Anda di halaman 1dari 26

INFARK CEREBRI

ABDUL QADIR AFIN KOLLY

IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. S

Umur : 50 tahun

Jenis kelamin : laki-laki

Pekerjaan : karyawan hotel

Agama

Status pernikahan

Tanggal masuk

Bangsal

No CM : 30 71 08

Dianosa masuk

: Islam
: menikah

: 15 November 2015

: Asoka
: susp. NHS

ANAMNESIS

Keluhan utama : tiba-tiba lemas 1 hari yang lalu

Riwayat penyakit sekarang:

Seorang pasien laki-laki masuk rumah sakit dengan keluhan tiba-tiba


lemas dan kurang bisa berbicara sejak 1 hari yang lalu. Keram pada
kedua tangan dan kaki (+). Pasien juga mengeluh sakit kepala (+)
serta pusing (+) seperti berputar, susah tidur, gelisah. Pasien pernah
demam kira-kira 1 minggu yang lalu. Mual (+), muntah (-), trauma (-),
BAB tidak lancar, BAK baik.

Riwayat penyakit dahulu:

Hiperensi (+)

Riwayat penyakit keluarga: tidak diketahui

Riwayat sosial,ekonomi dan pribadi: pasien sudah menikah dan


tinggal bersama istrinya.

Status generalis

Keadaan umum

Gizi

Tanda vital

Tekanan darah

Nadi

Pernafasan

Suhu

: Samnolen GCS: E4,V3, M6

: kurang
:
: 160/100 mmHg

: 78 x/menit
: 24 x/menit
: 38,4oC

Status neurologis

Kesadaran

: GCS 13: E4,V3, M6

Sikap tubuh

: berbaring terlentang

Cara berjalan : tidak dapat dinilai

Gerakan abnormal

: tidak ada

Kepala :

Bentuk: normocephal

Simetris

Pulsasi : dalam batas normal

Nyeri tekan

: simetris
: tidak ada

Leher :

Sikap : tegak

Gerakan

: dalam batas normal

Kaku kuduk

: (-)

Gejala rangsang
meningeal:

(kanan/kiri)
Kaku kuduk

: -/-

Laseque

: -/-

Kernig

: -/-

Brudzinsky I

: -/-

Brudzinsky II

: -/-

Nervus I (N. olfactorius)

Daya penghidu: normosmia/


normosmia

Nervus II (N. opticus)

Ketajaman penglihatan: baik/


baik

Pengenalan warna
baik

Lapang pandang : tidak


dilakukan

Funduskopi
dilakukan

: baik/

: tidak

Nervus III, IV, VI (N. occulomotorius/ trochlearis/ abdusens)

Ptosis : -/-

Strabismus

Nistagmus: -/-

Eksoftalmus

: -/-

Enoptalmus

: -/-

: -/-

Pupil:

Ukuran pupil : 2,5 mm/ 2,5 mm

Bentuk pupil : bulat/ bulat

Isokor/ anisokor

Posisi : di tengah/ di tengah

Refleks cahaya langsung: +/+

Refleks cahaya tidak langsung : +/+

Refleks akomodasi/ konvergensi

: isokor

: +/+

Nervus V (N. trigeminus)

Menggigit

: sulit dinilai

Membuka mulut

Sensibilitas wajah : dalam batas normal

Refleks masseter

Refleks zigomatikus: tidak dilakukan

Refleks kornea : +/+

Refleks bersin : tidak dilakukan

: simetris
: dalam batas normal

Nervus VII (N. fasialis)

Mengerutkan dahi

: simetris

Menutup mata

: simetris

Gerakan bersiul

: pasien tidak dapat bersiul

Daya pengecapan lidah 2/3 depan: tidak dilakukan

Hiperlakrimasi

: tidak ada

Nervus VIII (N. acusticus)

