/menit, merintih,
dan sianosis
- 24 -
4. EV : ibu mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan , dan ibu akan membawa bayinya ke
petugas kesehatan tedekat apabila menunjukan tanda – tanda bahaya pada bayinya.
5. Menjelaskan kepada ibu tentang jadwal pemberian imunisasi pada bayi
6. Mengingat ibu tentang kunjungan rutin yang dilakukan pada bayi, untuk melihat
perkembangan bayi
7. Melakukan pendokumentasian
Retensio placenta
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mapu menerapkan dan memahami ilmu pengetahuan secara teoritis dan
praktis mengenai asuhan kebidanan pada persalinan melalui pendekatan menajemen
kebidanan
2. Tujuan Khusus
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Passenger / janin : Penurunan presentasi dan kembalinya normaldetak jantung bayi setelah
kontraksi :
- Periksa detak jantung bayi setiap 15 menit atau lebih sering dilakukan dengan makin
dekatnya persalinan
- Terdiri dari janin dan plasenta
- Penurunan presentasi dan perubahan posisi
- Warna cairan tertentu
2. Persalinan sejati
Tanda-tandanya :
- Kontraksi pada interval yang teratur
- Interval antar kontraksi lebih pendek
- Durasi dan intensitas kontraksi meningkat
- Rasa tidak nyaman mulai di belakang sampai menjalar ke abdomen
- Berjalan biasanya menyebabkan intensitas kontraksi
- Dilatasi dan perdarahan serviks megalami kemajuan
c. Kekuatan persalinan
1. Kontraksi uterus
Setiap kontraksi memiliki 3 fase
- Increment ketika intensitas berbentuk
- Acme puncak / maksimum
- Decement ketika otot relaksasi
2. Relaksasi otot abdomen
- 29 -
2. Kala II
Dimulai oleh pembukaan lengkap 10 cmsampai bayi lahir. Proses biasanya berlangsung 2
jam pada primi dan I jan pada multi
3. Kala III
Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya placenta yang berlangsung tidak lebih dari
30 menit
4. Kala IV
Dimulai saat lahirnya placenta sampai 2 jam pertama post partum
Retensio plasenta adalah keadaan dimana plasenta belum lahir dan dalam waktu 1 jam setelah
bayi lahir.
(Mochtar, 1998)
3. Etiologi
a. Plasenta belum lepas dari dinding uterus karena tumbuh melekat lebih dalam sehingga
kontraksi uterus kurang kuat. Menurut tingkatannya :
- Plasenta adhesive
- Plasenta inkreta
- Plasenta akreta
- Plasenta perkreta
b. Plasenta sudah lepas tetapi belum keluar (inkarserasia plasenta)
c. Pimpinan kala III yang salah : memijat rahim tidak merata, massase sebelum plasenta lepas
d. Kontraksi uterus yang hipertonik
e. Kelainan bentuk plasenta
- Plasenta fenestrate
- Plasenta membranacea
- Plasenta bilobata
- Plasenta succenturiata
- Plasenta spuria
4. Faktor presdipopsisi
a. Kehamilan ganda
b. Over distensi rahim
c. Atonia rahim
d. Persalinan yang tidak baik juga efek anatomi seperti fibroid, anomaly rahim atau jaringan
parut akibat pembedahan rahim sebelumnya
e. Plasenta yang abnormal seperti yang terjadi pad plasenta akreta atau implantasi plasenta pada
septum uterus atau jaringan parut
f. Miomektomi, curettage, endimetritis sehubungan dengan TBC
5. Penanganan
a. Kaji ulang indikasi
- 31 -
6. Komplikasi
a. Perdarahan
b. Infeksi
c. Perforasi
d. Syok hipovolemik
b. Data Obyektif
- Pemeriksaan umum
KU : Composmentis sangat syok
Tensi : Normal (110/70-130/90 mmHg)
Nadi : Normal 60-90 x/menit)
Suhu : Normal (36,5 – 37,3oC)
Pernafasan : Normal (16-24 x/menit)
- Pemeriksaan fisik
Inspeksi
ka : Apakah pucat/ tidak , berkeringat bila terjadi perdarahan banyak
a : Conjungtiva pucat apabila terjadi perdarahan banyak
etalia : Perdarahan pervaginam sedikit sampai banyak, tali pusat terjulur sebagian
asi
U sepusat pada retensio plasenta separasi atau akreta parsial
U 2 jari bawah pusat pada retensio plasenta inkorserata
U sepusat pada retensio plasenta akreta
Bentuk uterus diskoit pada retensio plasenta separasi atau akreta parsial
tuk uterus agak globuler pada retensio plasenta inkarserata
traksi uterus keras pada retensio plasenta inkarserata
traksi uterus cukup pada retensio plasenta akreta
traksi uterus lembek
remitas teraba dingin
- 33 -
- Pemeriksaan penunjang
Golongan darah
Hb
- Pemeriksaan genekologi
