Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULAUAN

A. Latar Belakang

Sesuai dengan Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan


bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Maka tidak
diragukan lagi ada keterkaitan antara pembangunan dan eksistensi sebuah negara
dengan tingkat kualitas SDM yang tersedia. Pembangunan Kesehatan sebagai bagian
integral dari pembangunan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang sehingga terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Upaya pemeliharaan kesehatan masyarakat
dilaksanakan melalui program peningkatan perilaku sehat, pemeliharaan lingkungan
sehat, pelayanan kesehatan masyarakat yang berhasil guna, didukung oleh sistem
pengamatan, informasi dan manajemen yang handal. Paradigma yang akan
mengarahkan pembangunan kesehatan untuk lebih mengutamakan upaya-upaya
penigkatan kehehatan (promotif) dan pencegahan penyakit dan masalah kesehatan
(preventif) tanpa mengenyampingkan upaya-upaya penaggulangan atau penyembuan
(kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif).

PHBS merupakan kependekan dari Pola Hidup Bersih dan Sehat.


Sedangkan  pengertian PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena
kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri
sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat. 
Perilaku hidup bersih sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk menularkan
pengalaman mengenai pola hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun
masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi.
Ada berbagai informasi yang dapat dibagikan seperti materi edukasi guna menambah
pengetahuan serta meningkatkan sikap dan perilaku terkait cara hidup yang bersih dan
sehat.  

PHBS adalah sebuah rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak mungkin


anggota masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu meningkatkan kualitas
perilaku sehari – hari dengan tujuan hidup bersih dan sehat. Terdapat langkah –
langkah berupa edukasi melalui pendekatan pemuka atau pimpinan masyarakat,
pembinaan suasana dan juga pemberdayaan masyarakat dengan tujuan kemampuan
mengenal dan tahu masalah kesehatan yang ada di sekitar; terutama pada tingkatan
rumah tangga sebagai awal untuk memperbaiki pola dan gaya hidup agar lebih sehat.

B. TUJUAN

1. Meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses penyadartahuan yang menjadi


awal dari kontribusi individu – individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari
– hari yang bersih dan sehat. 
2. Terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan dan
kesadaran untuk menjalani perilaku hidup yang menjaga kebersihan dan memenuhi
standar kesehatan.
BAB II
TINJUAN PUSTAKA

A. Pengertian Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)


Beberapa pengertian kaitannya dengan PHBS adalah
1. Perilaku Sehat adalah pengetahuan, sikap, dan tindakan proaktif untuk
memelihara dan mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari
ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat.
2. PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga
anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
3. Program PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar bagi
perorangan, kelompok dan masyarakat dengan cara membuka jalur komunikasi,
memberikan informasi dan melakukan edukasi guna meningkatkan pengetahuan,
sikap dan perilaku melalui pendekatan advokasi, bina suasana dan melakukan
gerakan pemberdayaan masyarakat sehingga dapat menerapkan cara-cara hidup
sehat dalam rangka menjaga, memelihara, melindungi, dan meningkatkan
kesehatannya.

B. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Rumah Tangga


PHBS di rumah tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah
Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 16 PHBS di rumah tangga yaitu:
1. Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan
2. Memeriksakan Kehamilan Minimal 4 Kali
3. Memberikan ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan
4. Anggota rumah tangga makan dengan menu gizi seimbang
5. Anggota rumah tangga menggunakan air bersih
6. Anggota rumah tangga menggunkan air bersih
7. Anggota rumah tangga menggunakan jamban sehat
8. Membuang sampah pada tempatnya
9. Menggunakan lantai rumah kedap air
10. Melakukan aktifitas fisik/berolahraga secara teratur
11. Anggota rumah tangga tidak ada yang merokok
12. Cuci tangan dengan sabun sebelum mkan dan sesudah BAB
13. Menggosok gigi minimal 2 kali sehari
14. Tidak menyahgunkan miras/ narkoba
15. Menjadi peserta JPK/Dana Sehat
16. Melakukan PSN minimal seminggu sekali

C. Progam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


Untuk mewujudkan PHBS di setiap tatanan masyarakat, diperlukan pengelolaan
manajemen program PHBS sebagai berikut:
1. Pengkajian
Tujuan pengkajian adalah untuk mempelajari, menganalisis dan merumuskan
masalah perilaku yang berkaitan dengan PHBS. Kegiatan pengkajian meliputi
pengkajian PHBS secara kuantitatif, pengkajian PHBS secara kualitatif dan
pengkajian sumber daya (dana, sarana dan tenaga)
2. Perencanaan
Penyusunan rencana kegiatan PHBS berguna untuk menentukan tujuan dan
strategi komunikasi PHBS. Adapun langkah-langkah perencanaan yaitu
menentukan tujuan dan menentukan jenis kegiatan intervensi
3. Penggerakan Pelaksanaan dan Pemantauan
Penggerakan Pelaksanaan dan Pemantauan adalah suatau proses kegiatan PHBS
ditatanan masyarakat. Intervensi kegiatan dilakukan oleh tenaga kesehatan.
4. Penilaian
Penilaian dilakukan dengan menggunakan Formulir atau Kartu PHBS yang telah
dirancang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. 19 Waktu penilaian dapat
dilakukan pada setiap tahun atau setiap dua tahun. Caranya dengan
membandingkan data dasar PHBS dibandingkan dengan data PHBS hasil evaluasi
selanjutnya menilai kecenderungan masing-masing indikator apakah mengalami
peningkatan atau penurunan, mengkaji penyebab masalah dan melakukan
pemecahannya, kemudian merencanakan intervensi berdasarkan data hasil
evaluasi PHBS
Pengkajian