Suara berbisik

: dalam batas normal

Tes rinne

: tidak dilakukan

Tes weber

: tidak dilakukan

Tes swabach

: tidak dilakukan

Nervus IX (N. glossopharyngeus)

Daya pengecap lidah 1/3 belakang : tidak dilakukan

Refleks muntah

: tidak dilakukan

Nervus X (N. vagus)

Denyut nadi

: teraba, reguler

Arkus faring

: simetris

Bersuara : berbica kurang jelas

Menelan

: baik

Nervus XI (N. assesorius)

Memalingkan kepala : baik

Mengangkat bahu

: simetris

Nervus XII (N. hipoglosus)

Pergerakan lidah : dalam batas normal

Atrofi lidah

: tidak ada

Tremor lidah

: tidak ada

Fasikulasi

: tidak dilakukan

Artikulasi

: dalam batas normal

Motorik:

Gerakan

: menurun

menurun

menurun

Kekuatan : 3

3
1

menurun

Tonus otot : Normotonus


Normotonus

Trofi : normal

Atrofi

normal
Atrofi

Normotonus
Normotonus

Refleks fisiologis:

Refleks tendon:

Refleks biseps: +/+

Refleks triseps

: +/+

Refleks patella

: +/+

Refleks archilles : +/+

Refleks periosteum: tidak dilakukan

Refleks permukaan:

Dinding perut : tidak dilakukan

Cremaster : tidak dilakukan

Spincter ani

: tidak dilakukan

Refleks Patologis:

Hoffman trimmer : -/-

Babinski

Chaddock : -/-

Oppenheim

Gordon

Schaefer : -/-

: -/: -/-

: -/-

Sensibilitas:
Eksteroseptif:

Nyeri : +/+

Suhu

Taktil : +/+

: tidak dilakukan

Propioseptif:

Posisi : tidak dilakukan

Vibrasi

Tekanan dalam

: tidak dilakukan
: tidak dilakukan

Fungsi otonom:

Miksi : baik

Defekasi : tidak lancar

Fungsi luhur:

Fungsi bahasa: sulit dinilai

Fungsi orientasi

: sulit dinilai

Fungsi memori

: sulit dinilai

Fungsi emosi : sulit dinilai

Fungsi kognisi : sulit dinilai

RESUME

S: Seorang pasien laki-laki berumur 50 tahun masuk rumah sakit dengan


keluhan tiba-tiba lemas dan kurang bisa berbicara sejak 1 hari yang lalu.
Keram pada kedua tangan dan kaki (+). Pasien juga mengeluh sakit kepala (+)
serta pusing (+) seperti berputar, susah tidur, gelisah. Pasien pernah demam
kira-kira 1 minggu yang lalu. Mual (+), muntah (-), trauma (-), BAB tidak
lancar, BAK baik. Riwayat hipertensi (+), riwayat penyakit keluarga tidak ada.

O: Tekanan darah

Nadi

Pernafasan

Suhu

GCS 13: E4,V3, M6

: 160/100 mmHg

: 78 x/menit
: 24 x/menit

: 38,4oC

PENATALAKSANAAN

IVFD Ringer Laktat 20 tetes/menit

Citicolin /iv/8j

Piracetam amp/12j

Ranitidin amp/12j

Neurobion amp/iv/12j

Miniaspilet tab 80 mg 1x1

Clopidogrel tab 75 mg 1x1

PEDA 1x1: paracetamol 500 mg


Ericaf tab
Diazepam 1 mg
Amitriptilin tab

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium

Glukosa sewaktu : 144 mg/dl

Natrium

Kalium

Chlorida

: 131,2 mmol/L
: 3,69 mmol/L

<140 mg/dl
136-145 mmol/L

355,1 mmol/L

: 101,3 mmol/L

98-106 mmol/L

Radiologi

CT Scan Kepala : kesan = Infark cerebri dextra/sinistra

Prognosis

Dubia ed malam

PEMBAHASAN
DEFINISI

Infark Cerebri adalah Pembentukan daerah nekrosis di otak yang


disebabkan oleh iskemia yang berkepanjangan.

