Anda di halaman 1dari 26

HUBUNGAN PARTISIPASI LANSIA

DI POS BINA KELUARGA LANSIA


DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
DI DESA BANGUNHARJA KECAMATAN CISAGA
KABUPATEN CIAMIS

Disusun Oleh :
ENUNG NURHAYATI
NIM : 4002080054
• Latar Belakang
Indonesia dikategorikan  negara berstruktur tua atau lanjut usia
(aging structured population)  meningkatnya jumlah lanjut usia
sekitar 14,5 % selama kurun waktu 5 tahun.

World Health Organization (WHO)  penggolongan lanjut usia 


usia pertengahan (middle age) 45-59 tahun, lanjut usia (elderly) 60-
74 tahun, lanjut usia tua (old) 75-90 tahun, usia sangat tua (very old)
> 90 tahun.

DepKes RI  lanjut usia  lebih dari 60 tahun


Riset Kes. Daerah Kab. Ciamis (2011)  Rumah tangga ber-
PHBS  34,7 %

Sasaran PHBS rumah tangga  Usia lanjut  PromKes PHBS


 BKL

Kab. Ciamis  BKL yang tercatat pada BKKBN  112 BKL


 6306 keluarga lansia  14 % sasaran BKL Kec. Cisaga

BKL di Desa Bangunharja  partisipasi usia lanjut 


prosentasi 33,7 % dari total sasaran usia lanjut  148 lansia
• Rumusan Masalah
“ Apakah Ada Hubungan Antara Hubungan Partisipasi Usia Lanjut
di Pos Bina Keluarga Lansia Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat Di Desa Bangunharja Kecamatan Cisaga Kabupaten
Ciamis ?”

• Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus

• Manfaat
1. Untuk Lansia
2. Untuk kegiatan BKL
3. Untuk Jurusan Ilmu Keperawatan
4. Untuk Mahasiswa
TINJAUAN TEORI

• Partisipasi  keikutsertaan seluruh anggota masyarakat


dalam memecahkan masalah kesehatan mereka sendiri.

• Menurut WHO lanjut usia meliputi :


1. Usia Pertengahan (45-59 tahun)
2. Usia Lanjut ( 60-74 tahun)
3. Usia Lanjut Usia ( 75-90 tahun)
4. Usia Sangat Tua ( > 90 tahun)
• Bina Keluarga Lansia  kegiatan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan  pengembangan, pengasuhan,
perawatan, dan pemberdayaan lansia  meningkatkan
kesejahteraannya.

• Sasaran PHBS di rumah tangga  pasangan usia subur, ibu


hamil &menyusui, anak & remaja, usia lanjut, pengasuh anak.

• Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2007) penilaian PHBS 


rumah tangga tanpa balita (usia lanjut) 8 indikator 
penilaian PHBS baik bila > 5 indikator
Kerangka Teori
LANSIA

Partisipasi Lansia/ Peran SertaAktif

Di Pos Bina Keluarga Lansia (BKL)

·Pemeriksaan kegiatan sehari-hari

·Pemeriksaan fisik dan mental

·Pemeriksaan status gizi

·Pengukuran tekanan darah dan


penghitungan denyut nadi

·Penyuluhan kesehatan

·Pemberian makanan tambahan (PMT)

·Kegiatan olahraga

Perilaku Kesehatan Yang


Baik

Lansia Sehat
•Kerangka Kerja
Ada
Prilaku Hidup Bersih Hubungan
Partisipasi Usia Lanjut dan Sehat (PHBS)
Tidak Ada
Hubungan

Hipotesis Penelitian

Hi : Ada hubungan antara partisipasi lansia dengan perilaku


hidup bersih dan sehat di Desa Bangunharja.
Ho : Tidak ada hubungan antara partisipasi lansia dengan
prilaku hidup bersih dan sehat di Desa Bangunharja.
 
METODOLOGI PENELITIAN

• Jenis Penelitian  penelitian survei


• Rancangan penelitian  cross sectional
• Populasi  semua lanjut usia yang merupakan
anggota kelompok Bina Keluarga Lansia
• Subjek Penelitian
1. Lanjut Usia
2. Anggota Bina Keluarga Lansia
• Lokasi Penelitian
Pos Bina Keluarga Lansia Desa Bangunharja
• Ukuran Sampel & Tekhnik Sampel
1. Ukuran Sampel
60 Lanjut usia sesuai dengan kriteria inklusi dan
eksklusi
2. Teknik Sampel
Random Sampling

• Variabel dan Definisi Operasional


1. Variabel Penelitian
Variabel Dependen  Perilaku hidup bersih dan
sehat
Variabel Independen  Partisipasi lanjut usia
2. Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Kategori Skala


Variabel terikat(Dependen)
Indikator PHBS rumahtangga pada Lansia 1. Baik > 5 indikator
1.Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
1.Menimbang setiap bulan 2. Kurang < 5 indikator Ordinal

2.Menggunakan air bersih


3.Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
4.Menggunakan jamban sehat
5.Memberantas jentik dirumah
6.Makan buah dan sayur setiap hari
7.Melakukan aktifitas fisik setiap hari
8.Tidak merokok didalam rumah

Variabel Bebas (Independen) Pernyataan keikutsertaan Lanjut Usia 1. Baik apabila 76-100 % Ordinal
1. Partisipasi lansia pada kegiatan terhadap kegiatan Bina Keluarga 2. Cukup apabila 56-75 %
BKL Lansia 3. Kurang apabila < 55
• Cara Pengumpulan Data
1. Data Primer  Kuisioner partisipasi (angket tertutup) dan
prilaku hidup bersih dan sehat (checklist)
2. Dara Sekunder  Berdasarkan KMS

• Jalannya Penelitian
- Tahap Persiapan
- Tahap Pelaksanaan
- Tahap Analisis Data
- Tahap Penyelesaian Akhir
- Tahap Pengolahan Data
• Strategi Analisis
1. Pengolahan data
- Editing
- Coding
- Entry Data
- Tabulating
2. Analisa data
- Analisa Univariat
- Analisa Bivariat
• Etika penelitian meliputi 
1. Informed consent (memberikan lembar
persetujuan menjadi responden)
2. Anomity (tanpa nama)
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Jadwal Penelitian

Bulan

Maret April Mei Juni Juli Agst Sept


No Kegiatan

1 Observasi dan
penyusunan proposal

2 Studi kepustakaan

3 Bimbingan proposal

4 Seminar Proposal

5 Penelitian

6 Bimbingan dan
penyusunan skripsi

7 Sidang skripsi
A. Gambaran Umum
1. Bina Keluarga Lansia
– Di Desa Bangunharja BKL Melati terbentuk  2007
– Pos Bina Keluarga Lansia  meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan  pengembangan, pengasuhan, perawatan, dan
pemberdayaan lansia agar dapat meningkatkan
kesejahteraannya.
–Terletak  Dusun Desa RT 04/ RW 06, Desa Bangunharja,
Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis
B. Karakteristik Sampel
1. Usia

No Usia Jumlah %

1. 45-59 tahun 31 51,7

2. 60-74 tahun 29 48,3

3. 75-90 tahun - -

4. > 90 tahun - -

Jumlah 60 100

Usia sampel paling banyak pada kisaran 45-59 tahun yakni sebanyak 31 orang
(51,7%).
2. Tingkat pendidikan

Tingkat Frekuensi Persen (%)


pendidikan
< SLTP
57 95,0
>SLTP
3 5,0
Total
60 100

Tingkat pendidikan paling besar adalah pendidikan dasar (< SLTP)


sebanyak 57 responden (95,0 %).
B. Hasil analisis Univariat
1. Jenis Kelamin
8.3%

Perempuan
Laki-laki
91.7%

Jenis kelamin sampel terbanyak yaitu berjenis kelamin perempuan sebesar


93,0% atau sebanyak 56 sampel.

2. Partisipasi Lansia

Partisipasi f %

Baik 8 13,3

Cukup 28 46,7

Kurang 24 40,0

Jumlah 60 100
Berdasarkan Tabel yang berkaitan dengan partisipasi, diketahui bahwa
sampel dengan partisipasi cukup sebanyak 28 orang (46,7%).

3.Perilaku hidup bersih dan sehat

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Frekuensi Persen (%)

27 45,0
Baik

33 55,0
Kurang

Total 60 100

Berdasarkan tabel diatas tentang perilaku hidup bersih dan sehat


dapat diketahui bahwa sampel yang ber-PHBS kurang yaitu
sebanyak 33 sampel (55,0%).
C. Hasil Analisis Bivariat

1. Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Perilaku Hidup Bersih dan


Sehat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Jenis Kelamin Baik Kurang p value OR

n % n %
Perempuan 15 25 42 70 0,001 0,680

Laki-Laki 2 3,4 1 1,6

Jumlah 17 28,3 43 71,7

Hasil Uji statistik pada α = 5% didapatkan p value = 0,001 (p value < α) dan
nilai OR= 0,68 maka secara statistik dapat disimpulkan bahwa tidak ada
hubungan antara jenis kelamin dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
2. Hubungan Partisipasi dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


Partisipasi Baik Kurang p value OR
Lansia
n % n %
Baik 7 11,7 1 1,6 0,000 0,620

Cukup 18 30,0 10 16,7

Kurang 2 3,3 22 36,7

Jumlah 27 45,0 33 55,0

Hasil Uji statistik pada α = 5% didapatkan p value = 0,000 (p value < α)


dan nilai OR =0,620 maka secara statistik dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan antara partisipasi denga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
D. Hasil multivariat

Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh


secara bersama-sama satu set variabel independen terhadap variabel
dependen yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Analisis yang dipakai
adalah regresi logistik ganda dengan metode backward hasil pada Tabel
Variables in the Equations sebagai berikut:
Exp.B
No Faktor Risiko p value
(OR)

1 Jenis Kelamin 0,002 6,468

2 Partisipasi 0,002 5,842

Tabel menunjukkan bahwa terdapat dua variabel independent yang


berpengaruh terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan p value =
0,002 pvalue < 0,05 maka dinyatakan signifikan secara statistik dan ada
hubungan antara Tingkat Pendidikan dan Partisipasi dengan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
A.Kesimpulan

• Responden pada penelitian ini sebagian besar berjenis


kelamin perempuan sebanyak 55 responden (91,7%),
memiliki rentan umur 45-59 tahun sebanyak 31
responden (51,7%), dengan pendidikan terendah yaitu SD
sebanyak 35 responden (58,3%), memiliki partisipasi
cukup sebanyak 28 responden (46,7%), perilaku hidup
bersih dan sehat kurang sebanyak 33 responden (55,0 %).
• Hasil analisis bivariat menyatakan bahwa tidak ada
hubungan antara jenis kelamin dengan perilaku hidup
bersih dan sehat.
• Hasil analisis bivariat menyatakan bahwa ada hubungan
antara partisipasi dengan perilaku hidup bersih dan sehat.
• Hasil analisis bivariat menyatakan bahwa ada
hubungan antara tingkat pendidikan dengan perilaku
hidup bersih dan sehat.

• Yang paling berhubungan terhadap perilaku hidup


bersih dan sehat di Desa Bangunharja adalah
partisipasi lansia di pos bina keluarga lansia dengan
nilai ρ value = 0.000 dan juga tingkat pendidikan
dengan nilai ρ value = 0,001.
SARAN

• Bagi Lansia  Lansia senantiasa aktif


• Bagi Kegiatan Bina Keluarga Lansia  Dilakukan
peningkatan promosi kesehatan
• Bagi Profesi Keperawatan  Pengembangan ilmu
keperawatan gerontik
• Bagi Mahasiswa Penelitian lanjutan yang dapat
dikembangkan dengan eksperimental

Anda mungkin juga menyukai