Disusun oleh :
Mengetahui, Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbng Klinik
LAPORAN PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
B. ETIOLOGI
a. Dilatasi serviks
b. Pengeluaran janin
c. Kontraksi uterus
C. BATASAN KARAKTERISTIK
Objektif :
1) Mual
Objektif :
6) Diaforesis
7) Gangguan perilaku
8) Perilaku ekspresif
9) Pupil dilatasi
10) Muntah
D. FOKUS PENGKAJIAN
a. Pemeriksaan vagina
9) Ekstremitas
2) Integritas ego :
40 menit
4) Keamanan :
a) Perilaku peka
5) Nyeri/ ketidaknyamanan :
a. Aktivitas / istirahat
1) Laporan kelelahan
Pengkajian Kala IV
a. Patofisilogi
Kala 1
Kala 2
Fase ini dimulai saat serviks sudah membuka 10 cm hingga bayi
lahir lengkap. Pada kala 2 ketuban sudah pecah atau baru pecah
spontan , dengan kontraksi yang lebih sering yaitu 3-4 kali setiap 10
menit , fase ini membutuhkan waktu sekitar 2 jam.
Kala 3
Tahap ini juga disebut kala uri yaitu saat plasenta ikut keluar dalam
Rahim. Fase ini dimulai dari bayi lahir lengkap dan diakhiri dengan
keluarnya plasenta.
Kala 4
Tahap ini merupakan masa 1 jam usai persalinan. Pada tahap ini
plasenta sudah berhasil keluar dan tidak boleh ada perdarahan dari
vagina.
Fase 1 tersebut dijumpai pada primigravida. Pada multigravida pun
demikian, akan tetapi fase laten, fase aktif, dan fase deselerasi terjadi
lebih pendek. Mekanisme membukanya serviks berbeda antara pada
primigravida dan multigravida, pada yang pertama ostium uteri
intemum akan membuka terlebih dahulu, sehingga serviks akan
mendatar dan menipis, baru kemudian osteum uteri eksternum
membuka. Pada multigravida osteum uteri internum sudah sedikit
terbuka. Osteum uteri internum dan eksternum serta penipisan dan
pendataran serviks terjadi dalam saat yang sama.
Ketuban akan pecah dengan sendiri ketika pembukaan hampir atau
sudah lengkap. Tidak jarang ketuban harus dipecahkan ketika
pembukaan hampir lengkap atau telah lengkap. Bila ketuban telah
pecah sebelum pembukaan mencapai 5cm, disebut ketuban pecah dini
atau KPD.
Masalah pada ibu hamil yang akan mengalami persalinan
mengalami masalah pada tiap kala nya, pada kala 1 terjadi Penurunan
kadar progesteron dan peningkatan kadar oksitoksin, keregangan otot
otot Rahim, pengaruh janin, sehingga ibu mengalami dilatasi serviks
dan nyeri perut bagian bawah menyebar sampai ke punggung
(kontraksi berulang) sehingga ibu mengalami nyeri melahirkan nyeri
melahirkan memiliki beberapa etiologi seperti pada kala 1 karena
kntraksi uterus, kala 2 karena dilatasi serviks, dan kala 3 karena
pengeluaran janin atau robekan jalan lahir, saat terjadi kontraksi
berulang dan sakit yang terus menerus membuat ibu tidak nyaman dan
cemas (ansietas), hal ini dikarenakan ibu tidak mengetahui kenapa
nyeri terus bertambah, kontaksi semakin kuat dan sering sehingga
membuat ibu letih (keletihan), dan karena kurangnya informasi
mengenai persalian (deficit informasi) pada ibu.
b. Pathway Kehamilan 37-42 minggu
Tanda-tnda inpartu
Proses persalinan
K el etihan
(D.0057 Dx. Dx. Defisit
) Partus Nyeri Tidak tahu pengetahua
Melahirk n (D.0011)
an Cara
(D.0079) mengurangi
Nyeri
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
G. INTERVENSI
5. menurun menurunkan
nyeri
Terapeutik
b. Terapeutik 1. Untuk
meminimal
1. Berikan teknik kan rasa
nonfarmakologi nyeri
ntuk
meminimalkan
rasa nyeri
(terapi pijat,
aroma terapi,
relaksasi nafas ,
kompres hangat
atau dingin).
2. Control
lingkungan
yang
memperberat
nyeri
1. Ajarkan teknik 1. Untuk
nonfarmakologi meminimal
untuk kan rasa
mengurangi nyeri sesuai
nyeri kebutuhan
2. Jelaskan 2. Supaya
strategi merasa
meredakan nyaman
nyeri dan nyeri
(posisi) berkurang
d.Kolaborasi Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian 1.Meringank
analgesic apabila an nyeri
diperlukan sesuai resep
2 05/0 Ansietas Setelah dilakukan Reduksi Ansietas yang
4/20
21 (D.0080) b.d tindakan 3x24 jam (I.09314)
krisis diharapkan teratasi Observasi
situasional dengan kriteria 1. Identifikasi Observasi
dibuktikan hasil: kapan tingkat
dengan Tingkat Ansietas ansietas berubah 1. Mengetahui
tampak Indicator A T kapan
gelisah dan Verbalisasi 3 5 ansietas
tampak meningkat
bingung kebingunaga dan menurun
n 2. Monitor tanda
Verbalisasi 2 5
tanda ansietas 2. Mencari
solusinya
khawatir
supaya tidak
terhadap
ansietas
kondisiyang untuk pasien
diahadapi menumbuhkan percaya diri
Perilaku 2 5 kepercayaan dan
gelisah semangat
mengungkapka pasien
n untuk aktif
perasaan dan
presepsi
3. 05/0 Keletihan Setelah dilakukan Manajemen
4/20
21 (D.0057) b.d tindakan 3x24 jam Energi
kondisi diharapkan teratasi
fisiologis dengan kriteria hasil: (I. 05178)
(persalinan) Tingkat Keletihan
dibuktikan (L.14137)
Indikator A T a.Observasi Observasi
dengan Gangguan 3 5
mengeluh 1. Observasi 1. Mengetahui
lelah dan konsentras kondisi fisik
kurang i Kelelahan ibu
Frekuensi 3 1
tenaga
fisik dan
Keterangan:
emosional 2. Mengetahui
2. Monitor pola bagaimana
1.meningkat
dan jam tidur pola tidur
ibu
2.cukup meningkat
3. Untuk
meminimalk
3.sedang
an resiko
3. Identifikasi kelelahan
4. cukup menurun
gangguan Terapeutik
menurun
tubuh yang
kelelahan 1. Supaya ibu
b. Terapeutik tidak tegang
jika tidak supaya tidak
dapat kaku
berpinfdah
atau berjalan
C. Edukasi
1. Anjurkan
melakukan Edukasi
aktivitas fisik
secara 1. Melatih otot
bertahap supaya tidak
2. Anjurkan kaku
menghubungi
perawat jika
tanda dan
gejala
kelelahan 2. Untuk
4 05/0 Defisit Setelah dilakukan Edukasi
tidak membantu
4/20
21 pengetahuan tindakan 3x24 jam Kesehatan
(0111) b.d diharapkan teratasi (I.04152)
kurang dengan kriteria hasil: a.Observasi
terpapar Tingkat 1.Identifikasi
informasi pengetahuan(L.040 Observasi
dibuktikan Indikator AT tanda
dengan Persepsi 3 4 identifikasi 1.Supaya Tidak
menanyakan kemampuan mengganggu
masalah yang yang keliru menerima Kenyamanan
dihadapi terhadap informasi ibu sehingga
masalah mampu
menerima
Kemampuan 3 1 b.Terapeutik Terapeutik
berbau kulit/jaringan
busuk 1. Menguran
Kemerahan 2 4
gi resiko
Keterangan:
kerusakan
kulit dan
1.meningkat
supaya
tidak
2.cukup meningkat
kering
2. Meminima
3.sedang
2. Pertahankan lkan
teknik aseptic kerusakan
4. cukup menurun
pada pasien jaringan
menurun
beresiko tinggi dan
terjadinya
infeksi
Edukasi
1. Supaya
pasien dan
c.Edukasi keluarga
mengetahu i
1.Jelaskan tanda tanda gejala
gejala infeksi infeksi
memeriksa
kondisi l
\
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. S
Umur : 24 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Gentawangi Rt 02/Rw 02 Jatilawang
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : D3
Pekerjaan : IRT
Tanggal masuk RS : 03 MEI 2021
No. RM : 021674XX
Diagnosa medik : G1P0A0 UK40 Minggu+2 Hari Hamil Aterm Inpartu
Nama : Tn. B
Umur : 51 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Gentawangi Rt 02/Rw 02 Jatilawang
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Hubungan dengan Klien : Mertua
C. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan perut kenceng-kenceng dan nyeri pinggang
P:pasien mengatakan nyerinya muncul ketika banyak bergerak dan tiduran dan
berkurang ketika diam dan duduk dan karena adanya kontraksi
Q: pasien mengatakan nyerinya perih seperti ditekan
R: pasien mengatakan nyerinya diarea jalan lahir dan punggung
S: pasien mengatakan skala 7
T: Pasien mengatakan nyerinya hilang timbul dan bertambah ketika perutnya kenceng-
kenceng
H. RIWAYAT GINEKOLOGI
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit reproduksi. Pasien
mengatakan pertama kali mengalami mens diumur 12 tahun warna darahnya merah
dan pasien mengatakan mengalami keputihan ketika menjelang menstruasi dan
mengalami disminore dihari ke 1 dan 2 setiap menstruasi. Lama menstruasi 7 hari
dan teratur dengan siklus 28 hari.
I. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN YANG LALU
Pasien mengatakan ini adalah pertama kalinya hamil dan kelahiran anak pertama
J. RIWAYAT KB
Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah menggunakan KB
K. RIWAYAT KEHAMILAN SAAT INI
HPHT : 24 juli 2020
Taksiran Partus : 01-05-2021
BB sebelum hamil : 57,7 Kg
BB setelah hamil : 62 Kg
TD sebelum hamil : 110 / 80 mmHg
L. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
1. Keadaan mental
Pasien mengatakan sudah siap menerima kelahiran anak pertamanya dan
sekarang merasa cemas karena bayiny belum keluar-keluar
2. Adaptasi psikologis
Pasien mengatakan sangat senang dengan kehamilan anaknya yang pertama
dan akan menjaga anaknya dengan baik ketika sudah lahir dan sekarang pasien
merasa cemas karena bayinya belum keluar
3. Penerimaan terhadap kehamilan
Pasien mengatakan menerima kehamilan dan menunggu kelahiran anak
pertamanya
4. Masalah khusus
Pasien mengatakan tidak memiliki masalah khusus apapun
M. POLA HIDUP YANG MENINGKATKAN RESIKO KEHAMIAN
Klien mengatakan tidak pernah menjalani pola hidup yang tidak baik
selama hamil dan selalu menerapkan pola hidup yang baik seperti makan-
makanan yang bergizi, teratur dan cukup minum.
N. PERSIAPAN PERSALINAN
Senam hamil
b. Saat dikaji :
Pasien mengatakan setelah hamil pasien mengatakan masih mengerjakan
aktivitasnya seperti biasa menjadi ibu rumah tanngga dalam dalam
berhubungan dengan keluarganya baik
9. Pola Reproduksi/seksual
a. Sebelum partus :
Pasien mengatakan sebelum hamil selalu melakukan hubungan suami istri
seperti biasa
b. Saat dikaji :
Pasien mengatakan ketika hamil dalam melakukan hubungan suami istri
tidak terlalu sering
Q. PEMERIKSAAN FISIK
Kepala leher :
Paru-paru
Inspeksi : pengembangan dada terlihat simetris, tidak ada retraksi
dinding dada, pola nafas normal , RR: 20x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler dan tidak ada suara tambahan
Payudara : mulai mengeras
Puting susu : menonjol
Pengeluaran ASI : belum keluar
Warna areola : lebih gelap
Abdomen
Uterus
Leopold I : Bokong
Konsistensi : Cair
Ekstremitas
Ekstremitas atas
Edema :tiadak ada,
lokasi:- Varises : Tidak
ada lokasi:-
Ekstremitas bawah
LAPORAN PERSALINAN
I. PENGKAJIAN AWAL
2. TTV
tekanan darah pasien 130/87 mmHG
Nadi 103 x/menit
RR: 20x/menit
SPO2 97%
3. Pemeriksaan palpasi abdomen
7. Pengeluaran pervaginaan : -
Masalah Khusus : -
KALA I
KALA I
1. Kala I dimulai : 04.00. WIB
2. Tanda-tanda vital : tekanan darah pasien 130/87 mmHG
Nadi 103 x/menit
RR: 20x/menit
SPO2 97%
DJJ: 141x/menit
3. Lama kala I : -
4. Tanda dan Gejala : Mengeluh kencang-kencang hilang timbul
5. Pendaping saat melahirkan : Ibu mertua Ny. D
6. Gawat Janin : Miringkan ibu kekiri dan Tarik
nafas
7. Keadaan Psikososial : Ibu cemas dengan kondisinya
sekarang, tampak gelisah karena bayinya belum keluar-keluar
8. Masalah keperawatan : Nyeri melahirkan b.d kontraksi
uterus dibuktikan dengan mengeluh nyeri
9. Tindakan : managemen nyeri dan masase
punggung
10.30 138x/menit
11.00 141x/menit
11.30 143x/menit
12.00 146x/menit
12.30 143x/menit
1. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
Analgesik untuk
mengurangi nyeri
4/5/2021 Ansietas b.d Setelah dilakukan tindakan Terapi Relaksasi
krisis situasional keperawatan selama 3 X 7 (I.08238):
d.d gelisah dan jam ansietas berkurang
Observasi
tampak bingung dengan kriteria hasil :
4. Identifikasi
Tingkat Ansietas (L.09093)
teknik relaksasi
Indikator A T yang pernah
Perilaku gelisah 4 2 efektif
Tanda-tanda vital 4 2 digunakan
Pola tidur 4 2 5. Periksa ttv
Ket: Terapeutik
1 : menurun 2. Menciptakan
lingkungan
2 : cukup menurun
tenang dan
3 : sedang tanpa gangguan
dengan
4 : cukup meningkat
pencahayaan
5 : meningkat dan suhu
ruangan
Edukasi
2. Anjurkan
mengambil
posisi nyaman
3. Anjurkan sering
mengulangi atau
melatih teknik
yang sudah
diajarkan
Nama: Ny.R
Ruang :VK
sudah nyaman
Ro :
ditekan
S : skala 7
T: Terus – menerus
Ro:
- pasien tampak
menahan kesakitan
- pasien terlihat
cemas
- pasien tampak
1,2 Mengajarkan nafas dalam Rs :-
miring ke kanan dan Zain
P : adanya kontraksi
S :7
T :Terus – menerus
O:
Pada hari senen tanggal 5 April 2021 jam 15.00 WIB. Pasien datang IGD VK
RSU PROF. Dr MARGONO SOEKARJO ditemani ibunya dan suaminya
menggunakan mobil. pasien rujukan dari puskesmas Patikraja dengan Anemia
o
Hasil TD: 115/73 mmHg, N: 87 x/menit RR: 20x/menit S: 36,2 C BB: 62kg.
Lalu klien dipindah ke ruang VK Saat di VT pembukaan sudah pembukaan 2,
saat di RS ibu mengalami kontraksi dan kencang beberapa kali. 2 jam
kemudian mulesnya bertambah sering kemudian di VT lagi baru pembukaan 3.
Kemudian suami ibu bertanya kepada karena kontraksi semakin sering dan
kuat, saat ibu hendak ingin mengejan, lalu ibu R reflek mengejan, kontraksi
semakin kuat dan di VT pembukaan 4.
Kala 1 dimulai dari persalinan hingga pembukaan lengkap, proses ini
berlangsung antara 18-24 jam, terbagi menjadi 2 fase, yaitu:
a. Fase laten yang berlangsung selama 8 jam, atau menyesuaikan.
Pembukaan terjadi sangat lambat sampai mencapai ukuran diameter 3cm
b.Fase aktif dibagi menjadi 3 fase:
1) Fase akselerasi: dalam waktu 3 jam pembukaan 3cm tersebut menjadi 4cm
Fase ini dimulai saat serviks sudah membuka 10 cm hingga bayi lahir lengkap.
Pada kala 2 ketuban sudah pecah atau baru pecah spontan , dengan kontraksi
yang lebih sering yaitu 3-4 kali setiap 10 menit , fase ini membutuhkan waktu
sekitar 2 jam.
Kala III
Tahap ini juga disebut kala uri yaitu saat plasenta ikut keluar dalam Rahim.
Fase ini dimulai dari bayi lahir lengkap dan diakhiri dengan keluarnya plasenta.
Kala IV
Tahap ini merupakan masa 1 jam usai persalinan. Pada tahap ini plasenta sudah
berhasil keluar dan tidak boleh ada perdarahan dari vagina.
Nyeri persalinan merupakan rasa sakit yang ditimbulkan saat persalinan
yang berlangsung dimulai dari kala I persalinan, rasa sakit terjadi karena adanya
aktifitas besar di dalam tubuh ibu guna mengeluarkan bayi, semua ini terasa
menyakitkan bagi ibu. Rasa sakit kontraksi dimulai dari bagian bawah perut,
mungkin juga menyebar ke kaki, rasa sakit dimulai seperti sedikit tertusuk, lalu
mencapai puncak, kejadian itu terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi untuk
mendorong bayi keluar dari dalam rahim ibu (Danumatdja,2010) Manajemen
penatalaksanaan nyeri untuk mengurangi rasa sakit ketika persalinan bisa
dilakukan dengan cara non farmakologis. Masase merupakan salah satu tindakan
non farmakologi yang dilakukan untuk mengurangi nyeri persalinan.
Tujuan penerapan masase punggung saat persalinan sebagai analgesic
epidural yang dapat mengurangi nyeri dan strees, serta dapat memberikan
kenyamanan pada ibu bersalin. (Lally JE, 2010)
Penelitian yang dilakukan oleh Elin Supliyani pada tahun 2017 dengan
judul “PENGARUH MASASE PUNGGUNG TERHADAP INTENSITAS
NYERI PERSALINAN KALA 1 DIKOTA BOGOR” kepada 35 responden
menyatakan hasil bahwa terdapat [erbedaan intensitas nyeri kala I persalinan
sebelum dan sesudah dilakukan masase punggung, artinya ada pengaruh masase
terhadap intensitas nyeri kala I persalinan.
DAFTUR PUSTAKA
http://prosedurteknikrelaksasinafasdalam.go.id. 2018.
Smeltzer, S.C., & Bare, B.G. Buku Ajar Keperawaran Medikal Bedah
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2016). Standar Luaran dan Kriteria Hasil
Keperawatan Indonesia Definisi dan Kriteria Hasil Kperawatan.
Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2016). Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia Definisi danTindakan Keperawatan. Jakarta: Dewan
Pengurus PPNI