BAB I
Profil Perilaku Hidup Bersih dan Sehat TP PKK Kelurahan Petompon 2
yang paling efektif untuk mengetahui secara nyata masalah kesehatan yang
menyadari bahwa ada masalah kesehatan yang sedang dialami dan sebagian
PENDAHULUAN
masyarakat juga ada yang tidak menyadari bahwa terdapat masalah kesehatan
telah membuat Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang
bersih dan sehat atau disingkat PHBS di seluruh Indonesia dengan mengacu
kepada pola manajemen PHBS, mulai dari tahap pengkajian, perencanaan, dan
dengan air bersih dan sabun. 8. Tidak merokok dalam rumah. 9. Melakukan
aktifitas fisik setiap hari. 10.Makan buah dan sayur. PHBS merupakan salah
merupakan prioritas kelurahan yang harus dilakukan, hal ini terlihat dari SAPTA
Lingkungan Bersih dan Sehat ( LBS ) program pokok PKK. Hal ini menunjukan adanya sinergi antara
10 (sepuluh)
diupayakan kegiatannya oleh TP. PKK Kota Semarang dan secara benjenjang
Dari kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesehatan,
berat perilaku hidup bersih dan sehat merupakan penjabaran dari Peraturan
Semarang.
berikut :
Jentik ( PPJ ).
Bersih dan Sehat (LBS), penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan
( PMT ).
merupakan hal yang penting dan mutlak harus diperhatikan dan diupayakan.
Terkait dengan itu semua akhirnya dapat tercipta perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) yang diharapkan bisa menjadi budaya hidup di masyarakat.
Sedangkan budaya hidup sehat yang menjadi tujuan dari perilaku hidup bersih
dan sehat adalah suatu kondisi yang berorientasi pada kesiapan, kemauan, dan
berkesinambungan.
MAKSUD
dan sehat.
Membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)
D. TUJUAN
letaknya sebelah selatan Kota Semarang dengan jarak 3.3 Km dengan lama
sebagai berikut :
BAB II
0 0
ketinggian 259 m dpl dengan kisaran suhu minimal 23 C dan maksimal 32 C.
B. KEADAAN DEMOGRAFIS
PEREMPU LAKI-LAKI
AN 48%
52%
95 %
ISLAM
Katholik 2%.
SD
SMP
6%
13%
PT
42%
SMA
39%
SOPIR PELAUT
WARTAWAN
0% 0%
0%
WIRASWASTA PNS/TNI/POLRI
19% 16%
GURU/DOSEN
8% TENAGA
BURUH KESEHATAN
43% 3%
:
G
Grafik Penduduk berdasarkan Jenis Pekerjaan Tahun 2017
r
a
SARANA , PRASARAN DAN TRANSPORTASI
Sarana Pendidikan
f
Sarana pendidikani umum di Kelurahan Petompon cukup tersedia
1 PAUD 0 1 1
2 TK 1 4 5
3 SD/MI 3 1 4
4 SLTP 0 0 0
5 SLTA 0 0 0
6 PT 1 0 1
2 Taman Bermain 1
3 Pasar 0
SARANA KESEHATAN
Tempat – Tempat
Sarana Prasarana kesehatan yang ada di kelurahan Petompon meliputi:
4 11
Ibadah
D.
1. Rumah Bersalin 2
2. Dokter Umum 5
3. Klinik 24 Jam 1
4.. Laboratorium 1
5. Apotik 4
7. Klinik Gigi 1
8. Klinik Mata 1
5. PKK :
1. Pokja I
Tugas
Indonesia.
Prioritas Program
terpadu :
Narkoba.
Pemahaman tertib administrasi dalam rangka meningkatkan dan
Gotong Royong
2. Pokja II
Kehidupan Berkoperasi.
Tugas :
Balita (BKB).
dengan usianya.
Prioritas Program
BKB
mendidik anak usia dini melalui pelatihan bekerja sama dengan instansi
terkait.
2. Pengembangan
untuk kegiatan Kehidupan
UP2K PKK melalui Berkoperasi
APBD, Lembaga Keuangan
Melaksanakan
Mikro yang ada, evaluasi
baik yang bersifat UP2K-PKK
bank seperti dan
BRI Unit mengadakan lomba UP2K
Desa,
untuk
Bank Perkreditan mengetahui
Rakyat, Programsejauh mana
Nasional pelaksanaan kegiatan UP2K-PKK di
Pemberdayaan
daerahMandiri
Masyarakat (PNPM) dan mengetahui
Pedesaan,keberhasilannya.
Alokasi Dana Desa
pengetahuan
Mengupayakan pemasaran tentang
UP2K programpasar,
PKK melalui UP2K-PKK
warung, agar TP PKK Provinsi
ikut mempunyai
pada pameran, bazar tenaga terampil
baik lokal dalamnasional
maupun pengembangan
dan program UP2K-PKK
3. Pokja III
Rumah Tangga .
Masyarakat.
PKK).
pemasarannya.
pariwisata.
Sosialisasi 12.
program nasional
Mendorong Gerakan
terciptanya Memasyarakatkan kerja di bidang jasa,
lapangan/kesempatan
Makan Ikan sandang,
(GEMARIKAN) dalam
pangan rangka mencerdaskan
dan perumahan.
bangsa.
13. Memasyarakatkan rumah sehat dan layak huni sebagai upaya
Melaksanakan terwujudnya
Program Nasional Gerakan
kualitas hidup Perempuan,
keluarga.
Tanam, Tebar dan Pelihara Pohon untuk mengantisipasi
14. Memantapkan pemahaman tentang fungsi rumah sebagai tempat
akibat perubahan iklim yang berdampak pada ketahanan
tumbuh kembang keluarga harmonis.
pangan keluarga.
15. Meningkatkan jalinan kerjasama dengan institusi terkait.
Menjaga kelestarian hutan.
Prioritas Program
Pan
g
a Ketahanan Pangan Keluarga melalui
n
penganekaragaman pangan yang bergizi sesuai potensi daerah.
Mewujudkan
Peningkatan pangan keluarga sehari-hari
dengan mendorong
huni terutama keluarga miskin dan pengungsi dengan azas Tri Bina
(bina usaha, bina manusia dan bina lingkungan), gotong royong serta
masyarakat.
listrik tinggi, bantaran sungai, timbunan sampah, tepian jalan rel kereta api dan
kehidupan keluarga.
susun.
4. Pokja IV
balita.
Upaya penambahan kalori (Protein, Karbohidrat, Lemak, Vitamin, Mineral, Air)
b. Kualitas gizi pada BUMIL yang Kekurangan Energi Kronis (KEK)
di sekolah.
Menjadikan PHBS sebagai kebiasaan hidup sehari-hari.
pribadi.
Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKBAL)
pemakaian
Persalinan, Pencegahan dan Komplikasi alat kontrasepsi.
(P4K).
Mensosialisasikan kesadaran donor darah di Desa dan Kelurahan.
8. Meningkatkan penyuluhan pencegahan penyakit menular dan tidak
Lima Imunisasi Dasar Lengkap dan Imunisasi Rutin
menular.
pencegahannya.
lingkungan.
dan Sehat.
penghematan
Peningkatan pengetahuan air bersih
tentang dan sehat dalam keluarga.
pengadaan,
pemakaian dan
b. Kelestarian Lingkungan Hidup
lain:
polusi udara.
Indonesia Sehat.
3. Perencanaan Sehat
calon pengantin.
keuangan keluarga.
peduli PHBS.
Pendidikan terahkir : S2
Status : Janda
Pekerjaan : Pensiunan
tahun 2015
Juara Favorit Lomba Merangkai Buah dan Sayur tingkat Kota Semarang
tahun 2016
Juara II Lomba Posyandu tingkat Kota Semarang tahun 2016
Juara III Lomba Bina Keluaraga Lansia tingkat Kota Semarang tahun 2017
tahun 2017
Juara III Lomba Merangkai Sayur tingkat Kota Semarang tahun 2017
Juara I Bina Keluarga Lansia tingkat Kota Semarang tahun 2018
Juara III Bina Keluarga Remaja tingkat Kota Semarang tahun 2018
Juara Harapan I Lomba K3 Kantor Kelurahan Tahun 2018
PELAKSANAAN PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat mempunyai nilai-nilai sendiri yang telah
ditetapkan. Nilai tersebut tercantum pada 4 kajian utama yaitu KIA / Gizi,
A. INDIKATOR MASUKAN
Semarang.
