Anda di halaman 1dari 8

RESUME MATERI PERTEMUAN III

GROUP MAHIR BACA EKG


dr. Ragil NR, SpJP
Materi kali ini membahas mengenai ecg abnormal dan diawali dengan materi non aritmia.
Bahasan yang akan diulas pada kesempatan ini adalah:
1. Abnormalitas atrium kanan dan kiri
2. Hypertrophy ventrikel kanan dan kiri
GAMBARAN ECG ABNORMALITAS ATRIUM
Sebagaimana disampaikan sebelumnya ecg dapat diartikan sebagai rekaman aktifitas listrik
atrium (tergambar gelombang p) dan ventrikel (tergambar sbg gelombang qrs dan t). Jadi bila
terdapat kelainan pada atrium pasti akan ada perubahan pada gelombang p. Normal gelombang
p berupa: lebar 2.5 kotak kecil, tinggi 2.5 kotak kecil dan gelombang p akan lebih jelas terlihat di
lead II, III, AVF.
Dimulai dari abnormalitas atrium kiri atau left atrial enlargement (lae) dimana akan ditandai
dengan pelebaran gelombang p (>2.5 kotak kecil) di lead II, III, AVF, disusul dengan gelombang
p di v1 yang mengalami defleksi negatif. Pada kondisi ini gelombang p nya melebar oleh karena
depolarisasi atrium kiri yang menjadi lebih lambat akibat lebih banyaknya sel yang teraktivasi di
atrium kiri. Sehingga gelombang p lebar di lead II dan negatif di v1. Mudahnya ada dua poin
penting yang bisa diperhatikan.
Selanjutnya abnormalitas atrium kanan atau right atrial enlargement (rae). Bila pada kelainan
atrium kiri gelombang p nya melebar pada abnormalitas atrium kanan gelombang p nya
meninggi (>2.5 kotak kecil) di lead II, III, AVF, dan di lead v1 gelombang p positif dan tinggi.
Sedikit berbeda dengan pelebaran atrium kiri, pelebaran atrium kanan akan menyebabkan
gelombang p yang lebih tinggi karena sinus node berada di atrium kanan, sehingga pelebaran
atrium kanan menyebabkan lebih banyak sel yang teraktivasi sehingga amplitude listrik yang
tergambar di ecg menjadi lebih tinggi. Jadi gelombang p tinggi di lead II dan positif di lead v1.
Mudahnya kalau kanan dia tinggi, kalau kiri dia melebar.

1
GAMBARAN EKG HYPERTROPHY VENTRIKEL
Hipertropi ventrikel
Selanjutnya mengenai gambaran ecg hipertropi ventrikel kanan dan kiri. Dimulai dari hipertropi
ventrikel kanan karena dianggap lebih mudah. Bila membicarakan mengenai kelainan ventrikel
maka akan identik kaitannya dengan perurubahan gelombang, yaitu gelombang qrs, Hal ini
dikarenakan gelombang qrs menggambarkan depolarisasi ventrikel
Untuk hipertropi ventrikel lead yang perlu dilihat adalah lead precordial (v1-v6). Berikut akan
dibahas ulang mengenai bagaimana gelombang qrs yang normal pada v1-v6. Gelombang qrs
yang normal harus mengikuti pola r wave progression, dimana r kecil di v1 makin tinggi sampai
ke v6. Ada kata kunci lain dari gelombang qrs di v1-v6 ini, v1 dan v2 menggambarkan ventrikel
kanan, v3 dan v4 septum, v5 dan v6 ventrikel kiri. Inilah yang menyebabkan gelombang r di v1
dan v2 kecil yaitu dikarenakan tebal otot ventrikel kanan lebih tipis dari ventrikel kiri.
Gelombang r di ventrikel kiri tinggi karena ototnya jauh lebih tebal 3 kali dibanding ventrikel
kanan.

2
Hipertropi ventrikel kanan
Dari penjelasan sebelumnya dapat ditarik garis besar semisal otot ventrikel kanan membesar atau
dengan kata lain terjadi hipertropi ventrikel kanan maka kira-kira yang berubah adalah
gelombang qrs di lead v1 dan v2. Gelombang r di lead v1 dan v2 akan lebih tinggi karena otot
nya lebih tebal. Atau dengan kata lain r/s nya >1. Demikian kriteria nya. Meskipun biasanya
dapat pula diikuti dengan terjadinya st depresi di v1 dan axis frontal rad di v2.

3
Hipertropi ventrikel kiri
Pada kasus hipertropi ventrikel kiri terjadi perubahan pada gelombang qrs di lead v5 dan v6. Hal
ini dikarenakan karena memang lead v5 dan v6 menggabarkan kondisi ventrikel kiri. Jika terjadi
penebalan otot seharusnya gelombang r makin tinggi di v5 dan v6. Namun yang perlu diingat
adalah gelombang r di v5 dan v6 memang pada kondisi normalnya adalah tinggi. Jadi gimana
membedakan ini normal dengan hipertropi ? dari sini muncullah berbagai kriteria untuk

4
hipertropi ventrikel kiri. Kita pakai salah satunya. Disini ada 5 gambaran pada kriteria ini.
Dimana setiap gambaran memiliki poin.
1. Kriteria voltage (3)
2. Abnormalitas atrium kiri (3)
3. St depresi di v5-v6 atau St strain (3)
4. Waktu aktivasi ventrikel yang melebar (2)
5. Axis frontal lebih dari - 15 (1)
#keterangan = angka di dalam () merupakan poin setiap gambaran ecg. Dalam kriteria ini jika
mendapatkan gambaran-gambaran di atas, maka tinggal menjumlahkan poin-poinnya. Misal dari
ecg mendapatkan kriteria 1 dan 4 maka poin nya 3+2= 5. Jika poin lebih dari 5 maka dapat
didiagnosis sebagai hipertropi ventrikel kiri.
Untuk mudahnya ada beberapa tips yang bisa digunakan yaitu cukup dihafalkan 3 kriteria
pertama. Sehingga bila didapatkan 2 dari kriteria tersebut, berarti dapat dikatakan dia hipertropi
ventrikel kiri. Tapi jika masih cuma 1 berarti belum dapat disebut hipertropi ventrikel kiri. Jadi
kriteria yang dihafalkan:
1. Kriteria voltage (3)
2. Abnormalitas atrium kiri (3)
3. St depresi di v5-v6 atau St strain (3)
Kriteria 2 dan 3 diasumsikan sebelumnya sudah diketahui. Sehingga yang akan dibahas adalah
kriteria 1 yaitu kriteria voltage. Cukup beberapa poin berikut yang perlu dihafalkan mengenai
kriteria voltage yaitu:
- jika tinggi gelombang r lebih dari 25 kotak kecil di v5 atau v6 atau
- jumlah tinggi r di v5 atau v6 ditambah dalamnya s di v1 atau v2 lebih dari 35 kotak kecil

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN

5
Irama sinus 90x Axis frontal rad, right atrial enlargement

Irama sinus 75x Axis frontal lad, left Atrial enlargement

6
Irama sinus takikardi 130x/menit axis frontal rad, right atrial enlargement

Irama sinus 100x/menit axis rad, right atrial enlargement

7
Irama sinus 90x Axis normal, normal

Anda mungkin juga menyukai