Anda di halaman 1dari 5

MEROPENEM

Meropenem merupakan antibiotik lini ketiga dari golongan karbapenem. Merupakan


antibiotik spektrum luas yang aktif melawan bakteri gram negatif, bakteri gram positif, dan
bakteri anaerob. Meropenem memiliki kestabilan tinggi terhadap hidrolisis oleh serin beta-
laktamase, relatif stabil oleh enzim dehydropeptidase-I (DHP-I)

Mekanisme Kerja

Meropenem mengganggu sintesis dinding sel bakteri, sehingga menghambat pertumbuhan


bakteri dan menyebabkan kematian sel. Meropenem berpenetrasi dengan cepat ke dalam
dinding sel bakteri dan berikatan dengan penicillin-binding proteins (PBP) dengan afinitas
yang tinggi, sehingga mengaktivasi bakteri.

Indikasi

Meropenem diindikasikan sebagai terapi empiris sebelum mikroorganisme penyebab infeksi


teridentifikasi dan juga untuk penyakit yang disebabkan oleh satu bakteri atau banyak bakteri
baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Meropenem disetujui di USA untuk digunakan
dalam terapi complicated intraabdominal infection, complicated skin and tructure infection
dan meningitis yang disebabkan oleh bakteri. Di negara lain meropenem juga disetujui untuk
digunakan dalam terapi pneumonia nosokomial, septikemia, infeksi saluran kencing, febrile
neutropenia, cystic, fibrosis dan community acquired pnemonia.

Efek Samping

Yang sering terjadi adalah diare, kulot kemerahan, mual dan muntah, dan inflamasi di tempat
injrksi yang terjadi pada < 2,5 % pasien.

Dosis

Dosis orang dewasa berkisar pada 1,5-6 gram/hari setiap 8-12 jam, tergantung tipe dan
keparahan infeksi, kepekaan mikroorganisme dan kondisi pasien. Dosis orang dewasa
disarankan pada anak-anak dengan berat badan lebih dari 50 kg. Pada bayi danh anak-anak
berusia antara 3 bulan-12 tahun, dosis yang direkomendasikan adalah 10-40 mg/kg diberikan
secara intravena.

Farmakokinetik

Meropenem tidak diabsorbsi setelah pemberian oral. Meropenem dapat berpenetrasi dengan
baik ke dalam sebagian besar jaringan termasuk paru-paru, jaringan intraabdomen, cairan
interstitial, cairan peritoneal, dan cairan serebrsponal. Waktu paruh meropenem kurang lebih
1 jam. Meropenem dieliminasi terutama melalui ginjal. Pada lansia, penurunan klirens
meropenem berhubungan dengan penurunan kreatinin klirens karena usia dan kemungkinan
diperlukan penurunan dosis. Farmakokinetik meropenem tidak berubah pada pasien dengan
kerusakan hati.
Interkasi Obat

Penggunaan bersama meropenem dengan probenisid menyebabkan peningkatan waktu paruh


dan kosentrasi plasma meropenem karena adanya kompetisi tehadap sekresi tubular aktif.
Penggunaan bersama meropenem dengan probeisid tidak direkomendasikan. Meropenem
dapat menurunkan konsentrasi serum asam valproat, sehingga menghasilkan level
subterapeutik pada beberapa individu. Sebagai catatan, telah dilaporkan adanya interaksi
yang sama asam valproat dengan golongan karbapenem lain, yaitu panipenem/betampiron
sehingga diperkirakan interaksi dengan asam valproat merupakan interkasi yang dipengaruhi
golongan.

AMPISILIN

Ampisilin merupakan derivat penisilin yang merupakan kelompok antibiotik β-laktam yang
memiliki spektrum antimikroba yang luas. Ampisilin efektif terhadap bakteri gram positif dan
gram negatif. Ampisilin adalah bakteriocidal yang bekerja dengan cara menghambat secara
irreversibel aktivitas enzim transpeptidase yang dibutuhkan untuk sintesis dinding sel bakteri.
Secara spesifik ampisilin menghambat tahap akhir dari proses sintesis dinding sel bakteri.

