Anda di halaman 1dari 39

MATERI PERSIAPAN UKNI

KEPERAWATAN MATERNITAS
MATERI PADA AREA ANTENATAL
FOKUS PENGKAJIAN
A.STATUS OBSTETRI
Gravida (G) : adalah jumlah kehamilan, tanpa
melihat lamanya termasuk kehamilan saat ini
Para/Persalinan/Partus (P) : adalah kelahiran
setelah gestasi 20 minggu, tanpa melihat kondisi
bayi hidup/mati.
Abortus (A) : Adalah keluarnya hasil konsepsi
sebelum janin dapat hidup diluar kandungan
dengan bayasan gestasi kurang dari 20 minggu.
Contoh pencatatan STATUS OBSTETRI :
G1 P0 A0 : Gravida 1, Para 0, Abortus 0

G3 P1 A1 : Gravida 3, Para 1, Abortus 1


P2 A0 : Para 2, Abortus 0

G5 P3 A1 : Gravida 5, Para 3, Abortus 1


B. MENGHITUNG USIA KEHAMILAN
TFU (cm) X 2/7 = Usia kehamilan (bulan)
TFU (cm) x 8/7 = Usia kehamilan (minggu)

Contoh :
TFU ibu = 28 cm, maka usia kehamilan ibu
adalah :
28 x 2/7 =8 bulan
28 x8/7 = 32 minggu
c. MENGHITUNG TAKSIRAN
PERSALINAN
• Berdasarkan rumus Neagle :
1. untuk HPHT bulan April- Desember (BISA
DIKURANGI 3)
Rumus = (+7 -3 +1), (hari ditambah 7, bulan
dikurangi 3, tahun ditambah 1)
2. Untuk HPHT bulan Januari – Maret
Rumus = (+7 +9 +0), (hari ditambah 7, bulan
ditambah 9, tahun ditambah 0)
Contoh :
1. HPHT = 10 10 2019
+7 -3 + 1
Taksiran Persalinan = 17 7 2020

2. HPHT = 25 2 2020
+7 +9 +0
Taksiran Persalinan = 32 11 2020
2 12 2020
D.PALPASI LEOPOLD
Leopold I : Menentukan TFU dan bagian janin yang
terdapat di fundus (kepala/bokong/kosong)
Leopold II : Menentukan letak punggung
(PUKA/PUKI)
Leopold III : Menentukan presentasi janin
(presentasi kepala/bokong), apakah presentasi
sudah masuk PAP.
Leopold IV : Sejauh mana presentasi masuk PAP
(konvergen/sejajar/divergen)
Taksiran berat janin
• Taksiran berat janin (TBJ)
=[TFU (dalam cm) – X] x 155

• X=13 jika bagian tubuh janin (biasanya kepala)


belum masuk panggul
• X=12 jika bagian tubuh janin sudah berada di
pintu panggul
• X=11 jika bagian tubuh janin sudah masuk
panggul
E. ADAPTASI PERUBAHAN SISTEM TUBUH
SELAMA KEHAMILAN
Tanda –tanda kehamilan :
a. Tanda subyektif/dugaan hamil/presumtif
Amenorea, mual, muntah, sering kencing, pusing,
anoreksia, payudara membesar/tegang dll
b. Tanda Objektif/Kemungkinan hamil
Rahim membesar, tanda hegar, tanda chadwick, tanda
piscasek, braxtonhiks, tanda goodell, ballotement, tes
kehamilan (+)
c. Tanda Pasti Kehamilan
Terasa gerakan janin, teraba bagian janin, terdengar DJJ,
terlihat rangka janin (X-ray), terlihat gerakan janin (USG)
F. PEMERIKSAAN FISIK IBU HAMIL
Tanda-tanda khas yang muncul pada ibu hamil :
•Cloasma gravidarum
•Conjungtiva pucat/tdk, sklera ikterus/tidak
•Edema pada wajah
•Epulis (bengkak pada gusi), mukosa bibir
•Payudara membesar, puting menonjol, areola menghitam
•Striae gravidarum (albicans/livide)
•Linea (alba/nigra)
•Leopold 1-4
•Tanda chadwick, keputihan
•Varises
•Hemorrhoid
•Edema kaki
G. GANGGUAN DAN PENYAKIT PADA
MASA KEHAMILAN
1. Perdarahan awal kehamilan : Abortus, KET,
Mola Hidatidosa
2. Perdarahan pada kehamilan lanjut : Plasenta
Previa dan solusio plasenta
3. Penyakit pada masa kehamilan :
Hiperemesis gravidarum dan Preeklamsia
FOKUS DIAGNOSIS (ANTENATAL)
MASALAH KEPERAWATAN
1.Resiko Defisit nutrisi
2.Nausea
3.Resiko cedera ibu
4. Resiko cedera janin
5.Resiko gangguan hubungan ibu dan janin
6.Resiko kehamilan tidak dikehendaki
7.Kesiapan peningkatan proses keluarga
8.Konstipasi
FOKUS IMPLEMENTASI (ANTENATAL)
1. Pemenuhan kebutuhan nutrisi
2. Kseimbangan cairan
3. Mencegah terjadinya cedera ibu dan janin
4. Edukasi antenatal
5. Asuhan keperawatan pada kehamilan
6. Memberikan askep antenatal berdasarkan transkultural
7. Tekhnik bernapas
8. Monitoring perdarahan
9. Manajemen perdarahan
10. Pemeriksaan payudara
11. Persiapan melahirkan
12. Dukungan emosional
13. Perawatan kehamilan resiko tinggi
14. Mencegah/pengurangan perdarahan
MATERI PADA AREA INTRANATAL
• MATERI :
1. Askep pada masa persalinan dan BBL :
a. Partograf
b. Kemajuan persalinan
c. Bounding Attachment
d. APGAR SCORE
e. Manajemen Kala III
f. Observasi Kala IV
g. Manajemen nyeri persalinan
h. Gangguan2 pada masa persalinan : Distocia (CPD) dan
Ketuba Pecah Dini (KPD)
PENDEKATAN PROSES KEPERAWATAN
INTRANATAL

A. ASPEK PENGKAJIAN
1. Kemajuan persalinan (pemeriksaan dalam)
2. Bugar dan APGAR SCORE
3. Observasi tanda2 kala III (pelepasan plasenta)
4. Observasi kala IV
5. KPD,
6. partograf (DJJ, pembukaan dan penurunan
presentasi, kontraksi uterus, ketuban, moulage,
TD, nadi, obs. Kandung kemih)
TANDA-TANDA INPARTU
• Rasa sakit krn adanya his yg dtg lbh kuat, sering dan
teratur
• Keluar lendir brcampur darah yg lbh bnyak krn robekan
kecil pd serviks
• Kadang2 ketuban pecah dg sendirinya
• VT : serviks mendatar, ada pembukaan
FASE PERSALINAN
• Dibagi dlm 4 kala :
1. Kala I : Pembukaan serviks (0-10 cm)
2. Kala II : Pengeluaran janin
3. Kala III: Pengeluaran uri/plasenta
4. Kala IV: 1 jam sejak pengeluaran plasenta
KALA I
1. FASE LATEN : 0-3 CM
2. FASE AKTIF
a. Akselerasi : 3-4 cm
b. Dilatasi maksimal : 4-9
c. Deselerasi : 9-10
APGAR SCORE
Tanda 0 1 2
Denyut Tak ada < 100 >100
jantung
(Pulse)
Upaya Tak ada Lambat, tak Baik, menangis
napas(respirat teratur
ion)
Tonus otot Lemas Fleksi ektremitas Gerak aktif
(activity)
Kepekaan Tak ada Menyeringai Menangis kuat
reflek
Grimace)
Warna Biru, pucat Badan merah,ext Semua merah
(appearance) biru
• Bila bayi mendapat Apgar skor 7 keatas, maka
kondisi bayi terbilang sehat dan baik. (ASFIKSIA
RINGAN/NORMAL)
• bila skornya 4-6 maka kondisi bayi tidak cukup
baik dan perlu mendapat perawatan. (ASFIKSIA
SEDANG)
• Sedangkan, jika skornya 0-3 maka kondisi bayi
sangat mengkhawatirkan sehingga perlu segera
mendapat bantuan medis, seperti halnya
bantuan pernapasan (ASFIKSIA BERAT)
PARTOGRAF
• Sistem yg tepat untuk memantau keadaan ibu dan
janinselama dalam persalinan dari waktu ke waktu
• Meliputi :
1. Pembukaan serviks, penilaian dan pencatatan
pembukaan serviks dilakukan 4 jam sekali/ lebih,
sering dilakukan jika da tanda2 penyulit.
2. Pencatatan penurunan bagian terbawah/presentasi
janin setiap VT/4 jam/sering jika ada penyulit
3. “Kontraksi per 10 menit” : setiap 30 menit raba dan
catat jumlah kontraksi dlm 10 menit dan lamanya
kontraksi dlm satuan detik
AMNIOTOMI
• Tindkan membuka selaput amnion dg
membuat robekan kecil yg akan melebar
spontan akibat gaya berat cairan dan tekanan
dlm rongga amnion
• Dilakukan saat pembukaan lengkap
• Pada kondisi tertentu dilakukan pada fase
aktif awal sbg upaya akselerasi persalinan
MANAJEMEN AKTIF KALA III
1. Pemberian oksitosin 10 Unit
2. Penegangan tali pusat terkendali
3. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban
lahir melakukan masase uterus selama 15
detik
B. ASPEK DIAGNOSA KEPERAWATAN
Masalah keperawatan :
1.Nyeri persalinan
2.Ansietas
3.Resiko cedera ibu
4.Resiko cedera janin
5.Resiko perdarahan
6.Defisit volume cairan
7.Penurunan curah jantung
8.Pola nafas tdk efektif
9.Gangguan pola tidur
10.Keletihan
11.Gangguan rasa nyaman
MATERI PADA AREA POSTNATAL
Pokok materi pada askep ibu nifas
a.Involusio uteri
b.Manajemen laktasi
c.Reflek menyusui pada bayi
d.Menilai tanda REEDA
e.Keluarga berencana
f.Pemeriksaan ibu nifas
g.Gangguan2 dan penyakit pada ibu nifas :
Perdarahan post partum, atonia uteri, laserasi jalan
lahir, infeksi postpartum
PENDEKATAN PROSES KEPERAWATAN
POSTNATAL
A. ASPEK PENGKAJIAN
1. Mengidentifikasi kondisi payudara dan puting
2. Mengidentifikasi refleks menyusui pada bayi
3. Mengidentifikasi kontraksi dan involusio uteri
4. Mengidentifikasi diastasis rectus abdominis (DRA)
5. Afterpain, menilai bising usus, distensi kandung kemih
6. Menilai tanda REEDA
7. Karakteristik lochea, hemorroid, tanda homan
8. Penggunaan kontrasepsi
9. Identifikasi kondisi atonia uteri, laserasi persalinan,
10. Identifikasi adaptasi fisiologis dan psikologis postpartum
11. Identifikasi budaya yg mempengaruhi kondisi ibu postpartum.
Proses Involusi :
 Bayi lahir :
 fundus uteri setinggi pusat
 berat uterus 1000 gr
 Akhir kala III persalinan
 tinggi fundus uteri teraba 2 jari bawah pusat
 berat uterus 750 gr.
 1 minggu post partum
 tinggi fundus uteri teraba pertengahan pusat
simphisys
 berat uterus 500 gr
 2 minggu post partum
 tinggi fundus uteri tidak teraba diatas simpisis
 berat uterus 350 gr
 6 minggu postpartum
 fundus uteri bertambah kecil
 berat uterus 50 gr

8 mgg sebesar normal 30 gr


HAMBATAN INVOLUSIO UTERUS

1. Kehamilan multipel
2. Hidramnion
3. Kelelahan
4. Efek fisiologis kelebihan analgesik
5. Terdapat sisa plasenta
6. Distensi kandung kemih
sub involusio : dlm 2 minggu uterus blm masuk ke
rongga panggul, disebabkan tertahannya
fragmen plasenta, infeksi, perdarahan lanjut.
TANDA REEDA
• Indikator yang menunjukkan adanya infeksi
pada area perineum yang ada jahitannya
• R : Redness (kemerahan)
• E : Edema (bengkak)
• E : Echimosis (bercak2 merah/purpura)
• D : Discharge (cairan yg keluar dari luka)
• A : Approximate (penutupan kembali jaringan
luka)
JENIS LOKHEA

RUBRA SANGOINOLENTA SEROSA ALBA

• Berwarna
• Lokhea ini • Lokhea ini
merah • Berupa
segar berwarna berwarnah
merah cairan putih
•setelah kuning
kuning kekuningan
persalinan kecoklatan
•hari ke 3-7 • Setelah 14
sampai • hari 7-14
hari hari
2hari PP
 ADAPTASI PSIKOLOGIS POSTPARTUM:
1. Fase taking In
Periode ketergantungan yang berlangsung dari hari
pertama sampai hari kedua setelah melahirkan, fokus
pada dirinya sendiri, ibu perlu istirahat karena lelah
akibat persalinan untuk mencegah gejala kurang tidur
dan mudah tersinggung, hal ini perlu dipahami dengan
menjaga komunikasi yang baik
2. Fase taking Hold
berlangsung antara 3 – 10 hari setelah melahirkan, ibu
merasa khawatir akan ketidakmampuan dan rasa
tanggung jawabnya dalam merawat bayi, sensitif,
sehingga memerlukan dukungan karena saat ini
kesempatan yang baik untuk menerima berbagai
penyuluhan dalam merawat diri dan bayinya sehingga
tumbuh rasa percaya diri
3. Fase letting go
menerima tanggung jawab akan peran
barunya yang berlangsung sepuluh hari
setelah melahirkan, ibu mulai menyesuaikan
diri dengan ketergantungan bayinya,
keinginan untuk merawat diri dan bayinya
sudah meningkat
KONTRASEPSI
• Alamiah : kalender, lendir serviks, suhu basal
• Metode Sederhana : kondom, coitus interuptus,
diafragma, jelly/tissue spermatisida
• Hormonal : Pil, suntik (1/3 bulan), implant/susuk
• AKDR/IUD/SPIRAL
• KONTAP ATAU STERIL, TDD : 1). MOW
(TUBEKTOMI)/ 2. MOP (VASEKTOMI)
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
(POSTNATAL)
Masalah Keperawatan
1.Resiko infeksi
2.Resiko ketidakseimbangan cairan
3.Kurang pengetahuan
4.Ketidakcukupan ASI
5.Kesiapan untuk proses menyusui
6.Nyeri akut
7.Ketidaknyaman pasca partum
8.Ansietas
9.Berduka
10.Kesiapan peningkatan menjadi orang tua
11.Resiko pengasuhan tidak efektif
12.Menyusui tidak efektif
c. INTERVENSI/IMPLEMENTASI
(POSTNATAL)
• Pencegahan infeksi
• Pencegahan perdarahan
• Pemberian ASI eksklusif
• Manajemen laktasi
• Penetapan pemberian ASI
• Manajemen perdarahan postpartum
• Memberikan askep postpartum dg pendekatan budaya
• Bladder training
• Discharge planning
• Pendidikan orang tua : Bayi, perawatan postpartum, konseling
seksual,peningkatan kelekatan, KB, perawatan kelahiran SC,
• Observasi TTV
• Fasilitasi proses berduka : kematian perinatal, hasil laboratorium
MATERI KESEHATAN REPRODUKSI
MATERI :
GANGGUAN2 DAN PENYAKIT PADA SISTEM
REPRODUKSI :
1.Askep kelainan menstruasi : Dismenorrhea
2.PMS : Gonorrhea, sifilis, HIV/AIDS
3.Keganasan : Ca serviks dan Ca mammae
4.Infeksi organ reproduksi : Servisitis dan vulvitis
PENDEKATAN PROSES KEPERAWATAN
PADA KESEHATAN REPRODUKSI
A. ASPEK PENGKAJIAN
1. Identifikasi nyeri pada saat menstruasi
2. Mengidentifikasi adanya sekresi purulent,
berbau dan perubahan warna dari area genital
3. Mengidentifikasi dg SADARI pada area payudara
4. Menginterpretasi hasil pemeriksaan penunjang :
Usapan vagina, IVA, Pap smear, hasil lab, hasil
PA, mammografi
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Masalah Keperawatan :
1.Nyeri akut/kronis
2.Resiko infeksi
3.Harga diri rendah
4.Resiko gangguan peran ibu
5.Berduka/kehilangan
6.Disfungsi seksual
7.Ketidakefektifan pola seksual

Anda mungkin juga menyukai