Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Husnaini

NPM : 21.15.040
MATA KULIAH : Metopel
DOSEN : Dr. Herlina J.El-Matury, S.T.,M.Kes

PENGARUH STRATEGI PROMOSI KESEHATAN TERHADAP TINGKAT


PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA TATANAN
RUMAH TANGGA DI DESA DANAU SIJABUT
KABUPATEN ASAHAN.

Latar Belakang :

Perilaku hidup bersih dan sehat hakikatnya adalah dasar pencegahan manusiadari
berbagai penyakit. Kesehatan merupakan dambaan dan kebutuhan setiap orang.Prinsip perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) ini menjadi salah satu landasan dan program pembangunan
kesehatan di Indonesia.Visi pembangunan kesehatan Indonesia saat ini adalah Indonesia Sehat
2010,yang ditandai dengan penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku hidup sehat.Visi
ini dijabarkan menjadi masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat, dengan mengajak serta
memotivasi masyarakat dan penyelenggara pelayanan kesehatan untuk mengubah pola pikir dari
sudut pandang sakit menjadi sudut pandang sehat;dan jabaran ini disebut dengan Paradigma
Sehat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat(PHBS) merupakan perwujudan riil paradigma sehat
dalam budaya hidup perorangan,keluarga dan masyarakat yang berorientasi sehat,
bertujuan untuk meningkatkan,memelihara dan melindungi kesehatannya (Depkes RI, 2006).
Survei Kesehatan Nasional (2004) menunjukkan bahwa pencapaian rumahyang
melaksanakan PHBS (klasifikasi IV) baru berkisar 24,38 %. Di Sumatera Utara,rumah tangga
yang ber PHBS baru mencapai 55,32 %. Salah satu kabupaten yangtermasuk rendah dalam
rangka pelaksanaan PHBS ini adalah kabupaten Deli Serdangdengan tingkat pencapaian 28,57
%, masih jauh dari target minimal pemerintah, yaitu65 % pada tahun 2010.
Peningkatan PHBS tersebut dilaksanakan melalui 5 tatanan, diantaranya adalah tatanan
rumah tangga. Terdapat 10 indikator PHBS tatanan rumah tangga,yaitu; (1) Pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan, (2) Bayi diberi ASI ekslusif,(3) Mempunyai jaminan
pemeliharaan kesehatan, (4) Ketersediaan air bersih, (5)Ketersediaan jamban sehat, (6)
Kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni, (7)Lantai rumah bukan lantai tanah, (8) Tidak
merokok di dalam rumah, (9) Melakukanaktifitas fisik setiap hari, dan (10) Makan buah dan
sayur setiap hari. Keberhasilan program PHBS tatanan rumah tangga, didasarkan kepada 10
indikator yang dibagimenjadi 4 tingkatan atau kategori: Sehat I, Sehat II, Sehat III,
dan Sehat IV; dengantarget pemerintah yaitu tercapainya penduduk Indonesia yang ber-PHBS
pada tingkatSehat IV (Depkes RI, 2006).
Tingkat keberhasilan PHBS di Indonesia cenderung belum maksimal. HasilSurvei
Kesehatan Nasional (2004), menunjukkan bahwa: (1) Cakupan penolong persalinan oleh tenaga
kesehatan sebesar 64%, dengan target nasional 90%; (2) Bayidiberi ASI eksklusif 39,5 %,
dengan target nasional 80%; (3) Cakupan JPKM 19%,target nasional 80%; (4) Jenis sumber air
yang paling banyak digunakan adalah airsumur terlindung sebesar 35% dan ketersediaan air
bersih 81 %, target nasional 85 %;(5) Rumah tangga yang menggunakan jamban sehat 49%,
target nasional 80%; (6)Kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni 35 % dengan target
nasional 80 % (7)Lantai rumah bukan lantai tanah 35% target nasional 80%; (8) Hanya 36 %
penduduk indonesia yang tidak merokok dalam rumah; (9) Hanya 18% penduduk yang
melakukan aktifitas fisik; (10) Hanya 16 % yang makan buah dan sayur setiap hari.
Berdasarkan Profil Kesehatan Propinsi Sumatera Utara (2007), diketahui antara
lain: cakupan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 67,78%; ASIekslusif
33,92%; cakupan JPKM 8,26%; ketersediaan air bersih 75 %, rumah tanggayang menggunakan
jamban sehat 68,63%; kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni 27,38 %,lantai rumah
bukan lantai tanah 27,38%.
Cakupan PHBS di Kabupaten Asahan merupakan salah satu yang terendah di propinsi
Sumatera Utara. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara (2007) dan
Kabupaten Asahan (2007), di ketahui cakupan PHBS kabupaten Asahan, antara lain: pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan82,18%; bayi diberi ASI Ekslusif 38,57%; mempunyai Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan 30,76%; ketersediaan air bersih 81,17%; ketersediaan jamban
sehat52,7%; kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni/menggunakan
ruangan bergabung 46,01% ; lantai rumah bukan lantai tanah 93%; 91,35 % penduduk yang
merokok melakukannya di dalam rumah; melakukan aktifitas fisik sedang setiap
hari38,19%; pada indikator makan buah dan sayur setiap hari dijumpai 11,15% masyarakat yang
mengkonsumsi buah; dan 86,58 % mengkonsumsi sayur setiap hari.
 Berdasarkan paparan di atas, sangat penting dianalisis peran strategi promos i(meliputi
aspek advokasi, bina suasana, dan gerakan pemberdayaan masyarakat) terhadap tingkat Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Tatanan Rumah Tangga, agar mencapai
tingkat/ klasifikasi Sehat IV yang merupakan sasaran yang diharapkan pemerintah. Diharapkan
hasil analisis ini dapat memberi kontribusi bagi pemecahan masalah PHBS di lokasi penelitian,
dan dapat memberi kontribusi bagi pengembangan pengetahuan manajemen promosi kesehatan.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah menganalisi pengaruh strategi promosi kesehatan (advokasi,
bina suasana, dan gerakan pemberdayaan masyarakat) terhadap tingkat Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) pada Tatanan Rumah Tangga di Kabupaten Asahan

Metode Penelitian :
Jenis penelitian yang digunakan adalah survei dengan tipe
penelitian penjelasan(Explanatory research). Populasi seluruh Kepala Keluarga di Desa Danau
Sijabut Kabupaten Asahan. Sampel diambil dari tiap desa/kelurahan sebanyak 100 KK dengan
teknik Proposional Sampling To Size . Analisa data dengan regresi linear berganda.

Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah wilayah kerja Puskesmas Hessa Air Genting, Kabupaten
Asahan. Alasan pemilihan lokasi adalah: ditemukannya masalah Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) di lokasi penelitian. Sesuai data/informasi Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan
dan Puskesmas Hessa Air Genting .Penelitian ini dilaksanakan selama 6 (enam) bulan terhitung
bulan Desember 2022 sampai dengan Mei 2023.

Anda mungkin juga menyukai