Mekanisme Kerja

Ampisilin merupakan derivat penisilin semi sintetik yang bersifat bakterisid dengan cara
menghambat sintesa dinding sel bakteri. Ampisilin aktif terhadap bakteri gram positif
(Streptococcus faecalis, Streptococcus pneumoniae, Streptococcus haemolytic), dan gram
negatif (Haemophilus influenzae, Salmonella, Neisseria gonorrhoae, Proteus mirabilis)

Indikasi

Infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram positif dan/atau gram negatif yang peka terhadap
ampisilin:

 Infeksi saluran pernafasan, bronkhipneomonia, otitis media


 Infeksi saluran kemih seperti pielonefritis akut dan kronik, sistisis
 Gonore yang tidak terkomplikasi
 Infeksi alat kelamin wanita, pervis kecil seperti abirsiseptis, adniksitis, endometritis,
perviperitonitis, demam peuperal
 Infeksi saluran pencernaan seperti shigellosis, salmonelosis

Efek samping

Ampisilin relatif tidak bersifat toksik. Efek samping yang paling umum terjadi antara lain
ruam, diare, dan mual. Dalam kasus yang sangat jarang, ampisilin dapat menyebabkan efek
samping yang parah seperti angioedema, anafilaksis, dan kolitis, Clostridium. difficile.
Dosis

 Dewasa:

Untuk infeksi bakteri:

o Infeksi saluran pernafasan dan jaringan lunak: 250-500 mg im atau iv setiap 6


jam
o Infeksi saluran pencernaan dan saluran urogenital (termasuk infeksi oleh N.
gonorrhoeae pada wanita): 500 mg im atau iv setiap 6 jam
o Urethritis pada laki-laki karena N. gonorrhoeae: 500 mg im atau iv setiap 8
jam-12 jam untuk 2 dosis
o Bakterial meningitis: 150-200 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 3-4 jam
o Septikemia: 150-200 mg/kg/hari

Untuk pencegahan bakterial endokarditis:

o 2 gram im atau iv dalam dosis tunggal 30-60 menit sebelum prosedur operasi
gigi

Untuk meningitis:

o 150-200 mg/kg/hari iv dalam dosis terbagi 3-4 jam

Untuk gastroenteritis:

o 500 mg im atau iv setiap 6 jam

Untuk infeksi intrabdominal:

o 500 mg im atau iv setiap 6 jam

Untuk infeksi kulit dan jarinan lunak:

o 1-2 gram iv setiap 4-6 jam, tergantung keparahan infeksi

Untuk faringitis:

o 250-500 mg im atau iv setiap 6 jam

Untuk sinusitis:

o 250-500 mg im atau iv setiap 6 jam

Untuk infeksi saluran atas:

o 250-500 mg im atau iv setiap 6 jam

Untuk pneumonia:

o 250-500 mg im atau iv setiap 6 jam


Untuk bronchitis:

o 250-500 mg im atau iv setiap 6 jam

Untuk infeksi saluran kemih:

o 500 mg im atau iv setiap 6 jam

Untuk pielonefritis (infeksi saluran ginjal):

o 500 mg im atau iv setiap 6 jam

Untuk shigellosis:

o 500 mg im atau iv setiap 6 jam

Untuk demam tifoid:

o 500 mg im atau iv setiap 6 jam

Untuk otitis media:

o 1-2 gram im atau iv setiap 6 jam, tergantung pada keparahan infeksi


 Anak:

Untuk meningitis:

o Neonatus:
 Usia < 7 hari: 50-100 mg/kg BB iv setiap 8 jam
 Usia > 7 hari : 50-75 mg/kg BB iv setiap 6 jam
o Bayi dan anak-anak:
 50-100 mg/kg BB iv setiap 6 jam

Untuk pencegahan bakterial endikarditis:

o 50 mg/kg BB im atau iv. Diberikan dosis tunggal 1 jam sebelum prosedur


operasi gigi

Untuk infeksi saluran pernafasan bagian atas (termasuk pneumonia), infeksi


kulit dan jaringan lunak, serta infeksi saluran kemih:

o Neonatus:
o usia < 7 hari (BB < 2 kg): 50 mg/kg BB im atau iv setiap 12 jam
o usia < 7 hari (BB > 2 kg): 50 mg/kg BB im atau iv setiap 8 jam
o usia 8-28 hari (BB < 2 kg): 50 mg/kg BB im atau iv setiap 8 jam
o usia 8-28 hari (BB > 2 kg): 50 mg/kg BB im atau iv setiap 6 jam
o Usia > 1 bulan
o Infeksi ringan: 25-37,5 mg/kg BB im atau iv setiap 6 jam
o Infeksi berat: 50-100 mg/kg BB im atau iv setiap 6 jam
Inteaksi Obat

Ampisilin jika diberikan bersamaan dengan allopurino dapat meningkatkan reaksi


hiersensitivitas. Obat antikoagulan warfarin dan obat probenizid dapat meningkatkan kadar
ampisilin dalam plasma sehingga meningkatkan efek farmakologi ampisilin. Dan ampisilin
juga sapat menurunkan efetivitas obat kontrasepsi oral

Anda mungkin juga menyukai