Pada pemeriksaan pervaginam, plasenta tidak ditemukan di dalam kanalis serviks tetapi
secara parsial atau lengkap menempel di dalam uterys
V. Intervensi
Tujuan : Perdarahan terhenti dan tidak terjadi komplikasi
Criteria hasil :
- Plasenta lahir lengkap
- Ku dan TTV kembali normal
Intervensi
1. Lakukan pendekatan dengan ibu dan keluarga
R/ Dengan pendekatan dengan pasien dan keluarga lebih kooperatif dalam setiap tindakan
perawatan
2. Lakukan cuci tangan dengan sabun antiseptic sebagai tindakan pencegahan infeksi
R/ Dengan melakukan pencegahan infeksi dapat mencegah terjadinya infeksi dan penularan
penyakit
3. Lakukan observasi TTV dan KU
R/ Dengan TTV dapat mendeteksi secara dini terjadinya komplikasi
4. Pasang infuse Na Cl atau Rl
R/ Pemberian infuse dapat mengganti cairan yang hilang karena perdarahan
5. Lakukan pelepasan plasenta secara manual sesuai dengan standar
R/ Dengan dilakukanya plasenta manual, plasenta dapat lahir segera dan perdarahan tidak
terjadi
6. Periksa pelepasan plasenta
R/ Dengan melakukan pemeriksaan pelepasan plasenta dapat mengetahui kelengkapan dari
plasenta tersbut
7. Kolaborasi dengan dr. Sp OG dalam memberikan antibiotic spectrum luas
R/ Mencegah terjadinya infeksi
8. Mengajari pada ibu cara massase infeksi
R/ Menjaga kontraksi uterus agar tetap baik sehingga tidak terjadi perdarahan
VI. Implementasi
Sesuai dengan intervensi
VII. Evaluasi
- Plasenta lahir lengkap
- Ku dan TTV kembali normal
- 35 -
- 36 -
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian Data
Tanggal pengkajian : 26-10-2012 Jam : 07.30 WIB
A. Data Subyekatif
1. Biodata
a pasien : Ny :N” Nama Suami : Tn “A
r : 30 th Umur : 32 th
idikan : SMP Pendidkan : SMA
ma : Islam Agama : Islam
rjaan : IRT Pekerjaan : Swasata
mat : Dumpul Pakis
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan selelsai melahirkan dam ari-ari belum lepas selama 30 menit
6. Riwayat haid
- Menarche : 13 tahun
- Siklus haid : 7 hari
- Lama haid : 28 hari (teratur)
- Banyaknya : 2-3 softex / hari
- Disminorhea : hari 1-2 haid
- HPHT : 20 Februari 2006
- TP : 27 November 2006
7. Riwayat perkawinan
- 37 -
Nikah :1x
Lama nikah : 9 tahun
Umur I nikah : 21 tahun
9. Riwayat KB
Ibu mengatakan mengikuti KB suntik 3 bulanan selama 7 tahun
2 Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
mbut : Bersih, tidak mudah rontok, warna hitam
a : Skera tidak ikterus, conjungtiva pucat
ka : Pucat berkeringat
ung : Tidak ada pernafasan cuping hidung
Telinga : Tidak ada secret, simetris, tidak adagangguan pendengaran
Mulut : Tidak ada stomatitis, lidah bersih, tidak ada caries gigi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroiddan bendungan vena jugularis
Dada : Simetris, putting susu menonjol, pengeluran colostrums (-), retraksi dinding dada (-)
Perut : Tidak ada luka bekas operasi, perut tampak membesar, linea nigra
b. Palpasi
Perut : kontraksi uterus lembek, TFU setinggi pusat
Ekstremitas : teraba dingin
3 Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan dengan ibu dan keluarga
R/ Dengan pendekatan pada pasien dan keluarga lebih kooperatif dalam setiap tindakan
perawatan
2. Lakukan cuci tangan dengan sabun antiseptic sebagai tindakan pencegahan infeksi
R/ Dengan melakukan pencegahan infeksi dapat mencegah infeksi dapat mencagah terjadinya
infeksi dan penularan penyakit
3. Lakukan observasi TTV dan KU
R/ Dengan TTV dapat mendeteksi secara dini terjadinya komplikasi
4. Pasang infuse Na cl atau RL
R/ Pemberian infuse dapat mengganti cairan yang hilang karena perdarahan
5. Cek fudus uteri
R/ Untuk mengetahui apakah kehamilannya kembar
6. Melakukan PTT (penegangan tali pusat terkendali)
R/ Untuk mengetahui plasenta sudah lepas apa belum
7. Lakukan pelepasan plasenta secara normal sesuai dengan standart
R/ Dengan dilakukannya plasenta manual, plasenta dapat lahir segera dan perdarahan tidak
terjadi
8. Periksa pelepasan plasenta
R/ Dengan melakukan pemeriksaan pelepasan plasenta dapat mengetahui kelengkapan dari
plasenta tersebut
9. Kolaborasi dengan dr Sp OG dalam pemberian antibiotic spectrum luas
R/ Untuk mencegah terjadinya infeksi
10. Mengajari pada ibu cara massase uterus
