Anda di halaman 1dari 61

Minggu, 18 Juli 2021

QUICK REVIEW
TRAINING
ASUHAN PERSALINAN
NORMAL
dr. Fariska Zata Amani, SpOG., M.Ked.Klin

@fariska.zata.spog
DEFINISI
PERSALINAN / PARTUS --> proses pengeluaran bayi, plasenta
dari uterus
Mulainya persalinan
(inpartu) ditandai dengan TAHAP PERSALINAN
kontraksi uterus yang • KALA 1
menyebabkan perubahan - FASE
pada serviks (membuka dan LATEN
menipis) serta berakhir - FASE
dengan lahirnya plasenta AKTIF
secara lengkap • KALA 2
• KALA 3
• KALA 4

PERSALINAN NORMAL :
Bayi lahir presentasi belakang kepala, tanpa memakai alat atau pertolongan
istimewa, tidak melukai ibu dan bayi, berlangsung dalam waktu <24 jam
William Obstetri ed 25
Identifikasi Persalinan
Kontraksi Persalinan SEJATI Kontraksi Persalinan PALSU
(True Labor) (Braxton his)
1. Kontraksi terjadi dengan interval yang 1. Kontraksi terjadi dengan interval yang
teratur dan ritmis tidak teratur
2. Interval bertahap memendek, makin 2. Interval tetap lama
sering 3. Intensitas tidak berubah
3. Intensitas bertahap meningkat 4. Nyeri terutama di perut bawah
4. Nyeri di punggung dan abdomen 5. Serviks belum membuka
5. Serviks membuka 6. Nyeri biasanya mereda dengan sedasi
6. Nyeri tidak hilang dengan sedasi

His adekuat  fundal dominan, frekuensi 3-4x dalam 10 menit, lama 45-60 detik, fase relaksasi
Faktor Yang Berperan  4 P

PSIKOLOGIS
• Afirmasi positif ibu
TAHAPAN PERSALINAN
 Kala 1 / Kala Pembukaan : Dimulai dari timbulnya his / kontraksi awal sampai
pembukaan lengkap
Kontraksi  perubahan serviks ( dilatasi, effacement) dan perununan janin
Nulipara  + 12-18 jam; Multigravida  + 6-9 jam

Fase Laten
○ Dimulai sejak awal kontraksi irregular - pembukaan serviks 0-3 cm ; effacement 0-30%
○ Gejala : keluar lendir darah (bloody show & mucus plug) , water break

Fase Aktif
○ Frekuensi dan lama kontraksi uterus meningkat secara bertahap reguler : adekuat
○ Terjadi penurunan bagian terbawah janin  station / hodge
○ Pembukaan serviks 4-10 cm
Kala 1 / Kala Pembukaan

PRIMIPARA MULTIPARA

FASE LATEN 6-11 JAM 4-8 JAM

FASE AKTIF 1,2 cm / jam 1,5 cm / jam


KURVA FRIEDMAN

F A S E L A T E N
F A S E A K T I F

3-4 cm
4-9 cm
9-10 cm

William Obstetri ed 25
Perubahan serviks:
- Dilatasi / pembukaan
- Effacement / penipisan
OUE & OUI sudah ada
pembukaan
Ketika pembukaan
lengkap (10 cm)  fully
thin out (effacement
100%) Penipisan & pembukaan Menipis dulu
terjadi bersamaan baru membuka

William Obstetri ed 25
Penurunan janin

STATION HODGE
Penurunan janin

Tidak teraba
teraba 1 jari di di atas
teraba 2 jari di
atas simfisis simfisis
atas simfisis
TAHAPAN PERSALINAN
 Kala 2 / Kala Pengeluaran : Dimulai dari pembukaan lengkap hingga
lahirnya bayi
 Kenali Tanda kala 2
 Primigravida ± 2 jam
 Multigravida ± ½ - 1 jam

 Kala 3 / Kala Uri : Dimulai dari lahirnya bayi hingga lahirnya plasenta
 Berlangsung ± 30 menit
 Manajemen aktif kala III

 Kala 4 / Masa Nifas


 Masa setelah lahirnya plasenta sampai 2 jam
KURVA FRIEDMAN

William Obstetri ed 25
7 CARDINAL MOVEMENT OF LABOR
1. ENGAGEMENT / FIKSASI  masuk PAP
2. DESENSUS / PENURUNAN KEPALA
3. FLEKSI
4. PUTAR PAKSI DALAM  setelah lewat HIII
5. EKSTENSI / DEFLEKSI
6. PUTAR PAKSI LUAR / RESTITUTION
7. EKSPULSI

William Obstetri ed 25
CARDINAL MOVEMENT OF LABOR

William Obstetri ed 25
CARDINAL MOVEMENT OF LABOR

William Obstetri ed 25
Engagement
SINKLITISMUS ASINKLITISMUS
 Sumbu kepala janin tegak lurus terhadap  Sumbu kepala janin miring terhadap PAP
PAP
ASINKLITISMUS ANTERIOR  >>>

ASINKLITISMUS POSTERIOR
APN / ASUHAN
PERSALINAN
NORMAL
TUJUAN
menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat
kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui upaya yang
diintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal
mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat
terjaga pada tingkat yang diinginkan(optimal)
APN / ASUHAN
PERSALINAN
DASAR NORMAL
“Asuhan yang bersih dan aman selama
persalinan dan setelah bayi lahir, serta
mengupayakan pencegahan komplikasi terutama
perdarahan pasca persalinan, hipotermia, dan
asfiksia bayi baru lahir.”
Pemeriksaan
fisik
• Pemeriksaan Tanda Vital
• Pemeriksaan Status Generalis
• Pemeriksaan Status Lokalis:
1. TFU
2. Menentukan presentasi
3. Memantau DJJ
4. Memantau kontraksi uterus
5. Menentukan penurunan janin
• Pemeriksaan dalam (VT)
LEOPOLD 1 LEOPOLD 2
- TFU - Bagian kiri kanan janin

D - Bagian atas janin - DJJ

LEOPOLD 3 LEOPOLD 4
- Bagian bawah janin - Masuk PAP
Konvergen / divergen
Pemeriksaan dalam

o Dilatasi cervix
o Effacement cervix
o Presentation part
o Denominator (UUB, UUK?,
kiri / kanan, anterior/posterior)
o Selaput ketuban
o Penurunan (hodge / station)
Asuhan Persalinan Normal
* Kala 2 – Kala 4

 Terdiri dari 10 langkah besar


 Dipecah rinci menjadi 60 langkah
LANGKAH I
MENGENALI GEJALA DAN TANDA KALA DUA

1. Mendengar dan melihat adanya tanda kala dua :


 Do – ran DORONGAN INGIN MENERAN

 Tek – nus TEKANAN PADA ANUS

 Per – jol PERINEUM MENONJOL

 Vul – ka VULVA MEMBUKA


MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN
LANGKAH II

2. Cek Alat & obat untuk resusitasi :


Partus set
Persiapan ibu, bayi
Wadah DTT
3. APD lengkap
4. Cuci tangan
5. Sarung tangan
6. Oxytocin
PASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN
LANGKAH III
KEADAAN JANIN BAIK
7. Bersihkan vulva
8. Lakukan periksa dalam – pecah
ketuban
9. Dekontaminasi sarung tangan –
lepaskan
10. Periksa DJJ
AMNIOTOMI
MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA
LANGKAH IV

11. Beritahu ibu


12. Minta keluarga membantu
13. Bimbing ibu untuk meneran : bila ada his ajari cara
mengejan yang benar. Bila tidak his, istirahat. Pantau DJJ
14. Posisikan ibu (nyaman)
CARA MENERAN YANG
BENAR
● Mengejan pada saat his
● Kedua tangan merangkul paha
sampai siku
● Paha ditarik ke dada
● Dagu menempel dada
● Tarik nafas panjang lalu mulai
mengejan pada perut bukan
pada leher
● Kontraksi hilang  istirahat
PERSIAPAN PERTOLONGAN KELAHIRAN
LANGKAH V

BAYI

15. Letakkan handuk diatas perut ibu


16. Letakkan alas bokong
17. Buka tutup partus set
18. Pakai sarung tangan
PERTOLONGAN KELAHIRANLANGKAH VI
BAYI 19. Kepala
LAHIRNYA KEPALA tampak 5-6 cm (crowning) , lindungi perineum
dengan tangan kanan dan tangan kiri menahan di
bagian
belakang kepala bayi (agar kepala tetap fleksi)
20. Periksa lilitan tali pusat
21. Tunggu kepala mengadakan putar paksi luar

Manuver RITGEN
PERTOLONGAN KELAHIRANLANGKAH VI
BAYI22. Pegang kepala secara Biparietal, arahkan
LAHIRNYA BAHU
kebawah
untuk melahirkan bahu depan, arahkan keatas
untuk
melahirkan bahu belakang.
PERTOLONGAN KELAHIRANLANGKAH VI
BAYI23. Sanggah
LAHIRNYA BADAN
24. Susur
ASUHAN BAYI BARU LAHIRLANGKAH VII
25. Nilai bayi
26. Segera keringkan dan selimuti bayi dengan handuk
27. Cek fundus dan palpasi apa ada bayi kedua
28. Beritahu ibu
29. Suntik Oksitosin 10 unit i.m di gluteus atau 1/3 atas paha kanan ibu bagian
luar
30. Klem tali pusat
31. Memotong tali pusat
32. Letakkan bayi agar terjadi kontak kulit dengan kulit ibu  IMD
MANAJEMEN AKTIF KALA III LANGKAH VIII
Masase uterus, oksitosin, PTT (peregangan tali pusat terkendali)

33. Pindahkan klem 5-10 cm dari vulva


34. Posisikan satu tangan diatas perut ibu untuk melakukan palpasi
kontraksi
35. Tangan kanan Tegangkan tali pusat, tangan kiri berada diatas
sympisis mendorong uterus kearah dorso kranial. Jika plasenta tidak
lahir 30-40 detik, hentikan penegangan dan menunggu hingga
kontraksi berikutnya.
36. Setelah mulai tampak sebagian plasenta, tarik dengan hati - hati
37. Saat plasenta terlihat diintroitus vagina, lahirkan plasenta dengan
TANDA LEPASNYA PLASENTA
● Tali pusat yang terlihat menjadi lebih panjang 3 cm, menandakan kalau plasenta telah turun.
● Bentuk uterus menjadi membulat dan keras.
● Kadang-kadang disertai pengeluaran darah dengan tiba-tiba.
● Dengan perasat Kusrner tali pusat diregangkan dengan satu tangan, tangan lainnya menekan
perut di atas simfisis. Kalau tali pusat masuk, menandakan plasenta
belum lepas
MEKANISME PELEPASAN
PLASENTA
MENILAI PERDARAHAN LANGKAH IX

39. Periksa kedua sisi plasenta baik yang menempel


pada
ibu maupun pada janin (kotiledon, selaput;
lengkap/tidak)
40. Evaluasi kemungkinan robekan jalan lahir
LANGKAH X
PROSEDUR PASCA
PERSALINAN
41. Dekontaminasi sarung tangan dengan larutan klorin
0,5%
42. Pastikan uterus kontraksi dg baik.
EVALUASI
43. Kandung kemih kosong
44. Ajarkan ibu dan keluarga
45. Estimasi jumlah darah
46. Hitung nadi ibu
Kebersihan dan Keamanan LANGKAH X

48. Dekontaminasi alat


49. Buang bahan terkontaminasi
50. Bersihkan ibu dari cairan ketuban, lendir dan darah.
51. Pastikan ibu nyaman.
52. Dekontaminasi tempat persalinan.
53. Celupkan sarung tangan dalam larutan klorin.
54. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
55. Pakai sarung tangan
56. Mata, vit K, timbang dan pemeriksaan fisik bayi
57. Imunisasi hepatitis B
58. Lepas sarung tangan
59. Cuci tangan
Dokumentasi LANGKAH X

60. Melengkapi partograf, periksa tanda vital tiap


15 menit selama 1 jam pertama dan tiap 30 menit
selama jam kedua pasca salin dan periksa TFU,
kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam
PARTOGRAF
PARTOGRAF
Catatan dan observasi
● Inpartu
● Inisiasi dan lamanya persalinan 1. Semua ibu dalam kala I persalinan, baik
yang kemajuan persalinannya berjalan
● Perjalanan proses persalinan normal maupun abnormal
2. Persalinan di institusi pelayanan kesehatan
● Kondisi ibu dan janin 3.
ataupun di rumah
Persalinan yang di tolong oleh tenaga
● Asuhan dan asupan kesehatan (siswa, mahasiswa, bidan,
perawat terlatih ataupun dokter)
● Dugaan adanya penyulit
● Diagnosis dan penatalaksanaan
Catatan kondisi ibu
● Frekuensi dan lama kontraksi setiap 30
menit (termasuk pemantauan denyut
jantung janin setiap 30 menit)
● Nadi setiap 30 menit
● Dilatasi serviks setiap 4 jam
● Penurunan bagian terbawah setiap 4 jam
● Tekanan darah dan temperatur tubuh
setiap 4 jam
● Produksi urine, atau adanya aseton atau
protein dalam urine setiap 2-4 jam
Data dalam Partograf
● Informasi tentang ibu dan riwayat
kehamilan/persalinan
● Kondisi janin
● Kemajuan persalinan
● Jam dan waktu
● Kontraksi uterus
● Obat-obatan dan cairan yang diberikan
● Kondisi ibu
● Asuhan, tatalaksana dan keputusan klinik
Catatan tentang air ketuban
● U: selaput ketuban utuh
● J : selaput sudah pecah, cairannya jernih
● M: selaput pecah, cairan dgn mekonium
● D: selaput pecah, cairan dgn darah
● K: selaput pecah, cairan tdk ada (kering)
Contoh pengisian
partograf

Penurunan kepala janin  memakai metode perlimaan


 Partograf WHO
yang sudah
dimodifikasi
 Contoh
partograf
untuk
persalinan
normal
TERIMA KASIH
dr. Fariska Zata Amani, SpOG., M.Ked.Klin

@fariska.zata.spog
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai