PPPK
Sub Materi
01. Peran dan tugas perawat
02. PHBS
batra, dll)
Tutor
Ns. T. Widya Naralia, M.Kep., Sp.Kep.K
Keperawatan Komunitas
Hal. 1
01 Peran dan Tugas Perawat
Hal. 2
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
02 [PHBS]
1. Pengertian PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang
TATANAN INDIKATOR
Hal. 3
• Tidak merokok di sekolah
• Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan
• Membuang sampah pada tempatnya
• Tidak merokok di tempat kerja
• Mengkomsumsi makanan dan minuman sehat di tempat
kerja
• Melakukan olahraga teratur
• Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Tatanan Tempat
• Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja
Kerja
• Menggunakan air bersih
• Menggunakan jamban sehat
• Membuang sampah pada tempatnya
• Menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai jenis
pekerjaan
• Menggunakan air bersih
• Menggunakan jamban sehat
Tatanan Tempat • Membuang sampah pada tempatnya
Umum • Tidak merokok di tempat umum
• Tidak meludah sembarangan
• Memberantas jentik nyamuk
• Menggunakan jamban yang sehat
• Membuang sampah pada tempat sampah
Tatanan Fasilitas
• Tidak merokok
Kesehatan
• Tidak meludah di sembarang tempat
• Memberantas jentik nyamuk
Hal. 4
Sasaran Mereka yang memiliki pengaruh terhadap sasaran primer dalam
Sekunder pengambilan keputusannya untuk mempraktekan PHBS.
Termasuk disini adalah para pemuka masyarakat atau tokoh
masyarakat yang menjadi panutan sasaran primer.
Hal. 5
03 Terapi Komplementer dan Holistik
Tradisional Komplementer
Widyatuti 2008):
Hal. 6
(reiki, tai chi, terapi prana), terapi biologis (terapi ramuan herbal, nutrisi,
temurun atau pendidikan/ pelatihan dan diterapkan sesuai dengan norma yang
bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian atau campuran secara turun
obat modern, obat keras, narkotika dan psikotropika serta bahan berbahaya
lainnya.
desa.
rumah
Merupakan proses perubahan atau evolusi yang dialami keluarga seiring dengan
Hal. 7
Tugas perkembangannya adalah:
a) membangun perkawinan yang saling memuaskan;
b) membina hubungan persaudaraan, teman, dan kelompok sosial;
c) mendiskusikan rencana memiliki anak.
Hal. 8
a) menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi
dewasa dan semakin mandiri;
b) memfokuskan kembali hubungan perkawinan;
c) berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak.
Upaya penemuan kasus merupakan bagian dari pencegahan dan penanggulangan penyakit
Hal. 9
Penemuan kasus terbagi menjadi 2 yaitu pasif dan aktif.
• Penemuan Kasus secara Pasif: Petugas kesehatan menunggu pasien datang menuju
erat dari pasien yang berada pada satu rumah, satu asrama atau pondok, satukantor
atau sekolah serta orang-orang yang telah terpapar pada pasien. Selain itu juga
laboratorium
• KLB adalah meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna
secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, penyakit ini
Hal. 10
• Penanggulangan KLB adalah kegiatan yang dilaksanakan menangani pendeirta,
pencegahan perluasan KLB, mencegah timbulnya penderita baru atau kematian baru
akibat KLB
• Kriteria KLB menurut WHO: terjadinya peningkatan kejadian kesakitan 2 kali atau
lebih di suatu wilayah dalam kurun waktu 1minggu atau 1 bulan dibandingkan
dengan minggu atau bulan sebelumnya atau bulan yang sama pada tahun
sebelumnya
o Penyelidikan epidemiologis
Hal. 11
o Memendeknya periode KLB
07 Promosi Kesehatan
lingkungan serta menjaga dan meningkatkan kesehatan menuju derajat kesehatan yang
optimal.
➢ Tujuan umum dari Promkes ialah mengubah perilaku individu/ masyarakat dibidang
kesehatan.
➢ Hasil yang diharapkan dari promosi kesehatan dapat dilihat dalam skema berikut ini
Hal. 12
08 Program Penanggulangan PTM
Dasar: Manajemen Penyakit Tidak Menular dari Kementerian Kesehatan tahun 2020
A. Kebijakan
Terdapat 4 upaya penanggulangan PTM berdasarkan Permenkes No.71/2015, yaitu:
1. Promosi Kesehatan melalui buadaya CERDIK: Cek kesehatan secara berkala,
Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet sehat dan gizi seimbang, Istirahat
yang cukup dan Kelola stres. Sejalan dengan promosi kesehatan juga sekaligus
dilakukan pemberdayaan masyarakat untuk ikut terlibat dalam upaya menjaga
diri dan lingkungannya untuk tetap sehat dengan meminimalisir faktor risiko.
2. Deteksi Dini: Skrining kesehatan yang dilakukan sejak diri di Posyandu,
posbindu untuk segera mendapatkan tindak lanjut
3. Perlindungan Khusus: Pemberian imuniasasi. Saat ini imunisasi PTM baru
dapat dilakukan untuk pencegahan kanker leher rahim yaitu dengan vaksin
Papilloma Virus (HPV).
4. Penanganan Kasus: Pelayanan kuratif, rehabilitative dan paliatif
B. Strategi
Berdasarkan Permenkes No. 5/ 2017 tentang Rencana Aksi Nasional PTM, terdapat 4
strategi penanggulangan PTM, yaitu:
1. Advokasi dan Kemitraan
a. Memberikan pemahaman kepada para pengambil kebijakan bahwa
penanggulangan Penyakit Tidak Menular menjadi prioritas dalam
pembangunan kesehatan.
b. Terbangunnya kemitraan antar lembaga terkait serta masyarakat.
c. Teridentifikasinya upaya-upaya lintas sektor untuk mendukung
penanggulangan PTM.
2. Promosi Kesehatan dan Penurunan Faktor Risiko
a. Melakukan upaya promosi kesehatan melalui pemberdayaan dan
keterlibatan masyarakat.
b. Melakukan komunikasi, memberikan informasi dan edukasi pencegahan
faktor risiko PTM yang meliputi pola makan tidaksehat, kurang aktifitas
fisik, perilaku merokok, mencegah obesitas, menghindari
paparan/konsumsi zat kimia berbahaya
c. Meningkatkan pemahaman pentingnya menurunkan konsumsi gula,
Hal. 13
garam dan lemak serta membudayakan pola makan sehat melalui
konsumsi gizi seimbang dan edukasi perbanyak mengkonsumsi sayur
dan buah.
d. Edukasi pentingnya melakukan aktifitas fisik di masyarakat dapat
dilakukan pada perayaan hari besar di daerah secara massal untuk
mendorong timbulnya kesadaran yang bersifat masif.
3. Penguatan Sistem Pelayanan Kesehatan
a. Peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan PTM terpadu yang
komprehensif dan berkualitas khususnya di fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat primer, termasuk sistem rujukannya.
b. Penguatan pelayanan PTM di fasilitas pelayanan kesehatan rujukan
tingkat lanjut (sekunder dan tertier) serta pelayanan paliatif.
c. Memastikan para klinisi menggunakan panduan praktik klinik dan
menerapkan sesuai standar.
4. Surveilens, Monev dan Riset
a. Penguatan mekanisme Surveilans untuk PTM & faktor risikonya sebagai
bagian dari penguatan sistem informasi kesehatan.
b. Monitoring dan evaluasi implementasi kegiatan di dalam rencana aksi
nasional penanggulangan.
c. Pengembangan Riset untuk mendukung Kebijakan penanggulangan
PTM.
Hal. 14
Kode Diagnosa Keperawatan
D.0110 Defisit Kesehatan Komunitas
D.0111 Defisit Pengetahuan
D.0112 Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan
D.0113 Kesiapan Peningkatan Pengetahuan
D.0114 Ketidakpatuhan
D.0115 Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif
D.0116 Manajemen Kesehatan Tidak Efektif
D.0117 Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif
Hal. 15
Kemitraan Hubungan kerja sama antara dua pihak atau lebih yang saling
(Partnership) menguntungkan dan saling meningkatkan kapasitas dan
kemampuan masyarakat dalam rangka pencegahan dan
pengendalian penyakit.
Hal. 16
REFERENSI
Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan Praktek. Edisi ke-5. Jakarta: EGC.
Maryuni, A. (2013). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta: CV. Trans Info
Hal. 17