Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KASUS

PREKLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS III

“Abortus”

Ruang Rawat Inap Kebidanan RSUD dr. Rasidin

OLEH:

DINDA YUNISEL

1911311032

2A 2019

KELOMPOK A PREKLINIK MATERNITAS III

Dosen Pembimbing: Wedya Wahyu, S.Kp, M. Kep


Pembimbing Klinik: Ns. Yance Yulia, S. Kep

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2021/2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN DIAGNOSA ABORTUS
IMMINIENS DI RUANG RAWAT INAP KEBIDANAN RSUD dr.RASIDIN

Hari/ tanggal : 22 November 2021


Oleh : Dinda Yunisel
I. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas pasien
Nama : Ny. M
Umur : 34 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Minang
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Koto panjang,
Status perkawinan : Menikah
Lama pernikahan : 13 tahun
Diagnosa medis : Abortus imminens G5P3A1H2 gr 5-6 minggu
Diagnosa saat pengkajian : Abortus inkomplit G5P3A1H2 gr 5-6 minggu
Tgl Masuk : 21 November 2021
Tgl pengkajian :22 November 2021
b. Identitas penangguang jawab
Nama : Tn. A
Umur : 35
Agama : Islam
Suku/bangsa : Minang
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Koto panjang
Hub. Dengan klien : Suami
2. Riwayat kesehatan
a) Keluhan Utama
Nyeri pada perut bagian bawah menjalar sampai ke pinggang disertai
keluar darah menetes dari kemaluan,
b) Riwayat Kesehatan Sekarang
Ny. M mengatakan HPHT 07/10/2021 melakukan pemeriksaan tes
kehamilan dan positif, merupakan kehamilan yang kelima dan keguguran
untuk yang kedua kalinya. Ny. M mengeluh nyeri perut bawah dan
perdarahan keluar sejak ibu bangun pagi pukul 06.00 WIB tgl 21/11/2021,
saat ini Ny. M masih merasa kram pada perut bagian bawah menjalar
kepinggang, nyeri hilang timbul dengan skala 4-5.
c) Riwayat Kesehatan Dahulu
Ny. M mengatakan pernah keguguran pada kehamilan ke-2, dan
memiliki riwayat penyakit asma.
d) Riwayat Penyakit Keluarga
Ny. M mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan
3. Riwayat Obstetri sebelumnya
G5P3A2H2
No Jenis Usia Penolo Tempat Masalah Masala Masalah Keadaan
kelamin ng persalin persalina h nifas bayi anak
an n
1 Laki-laki 11 th Bidan Rumah Tidak Tidak Tidak Hidup
praktek ada ada ada
bidan
2 - - - - - - - Abortus
3 Perempuan 8 th Bidan Rumah Tidak Tidak Tidak Hidup
praktek ada ada ada
bidan
4 Laki laki - Dokter Rumah SC Tidak preterm Mening
sakit ada gal usia
10 hari
5 - 5-6 - - - - - Abortus
minggu

4. Riwayat Menstruasi
Ny. M mengatakan menstruasi teratur dan tidak ada masalah

5. Riwayat Pernikahan
a. Riwayat pernikahan : 1x
b. Umur saat menikah : 23 tahun
c. Umur suami saat menikah : 24 tahun
d. Lama pernikahan : 13 tahun

6. Riwayat KB
Ny. M pernah menggunakan kontrasepsi jenis pil KB namun saat ini
Ny.M tidak menggunakan KB karena masih menginginkan untuk menambah
anak.
7. Riwayat KehamilanSekarang

a. Gangguan pada hamil muda :

Pasien mengeluh saat hamil muda pasien merasa lemas, mual, nyeri
perut bagian bawah hingga ke pinggang.

b. Tempat memeriksakan kehamilan :


Pasien biasa control dan memeriksakan kehamilannya ke bidan atau ke
puskesmas.
c. Obat yang diberikan :
Pasien mengatakan selama hamil mengonsumsi obat yang didapatkan
setelah control ke puskesmas atau bidan seperti, vitamin dan penambah
darah.
d. Nutrisiselama hamil :
Pasien mengatakan selama hamil merasa mual namun tetap bisa
makan sedikit berupa karbo, lauk, sayuran dan buah buahan.
8. Data Psikologis

1) Konsep diri
a. Kepuasan ibu terhadap kelahiran:
Klien merasa sedih dan kecewa karena sudah mengharapkan
untuk mendapatkan anak kembali

b. Penerimaan diri ibu :

Klien merasa bersalah karena tidak bisa menjaga


kandungannya
c. Harga diri:
 Perubahan apa yang ibu rasakan setelah mengalami
persalinan :
Klien merasa gagal dalam menjadi ibu
 Apakah ada hal penting yang dipikirkan saat ini :
Klien ingin cepat pulih dan pulang ke rumah
 Kesesuaian antara harapan dan kenyataan:
Klien berharap bisa melahihirkan dan merawat anaknya karena
sudah menantikan kehamilnnya namun pada kehamilan usia 5-
6 minggu, klien mengalami abortus
d. Kecemasan.
Ibu cemas tidak bisa hamil lagi atau saat kehamilan selanjutnya
mengalami abortus lagi karena sudah memiliki 2x riwayat abortus
e. Depresi
1) Apakah ibu tampak diam dan menarik diri:
Ibu tampak murung saat membahas tentang kondisinya saat
ini.
2) Apakah ibu tampak menangis:
Tidak
3) Konflik peran.
Klien merasa kurang pantas menjadi ibu setelah abortus
untuk kedua kalinya
4) Apakah ibu menerima peran sebagai ibu:
Ya
5) Bagaimana dengan pekerjaan ibu:
Tidak ada masalah dengan pekerjaan ibu karena biasanya ibu
bekerja sebagai IRT
6) Bagaimana menjalankan tugas sebagai istri:
Klien menjalankan tugasnya seperti biasa IRT lainnya seperti
mengurus pekerjaan rumah dll
7) Dukungan Sosial (suami dan keluarga) :
Klien selalu mendapat dukungan dari suami dan
keluarganya, selama di dirawat dirumah sakit pasien
ditemani oleh suaminya
8) BondingAttachment: -
9. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum
Pasien terlihat pucat dan lemas, GCS 15
b. Tanda-tanda vital :
TD: 131/81 mmHg
S: 36,8 C
N: 83
SaO2: 98%
c. Pengukuran Antropometri :
BB: 52 kg
TB: 153 cm
IMT: 22.2 (Kategori normal)
d. Pemeriksaan Head to Toe :
1) Kepala
Bentuk mesosecphal, rambut berwarna hitam, tidak ada ketombe dan
tidak rontok.
2) Mata
Penglihatan normal, ukuran pupil 2mm, reflek cahaya baik, konjungtiva
sedikit pucat, sklera tidak ikterik.
3) Hidung
Bentuk simetris, tidak ada secret, tidak ada sinus, tidak ada nafas cuping
hidung, tidak terpasang oksigen
4) Telinga
Bentuk simetris, pendengaran masih normal, tidak ada serumen
5) Mulut dan tenggorokka
Tidak ada kesulitan menelan dan tidak mengalami gangguan bicara, gigi
warna putih tidak terpasang gigi palsu, tidak ada karies gigi, membran
mukosa agak pucat, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
6) Leher
Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan limfe, tidak ada peningkatan
tekanan vena jugularis
7) Wajah
Wajah terlihat pucat, pasien terlihat menahan nyeri
8) Dada dan thorax
a) Paru-paru :
 Inspeksi : simetris ki/ka
 Palpasi : tidak ada nyeri tekan
 Perkusi : sonor
 Auskultasi : terdengar bunyi vesikule
b) Payudara
 Inspeksi : Payudara pasien bersih dan simetris, putting susu
terdapat tonjolan, ada hiperpigmentasi areola, bentuk papilla
normal
 Palpasi : tidak terdapat pembengkakan abnormal atau nyeri
tekan
9) Abdomen

 Inspeksi : Terdapat luka bekas op SC, terdapat linea nigra


 Palpasi : nyeri tekan, TFU belum bisa diukur, nyeri goyang
portio (+)
 Perkusi : pekak
 Auskultasi : peristaltic usus 15x/i
10) Eksremitas atas/bawah
 Atas
Kedua tangan tidak oedema, kuku tampak pucat, terpasang infus RL.
20 tetes/menit pada tangan kanan.
 Bawah
Kedua kaki tidak oedema, tidak ada varices, kuku merah muda,
refleks patella positif
 Kemampuan otot
5555 5555
5555 5555

11) Genitalia ( alat kelamin, anus)


 Inspeksi : Terdapat pengeluaran darah pervaginam, berwarna
merah segar, tidak ada gumpalan
 Palpasi : nyeri tekan (+)
10. Pola Fungsi Kesehatan

1) Pola persepsi dan manajemen kesehatan


Saat klien hamil, klien sering memeriksakan diri rutin 1 kali sebulan
ke bidan. Klien mengatakan menjaga kesehatan sangat penting bagi
dirinya. Klien mengatakan cemas dan kurang paham dengan
penyebab abortusnya.

2) Pola nutrisi dan metabolic


Sebelum sakit klien makan 3x sehari dengan porsi (nasi, lauk dan
sayur)
Setelah sakit klien mengatakan makan 2x sehari dengan porsi kecil
dan nafsu makannya berkurang, karena nyeri yang kadang mucul
dan masih merasa berduka karena kehilangan janinnya

3) Pola eliminasi
BAK: Klien tidak memiliki masalah dengan BAK, BAK 4-7 x sehari
BAB: sebelum sakit klien BAB 1x sehari, berwarna kuning,
konsistensi lembek, setelah sakit klien mengatakan belum BAB
setelah dirawat di RS dari satu hari yang lalu
4) Pola istirahat dan aktivitas
Sebelum sakit klien istirahat tidur 6-8 jam malam, dan 1-2 jam siang
Setelah sakit klien sering terbangun dimalam hari tidur 4-6 jam
malam dan siang 1-2 jam
Kemampuan Perawatan Diri:
0 = Mandiri
1 = Dengan Alat Bantu
2 = Bantuan dari orang lain
3 = Bantuan peralatan dan orang lain
4 = tergantung/tdk mampu
5

Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan/Minum 
Mandi 
Berpakaian/berdandan 
Toileting 
Mobilisasi di Tempat Tidur 
Berpindah 
Berjalan 
Menaiki Tangga 
Berbelanja 
Memasak 
Pemeliharaan Rumah 

5) Pola persepsi sensori dan kognitif


Penglihatan, pendengaran, dan kemampuan pasien masih dalm
keadaan normal. Klien merasa lemas dan nyeri di daerah uterus.
6) Persepsi dan konsep diri
Klien merasa sedih karena ini kedua kalinya klien keguguran
padahal klien sudah menantkan kehamilannya. Klien ingin segera
sembuh dan berharap hamil berikutnya tidak mengalami keguguran
lagi
7) Pola hubungan dengan orang lain
Klien tidak memiliki gangguan atau hambatan dalam dalam
berkomunikasi atau bersosialisasi dengan orang lain dan tidak
memiliki masalah dalam peran kesehariannya di lingkungan sekitar
8) Pola reproduksi dan seksual
Klien mengatakan sebelumnya tidak memiliki masalah dengan
fungsi seksualnya
9) Pola mekanisme koping
Klien memiliki suami yang selalu memberi dukungan. Walaupun
sedih klien selalu berusaha sabar dan ikhlas dengan keadaannya saat
ini.
10) Pola nilai dan keyakinan
Klien menjalan kan ibadah sebagai umat muslim, dan rutin
melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya
11. Data Penunjang
1) USG
 Sisa selaput pk (+) abortus inkomplit
 Hasil konsepsi sudah tidak ada, yang tersisa hanya plasenta
2) Laboratorium
 Hemoglobin = 11.8 g/dL (Normal: 12-14 gr/dl)
 Trombosit =266.000/mm3(Normal: 150.000-400.000/mm3)
 Leukosit = 5.700/mm3 (Normal: 5000-10000/mm3 )
 Hematokrit = 36 % (Normal: 37-43%)
12. Terapi Obat
 Pemasangan infus RL 20 tpm
 RL merupakan cairan isotonic yang mengandung air dan
elektrolit, biasanya untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang
 Asam folat tablet (1x1)
 Asam folat penting untuk pembentukan asam nukleat (DNA dan
RNA) dan metabollisme asam amino. Kekurangan asam folat
dapat menyebabkan bayi lahir dengan cacat.
 Injeksi Asam traneksamat 250 mg (2x1)
 Asam traneksamat merupakan derivate asam amino lisin yang
bekerja menghambat proses fibrinolisis sehingga mempercepat
pendarahan berhenti/
 Vitamin K tablet (2x1)
 Vit K membantu dalam proses pembekuan darah. Indikasi vit K
untuk mengatasi gangguan pendarahan akibat defisiensi vit K
baik yang diakibatkan antikoagulan, maupun penyakit lain.
 Calsium (1x1)
 Ultragestan tab 2x1 100mg
 Mengandung hormone progesterone buatan.