Kota Semarang. Pembiayaan Kegiatan PHBS bersumber dari kegiatan BOK, APBD
KEDUDUKAN
NO NAMA JABATAN
Kader PHBS di Kelurahan Petompon semuanya sudah terlatih. Jumlah kader DALAM TIM
1 Fajar Arianti, S. Sos, MA Lurah Petompon Pelindung
yang terlatih minimal
2 1 Dawis
Ny. Sutirah(Dasa
SusantoWisma) 1 Kader. Pelatihan
Ketua TP.PHBS
PKK Ketua
3 Ny. Tini Hartono Sekretaris PKK Sekretaris
dilaksanakan rutin
4 setiap
Ny. Niniktahun.
SumarniPemberian materi Sekretaris
tentang Posyandu
PHBS Bendahara
5 Ny. Etik Marsono Kader KIA & GIZI Anggota
disampaiakan pada6 saatNy.pertemuan kader di Puskesmas, Pertemuan
Agnes Petundung Kader KIA Rutin
& GIZI Anggota
PKK Kecamatan, Pertemuan
7 rutin PKK
Ny. Atik Antonius Kelurahan, Pertemuan PKK RW/RT.
Kader Kesling Anggota
8 Ny. Djumiati Mustadi Kader Kesling Anggota
9 Ny. Eko Wuryatmo Kader Gaya Hidup Anggota
10 Ny. Siswati Sugiyanto Kader Gaya Hidup Anggota
Sarana dan Prasarana
Kader Upaya Kesehatan Anggota
11 Ny. Parwoto
Masyarakat
Guna menunjang pelaksanaan PHBS di Kelurahan Petompon telah
Kader dicukupi
Upaya Kesehatan Anggota
12 Ny. Jaidi
Masyarakat
sarana dan prasarana.
13 Ny. Suradi Pembantu umum Anggota
1) Administrasi tentang PHBS (Buku Pedoman, Buku Administrasi
14 Ny. Diah Daryanto Pembantu umum Anggota
Pelaksanaan 16 indikator)
Untuk membina PHBS di Kelurahan Petompon telah dibentuk pengurus PHBS dengan
4)
5)
Pendidikan.
1. Media Cetak
pendidikan.
2. Media Elektronik
Dialog Interaktif
B. INDIKATOR PROSES
Kelurahan oleh TP. PKK Kelurahan, Tingkat RW oleh TP. PKK RW, TP.
oleh institusi terkait baik dari Dinas Kesehatan, Puskesmas, PKK dan dari
tangga.
Agar kegiatan Pendataan PHBS dapat terarah dan terukur maka disusun
tingkat yang paling bawah yaitu tingkat dawis. Harapannya dengan adanya
c.
dan mengerti terkait kegiatan PHBS. Selain dalam kegiatan pertemuan warga,
Rumah tangga yang dikunjungi oleh kader dalam pemetaan PHBS tatanan
e. total coverage atau seluruh rumah tangga sudah di
rumah tangga adalah
f.
Semarang meliputi Kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Gizi,
1. Persalinan yang ditangani tenaga kesehatan
Rumah Sakit Williamboth dan Rumah Sakit Gunung Sawo yang fokus
melayani persalinan.
William Booth
Agar proses kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi dapat normal maka
diadakan kelas ibu hamil pada masa kehamilan dan kunjungan langsung
bayi, pemberian ASI, dan KB. Selain itu yang paling utama adalah
tenaga kesehatan. Dalam kegiatan kelas ibu hamil juga diajarkan senam
2. Memeriksakan Kehamilan
Menjaga kehamilan agar janin yang dikandungnya tetap sehat adalah suatu
kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua, dan 2 kali pada
trimester ketiga.
tinggi
Pemeriksaan Balita
3. ASI Eksklusif
keluarganya.
baik.
Kunjungan langsung ke rumah warga paska melahirkan ini
Pemberian vitamin A.
Penimbangan Balita
Pencatatan KMS.
Penyuluhan kesehatan.
Pemberian PMT.
5. Gizi Seimbang
buruk.
Asupan gizi sangat penting pada masa tumbuh kembang anak, maka
dari itu Kelurahan Petompon beserta FKK rutin memberikan susu dan
Kelurahan Petompon
6. Pengelolaan Air Bersih
wujud nyata upaya promotif dan preventif yang dilakukan. Upaya stop
Free)”.
8. Penanganan Sampah
penghasilan.
Kebersihan Lingkungan
bagi keluarga.
Aktifitas fisik yang cukup adalah wujud dalam pengolahan raga yang
Petompon
Gambar 3.12 Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Ibu Ibu
14. Miras/Narkoba
Petompon
Petompon
selama tahun 2016 – 2018 dari hasil pendataan PHBS yang dilakukan oleh
kader, Gasurkes dan PKK pada 1565 KK (2016), 1502 KK (2017), dan 1554
Kelompok KIA dan Gizi terdiri dari Persalinan Ditolong oleh Tenaga
Berikut adalah data Kelompok KIA dan Gizi dari tahun 2016 – 2018:
Grafik 4.1 Prosentase Kelompok KIA dan Gizi Tahun 2016 – 2018
98,0% 7500
97,5%
97,0% 7400
96,5% 7300
96,0% 7200
95,5% 7100
2016 2017 2018
-4 -4 -4
-32
tahun 2018.
Sedangkan untuk penimbangan balita walaupun belum mencapai 100%
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa dari tahun 2016 – 2018
2016 – 2017 adalah 0,85% dan untuk tahun 2017 – 2018 adalah 1,59%.
Grafik 4.2 Prosentasi Capaian Per Indikator Kelompok KIA dan Gizi
tahun 2016 – 2017 adalah 1,98% dan untuk tahun 2017 – 2018 adalah
0,54%. Peningkatan ini terjadi karena masyarakat berusaha untuk
2018
Lingkungan
tahun 2016 – 2018 sudah mencapai 100%. Untuk Jamban Lantai Kedap
Air dan Jamban Sehat walaupun belum mencapai 100% tetapi mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun.
fisik/berolah raga secara teratur, anggota rumah tangga tidak ada yang
merokok, cuci tangan dengan sabun seblum makan dan setelah BAB,
menggosok gigi minimal 2 kali sehari, dan tidak menyalahgunakan miras /
narkoba.
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa dari tahun 2016 – 2018
2016 – 2017 adalah 1,67% dan untuk tahun 2017 – 2018 adalah 1,25%.
2018 :
Grafik 4.7 Prosentasi Indikator Upaya Kesehatan Masyarakat 2016 – 2018
gigi, dan tidak menggunakan miras dan narkoba sudah sangat baik dan
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa dari tahun 2016 – 2018
sehari hari.
Petompon 2016-2018
Grafik 4.9 Indikator Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Tahun 2016 s/d
Tahun 2018
nakes mengalami kenaikan dari 99,74% pada tahun 2016, 100% pada
2. Pemeriksaan Kehamilan
Grafik 4.10 Indikator Pemeriksaan Kehamilan Tahun 2016 s/d Tahun 2018
3. ASI Eksklusif
Grafik 4.11 Indikator ASI Eksklusif Tahun 2016 s/d Tahun 2018
Grafik 4.12 Indikator Penimbangan Balita Tahun 2016 s/d Tahun 2018
tahun 2016 hingga 2018 pada indikator timbang balita mengalami kenaikan
93,29% pada tahun 2016, 93,34% pada tahun 2017, dan 97,42% pada
tahun 2018.
INDIKATOR GIZI
SEIMBANG
TAHUN 2016 S.D TAHUN 157
0
2018 156
0
1 155
JUMLAH KK
0
0
154
0
0
, 153
0 0
% 152
ABSOL
9
UT 0 0,0% 0
2016 2017 151 2018
,
-4 -4 -4
0
0
-20 -10 -10 -10
150
%
-32
0 %
ABSOL
UT 150
%
80,0% 0
2
0 60,0% 148
, 0
0 40,0%
% 146
1 20,0% 0
0 0,0%
2016 2017 2018
, -4 -4 -4
% -32
tahun 2016 hingga 2018 pada indikator penggunaan air sudah mencapai
angka 100%.
7. Jamban Sehat
Grafik 4.15 Indikator Penggunaan Jamban Sehat Tahun 2016 s.d Tahun
berjamban sehat 93,61% pada tahun 2016, 98,60% pada tahun 2017, dan
99,94% pada bulan april tahun 2018 dengan adanya komitmen ODF maka
Grafik 4.16 Indikator Membuang Sampah Pada Tempatnya Tahun 2016 s.d
Tahun 2018
tahun 2016 hingga 2018 pada indikator membuang sampah pada tempatnya
tahun 2016 hingga 2018 pada indikator penggunaan lantai rumah kedap air
sehat mengalami kenaikan dari 95,97% pada tahun 2016, 98,93% pada
Grafik 4.17 Indikator Penggunaan Lantai Kedap Air Tahun 2016 s.d Tahun
2018
tahun 2016 hingga 2018 pada indikator aktivitas fisik mengalami kenaikan
85,05% pada tahun 2016, 89,95% pada tahun 2017, dan 90,54% pada
tahun 2018.
Grafik 4.18 Indikator Aktifitas Fisik Tahun 2016 s.d Tahun 2018
Grafik 4.19 Indikator Kebiasaan Tidak Merokok Tahun 2016 s.d Tahun 2018
Grafik 4.20 Indikator Kebiasaan Tidak Merokok Tahun 2016 s.d Tahun 2018
tahun 2016 hingga 2018 pada indikator cuci tangan pakai sabun sudah
tahun 2016 hingga 2018 pada indikator kebiasaan menggosok gigi sudah
Grafik 4.21 Indikator Kebiasaan Gosok Gigi Tahun 2016 s.d Tahun 2018
Tahun 2018
kenaikan dari 89,14% pada tahun 2016, 95,41% pada tahun 2017, dan
100% pada tahun 2018.
tahun 2016 hingga 2018 pada indikator PSN mengalami kenaikan pada
tahun 2016, 95,94% pada tahun 2017, dan 99,94% pada tahun 2018.
Tahun 2018
dengan nilai prosentase 100%. Dengan rincian rumah tangga ber PHBS
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Data PHBS Kelurahan Petompon Tahun 2016 s/d Tahun 2018
Didata
Utama Paripurna
di beberapa aspek yang belum mencapai 100%. Oleh karena itu perlu di
SUMBER
NO MASALAH URAIAN KEGIATAN SASARAN WAKTU TEMPAT PELAKSAN PJ
A DANA
Membuat Peraturan Jam Merokok (21:00 Warga RT 06 Setiap Hari RT 06 RW Warga RT 06 Ketua RT Swadaya
– 23:00) RW 01 01 RW 01
Pembuatan Media Larangan Merokok Kelurahan Setahun Sekali RW Kelurahan Kelurahan APBD
Larangan Pembelian Rokok bagi Anak Warga RT 06 Setiap Hari RT 06 RW Warga RT 06 Ketua RT Swadaya
Dibawah Umur RW 01 01 RW 01
Menyediakan Tempat Khusus Merokok Warga RT 06 Setiap Hari RT 06 RW Warga RT 06 Ketua RT Swadaya
RW 01 01 RW 01
Fisik Petompon
Sosialisasi GERMAS (Aktivitas Fisik) Warga 6 Bulan Sekali Kelurahan TP PKK dan Swadaya
Petompon APBD
jam Petompon
Pemeriksaan Fisik Jamaah Haji Jamaah Haji Setahun Sekali Lapangan Puskesmas Petuga BOK
Haji) n Pegandan
3 Sampah Pilah Sampah (3 R = Reduce, Warga Setiap Hari Rumah Warga Warga Swadaya
Sosialisasi dan Gerakan Ibu Ibu Ibu-ibu Warga Satu Bulan RT Ibu-ibu Ibu-ibu Swadaya
Petompon Petompon
Sekali RT
4 ASI Sosialisasi Pentingnya ASI Eksklusif Ibu Hamil Posyandu RW Kader Kader Swadaya
Menyusui Hamil
Hamil
Pengadaan Media Petingnya Kelurahan Satu Tahun Kelurahan Kelurahan Kelurahan Swadaya
APBD
INOVASI
sebesar Rp. 5000,- apabila di satu rumah ditemukan jentik. Hal ini
Kelurahan Petompon.
keluarga yang tidak merokok adalah 60% atau sekitar 972 KK dari
tahun.
dan Konseling) Remaja yang cukup aktif. Hal ini menunjukkan betapa
wali kelas setiap hari Senin dengan cara mencentang pada rekap
dini kepada anak untuk mau peduli dengan kesehatan diri dan
lingkungan. Selain itu, juga bisa mendidik secara dini kepada anak
A. KESIMPULAN
Kelurahan Petompon.
2. Peran Camat Gajahmungkur bersama dengan Puskesmas dalam
Peranan yang tak kalah penting adalah Tim Penggerak PKK di semua
agar strata PHBS Tatanan Rumah Tangga selalu berada pada strata
paripurna.
Merubah perilaku masyarakat bukanlah hal yang mudah, sehingga
berperilaku sehat.
Kota.
keluarga
Perlu adanya ide-ide yang lebih baru dan inovatif dalam
menunjang
kegiatan PHBS.
KETUA