Abstrak
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada hakikatnya merupakan perilaku pencegahan oleh individu
atau keluarga dari berbagai macam penyakit Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran PHBS
pada rumah tangga. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
yang bersifat deskriptif analitik. Penelitian ini dilakukan terhadap 50 responden yaitu kepala anggota
keluarga di RT 027 RW 012 Desa Mampir Kecamatan Cilaungsi Bogor. Hasil penelitian ini di dapatkan
hasil ; status pritas ibu pernah hamil (92,0%) ; penolong persalinan oleh bidan (60,0%) dan persalinan
ditolong oleh dokter (32,0%) ; ibu memberikan ASI eksklusif (78,0%) ; ibu selalu menimbang bayi setiap
bulan (80,0%) : keadaan air bersih tanpa kotoran (94,0%); kepatuhan ibu mencuci tangan (100,0%) ;
keadaan jamban dengan kondisi jamban sehat (100,0%) ; memberantas jentik nyamuk dengan rutin
(82,0%); selalu mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari (70,0%); selalu melakukan aktifitas fisik
(24,0); anggota keluarga yang merokok didalam rumah (68,0%).Kesimpulan hasil dari penelitian ini
adalah untuk indikator mengkonsumsi buah dan sayur, melakukan aktifitas fisik dan tidak merokok
didalam rumah masih harus di tingkatkan.
Kata Kunci : Perilaku, Hidup, Bersih, Sehat
Abstract
Clean and Healthy Life Behavior (CHLB) is essentially a preventive behavior by individuals or families
of various diseases. This study aims to determine the description of CHLB in households. The research
design used in this study is descriptive analytical quantitative research. This research was conducted on
50 respondents, namely the head of a family member in RT 027 RW 012 Mampir Village, Cilaungsi
District, Bogor. The results of this study get results; maternal pritas status has ever been pregnant
(92.0%); childbirth assistance by midwives (60.0%) and delivery assisted by doctors (32.0%); mothers
give exclusive breastfeeding (78.0%); mothers always weigh babies every month (80.0%): the condition
of clean water without dirt (94.0%); maternal compliance with hand washing (100.0%); conditions of
latrines with healthy latrine conditions (100.0%); routinely eradicate mosquito larvae (82.0%); always
consume fruits and vegetables every day (70.0%); always doing physical activities (24.0); family
members who smoke inside the house (68.0%) .The conclusions of the results of this study are for
indicators of fruit and vegetable consumption, physical activity and non-smoking in the home still need to
be improved.
Keywords : Behavior, Life, Clean, Healthy
15
16
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan sehat merupakan program
(Mulyani et al., 2017). Perilaku hidup pemerintah yang bertujuan untuk
bersih dan sehat (PHBS) pada menciptakan suatu kondisi baik
hakikatnya merupakan perilaku perorangan, keluarga maupun kelompok
pencegahan oleh individu atau keluarga masyarakat untuk meningkatkan
supaya terhindar dari berbagai macam pengetahuan dan perilaku serta sadar,
penyakit (Isnaniar, 2017). Dalam mau dan mampu mempraktekan PHBS.
Departemen Kesehatan RI tahun 2009 Hal ini dapat di lakukan dengan cara
mengatakan penerapan perilaku hidup komunikasi informasi maupun melalui
bersih dan sehat pada bayi tergantung jalur edukasi. Perilaku hidup bersih dan
pada perilaku hidup bersih dan sehat sehat terbagi dalam lima tatanan yakni :
ibu, karena bayi masih tidak bisa tatanan rumah tangga, tatanan sekolah,
melakukan segala sesuatu dengan tatanan tatanan tempat kerja, tatanan
sendiri. Perilaku higienis yang di survey sarana kesehatan dan tempat-tempat
dalam Riskesdas (Riset Kesehatan umum. Program perilaku hidup bersih
Dasar) tahun 2007 meliputi pemberian dan sehat pada perkembangannya
ASI eksklusif, kebiasaan buang air menunjukan jenis dan indikator yang
besar (BAB) dan kebiasaan mencuci berbeda-beda, di masing-masing
tangan. Perilaku BAB yang bernar wilayah seiring dengan berlakukan
adalah bila ibu melakukannya di jamban otonomi daerah khusus (Elisabeth Maria
dan mencuci tangan yang benar adalah Mas, Atti Yudiernawati, 2016).
bila ibu mencuci tangan dengan sabun
sebelum makan, sebelum menyiapkan Menurut data yang di dapat dari
makan, setelah buang air besar, setelah Riskesdas tahun 2013, analisis PHBS
menceboki anak dan setelah memegang meliputi 294.959 RT (220.895 RT tanpa
binatang (Isnaniar, 2017). balita dan 74.064 RT memiliki balita).
Proposi nasional RT dengan PHBS baik
Perilaku kesehatan dapat diwujudkan adalah 23,3%, dengan proporsi tertinggi
dengan Perilaku Hidup Bersih dan di DKI Jakarta (56,8%) dan proporsi
Sehat (PHBS) berdasarkan keputusan terendah di Papua (16,4%). Terdapat 20
Mentri Kesehatan RI. NO. provinsi yang masih memiliki RT
1193/MENKES/2004 adalah alah satu dengan PHBS baik dibawah proposi
kebijakan nasional. Prilaku hidup bersih nasional (Gani, 2015).
16
17
Desain penelitian yang digunakan oleh Variabel Rata – Rata Min Max
(Tahun)
peneliti secara kuantitatif menggunakan
desain deskritif yang menggambarkan Usia 40,40 26 62
Orang Tua
fenomena yang ditelitinya dan Laki
Variat
17
18
18
19
19
20
20
21
balita tetapi memberi ASI eksklusif keadaan air tidak keruh didapatkan 47
sebnyak 39 orang dengan perentasi rumah dengan persentase (94,0%),
(78,0%). keadaan air dengan kondisi terdapat
pasir di dapatkan 3 rumah dengan
Tabel 12 Distribusi Frekuensi Karakteristik persentase (6,0%), dan keadaan air
Ibu Menimbang Bayi Setiap Bulan Di RT
027 RW 012 Desa Mampir Cileungsi Bogor dengan kondisi terdapat lumpur
(n = 50)
didapatkan 3 rumah dengan persentase
keadaan air tidak berwarna didapatkan frekuensi karakteristik orang tua laki
21
22
memiliki orang tua laki 1 keluarga mencuci tangan didapatkan hasil, anak
dengan persentase (2,0%) dikarenakan ke 1 tidak mencuci tangan sama sekali
meninggal dunia, orang tua laki tidak sebanyak 3 keluarga dengan persentase
sama sekali mencuci tangan 1 orang (6,0%) dan anak ke 1 selalu mencuci
dengan persentase (2,0%) dikarenakan tangan sebanyak (43,0%).
stroke, orang tua laki selalu mencuci
tangan sebanyak 48 orang dengan Tabel 17 Distribusi Frekuensi Karakteristik
Anak 2 Mencuci Tangan Di RT 027 RW 012
persentase (96,0%). Desa Mampir Cileungsi Bogor (n = 34)
22
23
Berdasarkan tabel 18 diatas, distribusi lain seorang nenek yang tidak sama
frekuensi karakteristik anak ke 3 sekali mencuci tangan sama sekali
mencuci tangan di dapatkan hasil, anak sebanyak 1 keluarga dengan persentasi
ke 3 tidak mencuci tangan sama sekali (2,0%) dikarenakan stroke, anggota
sebanyak 1 keluarga dengan persentase keluarga lain selalu mencuci tangan
(2,0%), anak ke 3 selalu mencuci tangan sebanyak 4 keluarga dengan persentase
sebanyak 8 keluaga dengan persentase (8,0%).
(16,0%).
Tabel 21 Distribusi Frekuensi
Karakteristik Keadaan Jamban Sehat
Tabel 19 Distribusi Karakteristik Anak ke Disetiap Rumah Di RT 027 RW 012 Desa
4 Mencuci Tangan Di RT 027 RW 012 Desa Mampir Cileungsi Bogor (n = 50)
Mampir Cileungsi Bogor (n = 1)
Variabel Frekuensi Persentase
Variabel Frekuensi Persentase (n) (%)
(n) (%) Bersih 50 100,0%
Total 50 100,0%
sumber : Desi Ikaristi (2018)
Selalu 1 100,0%
Total 1 100,0%
sumber : Desi Ikaristi (2018) Berdasarkan tabel 21 diatas, distribusi
frekuensi karakteristik keadaan jamban
Berdasarkan tabel 19 diatas, distribusi
disetiap rumah didapatkan hasil, semua
frekuensi karakteristik anak ke 4
rumah warga keadaan jamban bersih
mencuci tangan didapatkan hasil, anak
dengan persentase (100,0%).
ke 4 selalu mencuci tangan sebanyak 1
keluarga dengan persentase (100,0%).
Tabel 22 Distribusi Frekuensi
Karakteristik Memberantas Jentik Nyamuk
Di RT 027 RW 012 Desa Mampir Cileungsi
Tabel 20 Distribusi Frekuensi Bogor (n = 50)
Karakteristik Anggota Keluarga Lain
Mencuci Tangan Di RT 027 RW 012 Desa Variabel Frekuensi Persentase
Mampir Cileungsi Bogor (n = 5) (n) (%)
Sering 9 18,0%
Variabel Frekuensi Persentase Ya 41 82,0%
(n) (%)
Total 50 100,0%
Tidak Sama 1 94,0%
sumber : Desi Ikaristi (2018)
Sekali
Selalu 4 6,0%
Total 5 100,0% Berdasarkan tabel 25 diatas, distribusi
sumber : Desi Ikaristi (2018)
frekuensi karakteristik memberantas
23
24
24
25
25
26
kehidupan sehari – hari (Layya, Imran, menurunkan angka kematian ibu dan
2016). bayi. Angka Kematian Ibu (AKI) adalah
Yang dimaksud dengan pendapatan banyaknya wanita yang meninggal dari
adalah pendapatan yang diperoleh oleh suatu penyebab kematian terkait dengan
suami dan atau istri yang bekerja dalam gangguan kehamilan atau
sebulannya (Guspita, 2017). Widoyono penanganannya. AKI berguna untuk
mengatakan bahwa penghasilan menggambarkan tingkat kesadaran
seseorang memengaruhi tingkat perilaku hidup bersih dan sehat, status
wawasan seseorang mengenai sanitasi, gizidan kesehatan ibu, kondisi
lingkungan, dan perumahan. Anggaran lingkungan, tingkat pelayanan
rumah tangga juga dapat terpenuhi kesehatan terutama untuk ibu hamil,
apabila memiliki ekonomi yang cukup. pelayanan kesehatan terutama untuk ibu
Hasil penelitian ini sejalan dengan hamil, pelayanan kesehatan saat ibu
penelitian yang dilakukan (Obella, melahirkan dan masa nifas
2017) . (Proverawati, 2016).
Ibu hamil yang berada dalam ASI eksklusif adalah bayi berusia 0 – 6
rumahtangga yang melakukan PHBS bulan hanya diberi ASI saja tanpa
akan menurunkan kejadian penyakit memberikan tambahan makanan
yang memperburuk kematian ibu hamil, ataupun minuman lainnya. Pemberian
mengingat bahwa ibu hamil sebenarnya ASI eksklusif ini dianjurkan untuk
merupakan kelompok yang rentan jangka waktu setidaknya selama 4
terhadap resiko sehingga memerlukan bulan, tetapi bila mungkin sampai usia 6
suatu lingkungan keluarga/rumah bulan (Proverawati, 2016).
tangga yang mempunyai perilaku hidup
bersih dan sehat (Astuti, 2011). Penimbangan balita dimaksudkan untuk
memantau pertumbuhannya setiap
Persalinan ditolong oleh tenaga bulan. Penimbangan balita dilakukan
kesehatan adalah persalinan yang di setiap bulan mulai umur 1 tahun sampai
tolong oleh tenaga medis (bidan, dokter, 5 tahun diposyandu. Setalah balita
dan tenaga para medis lainnya). ditimbang dibuku KIA (Kesehatan Ibu
Persalinan ditolong oleh tenaga dan Anak) atau Kartu Menuju Sehat
kesehatan diharapkan dapat (KMS) maka akan terlihat berat
26
27
badannya naik ataukah tidak naik. Naik menggunakan sabun lebih efektif dalam
bila garis pertumbuhannya naik memindahkan kuman dibandingkan
mengikuti salah satu pita warna pada dengan cuci tangan hanya dengan
KMS atau garis pertumbuhannya pindah mengggunakan air. Tangan merupakan
kepita warna di atasnya. Tidak naik, apa suatu bagian tubuh kita yang paling
bila garis pertumbuhan menuun, garis banyak tercemar kotoran dan bibit
pertumbuhan mendatar dan garis penyakit. Ketika memegang sesuatu,
pertumbuhan naik tetapi watna yang dan berjabat tangan, tentu ada bibit
lebih muda (Proverawati, 2016). penyakit yang melekat pada kulit tangan
kita (Sunardi, 2017).
Air ialah suatu kebutuhan dasar yang
penting untuk dipergunakan sehari – Dari penelitian tentang penggunaan
hari untuk minum, masak, mandi, jamban yaitu jamban memiliki ruangan
berkumur, membersihkan lantai, yang memadai atau memiliki
mencuci alat dapur, mencuci pakaian, penerangan dan ventilasi yang cukup,
dan sebagainya. Air bersih baik secara dilengkapi dengan dinding dan atap,
fisik dapat dibedakan melalui indera jarak lubang pembuangan kotoran
kita, antara lain (dapat dilihat, dirasa, dengan sumber air minum berjarak
dicium, dan diraba). Air tidak berwarna lebih dari sepuluh meter, jamban bersih
harus bening / jernih. Air tidak keruh, dan terpelihara, tidak berbau, lubang
harus bebas dari pasir, debu, lumpur, pnampungan kotoran dalam keadaan
sampah, busah dan kotoran lainnya. Air tertutup, tersedia air didalam jamban,
tidak berasa, tidak berasa asin, tidak keadaan jamban bebas serangga (lalat,
berasa asam, tidak payu, dan tidak pahit kecoa, nyamuk) dan tikus (C, Angel.
(Proverawati, 2016). Goni, 2013).
Cuci tangan sering dianggap sebagai hal Masih ada responden yang tidak
yang sepele di mata masyarakat, melakukan pemberantasan jentik
padahal mencuci tangan bisa memberi nyamuk karena responden kurang
konstribusi peningkatan status menyadari bahaya dari nyamuk
kesehatan masyarakat. Penelitian oleh tersebut. Rumah bebas jentik ialah
Burton, et al (2011) menunjukkan rumah tangga yang setelah dilakukan
bahwa cuci tangan dengan pemeriksaan jentik secara berkala tidak
27
28
terdapat jentik nyamuk. Pemberantasan hidup agar tetap sehat dan bugar
jentik nyamuk bermaksud untuk sepanjang hari (Proverawati, 2016).
membebaskan rumah dari jentik Pada indikator tidak merokok di dalam
nyamuk yang dapat menganggu rumah, ibu harus mampu memberikan
kesehatan. Pemeriksaan jentik nyamuk pendidikan kesehatan kepada seluruh
secara berkala (PJB). PJB adalah anggota keluarga utamanya mengenai
pemeriksaan tempat – tempat bahaya merokok. Ibu rumah tangga
perkembang biakan nyamuk (tempat selain bertugas untuk memberikan
penampungan air) yang ada didalam pendidikan kesehatan, ibu rumah tangga
rumah seperti bak mandi/WC, vas harus mampu memberikan agar setiap
bunga, tatakan kulkas, dan lain-lain anggota keluarga mampu menerapkan
(Proverawati, 2016). kebiasaan tidak merokok didalam
rumah. Demi terciptanya perilaku yang
Sayur dan buah – buahan adalah sumber langgeng, ibu juga mengawasi perilaku
makanan yang mengandung gizi anggota keluarga untuk tidak merokok
lengkap dan sehat. Sayuran berwarna dirumah (Mahardika, 2017).
hijau sumber kaya akan karoten
(provitamin A). manfaat buah dan sayur Simpulan
sangat penting untuk tubuh manusia. Sesuai dengan pembahasan hasil
Buah dan sayuran banyak mengandung penelitian yang dilakukan terhadap 50
citamin serta mineral yang sangat baik responden yaitu keluarga yang tinggal
untuk membantu menjaga kondisi tubuh di RT 027 RW 012 Desa Mampir Kec.
agar tetap sehat (Proverawati, 2016). Cileungsi Bogor maka peneliti dapat
menarik kesimpulan, sebagai berikut :
Semua anggota keluarga sebaiknya a. Gambaran karakteristik usia
melakukan aktifitas fisik minimal 30 ayah dengan rata – rata 40,40 tahun,
menit setiap hari. Aktifitas fisik ialah usia ibu dengan rata – rata 37,04 tahun,
melakukan peregangan atau pergerakan pendidikan terakhir ayah mayoritas
anggota tubuh yang menyebabkan SMA, pendidikan terakhir ibu mayoritas
pengeluaran tenaga yang sangat penting SMA, pekerjaan ayah mayoritas
bagi pemeliharaan kesehatan fisik, wiraswasta, pekerjaan ibu mayoritas
mental dan mempertahankan kualitas sebagai ibu rumah tangga, jumlah
anggota keluarga dan penghasilan
28
29
perbulan mayoritas 4 keluarga dalam tetapi dapat meneliti lebih luas lagi
satu rumah. seperti faktor pendukung terjadinya
b. Gambaran karakteristik status paritas PHBS dirumah tangga (keluarga,
ibu (92,0%), gambaran karakteristik tetangga dan tokoh masyarakat
penolong persalinan oleh bidan (60,0%) setempat).
dan penolong persalinan oleh dokter b. Mahasiswa
(32,0%), gambaran karakteristik Diharapkan setiap mahasiswa yang
pemberian ASI eksklusif (78,0%), telah membaca skripsi ini dapat tertarik
gambaran karakteristik menimbang bayi untuk melanjutkan penelitian mengenai
setiap bulan (80,0%), , gambaran PHBS dirumah tangga. Mahasiswa juga
karakteristik keadaan air bersih dirumah mau mengajak anggota keluarga di
sebanyak 47 rumah (94,0%), gambaran rumah untuk ber-PHBS, tidak juga
karakteristik anggota keluarga mencuci keluarga dirumah tetapi di teman –
tangan terbanyak adalah ibu (100,0%), teman universitas juga mau ber-PHBS
gambaran karakteristik keadaan jamban bersama demi menjaga kesehatan dan
sehat dan bersih sebanyak 50 rumah kebersihan.
(100,0%), gambaran karakteristik
memberantas jentik nyamuk sebanyak Daftar Pustaka
41 orang (82,0%), gambaran
karakteristik makan buah dan sayur C, Angel. Goni, H. M. F. P. (2013).
sebanyak 44 keluarga (88,0%), Hubungan PHBS Rumah Tangga
gambaran karakteristik aktifitas fisik Dengah Penggunaan Jamban di
setiap seminggu sekali sebanyak 12 PPA ID - 127 Kelurahan Ranomuut
keluarga (24,0%), gambaran Kota Manado, 1, 120–126.
karakteristik merokok didalam rumah
sebanyak 34 keluarga (68,0%) . Damayanti, R. (2017). Peningkatan
Pengetahuan dan Sikap Ibu
Saran Tentang PHBS Tatanan Rumah
a. Baik Peneliti Selanjutnya Tangga (ASI Eksklusif) di
Diharapkan peneliti selanjutnya dapat Kabupaten Sambas Melalui Media
meneliti menggunakan instrument yang Leaflet Berbahasa Daerah, 2.
lebih baik lagi dan tidak hanya meneliti
karakteristik 10 indikator PHBS saja Guspita, Y. (2017). Hubungan Status
29
30
30