Anda di halaman 1dari 27

PROMOSI KESEHATAN

PERILAKU HIDUP BERSIH


DAN SEHAT
(PHBS)
Nama Kelompok

1. Salda Aisyah Hediani (P27820118050)


2. Sheila Milenia Aisyah W.
(P27820118078)
3. Azizah Yasmin Aprilia (P27820118083)
Pengertian Perilaku
Notoatmodjo (2003), merumuskan bahwa
perilaku merupakan respon atau reaksi
seseorang terhadap stimulus atau rangsangan
dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui
proses adanya stimulus terhadap organisme,
dan kemudian organisme tersebut merespons,
maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau
Stimulus – Organisme – Respon.
Bentuk Perilaku

• Bloom (1956), membedakannya menjadi 3


macam bentuk perilaku, yakni Coqnitive,
Affective dan Psikomotor, Ahli lain menyebut
Pengetahuan, Sikap dan Tindakan, Sedangkan Ki
Hajar Dewantara, menyebutnya Cipta, Rasa, Karsa
atau Peri akal, Peri rasa, Peri tindakan.
• Bentuk perilaku dilihat dari sudut pandang
respon terhadap stimulus, maka perilaku dapat
dibedakan menjadi dua yaitu: perilaku terbuka
dan tertutup
Proses Perilaku
Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum
orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), di dalam
diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yaitu:
• Awareness (kesadaran), yaitu orang tersebut menyadari
atau mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu.
• Interest (tertarik), yaitu orang mulai tertarik kepada
stimulus.
• Evaluation (menimbang baik dan tidaknya stimulus bagi
dirinya). Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik
lagi.
• Trial, orang telah mulai mencoba perilaku baru
• Adoption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
PHBS ?
Semua perilaku kesehatan yang dilakukan
karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan
seluruh anggotanya mampu menolong diri
sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki
peran aktif dalam aktivitas masyarakat.
PHBS Di Sekolah

Kegiatan memberdayakan siswa, guru dan


masyarakat lingkungan sekolah untuk mau
melakukan pola hidup sehat untuk menciptakan
sekolah sehat. Manfaat PHBS di Sekolah mampu
menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat,
meningkatkan proses belajar mengajar dan para
siswa, guru hingga masyarakat lingkungan
sekolah menjadi sehat.
PHBS di Rumah tangga

Manfaat PHBS di Rumah tangga antara lain,


setiap anggota keluarga mampu meningkatkan
kesejahteraan dan tidak mudah terkena
penyakit, rumah tangga sehat mampu
meningkatkan produktifitas anggota rumah
tangga dan manfaat phbs rumah tangga untuk
menerapkan pola hidup sehat dan anak dapat
tumbuh sehat dan tercukupi gizi
PHBS Di Tempat Kerja

Memberdayakan para pekerja mengetahui dan


mau melakukan perilaku hidup bersih dan sehat
dan berperan dalam menciptakan tempat kerja
yang sehat. manfaat PHBS di tempat kerja para
pekerja mampu meningkatkan kesehatannya
dan tidak mudah sakit, meningkatkan
produktivitas kerja dan meningkatkan citra
tempat kerja yang positif.
PHBS di masyarakat
Masyarakat mampu menciptakan lingkungan
yang sehat, mencegah penyebaran penyakit,
masyarakat memanfaatkan pelayanan fasilitas
kesehatan dan mampu mengembangkan
kesehatan yang bersumber dari masyarakat.
Manajemen
PHBS

Pengkajian
Perencanaan

Penggerakkan
pelaksanaan Pemantauan
dan penilaian.
TATANAN PHBS

Rumah
tangga

Tempat
Sekolah
umum

Sarana Tempat
kesehatan kerja
10 Indikator PHBS di Rumah Tangga
Persalinan yang ditolong oleh
tenaga kesehatan Menggunakan Jamban Sehat

Melakukan Aktivitas Fisik Pemberian ASI eksklusif


Setiap Hari

Mengonsumsi Buah dan Sayur


Menimbang Bayi dan Balita
Secara Berkala
Cuci tangan dengan Sabun dan
Air Bersih
Memberantas Jentik dan
Nyamuk
Tidak Merokok di Dalam
Rumah
PHBS di Sekolah
Pemberantasan sarang nyamuk Dokter kecil

menggunakan jamban sehat tidak merokok

Warung sekolah

membuang sampah di tempat sampah


Alas kaki

Air bersih

Kebersihan kuku
Ruang UKS dan peralatan P3K
Kebersihan gigi
PHBS di Tempat Kerja dan
Tempat Umum
mencuci tangan dengan sabun menggunakan jamban sehat

tidak mengonsumsi NAPZA

memberantas jentik nyamuk

tidak meludah sembarang tempat


tidak merokok membuang sampah di tempat sampah

mengonsumsi makanan dan minuman sehat


PHBS di Sarana kesehatan
• Sanitasi seperti ketersediaan air bersih,
jamban dan pengelolaan limbah
• Peralatan yang higienis
• Ketrampilan petugas
Know
Tahu

Comprehsion
Evaluation
Memahami

TINGKAT
PENGETAHU
AN
synthesis Aplication

Analysis
Faktor Yang Mempengaruhi

Pendidikan
Penyuluhan Kesehatan

Sikap Orang Tua


Sikap Guru

Sikap petugas kesehatan


Peran- peran yang Terlibat dalam Perilaku
Hidup Sehat (PHBS)

1. Orang Tua
Peran orang tua sangat kuat untuk mengubah
perilaku anak ke arah yang lebih baik sehingga
bila orang tua memiliki pengetahuan yang baik dan
waktu yang cukup untuk memberikan contoh
tentang PHBS dan memberikan informasi tentang
manfaat, tujuan dan arti penting PHBS bagi anak
di lingkungan sekolah maka praktik anak terhadap
PHBS menjadi lebih baik.
Peran- peran yang Terlibat dalam Perilaku
Hidup Sehat (PHBS)

2. Peran Kader Kesehatan


Kader sebagai ujung tombak terdepan dalam Upaya
Kesehatan Berbasis Masyartakat (UKBM)
memegang peranan penting untuk menggerakkan
partisipasi masyarakat supaya hidup bersih dan
sehat. Salah satu tugas utama kader adalah
bagaimana bisa memberdayakan pola hidup bersih
dan sehat itu dalam tatanan rumah tangga di
lingkungan terdekat tempat tinggalnya.
Peran- peran yang Terlibat dalam Perilaku
Hidup Sehat (PHBS)

3. Peran Guru
Guru juga dapat berperan dalam menanamkan
kebiasaan hidup sehat bagi para murid, misalnya
mencuci tangan sebelum makan, sikat gigi setelah
makan, memakai alas kaki, san sebagainya. Selain
itu, guru dapat melakukan bimbingan dan
pengamatan kesehatan dengan jalan mengadakan
pemeriksaan kebersihan kuku, periksa kebersihan
kulit, rambut, telinga, gigi dan sebagainya
Contoh Kasus
Kasus Diare di Lebak Masih Tinggi
Kasus diare di Kabupaten Lebak, Banten, hingga kini cukup
tinggi karena selama tahun 2008 jumlah pasien diare yang di
data Dinas Kesehatan mencapai 20.268 kasus, namun tidak
ditemukan koran meninggal dunia. Tingginya penderita diare
disebabkan berbagai faktor seperti rendahnya pengetahuan
PHBS, buruknya sanitasi, dan rendahnya tingkat pendidikan
dan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, penyuluhan mulai
digalakkan dari tingkat RW sampai kecamatan agar
membiasakan pola PHBS. Hal tersebut merupakan salah satu
bentuk upaya untuk menurunkan kasus diare, terbukti terjadi
penurunan dari tahun 2007 dengan jumlah korban 25.799
kasus menjadi 20.268 kasus di tahun 2008.
Analisis Kasus
• Pada kasus di atas tatanan perilaku hidup sehat dan bersih
dalam pelayanan kesehatan dan rumah tangga sangatlah
diperlukan sehingga kasus diatas dapat terhindarkan. Pihak-
pihak dalam tatanan tersebut terus melakukan penyuluhan-
penyuluhan kesehatan, mulai tingkat rukun warga hingga
kecamatan agar membiasakan pola PHBS yang baik. Selain
itu, warga jangan membuang air besar di kebun atau sungai
karena penyebaran bakteri diare sangat berpotensi
menularkan kepada warga lain, apalagi saat ini musim
hujan sehingga rawan terhadap penyebaran kasus diare
tersebut. Penyuluhan tersebut merupakan salah satu upaya
untuk mengurangi penularan kasus penyakit diare serta
peran kader kesehatan juga sangatlah penting.

Anda mungkin juga menyukai