Perencanaa
n

Penggerakan Pelaksanaaan dan Pemantauan

Penilaian
BAB III
PEMBAHASAN

Keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak hanya di dominasi oleh
perorangan, akan tetapi juga harus dimiliki oleh kelompok dan bahkan oleh masyarakat.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan langkah yang harus dilakukan untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang. Kondisi sehat tidak serta merta
terjadi, tetapi harus senantiasa kita upayakan dari yang tidak sehat menjadi hidup yang sehat
serta menciptakan lingkungan yang sehat. Upaya ini harus dimulai dari menanamkan pola
pikir sehat yang menjadi tanggung jawab kita kepada masyarakat dan harus dimulai dan
diusahakan oleh diri sendiri. Upaya ini adalah untuk mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat setinggi-tingginya sebagai satu investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif. Dalam mengupayakan perilaku ini dibutuhkan komitmen bersama-
sama saling mendukung dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya
keluarga sehingga pembangunan kesehatan dapat tercapai maksimal. Capaian perilaku hidup
bersih dan sehat adlah upaya untuk mengetagui derjat kesehatan masyarakat.

A. Capaian PHBS Puskesmas Dharma Rini

Indikator PHBS Wilayah Kerja Puskesmas Dharma Rini

PHBS Tatanan
Rumah Tangga
8825 8748
8344 8642 8818 8831 8710 8533 8836 8837 8792 8797
7439
6520

3204
2606
4)
ES

BA
TA

K
K
AH
G

T
F

AN

AR I
H
(k

KO
SI

IG
HA
SI

N
K
AK

SI
LI

PA

KO
M

FI

JP
BA
AN

PS
G

G
U

ER
BA

SE

O
N

N
U
M
KL

AS

K
ER
IL

TA
M

IR
AN

SO
SA
N
G
KS
M

N
R
EI

M
BA
N

TA

O
FI

CI
N

HA

AI
IE

/
IS
BA

G
LI

AS
M

CU
N

TI

DA
AS
KE

IZ

LA
SA

JA

AK
M

IR
G

TI
SA

M
TI
R
PE

IK R
PE
Dari 16 indikator PHBS diwilayah kerja Puskesmas Dharma Rini, masyarakat sudah
banyak yang melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dapat dilihat dari grafik diatas.
Indikator tertinggi masyarakat melakukan PHBS adalah indikator “Gosok Gigi minimal
2 kali sehari” sebesar 8837 KK. Sedangkan indikator PHBS terendah adalah indikator
“Tidak merokok” sebesar 2606 KK

B. Capaian PHBS Rumah Tangga


1. Persalinan Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan

PERSA LINAN NAKES


Nampirejo 556

Mudal 1296

Lungge 546

Madureso 1061

Guntur 287

Kowangan 1037

Jampirejo 1032

Butuh 715

Giyanti 895

Purworejo 615

Mungseng 779
0 200 400 600 800 1000 1200 1400

Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para medis
lainnya). Setiap persalinan dari ibu hamil harus ditolong oleh tenaga kesehatan karena
Tenaga kesehatan merupakan orang memiliki kompetensi dan terdidik untuk
menolong persalinan. Apabila terdapat komplikasi, baik pada ibu maupun bayinya,
maka penolong persalinan akan melakukan tindakan yang sesuai untuk mencegh
terjadinya kegawatan maternal neonatal. Apabila terdapat kelainan dapat diketahui
dan segera ditolong oleh atau dirujuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit. Persalinan
yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan
steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya. Dari grafik
diatas kelurahan/desa dengan cakupan indikator persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan paling tertinggi adalah Desa Mudal (1296) dan terendah adalah Desa
Guntur (287)

2. Memeriksa kehamilan minimal 4 kali


PERIKSA KEHAMILAN (k4)

Nampirejo 556

Mudal 1296

Lungge 527

Madureso 1041

Guntur 285

Kowangan 1035

Jampirejo 1030

Butuh 715

Giyanti 885

Purworejo 606

Mungseng 765
0 200 400 600 800 1000 1200 1400

Pemeriksaan kehamilan merupakan kegiatan untuk memantau dan memastikan


kehamilan ibu lebih aman untuk dijalani demi mencapai MPS (Making Pregnancy
safer). Pemeriksaan kehamilan diharapkan dapat mendeteksi kelainan maupun
komplikasi secara dini agar dapat ditangani sedini mungkin. Pemeriksaan kehamilan
dapat dilakukan melalui dokter kandungan atau bidan dengan minimal pemeriksaan 4
kali selama kehamilan yaitu pada usia kehamilan trimester pertama, trimester kedua
dan dua kali pada kehamilan trimester ke tiga, itupun jika kehamilan normal. Namun
ada baiknya pemeriksaan kehamilan dilakukan sebulan sekali hingga usia 6 bulan,
sebulan dua kali pada usia 7 – 8 bulan dan seminggu sekali ketika usia kandungan
menginjak 9 bulan. Dari grafik diatas kelurahan/desa dengan cakupan indikator
memeriksa kehamilan maksiamal 4 kali paling tertinggi adalah Desa Mudal (1296)
dan terendah adalah Desa Guntur (285).
3. Memberikan ASI Esklusif pada bayi 0-6 bulan

ASI EKSKLU SIF


Nampirejo 553

Mudal 1294

Lungge 517

Madureso 1039

Guntur 254

Kowangan 853

Jampirejo 1026

Butuh 625

Giyanti 861

Purworejo 590

Mungseng 724
0 200 400 600 800 1000 1200 1400

ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi
yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang
dengan baik. ASI pertama berupa cairan bening berwarna kekuningan (kolostrum),
sangat baik untuk bayi karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit. Bayi
disusui sesegera mungkin paling lambat 30 menit setelah melahirkan untuk
merangsang agar ASI cepat keluar dan menghentikan pendarahan, berikan ASI dari
kedua payudara secara bergantian. ASI
Eksklusif diberikan pada bayi usia 0-6 bulan, hanya diberi ASI saja tanpa
memberikan tambahan makanan atau minuman lain, sementara selain ASI diberikan
pula Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dalam bentuk lumat dan jumlah yang
sesuai dengan perkembangan umur bayi. Pemberian ASI tetap dilanjutkan hingga bayi
berusia 2 tahun. Dari grafik diatas kelurahan/desa dengan cakupan indikator
Memberikan ASI Ekslusif paling tertinggi adalah Desa Mudal (1294) dan terendah
adalah Desa Guntur (254)
4. Menimbang balita minimal 8 kali setahun

TIMBANG BALITA
Nampirejo 415

Mudal 1146

Lungge 233

Madureso 1039

Guntur 254

Kowangan 853

Jampirejo 1026

Butuh 625

Giyanti 861

Purworejo 590

Mungseng 724
0 200 400 600 800 1000 1200 1400

Penimbangan bayi dan balita dilakukan setiap bulan mulai umur 1 bulan sampai 5
tahun di Posyandu untuk memantau pertumbuhannya setiap bulan. Setelah bayi dan
balita ditimbang, catat hasil penimbangan di Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
atau Kartu Menuju Sehat (KMS) maka akan terlihat berat badannya naik atau tidak
naik (lihat perkembangannya). Dari grafik diatas kelurahan/desa dengan cakupan
indikator Menimbang balita minimal 8 kali setahun paling tertinggi adalah Desa
Mudal (1146) dan terendah adalah Desa Lungge (233)

5. Anggota rumah tangga makan dengan menu gizi seimbang

GIZI SEIM BANG


Nampirejo 545

Mudal 1208

Lungge 545

Madureso 1059

Guntur 286

Kowangan 974

Jampirejo 1032

Butuh 715

Giyanti 890

Purworejo 605

Mungseng 773
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
Kekurangan gizi atau malnutrisi berdampak buruk pada pertumbuhan dan kesehatan.
Setiap zat mengandung manfaat yang mendukung pertumbuhan dan menjaga
kesehatan tubuh. Pemenuhan gizi sangat penting dalam hidup manusia.Pemenuhan
gizi dimulai sejak seseorang berada di dalam kandungan dan diteruskan selama
hidupnya untuk mendukung kesehatan raganya. Gizi seimbang penting untuk hidup
sehat dan berkualitas. Dari grafik diatas kelurahan/desa dengan cakupan indikator
Anggota rumah tangga makan dengan gizi seimbang paling tertinggi adalah Desa
Mudal (1208) dan terendah adalah Desa Guntur (286)

6. Anggota rumah tangga menggunkan air bersih

AIR BERSIH
Nampirejo 554

Mudal 1296

Lungge 546

Madureso 1061

Guntur 287

Kowangan 1037

Jampirejo 1032

Butuh 715

Giyanti 895

Purworejo 605

Mungseng 779
0 200 400 600 800 1000 1200 1400

Air bersih adalah air yang secara fisik dapat dibedakan melalui indera kita (dapat
dilihat, dirasa, dicium, dan diraba):
1. Air tidak berwarna, harus bening/ jernih.
2. Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa dan kotoran
lainnya.
3. Air tidak berasa.
4. Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk, atau bau belerang.
Dengan menggunakan air bersih dapat terhindar dari gangguan penyakit seperti diare,
kolera, disentri, thypus, kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan
selain itu, setiap anggota keluarga terpelihara kebersihannya. Keberadaan air bersih
ini yang sangat penting, maka perlu untuk menjaga kebersihan sumber airDari grafik
diatas kelurahan/desa dengan cakupan indikator Anggota rumah tangga menggunakan
air bersih paling tertinggi adalah Desa Mudal (1296) dan terendah adalah Desa Guntur
(287)

7. Anggota rumah tangga menggunkan jamban sehat

AIR BERSIH
Nampirejo 554

Mudal 1296

Lungge 546

Madureso 1061

Guntur 287

Kowangan 1037

Jampirejo 1032

Butuh 715

Giyanti 895

Purworejo 605

Mungseng 779
0 200 400 600 800 1000 1200 1400

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran


manusia. Jamban yang sehat harus memenuhi persyaratan
Tidak mencemari sumber air minum (Jarak antara sumber air minum dengan lubang
penampungan minimal 10 meter)
1. Tidak berbau.
2. Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
3. Tidak mencemari tanah disekitarnya.
4. Mudah dibersihkan dan aman digunakan.
5. Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
6. Penerangan dan ventilasi cukup.
7. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
8. Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.
Semua anggota keluarga harus menggunakan jamban untuk membuang tinja, sehingga
dapat menjaga lingkungan menjadi bersih, sehat, nyaman dan tidak berbau, tidak
mencemari sumber air yang dijadikan sebagai air baku air minum atau air untuk
kegiatan seharihari, dan tidak mengundang serangga dan binatang yang dapat
menyebarluaskan bibit penyakit. Dari grafik diatas kelurahan/desa dengan cakupan
indikator Anggota rumah tangga menggunakan jamban sehat paling tertinggi adalah
Kelurahan Mudal (1296) dan terendah adalah Desa Guntur (287)

8. Membuang sampah pada tempatnya

SAMPAH
Nampirejo 522

Mudal 1247

Lungge 545

Madureso 1061

Guntur 287

Kowangan 1037

Jampirejo 1032

Butuh 700

Giyanti 882

Purworejo 605

Mungseng 779
0 200 400 600 800 1000 1200 1400

Sampah merupakan material sisa yang tidak terpakai lagi dan dilepaskan ke alam
dalam bentuk padatan, cair ataupun gas. Begitu besar dampaknya jika sampah
dibuang sembarang tempat seperti di jalanan, taman, sungai, selokan air dan ditempat
umum lainnya. Ini akan berdampak buruk bagi kesehatan kita sendiri. Untuk itu perlu
adanya kesadaran dan rasa tanggung jawab bagi setiap masyarakat akan pentingnya
kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar. Mungkin masih banyak dari kita yang
belum mengetahui apa saja manfaat dari membuang sampah pada tempatnya. Ini
suatu hal yang penting untuk kita agar pengetahuan tentang arti dari membuang
sampah pada tempatnya itu dapat bermanfaat sehingga masyarakat tahu tentang arti
membuang sampah pada tempatnya
1. Menjaga kebersihan
2. Mencegah banjir
3. Memudahkan daur ulang sampah
4. Mencegah kerusakan air dan tanah
5. Agar terlihat rapi dan indah

Dari grafik diatas kelurahan/desa dengan cakupan indikator Membuang sampah pada
tempatnya paling tertinggi adalah Desa Mudal (1247) dan terendah adalah Desa
Guntur (287)

9. Menggunkan lantai rumah kedap air

LANTAI RUMAH
Nampirejo 515

Mudal 1220

Lungge 518

Madureso 1056

Guntur 280

Kowangan 1029

Jampirejo 975

Butuh 713

Giyanti 892

Purworejo 585

Mungseng 736
0 200 400 600 800 1000 1200 1400

Pengertian lantai adalah bagian dasar sebuah ruang, yang memiliki peran penting
untuk memperkuat eksistensi obyek yang berada di dalam ruang. Fungsi lantai secara
umum adalah: menunjang aktivitas dalam ruang dan membentuk karakter ruang.
Ketika orang berjalan di atas lantai, maka karakter yang muncul adalah: tahan lama,
tidak licin dan berwarna netral (tidak dominan). Lantai rumah digunakan untuk
meletakkan barang-barang seperti kursi, meja, almari, dan sebagainya serta
mendukung berbagai aktivitas seperti berjalan, anak-anak berlari, duduk di lantai, dan
lain-lain Dari sisi estetika, lantai berfungsi untuk memperindah ruang dan membentuk
karakter ruang. Tema warna dan image yang ditampilkan dapat mengambil konsep
apa pun sesuai karakter yang dimunculkan. Beberapa tema yang dapat diterapkan
seperti etnik tradisional, modern minimalis, retro dan sebagainya.Dari grafik diatas
kelurahan/desa dengan cakupan indikator Menggunakan lantai rumah kedap air paling
tertinggi adalah Kelurahan Mudal (1220) dan terendah adalah Desa Guntur (280)

10. Melakukan aktifitas fisik/berolahraga secara rutin

AKTI FI TAS FISIK


Nampirejo 97

Mudal 525

Lungge 225

Madureso 511

Guntur 97

Kowangan 121

Jampirejo 361

Butuh 357

Giyanti 146

Purworejo 334

Mungseng 415
0 100 200 300 400 500 600

Setiap anggota keluarga diharapkan melakukan aktivitas fisik secara bertahap sampai
mencapai 30 menit setiap hari, bisa dilakukan sebelum makan atau 2 jam sesudah
makan, berupa kegiatan sehari-hari dan olahraga. Aktivitas fisik yang dilakukan
secara teratur dapat menyehatkan jantung, paru-paru serta alat tubuh lainnyaDari
grafik diatas kelurahan/desa dengan cakupan indikator melakukan aktifitas
fisik/berolahraga secara teratur paling tertinggi adalah Kelurahan Mudal (525) dan
terendah adalah Desa Guntur (97)

11. Anggota rumah tangga tidak ada yang merokok


TIDAK MERO KOK
Nampirejo 73

Mudal 213

Lungge 152

Madureso 366

Guntur 93

Kowangan 324

Jampirejo 317

Butuh 181

Giyanti 322

Purworejo 214

Mungseng 335
0 50 100 150 200 250 300 350 400

 Rokok merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita. Merokok sudah menjadi
kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat. Bahaya merokok terhadap
kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan banyak orang. Efek-efek yang merugikan
akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas. Banyak penelitian membuktikan
kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit seperti penyakit
jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut,
kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi serta
gangguan kehamilan dan cacat pada janin. Dari grafik diatas kelurahan/desa dengan
cakupan indikator anggota keluarga tidak ada yang merokok paling tertinggi adalah
Kelurahan Madureso (366) dan terendah adalah Desa Guntur (93)

12. Cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah BAB

CUCI TANGAN
Nampirejo 556

Mudal 1296

Lungge 546

Madureso 1061

Guntur 287

Kowangan 1037

Jampirejo 1032

Butuh 715

Giyanti 895

Purworejo 615

Mungseng 779
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun merupakan suatu intervensi kesehatan
yang paling hemat tapi sangat bermanfaat karena dapat membunuh kuman penyakit
yang ada di tangan sehingga tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman, mencegah
penularan penyakit, seperti disentri, flu burung, flu babi, typhus, dll. Dari grafik diatas
kelurahan/desa dengan cakupan indikator cuci tanggan dengan sabun sebelum dan
sesudah BAB paling tertinggi adalah Desa Mudal (1296) dan terendah adalah Desa
Guntur (287)

13. Menggosok gigi minimal 2 kali sehari

GOSOK GIGI
Nampirejo 556

Mudal 1296

Lungge 546

Madureso 1061

Guntur 287

Kowangan 1037

Jampirejo 1032

Butuh 715

Giyanti 895

Purworejo 615

Mungseng 779
0 200 400 600 800 1000 1200 1400

Manfaat sikat gigi dapat membersihkan sisa makanan dan menyegarkan mulut.
Dokter gigi pun menyarankan kita untuk menyikat gigi secara rutin setidaknya dua
kali dalam sehari yakni pagi dan malam sebelum tidur. Waktu yang paling ideal untuk
menyikat gigi ternyata setelah sarapan pagi. Sayangnya, cukup banyak orang yang
justru tidak melakukannya karena sudah diburu oleh waktu atau memilih menyikat
gigi saat mandi sebelum sarapan. Padahal, begitu banyak manfaat gosok gigi bagi
kesehatannya. Dari grafik diatas kelurahan/desa dengan cakupan indikator
Menggosok gigi minimal 2 kali sehari paling tertinggi adalah Desa Mudal (1296) dan
terendah adalah Desa Guntur (287)
14. Tidak menyalahgunkan Miras/Narkoba

MIRAS/ NARKOBA
Nampirejo 556

Mudal 1290

Lungge 545

Madureso 1061

Guntur 287

Kowangan 1037

Jampirejo 1024

Butuh 684

Giyanti 895

Purworejo 615

Mungseng 779
0 200 400 600 800 1000 1200 1400

Mengkonsumsi Miras dan Narkoba, bahkan terkadang kematian tidak hanya terjadi
kepada si pengkonsumsi, namun juga menyebabkan kematian pada orang lain atas
perbuatannya. Sungguh sebuah kenyataan yang mengerikan. Namun mengapa kita
masih dengan mudah menemukan orang yang mengkonsumsi barang haram tersebut
dengan mudahnya.Penyebaran narkoba dan miras saat ini sudah sangat mewabah
dalam masyarakat. Penyebarannya tidak lagi mengenal status sosial ekonomi serta
usia. Para remaja hendaknya mewaspadai masalah ini dan saling membantu jika ada
salah seorang temannya yang kecanduan, karena hanya dengan dukungan dari orang
sekeliling maka dia akan dapat disembuhkan. Di samping itu remaja pun secara sadar
maupun tidak dapat terjebak dalam permasalahan narkoba dan miras karena
kecanggihan para bandar pengedarnya.Dari grafik diatas kelurahan/desa dengan
cakupan indikator tidak menyalahgunakan miras/narkoba paling banyak di kelurahan
Desa Mudal (1290) dan Paling sedikit Desa Guntur(287)

15. Menjadi peserta JPK/Dana sehat

JPK
Nampirejo 358

Mudal 777

Lungge 488

Madureso 825

Guntur 203

Kowangan 787

Jampirejo 766

Butuh 604

Giyanti 605

Purworejo 458

Mungseng 629
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900

Pemeliharaan kesehatan adalah hak tenaga kerja. JPK adalah salah satu program
Jamsostek yang membantu tenaga kerja dan keluarganya mengatasi masalah
kesehatan. Mulai dari pencegahan, pelayanan di klinik kesehatan, rumah sakit,
kebutuhan alat bantu peningkatan fungsi organ tubuh, dan pengobatan, secara efektif
dan efisien. Setiap tenaga kerja yang telah mengikuti program JPK akan diberikan
KPK (Kartu Pemeliharaan Kesehatan) sebagai bukti diri untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan. Manfaat JPK bagi perusahaan yakni perusahaan dapat memiliki
tenaga kerja yang sehat, dapat konsentrasi dalam bekerja sehingga lebih produktif.
Dari grafik diatas kelurahan/desa dengan cakupan indikator menjadi peserta
JPK/Dana sehat paling tertinggi adalah Desa Madureso (825) dan terendah adalah
Desa Guntur (203)
16. Melakukan PSN minimal seminggu sekali

PSN
Nampirejo 779

Mudal 610

Lungge 895

Madureso 708

Guntur 1025

Kowangan 1037

Jampirejo 286

Butuh 1059

Giyanti 536

Purworejo 1285

Mungseng 556
0 200 400 600 800 1000 1200 1400

Masyarakat perlu menjaga kebersihan lingkungan di dalam rumah maupun di luar


rumah kegiatan. Salah satu bentuk kegiatan yang efektif untuk tujuan tersebut adalah
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
dilakukan dengan cara 3M Plus. Mulai dari menguras, yaitu membersihkan tempat
yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi dan ember air,
tempat penampungan air minum. Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat
penampungan air seperti drum, kendi, toren air. Terakhir, memanfaatkan kembali atau
mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat
perkembangbiakan nyamuk penular DBD. Adapun yang dimaksud dengan Plus
adalah, segala bentuk kegiatan pencegahan. Seperti menaburkan bubuk larvasida pada
tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti
nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk,
menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah,
dan lain-lain. Dari grafik diatas kelurahan/desa dengan cakupan indikator melakukan
PSN minimal semingu sekali paling tertinggi adalah Kelurahan Purworejo (1285) dan
terendah adalah Desa Guntur (286)

Dari analisa grafik di atas dari 16 indikator perilaku hidup bersih dan sehat rata-rata
cakupan tertinggi ditempati oleh Desa Mudal dan cakupan terendah ditempati oleh
Desa Guntur

C. Capaian PHBS Per Kelurahan/Desa


1. Indikator PHBS di Kelurahan Nampirejo

NAMPIREJO
600 556 556 553
545 554 556 556 556 556 556
522 515
500
415
400 358

300

200
Axis Title

97
100 73

N
AK I RU H
B A R S IH

I
TID I TA H

SO N
S IF

ER IK
T

TA K
IM A
NG

BA

JP
ILA S

IG
TIM EKS 4)

PA

PS
HA

O
A
E

A
IT

FIS
(k
AK

KG
M

CU O K

KO
NG
BA
AL

AM
U

SE
BE
N
KL
KE N N

S
GI G B

AR
S
N
R

/N
GO
M
AI

A
A

SE

CI
N
M

NT
LIN

F
BA

AK
I
HA

AS
ZI
AS

TI
LA
JA
SA

IR
M
R
SA
PE
R IK
PE

Dari grafik diatas indikator PHBS (perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Kelurahan
Nampirejo cakupan teringgi adalah indikator persalinan dengan nakes, indicator
periksa kehamilan teratur, indicator penggunaan jamban sehat, indicator kepatuhan
cuci tangan, gosok gigi teratur, menghindari miras dan narkoba, serta PSN.
Sedangkan indikator terendah adalah indikator 11 Anggota rumah tangga tidak ada
yang merokok

2. Indikator PHBS di Kelurahan Mudal


MUDAL
1,400 1,296 1,296 1,294 1,296 1,296 1,296 1,296 1,290 1,285
1,208 1,247 1,220
1,200 1,146

1,000
777
800

600 525

400
213
200

-
4)
ES

TA

BA
K
AH

K
T
G
F

AN
H

AR I
H
(k

IG
KO

N
SI
HA
SI

SI
AK

PA

JP
LI

KO
M

PS
FI
BA

G
AN

ER
U

BA

SE

O
N

N
U
KL

K
AS

ER

TA
B
IL

IR
M

SO
SA
AN

N
G
KS

T
M

N
R
EI

M
BA

TA
N

O
CI
AI

FI
N

IE
HA

/
IS
BA

G
K
M
LI

CU

AS
N

TI
AS

DA
IZ
KE

LA
JA
SA

AK
M

IR
G

TI

M
SA

TI
R
PE

IK R
PE

Dari grafik diatas indikator PHBS (perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Kelurahan
Mudal terdapat 5 indicator dengan cakupan tertinggi yaitu indicator 1, 2, 6, 7,12 dan
13. Sedangkan indikator terendah adalah indikator 11 Anggota rumah tangga tidak
ada yang merokok.

3. Indikator PHBS di Kelurahan Lungge

Lungge
600
546 527 545 546 546 545 546 546 545 536
517 518
488
500

400

300
233 225
200 152

100

-
K

N
H
IH

I
AH

SO N
IF

ER K
T

TA K
IM A
NG

BA

JP
ILA S

IG
TIM KSK )

PA

PS
HA

O
I E (k4

A
KE

IT
BA LU S

RS

FIS

KG
M

CU O K

KO
NG
BA
L

M
NA

SE
BE
BA

AK I RU
N

SA

TID TAS

AR
N
AN

R
NG

/N
BA

GO
M
AI

A
SE

CI
M

FI
NT
LIN

AK
HA

AS
ZI
AS

TI
LA
JA
GI
SA

KE

IR
M
R

SA
PE
R IK
PE

Dari grafik diatas indikator PHBS (perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Kelurahan
Lungge cakupan teringgi adalah indikator 1, 6, 7, 12, 13, sedangkan indikator
terendah adalah indikator 11 Anggota rumah tangga tidak ada yang merokok.
4. Indikator PHBS di Kelurahan Madureso

Madureso
1,200
1,061 1,041 1,039 1,039 1,059 1,061 1,061 1,061 1,056 1,061 1,061 1,061 1,059
1,000
825
800

600 511

400 366

200

-
4)
ES

BA
TA

K
K
AH
G

T
F

AN

AR I
IH

H
(k

KO

IG
SI
HA
SI

N
N
AK

PA
LI

KO
RS

JP
M

FI

PS
BA
AN

G
U

BA

SE
N

O
M

N
U
BE
KL

K
AS

ER
IL

TA
M

IR

SO
AN

SA
N
G
KS
M

N
R
EI

M
BA
N

TA

O
CI
N

FI
AI
HA

IE

/
IS
BA

G
K
LI

AS
CU
N

TI
AS

DA
KE

IZ

LA
SA

JA

AK
M

IR
G

TI
SA

M
TI
R
PE

IK R
PE

Dari grafik diatas indikator PHBS (perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Kelurahan
Madureso cakupan teringgi adalah indikator 1, 6, 8, 12, 13, 14 membuang sampah
pada tempatnya sedangkan indikator terendah adalah indikator 11 Anggota rumah
tangga tidak ada yang merokok.

5. Indikator PHBS di Kelurahan Guntur


Guntur
350

300 287 285 285 286 287 287 287 280 287 287 287 286
254
250
203
200

150
97 93
100

50

N
H
IH

I
AH

SO N
T

ER K

TA K
IF

IM A
NG

BA

JP
ILA S

IG
TIM KSK )

PA

PS
HA

O
I E (k4

A
KE

IT
BA LU S

RS

FIS

KG
M

CU O K

NG

KO
BA
L

M
NA

SE
BE
BA

AK I RU
N

SA

TID TAS

AR
N
AN

R
NG

BA

/N
GO
M
AI

CI
SE
M

FI
NT
LIN

AK
HA

AS
ZI
AS

TI
LA
JA
GI
SA

KE

IR
M
R

SA
PE
R IK
PE

Dari grafik diatas indikator PHBS (perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Kelurahan
Guntur cakupan teringgi adalah indikator 1, 6, 7, 8, 12. 13, 14 Anggota rumah tangga
makan dengan menu gizi seimbang sedangkan indikator terendah adalah indikator 11
anggota rumah tangga tidak ada yang merokok.

6. Indikator PHBS di Kelurahan Kowangan

Kowangan
1,200
1,037 1,035 1,037 1,037 1,037 1,029 1,037 1,037 1,037 1,037
1,000 974
853
787
800
648
600

400 324

200 121

-
4)
ES

TA

BA
K
K
AH
G

T
F

AN

AR I
(k

KO
SI

IG
HA
SI

N
AK

N
K
SI
LI

KO
PA

FI

JP
AN

BA

PS
U

BA

ER

SE
N

O
U

N
M
KL

AS

K
IL

ER
M

TA
AN

IR
B

SO
N

SA
G
M

KS

N
EI

M
R

BA
N

TA
N

O
HA

FI

CI
AI
IE

/
IS
BA
LI

AS
M

CU
N

TI

DA
AS
KE

IZ

LA
SA

JA
M

AK

IR
G

TI
SA

M
TI
R
PE

IK
R
PE

Dari grafik diatas indikator PHBS (perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Kelurahan
Kowangan cakupan teringgi adalah indicator Anggota rumah tangga makan dengan
menu gizi seimbang, indicator 1, 6, 7, 8, 12, 13, 14, 16 sedangkan indikator terendah
adalah indikator 10 melakukan aktifitas fisik/berolah raga secara teratur.
7. Indikator PHBS di Kelurahan Jampirejo

Jampirejo
1,200
1,032 1,030 1,026 1,025 1,032 1,032 1,032 1,032 1,032 1,032 1,024 1,025
975
1,000

800 766

600

400 361
317

200

-
4)
ES

TA

BA
K
K
AH
G

T
F

AN

AR I
H

H
(k

KO

IG
SI
HA
SI

N
K
N
AK

SI

PA
LI

KO

JP
M

FI

PS
BA

G
AN

ER
BA

SE

O
N

N
U
KL

K
S

ER
IL

TA
M

TA
IR

SO
AN

SA
N
G
KS
M

N
R
EI

M
BA
N

TA

O
CI
N

FI
AI
HA

IE

/
IS
BA

G
K
LI

AS
CU
N

TI
AS

DA
KE

IZ

LA
SA

JA

AK
M

IR
G

TI
SA

M
TI
R
PE

IK R
PE

Dari grafik diatas indikator PHBS (perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Kelurahan
Jampirejo tertinggi adalah indicator 1, 5, 6, 7, 8 12, 13 anggota rumah tangga makan
dengan menu gizi seimbang, indicator 12 cuci tangan dengan sabun sebelum makan &
setelah BAB, indicator 13 menggosok gigi minimal 2 kali sehari, dan indicator 14
tidak menyalahgunakan Miras/Narkoba, sedangkan terendah adalah indikator 11
Anggota rumah tangga tidak ada yang merokok.
8. Indikator PHBS di Desa Butuh

Butuh
800
715 715 715 715 715 715 700 713 715 715 708
684
700
625 604
600
500
400 357
300
200 181

100
-
K

N
H
IH

I
AH

SO N
ER K
IF

TA K
IM A
NG

BA

JP
ILA S

IG
TIM KSK )

PA

PS
HA

O
I E (k4

A
KE

IT
BA LU S

RS

FIS

KG
M

CU O K

KO
NG
BA
L

M
NA

SE
BE
BA

AK I RU
N

SA

TID TAS

AR
N
AN

R
NG

/N
BA

GO
M
AI

A
SE

CI
M

FI
NT
LIN

AK
HA

AS
ZI
AS

TI
LA
JA
GI
SA

KE

IR
M
R

SA
PE
R IK
PE

Dari grafik diatas indikator PHBS (perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Desa Butuh
cakupan terendah adalah indikator 11 Anggota rumah tangga tidak ada yang merokok.
9. Indikator PHBS di Desa Giyanti

Giyanti
1,000
895 885 861 890 895 895 882 892 895 895 895 895
900
800 776
700
605
600
500
400 322
300
200 146
100
-

N
H
IH

I
AH

SO N
ER K
IF

TA K
IM A
NG

BA

JP
ILA S

IG
TIM KSK )

PA

PS
HA

O
I E (k4

A
KE

IT
BA LU S

RS

FIS

KG
M

CU O K

KO
NG
BA
L

M
NA

SE
BE
BA

AK I RU
N

SA

TID TAS

AR
N
AN

R
NG

/N
BA

GO
M
AI

A
SE

CI
M

FI
NT
LIN

AK
HA

AS
ZI
AS

TI
LA
JA
GI
SA

KE

IR
M
R

SA
PE
R IK
PE

Dari grafik diatas indikator PHBS (perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Desa Giyanti
cakupan teringgi adalah indikator 1, 6, 7, 12, 13, 14, 16 sedangkan indikator terendah
adalah indikator 10 aktivitas fisik

10. Indikator PHBS di Desa Purworejo

Purworejo
700
615 606 605 605 615 605 615 615 615 610
590 585
600

500 446 458

400
334
300
214
200

100

-
K

N
H
IH

I
AH

SO N
T
IF

ER K

TA K
IM A
NG

BA

JP
ILA S

IG
TIM KSK )

PA

PS
HA

O
I E (k4

A
KE

IT

RS
BA LU S

FIS

KG
M

CU O K

NG

KO
BA
L

M
NA

SE
BE
BA

AK I RU
N

SA

TID TAS

AR
N
AN

R
NG

BA

/N
GO
M
AI

CI
SE
M

FI
NT
LIN

AK
HA

AS
ZI
AS

TI
LA
JA
GI
SA

KE

IR
M
R

SA
PE
R IK
PE

Dari grafik diatas indikator PHBS (perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Desa
Purworejo cakupan teringgi adalah indikator 1, 7, 12, 13, 14sedangkan indikator
terendah adalah indikator 11 Anggota Keluarga tidak ada yang merokok.
11. Indikator PHBS di Desa Mungseng

Mungseng
900
800 779 765 773 779 779 779 779 779 779 779
724 736
702
700 629
600
500
415
400 335
300
200
100
-
K

N
H
IH

I
AH

SO N
IF

ER K
T

TA K
IM A
NG

BA

JP
ILA S

IG
TIM KSK )

PA

PS
HA

O
I E (k4

A
KE

IT
BA LU S

RS

FIS

KG
M

CU O K

KO
NG
BA
L

M
NA

SE
BE
BA

AK I RU
N

SA

TID TAS

AR
N
AN

R
NG

/N
BA

GO
M
AI

A
SE

CI
M

FI
NT
LIN

AK
HA

AS
ZI
AS

TI
LA
JA
GI
SA

KE

IR
M
R

SA
PE
R IK
PE

Dari grafik diatas indikator PHBS (perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Desa
Mungseng cakupan teringgi adalah indikator 6 Anggota rumah tangga menggunakan
air bersih dan indikator 14 tidak menyalahgunakan miras/napza sedangkan indikator
terendah adalah indikator 11 Anggota keluarga tidak ada yang merokok.
D. Strata PHBS Rumah Tangga

JM STRATA PHBS
NO DESA L JML KK SHT SHT SHT SHT
RW PRAT MADYA UTAMA PAR PR
1 NAMPIREJO 3 715 0 0 556 0
2 MUDAL 7 1032 0 13 1251 32
3 LUNGGE 3 1037 0 7 539 0
4 MADURESO 8 779 0 9 926 126
5 GUNTUR 3 615 0 0 287 0
6 KOWANGAN 5 895 0 0 1037 0
7 JAMPIREJO 6 287 0 6 1004 22
8 BUTUH 6 1061 0 3 685 27
9 GIYANTI 6 546 0 13 794 88
10 PURWOREJO 4 1296 0 6 599 10
11 MUNGSENG 4 556 0 1 687 91
Jumlah 55 0 58 8365 396
CAPAIAN STRATA PER KELURA-
1,400 HAN
1,251
1,200

1,037

1,004
1,000
926

794
SEHAT PRATAMA
800
SEHAT MADYA

687
685
SEHAT UTAMA

599
556

SEHAT PARIPUR NA
539

600

400
287

200
126

91
88
32

27
22
13

13

10
9
7

6
3

1
-
-

-
-

-
-

-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Ket.

NO DESA

1 Nampirejo
2 Mudal
3 Lungge
4 Madureso
5 Guntur
6 Kowangan
7 Jampirejo
8 Butuh
9 Giyanti
10 Purworejo
11 Mungseng
CAPAIAN STRATA
8,365

396
58
SEHAT PRATAMA SEHAT MADYA SEHAT UTAMA SEHAT PARIPUR NA
.

Strata merupakan lapisan atau tingkatan masyarakat. Strata PHBS dikategorikan 4 tingkatan
antara lain:

1. Sehat Pratama : apabila nilai indikator antara 0 s/d 5

2. Sehat Madya : apabila nilai indikator antara 6 s/d 10

3. Sehat Utama : apabila nilai indikator 11 s/d 15

4. Sehat Paripurna : apabila nilai indikator mencapai 16

Dari grafik diatas dapat disumpal bahwa strata PHBS rumah tangga dari 11 Desa dan
kelurahan di Wilayah Kerja Puskesmas Dharma Rini untuk strata Sehat Pratama 0 KK, strata
Sehat Madya 58 KK, Strara Sehat Utama 8365 KK dan Stara sehat Paripurna 396 KK. Rata-
rata capaian strata desadan kelurahan di wilayah puskesmas dhrama Rini di strata Sehat
utama.
BAB IV
KESIMPULAN

Pendataan PHBS tatanan rumah tangga dilakukan di seluruh Desa/Kelurahan Wilayah


kerja Puskesmas Dharmarini. Dengan hasil Mayoritas strata PHBS tatanan rumah tangga
adalah utama, masih banyak anggota keluarga yang merokok dan masih banyak yang belum
melakukan aktifitas fisik/olahraga secara teratur.

Anda mungkin juga menyukai