II. ANALISA DATA


NO Data Masalah Etiologi
1 DS: Berduka Kelainan zigot
 Pasien mengatakan
sangat sedih saat Embrio tidak
mengalami keguguran berkembang
karena kehamilannya
sudah lama dinantikan Abortus
 Pasien merasa bersalah
karena tidak bisa Plasenta tertinggal di
mempertahankan dalam rahim
kandungannya (Inkomplit)
 Pasien mengatakan pola
tidur terganggu (sering Krisis situasional
terbangun dimalam pasca kehilangan janin
hari) dengan cepat
DO:
 Pasien tampak sedih Berduka
dan murung saat diajak
bercerita tentang
abortus yang dialami
 Pasien sudah 2x
mengalami abortus
2 DS: Defisit Nutrisi Kelainan zigot
 Klien mengeluh mual
dan tidak nafsu makan Embrio tidak
DO: berkembang
 Klien tampak pucat dan
lemas Abortus(Inkomplit)
 Hematokrit= 36 %
 Membran mukosa agak Nyeri akut Stress
pucat
 Kram perut bagian Nafsu makan menurun
bawah dengan skala
nyeri skala 4-5 Defisit nutrisi
3 DS: Nyeri akut Kelainan zigot
 Klien mengeluh kram
pada bagian perut Embrio tidak
bawah menjalar ke berkembang
bagian pinggang
 Klien mengeluh tidur Abortus(Inkomplit)
sedikit terganggu dan
sering terbangun Plasenta tertinggal
dimalam hari karena dirahim
nyeri
DO: Dikeluarkan
 Kien tampak meringis
 Skala nyeri 4-5 Uterus berkontraksi
dirasakan hilang timbul
 Nafsu makan berkurang Nyeri akut
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Berduka bd kematian janin dd klien tampak murung dan klien merasa
bersalah atas keguguran yang dialami pola tidur berubah
2. Defisit nutrisi bd faktor psikologis (stress) dan nyeri dd klien mengeluh mual
dan tidak nafsu makan, klien tampak lemas dan membrane mukosa pucat,
serta nyeri pada abdomen.
3. Nyeri akut bd agen pencedera fisik dd klien mengeluh nyeri, klien tampak
meringis dan sulit tidur

IV. RENCANA KEPERAWATAN


NO Diagnose SLKI SIKI
1 Berduka bd Tingkat berduka Dukungan proses
kematian janin dd Setelah dilakukan tindakan berduka
klien tampak keperawatan selama 1x 24 Observasi :
murung dan klien jam diharapkan respon 1. Identifikasi kehilangan
merasa bersalah atas pisikososial akibat yang dihadapi
keguguran yang kehilangan membaik 2. Identifikasi proses
dialami pola tidur dengan kriteria hasil : berduka.
berubah 1. Verbalisasi menerima 3. Identifikasi reaksi awal
kehilangan mengatakan terhadap kematian
(Dapat kehilangan dengan Terapeutik:
ikhlas) meningkat (5) 1. Tunjukkan sikap
2. Verbalisasi perasaan menerima dan empati
bersalah atau menyalahkan 2. Motivasi agar mau
orang lain menurun (Dapat mengungkapkan
menerima kenyataan sikap kehilangan
bahwa kematian tersebut 3. Motivasi untuk
atas takdir tuhan) (5) menguatkan
3. Menangis menurun dukungan keluarga
menurun (Menunjukan dan orang terdekat
ekspresi tegar untuk 4. Failitas
menerima kehilangan) (5) mengekpresikan
perasaan dengan cara
yang nyaman
Edukasi :
1. Informasikan
bentuk bayi
berdasarkan usia
gestasi dan lamanya
kematian.
2. Anjurkan
mengekspresikan
perasaan kehilang
3. Ajarkan melewati
proses berduka
secara bertahap.
2 Defisit nutrisi bd Status Nutrisi Manajemen nutrisi
faktor psikologis Setelah dilakukan tindakan Observasi
(stress) dan nyeri dd keperawatan selama 3x 24 1. Identifikasi status
klien mengeluh mual jam diharapkan nutrisi
dan tidak nafsu keadekuatan asupan nutrisi 2. Identifikasi
makan, klien tampak untuk memenuhi kebutuhan kalori dan
lemas dan membrane kebutuhan metabolisme nutrient
mukosa pucat, serta dengan kriteria hasil: 3. Monitor asupan
nyeri pada abdomen. 1. Porsi makanan yang makanan
dihabiskan meningkat 4. Monitor hasil
(5) pemeriksaan
2. Nyeri abdomen laboratorium
menurun (5) Terapeutik
3. Nafsu makan membaik 1. Berikan suplemen
(5) makanan, jika perlu
4. Membran mukosa Kolaborasi
membaik (5) 1. Kolaborasi
pemberian medikasi
sebelum makan
2. Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan jumlah
nutrient yang
dibutuhkan.
3 Nyeri akut bd agen Tingkat nyeri Manajemen nyeri
pencedera fisik dd Setelah dilakukan Observasi
klien mengeluh intervensi selama 2x24 1.Identifikasi lokasi,
nyeri, klien tampak jam maka nyeri menurun karakteristik, dumasi
meringis dan sulit dengan kriteria hasil: frekuensi, kualitas,
tidur 1. Keluhan nyeri menurun intensitas nyeri
(5) 2.Identifikasi skala nyeri
2. Meringis menurun (5) 3.Identifikasi respon
3. Kesulitan tidur menurun nyeri non verbal
(5) 4.Identifikasi pengaruh
nyeri pada kualitas hidup
Terapeutik
1.Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
2.Kontrol lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri
3. Fasilitasi istirahat dan
tidur
4. Pertimbangkan jenis
dan sumber nyen dalam
pemilihan stragtegi
meredakan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
periode dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Ajarkan memonitor
nyari secara mandin
4. Ajarkan teknik
nonfamakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai