PRINSIP PEMBERIAN OBAT

By :
Karisma Dwi Ana,S.Kep,Ns.,M.Kep.
PENGERTIAN

 Semacam zat baik kimiawi / nabati yang

dalam dosis ukuran yang tepat dapat
menyembuhkan, meringankan,
mencegah, mendiagnosa penyakit /
gejala – gejalanya disamping itu dapat
dipakai sebagai alat kosmetik
TUJUAN PEMBERIAN OBAT :

1. Mengobati penyakit
2. Membantu menentukan diagnosa
3. Mengurangi rasa sakit
4. Mencegah penyakit
FAKTOR YG MEMPENGARUHI KERJA OBAT

1. PERBEDAAN GENETIK
2. VARIABEL FISIOLOGIS
3. KONDISI LINGKUNGAN
4. FAKTOR PSIKOLOGIS
5. DIET
Pedoman dalam pemberian obat :

1. Tepat obat
2. Tepat dosis
3. Tepat Pasien
4. Tepat cara pemberian obat
5. Tepat waktu
6. Tepat Dokumentasian
 KEGUNAAN OBAT :
1. Obat penghilang rasa sakit ( Analgetik)
2. Obat Panas ( anti pyretik)
3. Antibiotika
4. Diuretika
5. Laksatif
6. Sitostatika, dll
7. uterotonika ( oksitosin,pitosin
8. tocolitik (beta mimetik)
TEKNIK PEMBERIAN OBAT

1. ORAL 9. TERAPI PANAS DINGIN

2. PARENTRAL 10. ZID BATH / KOMPRES
3. INHALASI 11. MANAJEMEN NYERI
4. VAGINA
5. RECTUM
6. KULIT
7. MATA
8. EPIDURAL
RUTE ORAL

1. PEMBERIAN PER ORAL

 Obat diberikan melalui mulut
dan ditelan
 Kerja obat oral lebih lambat dan
lama
2. PEMBERIAN SUBLINGUAL
• Obat diletakkan dibawah lidah,
kemudian larut, mudah
diabsorbsi
• Tidak boleh minum sampai
seluruh obat larut
• Bila ditelan efek yg diharapkan
tidak akan tercapai
Lanjutan
3. PEMBERIAN BUKAL
 Obat padat ditempatkan di membran mukosa pipi
sampai obat larut
 Penempatan harus bergantian antara piki dan pika
agar mukosa tidak iritasi
 Obat tidak boleh dikunyah, ditelan,diminum
 Obat bereaksi scr lokal pd mukosa / scr sistemik
ketika obat ditelan dgn saliva
RUTE PARENTERAL
Definisi : pemberian obat dgn cara menginjeksikan ke
dalam jaringan tubuh
Dibagi 4 tipe utama injeksi :
1. Subkutan (SC) : Injeksi ke dalam jaringan tepat
dibawah lapisan dermis kulit
2. Intradermal / intrakutan (ID / IC) :Injeksi ke dalam
dermis tepat dibawah epidermis
3. Intramuskular (IM) :Injeksi ke dalam otot tubuh
4. Intravena (IV) : injeksi kedalam vena
Injeksi subkutan ( sc )

 Menempatkan obat ke dlm jaringan ikat longgar

dibawah dermis
 Penempatan jarum dengan sudut 45 derajat
 Lokasi : area vaskular disekitar bagian luar lengan
atas, abdomen dr batas bawah kosta sampai krista
iliaka, bag. Anterior paha, daerah skapula di punggung
atas,gluteus dorsal
 Obat yg diberikan hanya dosis kecil yg larut dlm air
(0,5 – 1 ml)
 Tempat injeksi hrs bebas : infeksi, lesi, jar.parut,
tonjolan tulang dan saraf besar
Injeksi INTRAKUTAN (IC)

 Untuk uji kulit ( tes alergi )

 Sudut insersi: 5 - 15 °
 Lokasi ideal : lengan bawah bagian dalam dan punggung bagian
atas
 Daerah injeksi harus bebas dr. luka dan tidak berbulu
 Berhasil jika * ada bulatan kecil yg. Menyerupai gigitan nyamuk di
permukaan kulit
 Tidak berhasil jika tidak muncul bulatan kecil / setelah jarum
ditarik tempat injeksi mengeluarkan darah
 Tempat yg. Di injeksi harus * dibaca * dlm waktu yg diresepkan,
misal : PPD 48 jam
INJEKSI INTRAMUSKULAR (IM)

 MEMBERIKAN OBAT KEBAGIAN OTOT DALAM, TETAPI JIKA

TIDAK HATI-HATI OBAT LANGSUNG KE PEMBULUH DARAH
 ABSORBSI OBAT LEBIH CEPAT DRPD RUTE SC
 JARUM YG DIGUNAKAN LEBIH PANJANG DAN UKURAN
BESAR UNTUK MENETRASI JARINGAN OTOT DALAM
 DOSIS MAKSIMAL 3 ML UNTUK OTOT YG BESAR BAGI
ORANG DEWASA SEHAT
 ANAK, DEWASA LANJUT, DEWASA KURUS MENTOLERIR < 2
ML
 ANAK KECIL DAN BAYI YG SUDAH BESAR TIDAK LEBIH 1 ML
 LOKASI : OTOT VASTUS LATERALIS, OTOT
VENTROGLUTEAL, OTOT DORSOGLUTEUS, OTOT DELTOID
 SUDUT INSERSI 90 DERAJAT
 DAERAH HARUS BEBAS INFEKSI/ NEKROSIS, MEMAR,
ABRASI, SARAF, TULANG, PEMBULUH DARAH UTAMA
INJEKSI INTRAMUSKULAR (IM)
INJEKSI INTRAMUSKULAR (IM)
INJEKSI INTRAVENA

PEMBERIAN OBAT INTRAVENA DENGAN MENGIKUTI

METODE SBB :
1. MENCAMPUR OBAT DLM. VOLUME CAIRAN IV
YG BESAR
2. DENGAN MENYUNTIKKAN SEBUAH BOLUS
OBAT / OBAT DLM VOLUME KECIL MELALUI
SELANG INFUS IV
3. MELALUI INFUS
- OBAT IV YG SUDAH MASUK ALIRAN DARAH MULAI
BEKERJA DGN CEPAT DAN TIDAK ADA CARA YG
DAPAT MENGHENTIKAN KERJA OBAT
INHALASI

 MEMBERIKAN OBAT MELALUI SALURAN NAPAS

BAGIAN DALAM MEMUNGKINKAN AREA
PERMUKAAN YG LUAS UNTUK ABSORPSI OBAT
 OBAT INHALASI DAPAT DIBERIKAN PASASE
NASAL, PASASE ORAL ATAU SELANG YANG
DIPASANG KE DALAM TRAKEA
 OBAT INHALASI DAPAT MENIMBULKAN EFEK
LOKAL (ANAESTESI LOKAL), DAN EFEK SISTEMIK
UMUM (OKSIGEN)
OBAT VAGINA

 TERSEDIA DALAM BENTUK SUPOSITORIA,

SABUN, JELI, KRIM
 OBAT SUPPOSITORIA DIMASUKKAN DALAM
RONGGA VAGINA, SUHU TUBUH AKAN
MELELEHKAN , DIDISTRIBUSIKAN DAN
DIABSORBSI, PD WAKTU MEMASUKKAN PAKAI
HANDSKON
 SABUN, JELI, KRIM DIBERIKAN DGN ALAT UNTUK
MEMASUKKAN OBAT (INSERTER)/APLIKATOR
 SETELAH MEMBERIKAN OBAT KLIEN DIMINTA
UNTUK BERBARING SEKITAR 2 JAM
PEMBERIAN OBAT RECTUM

 OBAT BERBENTUK SUPOSITORIA, TETAPI BENTUKNYA

LEBIH TIPIS DAN BULAT.
 OBAT HARUS DIMASUKKAN MELEWATI SFINGTER ANAL
DALAM DAN MENYENTUH MUKOSA ANAL KRN OBAT BISA
KELUAR SEBELUM OBAT LARUT DAN DIABSORSI MUKOSA
 OBAT SUP. TDK BOLEH DIPAKSA MASUK KE DLAM MASSA /
MATERI FESES, SEBAIKNYA RECTUM DIBERSIHKAN DGN
ENEMA SBL. OBAT DIMASUKAN
 OBAT PER REKTU KUSUSNYA BERMANFAAT KETIKA KLIEN
TIDAK DPT. MENTOLERIR OBAT PER ORAL
 OBAT SUP. DISIMPAN DLM LEMARI E SEBELU DIMASUKKAN
 OBAT RECTUM MEMBERIKAN EFEK LOKAL (PENCAHAR)
DAN SISTEMIK(KEJANG)
SECARA TOPIKAL
1. OBAT KULIT

 SEBELUM MEMBERIKAN OBAT, KULIT HARUS DIBERSIHKAN

DARI KRUSTA/JAR.MATI DGN CARA MENCUCI DGN SABUN,
MERENDAM, AGAR OBAT
BISA KONTAK DGN. JAR. YG. DIOBATI
- PEMBERIAN OBAT HRS. MENGGUNAKAN SARUNG TANGAN
DAN APLIKATOR UNUK MENGHINDARI PENULARAN
KHUSUSNYA LUKA TERBUKA
- SETIAP TIPE OBAT SALEP, LOSION,BEDAK,DAN
PATCHES9KOYO0 HARUS DIBERIKAN DGN CARA
TERTENTU UNTUK MENJAMIN PENETRASI DAN ABSORBSI
YG. BAIK
- YG HARUS DICATAT :TEMPAT OBAT DIBEIKAN, NAMA OBAT,
KONDISI KULIT KLIEN
2. OBAT MATA

 OBAT BERBENTUK TETES MATA DAN SALEP

 PRINSIP DLM MEMBERIKAN OBAT MATA :
1. HINDARI MEMBERIKAN OBAT KE KORNEA
KARENA BANYAK DISUPLAI SERABUT NYERI
2. RESIKO PENULARAN INFEKSI DARI SATU MATA
KE MATA LAIN SANGATLAH TINGGI
3. PENGGUNAAN OBAT MATA HANYA UNTUK
MATA YG. TERINFEKSI
Lanjutan

3. TETES TELINGA
 STRUKTUR TELINGA DALAM SANGAT SENSITIF
TERHADAP SUHU YG. EKSTREM SEHINGGA
HARUS DIBERIKAN DLM SUHU RUANGAN AGAR
TIDAK TERJADI VERTIGO, MUAL
 LARUTAN HARUS STERIL UNTUK MENCEGAH
INFEKSI TERUTAMA GENDANG TELINGA RUPTUR

4. TETES HIDUNG
- OBAT BISA BERBENTUK SEMPROT (SPRAY) TETES
DAN TAMPON
EPIDURAL

 OBAT DIBERIKAN DALAM RUANG

EPIDURAL VIA KATETER YG. TELAH
DIPASANG OLEH AHLI ANAESTESI
 TEHNIK PEMBERIAN OBAT INI PALING
SERING DIGUNAKAN UNTUK MEMBERIKAN
ANALGESIK SEBELUM IMUNISASI
…………………………