R/ Menjaga kontraksi uterus agar tetap baik sehingga tidak terjadi perdarahan
VI. Implementasi
Tangal 26-11-2006 Jam : 11.10 WIB
Dx : Ny “Y” P2002 Abooo kala III dengan retensio plasenta
1. Melakukan pendetan pada ibu dan keluarga untuk meningkatkan kerjasama ibu dalam
pemberian tindakan medis
2. Lakukan perawatan dengan tehnik aseptic untuk mencegah terjadinya infeksi dan penularan
penyakit
3. Lakukan observasi TTV
Tensi : 90/60 mmHg
Nadi : 100 x/menit
- 41 -
Suhu : 35,8 oC
RR : 28 x/menit
4. Pasang infuse RL 1 fles grojok untuk mengganti cairan tubuh yang hilang karena perdarahan
5. Cek fundus uteri untuk menentukan kehamilan kembar
6. Melakukan penegangan tali pusat terkendali untuk mengetahui plasenta sudah lepas atau
belum
7. Lakukan pelepasan plasenta secara manual sesuaid engan standart
a. Berikan sedatita dan analgetika (missal petidin dan diazepam IV)
b. Berikan antibiotika dosis tinggi
c. Pasang sarung tangan DTT
d. Jepit tali pusat dnegan kokher dan tegangkan
e. Masukkan tangan secara obstretik dengan menelusuri bagian bawah tali pusat
f. Tangan sebelah menelusuri tali pusat dan yang satu lagi menahan fundus uteri, sekaligus
infersio uteri
g. Dengan bagian lateral jari-jari tangan dicari insersi pinggir plasenta
h. Buka tangan dostetrik menjadi seperti memberi salam, jari-jari dirapatkan
i. Tentukan implantasi plasenta, temukan tepi plasenta yang paling bawah
j. Gerakkan tangan kanan ke kiri dank e kanan sambil bergeser ke cranial sehingga semua
permukaan maternal plasenta dapat dilepaskan
k. Jika plasenta tidak dilepaskan dari permukaan uterus kemungkinan plasenta akreta, dan
siapkan laparatomi untuk histerektomi supravaginam
l. Regang plasenta dan keluarkan tangan bersama dengan plasenta
m. Pindahkan tangan keluar ke suprasimpisis untuk menahan uterus saat plasenta dikelurarkan
n. Eksplorasi untuk memastikan tidak ada bagian plasenta yang masih melekat pada dinding
uterus
o. Beri oksitosin Io Iu dalam 500 ml cairan IV 60 tetes / menitdan massase uterus untuk
merangsang kontraksi
p. Jika masih perdarahan beri ergometrin 0,2 mg IM atau prostaglandin
q. Periksa apakah plasenta lengkap atau tidak. Jika tidak lengkap lakukan eksplorasi di dalam
cavum uteri
r. Periksa dan perbaiki robekan serviks, vagina dan episiotomi
8. Mengajari ibu untuk massase uterus searah dengan jarum jam sampai terasa keras sehingga
tidak terjadi perdarahan
9. Kolaborasi dengan dr. Sp OG dalam pemberian terapi
- Amixilin : 3X1
- Asam metenamat : 3x1
- 42 -
- Fe :1x1
VII. Evaluasi
Tanggal : 26-11-2006 Jam : 12.00WIB
Dx : Ny “Y” P2002 Ab000 post partum dengan retensio plasenta
S : Ibu merasa lega dan bersyukur karena plasentanya sudah dikeluarkan dan anknya dapat lahir
dengan selamat
O : KU : lemah
Kesadaran : Composmentis
Tensi : 90/60 mmHg
Nadi : 100 x/menit
Suhu : 35,8 oC
RR : 28 x/menit
TB : 155 cm
BB : 57 kg
Genetalia : Perdarahan 150 cc
Perut : Kontraksi (+)
: Ny “Y” P2002 Abooo post partum dengan retensio plasenta
: - Observasi TTV dan KU
- Anjurkan untuk massase uterus
- Pemberian nutrisi (makan dan minum) untuk kondisi tubuh
- Pemberian tx : - Amoxilin 3x1
- Asam Mefenamat 3x1
- Fe 1x1
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam pelaksanaan praktek klinik lapangan ini, mahasiswa telah menggunakan
asuhan kebidanan dengan 7 langkah varney. Dalam laporan ini penulis melakukan pengkajian
data pada pasien, identifikasi diagnosa dan masalah, antisipasi masalah potensial, identifikasi
kebutuhan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi. Pada kasus yang diangkat dalam
pemberian asuhan pada ibu tidak jauh berbeda walaupun masih ada kesenjangan yang biasa
digunakan untuk saling melengkapi antara teori dan kasus. Dan akhirnya semoga laporan ini
bermanfaat serta dapat menambah pengetahuan bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umunya
Saran
Untuk petugas kesehatan diharapkan dapat meberikan perawatan dan tindakan medis yang
maksimal dalam meberikan asuhan kebidanan
Bagi mahasiswa hendaknya mempunyai jam terbang yang tinggi dalam praktek. Agar nanti
jika lulus akan menjadi seorang bidan yang kopeten
DAFTAR PUSTAKA