ETIOLOGI

Trombosis otak

Emboli otak

Pengurangan perfusi sistemik umum

KLASIFIKASI

Infark Sirkulasi Anterior Total (TACI)

mengacu pada gejala pasien yang secara klinis tampak menderita


infark sirkulasi anterior total, tetapi belum mendapatkan pencitraan
diagnostik apapun (misalnya CT Scan) untuk mengkonfirmasi
diagnosis

Infark Sirkulasi Anterior Parsial (PACI)

mengacu pada gejala pasien yang secara klinis tampak menderita


infark

sirkulasi

pencitraan

anterior

diagnostik

mengkonfirmasi diagnosis

parsial,
apapun

tetapi

belum

(misalnya

CT

mendapatkan
Scan)

untuk

Cont.
Infark

Infark lacunar adalah jenis infark yang dihasilkan dari


oklusi salah satu arteri penetrasi yang menyediakan darah
ke struktur-struktur otak bagian dalam..
Infark

Lacunar (LACI)

Sirkulasi Posterior (POCI).

mengacu pada gejala pasien yang secara klinis tampak


menderita infark sirkulasi posterior, tetapi belum
mendapatkan pencitraan diagnostik apapun (misalnya CT
Scan) untuk mengkonfirmasi diagnosis

MANIFESTASI KLINIS
TACI (Infark Sirkulasi Anterior Total)

Hemiparesis dengan atau tanpa gangguan sensorik (kolateral sisi


lesi)

Hemianopia (kolateral sisi lesi)

Gangguan fungsi luhur, misalnya afasia

PACI (Infark Sirkulasi Anterior Parsial)

Defisit motorik / sensorik + hemianopia

Defisit motorik / sensorik + gejala fungsi luhur

Gejala fungsi luhur + hemianopia

Defisit motorik / sensorik murni

Gangguan fungsi luhur saja

LACI ( Infark Cerebri Lacunar)


Pure motor stroke/hemiparesis

Gejala: Hemiparesis/hemiplegia yang mempengaruhi wajah, lengan, tungkai

Ataxic hemiparesis

Gejala: merupakan kombinasi gejala cerebelar dan gejala motoris

Dysarthria/clumsy hand

Gejala: gejala utama adalah disartria dan kelemahan tangan, yang terlihat
jelas saat pasien menulis

Pure sensory stroke

Gejala: mati rasa, kesemutan dan sensasi tidak nyaman pada salah satu sisi
tubuh

Mixed sensorimotor stroke

Gejala: kombinasi
ipsilateral

hemiparesis/hemiplegia

dengan

gangguan

sensoris

POCI (Infark Sirkulasi Posterior)

Disfungsi saraf otak, satu atau lebih sisi ipsilateral, dan gangguan
motorik, sensorik kontralateral

Gangguan motorik / sensorik bilateral

Gangguan gerakan konjungat mata ( horisontal et vertical)

Disfungsi serebral

Isolated hemianopia atau buta kortikal

PENATALAKSANAAN

Terapi Trombolitik

Tissue plaminogen activator (recombinant t-PA) yang diberikan


secara intravena akan mengubah plasminogen menjadi plasmin
yaitu enzim proteolitik yang mampu menghidrolisa fibrin, fibrinogen
dan protein pembekuan lainnya.

Antikoagulan

Warfarin
Heparin

Hemoreologi

Pentoxyfilline

Antiplatelet (Antiaggregasi Trombosit)

1) Aspirin
2) Tiklopidin (ticlopidine) dan klopidogrel (clopidogrel)

Terapi Neuroprotektif

Pembedahan

Indikasi pembedahan pada completed stroke sangat dibatasi. Jika


kondisi pasien semakin buruk akibat penekanan batang otak
yang diikuti infark serebral maka pemindahan dari jaringan yang
mengalami infark harus dilakukan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai