PENDAHULAUAN
A. Latar Belakang
B. TUJUAN
Perencanaa
n
Penilaian
BAB III
PEMBAHASAN
Keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya di dominasi oleh
perorangan, akan tetapi juga harus dimiliki oleh kelompok dan bahkan oleh masyarakat.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan langkah yang harus dilakukan untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang. Kondisi sehat tidak serta merta
terjadi, tetapi harus senantiasa kita upayakan dari yang tidak sehat menjadi hidup yang sehat
serta menciptakan lingkungan yang sehat. Upaya ini harus dimulai dari menanamkan pola
pikir sehat yang menjadi tanggung jawab kita kepada masyarakat dan harus dimulai dan
diusahakan oleh diri sendiri. Upaya ini adalah untuk mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat setinggi-tingginya sebagai satu investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif. Dalam mengupayakan perilaku ini dibutuhkan komitmen bersama-
sama saling mendukung dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya
keluarga sehingga pembangunan kesehatan dapat tercapai maksimal. Capaian perilaku hidup
bersih dan sehat adlah upaya untuk mengetagui derjat kesehatan masyarakat.
PHBS Tatanan
Rumah Tangga
8825 8748
8344 8642 8818 8831 8710 8533 8836 8837 8792 8797
7439
6520
3204
2606
4)
ES
BA
TA
K
K
AH
G
T
F
AN
AR I
H
(k
KO
SI
IG
HA
SI
N
K
AK
SI
LI
PA
KO
M
FI
JP
BA
AN
PS
G
G
U
ER
BA
SE
O
N
N
U
M
KL
AS
K
ER
IL
TA
M
IR
AN
SO
SA
N
G
KS
M
N
R
EI
M
BA
N
TA
O
FI
CI
N
HA
AI
IE
/
IS
BA
G
LI
AS
M
CU
N
TI
DA
AS
KE
IZ
LA
SA
JA
AK
M
IR
G
TI
SA
M
TI
R
PE
IK R
PE
Dari 16 indikator PHBS diwilayah kerja Puskesmas Dharma Rini, masyarakat sudah
banyak yang melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dapat dilihat dari grafik diatas.
Indikator tertinggi masyarakat melakukan PHBS adalah indikator “Gosok Gigi minimal
2 kali sehari” sebesar 8837 KK. Sedangkan indikator PHBS terendah adalah indikator
“Tidak merokok” sebesar 2606 KK
Mudal 1296
Lungge 546
Madureso 1061
Guntur 287
Kowangan 1037
Jampirejo 1032
Butuh 715
Giyanti 895
Purworejo 615
Mungseng 779
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para medis
lainnya). Setiap persalinan dari ibu hamil harus ditolong oleh tenaga kesehatan karena
Tenaga kesehatan merupakan orang memiliki kompetensi dan terdidik untuk
menolong persalinan. Apabila terdapat komplikasi, baik pada ibu maupun bayinya,
maka penolong persalinan akan melakukan tindakan yang sesuai untuk mencegh
terjadinya kegawatan maternal neonatal. Apabila terdapat kelainan dapat diketahui
dan segera ditolong oleh atau dirujuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit. Persalinan
yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan
steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya. Dari grafik
diatas kelurahan/desa dengan cakupan indikator persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan paling tertinggi adalah Desa Mudal (1296) dan terendah adalah Desa
Guntur (287)
Nampirejo 556
Mudal 1296
Lungge 527
Madureso 1041
Guntur 285
Kowangan 1035
Jampirejo 1030
Butuh 715
Giyanti 885
Purworejo 606
Mungseng 765
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
Mudal 1294
Lungge 517
Madureso 1039
Guntur 254
Kowangan 853
Jampirejo 1026
Butuh 625
Giyanti 861
Purworejo 590
Mungseng 724
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi
yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang
dengan baik. ASI pertama berupa cairan bening berwarna kekuningan (kolostrum),
sangat baik untuk bayi karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit. Bayi
disusui sesegera mungkin paling lambat 30 menit setelah melahirkan untuk
merangsang agar ASI cepat keluar dan menghentikan pendarahan, berikan ASI dari
kedua payudara secara bergantian. ASI
Eksklusif diberikan pada bayi usia 0-6 bulan, hanya diberi ASI saja tanpa
memberikan tambahan makanan atau minuman lain, sementara selain ASI diberikan
pula Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dalam bentuk lumat dan jumlah yang
sesuai dengan perkembangan umur bayi. Pemberian ASI tetap dilanjutkan hingga bayi
berusia 2 tahun. Dari grafik diatas kelurahan/desa dengan cakupan indikator
Memberikan ASI Ekslusif paling tertinggi adalah Desa Mudal (1294) dan terendah
adalah Desa Guntur (254)
4. Menimbang balita minimal 8 kali setahun
TIMBANG BALITA
Nampirejo 415
Mudal 1146
Lungge 233
Madureso 1039
Guntur 254
Kowangan 853
Jampirejo 1026
Butuh 625
Giyanti 861
Purworejo 590
Mungseng 724
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
Penimbangan bayi dan balita dilakukan setiap bulan mulai umur 1 bulan sampai 5
tahun di Posyandu untuk memantau pertumbuhannya setiap bulan. Setelah bayi dan
balita ditimbang, catat hasil penimbangan di Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
atau Kartu Menuju Sehat (KMS) maka akan terlihat berat badannya naik atau tidak
naik (lihat perkembangannya). Dari grafik diatas kelurahan/desa dengan cakupan
indikator Menimbang balita minimal 8 kali setahun paling tertinggi adalah Desa
Mudal (1146) dan terendah adalah Desa Lungge (233)
Mudal 1208
Lungge 545
Madureso 1059
Guntur 286
Kowangan 974
Jampirejo 1032
Butuh 715
Giyanti 890
Purworejo 605
Mungseng 773
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
Kekurangan gizi atau malnutrisi berdampak buruk pada pertumbuhan dan kesehatan.
Setiap zat mengandung manfaat yang mendukung pertumbuhan dan menjaga
kesehatan tubuh. Pemenuhan gizi sangat penting dalam hidup manusia.Pemenuhan
gizi dimulai sejak seseorang berada di dalam kandungan dan diteruskan selama
hidupnya untuk mendukung kesehatan raganya. Gizi seimbang penting untuk hidup
sehat dan berkualitas. Dari grafik diatas kelurahan/desa dengan cakupan indikator
Anggota rumah tangga makan dengan gizi seimbang paling tertinggi adalah Desa
Mudal (1208) dan terendah adalah Desa Guntur (286)
AIR BERSIH
Nampirejo 554
Mudal 1296
Lungge 546
Madureso 1061
Guntur 287
Kowangan 1037
Jampirejo 1032
Butuh 715
Giyanti 895
Purworejo 605
Mungseng 779
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
Air bersih adalah air yang secara fisik dapat dibedakan melalui indera kita (dapat
dilihat, dirasa, dicium, dan diraba):
1. Air tidak berwarna, harus bening/ jernih.
2. Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa dan kotoran
lainnya.
3. Air tidak berasa.
4. Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk, atau bau belerang.
Dengan menggunakan air bersih dapat terhindar dari gangguan penyakit seperti diare,
kolera, disentri, thypus, kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan
selain itu, setiap anggota keluarga terpelihara kebersihannya. Keberadaan air bersih
ini yang sangat penting, maka perlu untuk menjaga kebersihan sumber airDari grafik
diatas kelurahan/desa dengan cakupan indikator Anggota rumah tangga menggunakan
air bersih paling tertinggi adalah Desa Mudal (1296) dan terendah adalah Desa Guntur
(287)
AIR BERSIH
Nampirejo 554
Mudal 1296
Lungge 546
Madureso 1061
Guntur 287
Kowangan 1037
Jampirejo 1032
Butuh 715
Giyanti 895
Purworejo 605
Mungseng 779
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
SAMPAH
Nampirejo 522
Mudal 1247
Lungge 545
Madureso 1061
Guntur 287
Kowangan 1037
Jampirejo 1032
Butuh 700
Giyanti 882
Purworejo 605
Mungseng 779
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
Sampah merupakan material sisa yang tidak terpakai lagi dan dilepaskan ke alam
dalam bentuk padatan, cair ataupun gas. Begitu besar dampaknya jika sampah
dibuang sembarang tempat seperti di jalanan, taman, sungai, selokan air dan ditempat
umum lainnya. Ini akan berdampak buruk bagi kesehatan kita sendiri. Untuk itu perlu
adanya kesadaran dan rasa tanggung jawab bagi setiap masyarakat akan pentingnya
kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar. Mungkin masih banyak dari kita yang
belum mengetahui apa saja manfaat dari membuang sampah pada tempatnya. Ini
suatu hal yang penting untuk kita agar pengetahuan tentang arti dari membuang
sampah pada tempatnya itu dapat bermanfaat sehingga masyarakat tahu tentang arti
membuang sampah pada tempatnya
1. Menjaga kebersihan
2. Mencegah banjir
3. Memudahkan daur ulang sampah
4. Mencegah kerusakan air dan tanah
5. Agar terlihat rapi dan indah
Dari grafik diatas kelurahan/desa dengan cakupan indikator Membuang sampah pada
tempatnya paling tertinggi adalah Desa Mudal (1247) dan terendah adalah Desa
Guntur (287)
LANTAI RUMAH
Nampirejo 515
Mudal 1220
Lungge 518
Madureso 1056
Guntur 280
Kowangan 1029
Jampirejo 975
Butuh 713
Giyanti 892
Purworejo 585
Mungseng 736
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
Pengertian lantai adalah bagian dasar sebuah ruang, yang memiliki peran penting
untuk memperkuat eksistensi obyek yang berada di dalam ruang. Fungsi lantai secara
umum adalah: menunjang aktivitas dalam ruang dan membentuk karakter ruang.
Ketika orang berjalan di atas lantai, maka karakter yang muncul adalah: tahan lama,
tidak licin dan berwarna netral (tidak dominan). Lantai rumah digunakan untuk
meletakkan barang-barang seperti kursi, meja, almari, dan sebagainya serta
mendukung berbagai aktivitas seperti berjalan, anak-anak berlari, duduk di lantai, dan
lain-lain Dari sisi estetika, lantai berfungsi untuk memperindah ruang dan membentuk
karakter ruang. Tema warna dan image yang ditampilkan dapat mengambil konsep
apa pun sesuai karakter yang dimunculkan. Beberapa tema yang dapat diterapkan
seperti etnik tradisional, modern minimalis, retro dan sebagainya.Dari grafik diatas
kelurahan/desa dengan cakupan indikator Menggunakan lantai rumah kedap air paling
tertinggi adalah Kelurahan Mudal (1220) dan terendah adalah Desa Guntur (280)
Mudal 525
Lungge 225
Madureso 511
Guntur 97
Kowangan 121
Jampirejo 361
Butuh 357
Giyanti 146
Purworejo 334
Mungseng 415
0 100 200 300 400 500 600
Setiap anggota keluarga diharapkan melakukan aktivitas fisik secara bertahap sampai
mencapai 30 menit setiap hari, bisa dilakukan sebelum makan atau 2 jam sesudah
makan, berupa kegiatan sehari-hari dan olahraga. Aktivitas fisik yang dilakukan
secara teratur dapat menyehatkan jantung, paru-paru serta alat tubuh lainnyaDari
grafik diatas kelurahan/desa dengan cakupan indikator melakukan aktifitas
fisik/berolahraga secara teratur paling tertinggi adalah Kelurahan Mudal (525) dan
terendah adalah Desa Guntur (97)
Mudal 213
Lungge 152
Madureso 366
Guntur 93
Kowangan 324
Jampirejo 317
Butuh 181
Giyanti 322
Purworejo 214
Mungseng 335
0 50 100 150 200 250 300 350 400
Rokok merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita. Merokok sudah menjadi
kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat. Bahaya merokok terhadap
kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan banyak orang. Efek-efek yang merugikan
akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas. Banyak penelitian membuktikan
kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit seperti penyakit
jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut,
kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi serta
gangguan kehamilan dan cacat pada janin. Dari grafik diatas kelurahan/desa dengan
cakupan indikator anggota keluarga tidak ada yang merokok paling tertinggi adalah
Kelurahan Madureso (366) dan terendah adalah Desa Guntur (93)
12. Cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah BAB
CUCI TANGAN
Nampirejo 556
Mudal 1296
Lungge 546
Madureso 1061
Guntur 287
Kowangan 1037
Jampirejo 1032
Butuh 715
Giyanti 895
Purworejo 615
Mungseng 779
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun merupakan suatu intervensi kesehatan
yang paling hemat tapi sangat bermanfaat karena dapat membunuh kuman penyakit
yang ada di tangan sehingga tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman, mencegah
penularan penyakit, seperti disentri, flu burung, flu babi, typhus, dll. Dari grafik diatas
kelurahan/desa dengan cakupan indikator cuci tanggan dengan sabun sebelum dan
sesudah BAB paling tertinggi adalah Desa Mudal (1296) dan terendah adalah Desa
Guntur (287)
GOSOK GIGI
Nampirejo 556
Mudal 1296
Lungge 546
Madureso 1061
Guntur 287
Kowangan 1037
Jampirejo 1032
Butuh 715
Giyanti 895
Purworejo 615
Mungseng 779
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
Manfaat sikat gigi dapat membersihkan sisa makanan dan menyegarkan mulut.
Dokter gigi pun menyarankan kita untuk menyikat gigi secara rutin setidaknya dua
kali dalam sehari yakni pagi dan malam sebelum tidur. Waktu yang paling ideal untuk
menyikat gigi ternyata setelah sarapan pagi. Sayangnya, cukup banyak orang yang
justru tidak melakukannya karena sudah diburu oleh waktu atau memilih menyikat
gigi saat mandi sebelum sarapan. Padahal, begitu banyak manfaat gosok gigi bagi
kesehatannya. Dari grafik diatas kelurahan/desa dengan cakupan indikator
Menggosok gigi minimal 2 kali sehari paling tertinggi adalah Desa Mudal (1296) dan
terendah adalah Desa Guntur (287)
14. Tidak menyalahgunkan Miras/Narkoba
MIRAS/ NARKOBA
Nampirejo 556
Mudal 1290
Lungge 545
Madureso 1061
Guntur 287
Kowangan 1037
Jampirejo 1024
Butuh 684
Giyanti 895
Purworejo 615
Mungseng 779
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
Mengkonsumsi Miras dan Narkoba, bahkan terkadang kematian tidak hanya terjadi
kepada si pengkonsumsi, namun juga menyebabkan kematian pada orang lain atas
perbuatannya. Sungguh sebuah kenyataan yang mengerikan. Namun mengapa kita
masih dengan mudah menemukan orang yang mengkonsumsi barang haram tersebut
dengan mudahnya.Penyebaran narkoba dan miras saat ini sudah sangat mewabah
dalam masyarakat. Penyebarannya tidak lagi mengenal status sosial ekonomi serta
usia. Para remaja hendaknya mewaspadai masalah ini dan saling membantu jika ada
salah seorang temannya yang kecanduan, karena hanya dengan dukungan dari orang
sekeliling maka dia akan dapat disembuhkan. Di samping itu remaja pun secara sadar
maupun tidak dapat terjebak dalam permasalahan narkoba dan miras karena
kecanggihan para bandar pengedarnya.Dari grafik diatas kelurahan/desa dengan
cakupan indikator tidak menyalahgunakan miras/narkoba paling banyak di kelurahan
Desa Mudal (1290) dan Paling sedikit Desa Guntur(287)
JPK
Nampirejo 358
Mudal 777
Lungge 488
Madureso 825
Guntur 203
Kowangan 787
Jampirejo 766
Butuh 604
Giyanti 605
Purworejo 458
Mungseng 629
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
Pemeliharaan kesehatan adalah hak tenaga kerja. JPK adalah salah satu program
Jamsostek yang membantu tenaga kerja dan keluarganya mengatasi masalah
kesehatan. Mulai dari pencegahan, pelayanan di klinik kesehatan, rumah sakit,
kebutuhan alat bantu peningkatan fungsi organ tubuh, dan pengobatan, secara efektif
dan efisien. Setiap tenaga kerja yang telah mengikuti program JPK akan diberikan
KPK (Kartu Pemeliharaan Kesehatan) sebagai bukti diri untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan. Manfaat JPK bagi perusahaan yakni perusahaan dapat memiliki
tenaga kerja yang sehat, dapat konsentrasi dalam bekerja sehingga lebih produktif.
Dari grafik diatas kelurahan/desa dengan cakupan indikator menjadi peserta
JPK/Dana sehat paling tertinggi adalah Desa Madureso (825) dan terendah adalah
Desa Guntur (203)
16. Melakukan PSN minimal seminggu sekali
PSN
Nampirejo 779
Mudal 610
Lungge 895
Madureso 708
Guntur 1025
Kowangan 1037
Jampirejo 286
Butuh 1059
Giyanti 536
Purworejo 1285
Mungseng 556
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
Dari analisa grafik di atas dari 16 indikator perilaku hidup bersih dan sehat rata-rata
cakupan tertinggi ditempati oleh Desa Mudal dan cakupan terendah ditempati oleh
Desa Guntur
NAMPIREJO
600 556 556 553
545 554 556 556 556 556 556
522 515
500
415
400 358
300
200
Axis Title
97
100 73
N
AK I RU H
B A R S IH
I
TID I TA H
SO N
S IF
ER IK
T
TA K
IM A
NG
BA
JP
ILA S
IG
TIM EKS 4)
PA
PS
HA
O
A
E
A
IT
FIS
(k
AK
KG
M
CU O K
KO
NG
BA
AL
AM
U
SE
BE
N
KL
KE N N
S
GI G B
AR
S
N
R
/N
GO
M
AI
A
A
SE
CI
N
M
NT
LIN
F
BA
AK
I
HA
AS
ZI
AS
TI
LA
JA
SA
IR
M
R
SA
PE
R IK
PE
Dari grafik diatas indikator PHBS (perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Kelurahan
Nampirejo cakupan teringgi adalah indikator persalinan dengan nakes, indicator
periksa kehamilan teratur, indicator penggunaan jamban sehat, indicator kepatuhan
cuci tangan, gosok gigi teratur, menghindari miras dan narkoba, serta PSN.
Sedangkan indikator terendah adalah indikator 11 Anggota rumah tangga tidak ada
yang merokok
1,000
777
800
600 525
400
213
200
-
4)
ES
TA
BA
K
AH
K
T
G
F
AN
H
AR I
H
(k
IG
KO
N
SI
HA
SI
SI
AK
PA
JP
LI
KO
M
PS
FI
BA
G
AN
ER
U
BA
SE
O
N
N
U
KL
K
AS
ER
TA
B
IL
IR
M
SO
SA
AN
N
G
KS
T
M
N
R
EI
M
BA
TA
N
O
CI
AI
FI
N
IE
HA
/
IS
BA
G
K
M
LI
CU
AS
N
TI
AS
DA
IZ
KE
LA
JA
SA
AK
M
IR
G
TI
M
SA
TI
R
PE
IK R
PE
Dari grafik diatas indikator PHBS (perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Kelurahan
Mudal terdapat 5 indicator dengan cakupan tertinggi yaitu indicator 1, 2, 6, 7,12 dan
13. Sedangkan indikator terendah adalah indikator 11 Anggota rumah tangga tidak
ada yang merokok.
Lungge
600
546 527 545 546 546 545 546 546 545 536
517 518
488
500
400
300
233 225
200 152
100
-
K
N
H
IH
I
AH
SO N
IF
ER K
T
TA K
IM A
NG
BA
JP
ILA S
IG
TIM KSK )
PA
PS
HA
O
I E (k4
A
KE
IT
BA LU S
RS
FIS
KG
M
CU O K
KO
NG
BA
L
M
NA
SE
BE
BA
AK I RU
N
SA
TID TAS
AR
N
AN
R
NG
/N
BA
GO
M
AI
A
SE
CI
M
FI
NT
LIN
AK
HA
AS
ZI
AS
TI
LA
JA
GI
SA
KE
IR
M
R
SA
PE
R IK
PE
Dari grafik diatas indikator PHBS (perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Kelurahan
Lungge cakupan teringgi adalah indikator 1, 6, 7, 12, 13, sedangkan indikator
terendah adalah indikator 11 Anggota rumah tangga tidak ada yang merokok.
4. Indikator PHBS di Kelurahan Madureso
Madureso
1,200
1,061 1,041 1,039 1,039 1,059 1,061 1,061 1,061 1,056 1,061 1,061 1,061 1,059
1,000
825
800
600 511
400 366
200
-
4)
ES
BA
TA
K
K
AH
G
T
F
AN
AR I
IH
H
(k
KO
IG
SI
HA
SI
N
N
AK
PA
LI
KO
RS
JP
M
FI
PS
BA
AN
G
U
BA
SE
N
O
M
N
U
BE
KL
K
AS
ER
IL
TA
M
IR
SO
AN
SA
N
G
KS
M
N
R
EI
M
BA
N
TA
O
CI
N
FI
AI
HA
IE
/
IS
BA
G
K
LI
AS
CU
N
TI
AS
DA
KE
IZ
LA
SA
JA
AK
M
IR
G
TI
SA
M
TI
R
PE
IK R
PE
Dari grafik diatas indikator PHBS (perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Kelurahan
Madureso cakupan teringgi adalah indikator 1, 6, 8, 12, 13, 14 membuang sampah
pada tempatnya sedangkan indikator terendah adalah indikator 11 Anggota rumah
tangga tidak ada yang merokok.
300 287 285 285 286 287 287 287 280 287 287 287 286
254
250
203
200
150
97 93
100
50
N
H
IH
I
AH
SO N
T
ER K
TA K
IF
IM A
NG
BA
JP
ILA S
IG
TIM KSK )
PA
PS
HA
O
I E (k4
A
KE
IT
BA LU S
RS
FIS
KG
M
CU O K
NG
KO
BA
L
M
NA
SE
BE
BA
AK I RU
N
SA
TID TAS
AR
N
AN
R
NG
BA
/N
GO
M
AI
CI
SE
M
FI
NT
LIN
AK
HA
AS
ZI
AS
TI
LA
JA
GI
SA
KE
IR
M
R
SA
PE
R IK
PE
Dari grafik diatas indikator PHBS (perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Kelurahan
Guntur cakupan teringgi adalah indikator 1, 6, 7, 8, 12. 13, 14 Anggota rumah tangga
makan dengan menu gizi seimbang sedangkan indikator terendah adalah indikator 11
anggota rumah tangga tidak ada yang merokok.
Kowangan
1,200
1,037 1,035 1,037 1,037 1,037 1,029 1,037 1,037 1,037 1,037
1,000 974
853
787
800
648
600
400 324
200 121
-
4)
ES
TA
BA
K
K
AH
G
T
F
AN
AR I
(k
KO
SI
IG
HA
SI
N
AK
N
K
SI
LI
KO
PA
FI
JP
AN
BA
PS
U
BA
ER
SE
N
O
U
N
M
KL
AS
K
IL
ER
M
TA
AN
IR
B
SO
N
SA
G
M
KS
N
EI
M
R
BA
N
TA
N
O
HA
FI
CI
AI
IE
/
IS
BA
LI
AS
M
CU
N
TI
DA
AS
KE
IZ
LA
SA
JA
M
AK
IR
G
TI
SA
M
TI
R
PE
IK
R
PE
Dari grafik diatas indikator PHBS (perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Kelurahan
Kowangan cakupan teringgi adalah indicator Anggota rumah tangga makan dengan
menu gizi seimbang, indicator 1, 6, 7, 8, 12, 13, 14, 16 sedangkan indikator terendah
adalah indikator 10 melakukan aktifitas fisik/berolah raga secara teratur.
7. Indikator PHBS di Kelurahan Jampirejo
Jampirejo
1,200
1,032 1,030 1,026 1,025 1,032 1,032 1,032 1,032 1,032 1,032 1,024 1,025
975
1,000
800 766
600
400 361
317
200
-
4)
ES
TA
BA
K
K
AH
G
T
F
AN
AR I
H
H
(k
KO
IG
SI
HA
SI
N
K
N
AK
SI
PA
LI
KO
JP
M
FI
PS
BA
G
AN
ER
BA
SE
O
N
N
U
KL
K
S
ER
IL
TA
M
TA
IR
SO
AN
SA
N
G
KS
M
N
R
EI
M
BA
N
TA
O
CI
N
FI
AI
HA
IE
/
IS
BA
G
K
LI
AS
CU
N
TI
AS
DA
KE
IZ
LA
SA
JA
AK
M
IR
G
TI
SA
M
TI
R
PE
IK R
PE
Dari grafik diatas indikator PHBS (perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Kelurahan
Jampirejo tertinggi adalah indicator 1, 5, 6, 7, 8 12, 13 anggota rumah tangga makan
dengan menu gizi seimbang, indicator 12 cuci tangan dengan sabun sebelum makan &
setelah BAB, indicator 13 menggosok gigi minimal 2 kali sehari, dan indicator 14
tidak menyalahgunakan Miras/Narkoba, sedangkan terendah adalah indikator 11
Anggota rumah tangga tidak ada yang merokok.
8. Indikator PHBS di Desa Butuh
Butuh
800
715 715 715 715 715 715 700 713 715 715 708
684
700
625 604
600
500
400 357
300
200 181
100
-
K
N
H
IH
I
AH
SO N
ER K
IF
TA K
IM A
NG
BA
JP
ILA S
IG
TIM KSK )
PA
PS
HA
O
I E (k4
A
KE
IT
BA LU S
RS
FIS
KG
M
CU O K
KO
NG
BA
L
M
NA
SE
BE
BA
AK I RU
N
SA
TID TAS
AR
N
AN
R
NG
/N
BA
GO
M
AI
A
SE
CI
M
FI
NT
LIN
AK
HA
AS
ZI
AS
TI
LA
JA
GI
SA
KE
IR
M
R
SA
PE
R IK
PE
Dari grafik diatas indikator PHBS (perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Desa Butuh
cakupan terendah adalah indikator 11 Anggota rumah tangga tidak ada yang merokok.
9. Indikator PHBS di Desa Giyanti
Giyanti
1,000
895 885 861 890 895 895 882 892 895 895 895 895
900
800 776
700
605
600
500
400 322
300
200 146
100
-
N
H
IH
I
AH
SO N
ER K
IF
TA K
IM A
NG
BA
JP
ILA S
IG
TIM KSK )
PA
PS
HA
O
I E (k4
A
KE
IT
BA LU S
RS
FIS
KG
M
CU O K
KO
NG
BA
L
M
NA
SE
BE
BA
AK I RU
N
SA
TID TAS
AR
N
AN
R
NG
/N
BA
GO
M
AI
A
SE
CI
M
FI
NT
LIN
AK
HA
AS
ZI
AS
TI
LA
JA
GI
SA
KE
IR
M
R
SA
PE
R IK
PE
Dari grafik diatas indikator PHBS (perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Desa Giyanti
cakupan teringgi adalah indikator 1, 6, 7, 12, 13, 14, 16 sedangkan indikator terendah
adalah indikator 10 aktivitas fisik
Purworejo
700
615 606 605 605 615 605 615 615 615 610
590 585
600
400
334
300
214
200
100
-
K
N
H
IH
I
AH
SO N
T
IF
ER K
TA K
IM A
NG
BA
JP
ILA S
IG
TIM KSK )
PA
PS
HA
O
I E (k4
A
KE
IT
RS
BA LU S
FIS
KG
M
CU O K
NG
KO
BA
L
M
NA
SE
BE
BA
AK I RU
N
SA
TID TAS
AR
N
AN
R
NG
BA
/N
GO
M
AI
CI
SE
M
FI
NT
LIN
AK
HA
AS
ZI
AS
TI
LA
JA
GI
SA
KE
IR
M
R
SA
PE
R IK
PE
Dari grafik diatas indikator PHBS (perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Desa
Purworejo cakupan teringgi adalah indikator 1, 7, 12, 13, 14sedangkan indikator
terendah adalah indikator 11 Anggota Keluarga tidak ada yang merokok.
11. Indikator PHBS di Desa Mungseng
Mungseng
900
800 779 765 773 779 779 779 779 779 779 779
724 736
702
700 629
600
500
415
400 335
300
200
100
-
K
N
H
IH
I
AH
SO N
IF
ER K
T
TA K
IM A
NG
BA
JP
ILA S
IG
TIM KSK )
PA
PS
HA
O
I E (k4
A
KE
IT
BA LU S
RS
FIS
KG
M
CU O K
KO
NG
BA
L
M
NA
SE
BE
BA
AK I RU
N
SA
TID TAS
AR
N
AN
R
NG
/N
BA
GO
M
AI
A
SE
CI
M
FI
NT
LIN
AK
HA
AS
ZI
AS
TI
LA
JA
GI
SA
KE
IR
M
R
SA
PE
R IK
PE
Dari grafik diatas indikator PHBS (perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Desa
Mungseng cakupan teringgi adalah indikator 6 Anggota rumah tangga menggunakan
air bersih dan indikator 14 tidak menyalahgunakan miras/napza sedangkan indikator
terendah adalah indikator 11 Anggota keluarga tidak ada yang merokok.
D. Strata PHBS Rumah Tangga
JM STRATA PHBS
NO DESA L JML KK SHT SHT SHT SHT
RW PRAT MADYA UTAMA PAR PR
1 NAMPIREJO 3 715 0 0 556 0
2 MUDAL 7 1032 0 13 1251 32
3 LUNGGE 3 1037 0 7 539 0
4 MADURESO 8 779 0 9 926 126
5 GUNTUR 3 615 0 0 287 0
6 KOWANGAN 5 895 0 0 1037 0
7 JAMPIREJO 6 287 0 6 1004 22
8 BUTUH 6 1061 0 3 685 27
9 GIYANTI 6 546 0 13 794 88
10 PURWOREJO 4 1296 0 6 599 10
11 MUNGSENG 4 556 0 1 687 91
Jumlah 55 0 58 8365 396
CAPAIAN STRATA PER KELURA-
1,400 HAN
1,251
1,200
1,037
1,004
1,000
926
794
SEHAT PRATAMA
800
SEHAT MADYA
687
685
SEHAT UTAMA
599
556
SEHAT PARIPUR NA
539
600
400
287
200
126
91
88
32
27
22
13
13
10
9
7
6
3
1
-
-
-
-
-
-
-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Ket.
NO DESA
1 Nampirejo
2 Mudal
3 Lungge
4 Madureso
5 Guntur
6 Kowangan
7 Jampirejo
8 Butuh
9 Giyanti
10 Purworejo
11 Mungseng
CAPAIAN STRATA
8,365
396
58
SEHAT PRATAMA SEHAT MADYA SEHAT UTAMA SEHAT PARIPUR NA
.
Strata merupakan lapisan atau tingkatan masyarakat. Strata PHBS dikategorikan 4 tingkatan
antara lain:
Dari grafik diatas dapat disumpal bahwa strata PHBS rumah tangga dari 11 Desa dan
kelurahan di Wilayah Kerja Puskesmas Dharma Rini untuk strata Sehat Pratama 0 KK, strata
Sehat Madya 58 KK, Strara Sehat Utama 8365 KK dan Stara sehat Paripurna 396 KK. Rata-
rata capaian strata desadan kelurahan di wilayah puskesmas dhrama Rini di strata Sehat
utama.
BAB IV
KESIMPULAN