Anda di halaman 1dari 13

TERAPI CAIRAN

PARENTERAL
By Lia Lisdawati
Pendahuluan
Pengobatan parenteral diberikan secara interdermal (di
bawah kulit), subkutan (ke dalam jaringan lemak),
intramuscular (di dalam otot), dan intravena (di dalam
vena).
Istilah parenteral berasal dari kata Yunani para dan
enteron yang berarti disamping atau lain dari usus.
Sediaan ini diberikan dengan cara menyuntikkan obat di
bawah atau melalui satu atau lebih lapisan kulit atau
membran mukosa. Karena rute ini disekitar daerah
pertahanan yang sangat tinggi dari tubuh, yaitu kulit dan
selaput/membran mukosa, maka kemurniaan yang sangat
tinggi dari sediaan harus diperhatikan.
definisi

Terapi parenteral adalah terapi atau pengobatan dengan


rute yang tidak melibatkan usus.
Air merupakan unsur vital untuk makhluk hidup. Kira-kira 55-
60% dari berat badan orang dewasa terdiri atas air, dan pada
bayi dan anak total air tubuh lebih tinggi lagi yakni 80% pada
bayi baru lahir dan 70% pada anak

Kekurangan cairan (dehidrasi) dapat menampakkan gejala


anoreksia, mual, lesu, kelemahan, pusing ortostik atau
sinkop.Tanda- tandanya meliputi denyut nadi melemah serta
cepat, mata cekung, kulit lembek, hipotensi postural, dan pada
kasus yang berat, syok, koma.Haus merupakan gejala utama
jika pasien lebih banyak kehilangan air daripada natrium, tetapi
idak jika khilangan air dan natrium seimbang misalnya pada
perdarahan (haemoragi) atau keringat berlebihan.
Kelebihan cairan (volume overload) dapat bercirikan
edema (seteleh kelebihan beberapa liter pemasukan) dan
tanda-tanda gagal jantung (kongesti vena, dispenea,
takikardi).
kristaloid dan koloid
Kristaloid:
Kelompok cairan non ionik yang kebanyakan bersifat iso-
osmolar
Tidak mengandung partikel onkotik sehingga tidak
menetap di intravascular
Cairan ini baik untuk tujuan mengganti kehilangan volume
terutama kehilangan cairan interstisial.
Harganya murah, tidak menyebabkan reaksi anafilaksis
Pemberian berlebih akan menyebabkan edema paru dan
edema perifer.
Untuk resusitasi digunakan Ringer Laktat (RL), Ringer
Asetat (RA) dan NaCl 0,9%
koloid
Cairan yang mengandung partikel onkotik yang dapat
menyebabkan tekanan onkotik
Sebagian besar menetap di intravaskuler
Koloid yang bersifat plasma ekspander akan menarik
cairan ekstravaskuler ke intravaskuler
Dapat menyebabkan reaksi anafilaksis
Harganya mahal
Pemberian berlebih dapat menyebabkan edema paru
tetapi tidak akan menyebabkan edema perifer.
Untuk resusitasi digunakan Dekstran, HES, gelatin
Keuntungan dan kerugian koloid
Darah
1. Mahal
2. beresiko tinggi terhadap infeksi silang (hepatitits B dan
C, HIV).
3. Jenis darah yang diinfuskan harus dicocokkan dengan
darah pasien
. Human albumin
albumin mendapat perlakuan panas untuk mengurangi
resiko infeksi dan mengandung natrium . Larutan 5%
human albumin iso-osmotik dengan plasma.
Larutan gelatin
Larutan gelatin terbuat dari tulang rawan hewan dan mungkin
dapat menyebabkan alergi pada beberapa pasien. Larutan
gelatin dieliminasi oleh ginjal. Contoh : Haemaccel dan
Gelofusin.

Amilum dan polimer glukosa


Memiliki resiko alergenik yang rendah tetapi dapat
mengganggu tes yang dilakukan untuk menentukan
kompatibilitas darah donor dan resipien sebelum dilakukan
transfuse (cross-matching). Amilum dan polimer glukosa
dieliminasi oleh hati dan ginjal dalam jumlah yang berbeda.
Contoh : Dekstran, Hetastarch dan Pentastarch.
Cairan infus spesifik
Infus kalium
Menginfuskan larutan kalium dapat sangat menimbulkan
nyeri dan dapat menyebabkan aritmia jantung (cardiac
arrhythmias) atau bahkan kematian.

Menambahkan kalium klorida kedalam larutan infus tanpa


pengocokan yang cermat dapat menyebabkan
pencampuran yang tidak sempurna (pembentukan lapisan)
da menyebabkan infuse larutan kalium dengan
konsentrasi yang sangat tinggi
Hal-hal yang harus diperhatikan
Gunakan sediaan larutan yang telah dicampur, sedapat
mungkin untuk menghindari kekeliruan dan pencampuran yang
tidak sempurna dalam kantong infus.
Misalnya : Larutan 20, 30 dan 40mM/ 1 kalium dalam dekstrosa,
saline dan dekstrosa saline yang tersedia secara komersial.
Jika diperlukan konsentrasi yang lebih tinggi , infuskan sepelan
mungkin.
Misalnya : 20mM / jam 1 dianggap batas kecepatan / laju yang
sesuai. (1mM / kg / jam untuk anak-anak).
Untuk sistem pemasukan karena gaya gravitasi (gravity-feed),
jangan menginfuskan kelarutan lebih dari 80mM/l.
Larutan dengan konsentrasi lebih tinggi digunakan dengan
system pompa yang dikendalikan dengan cermat.
Infus Natrium Bikarbonat
Indikasi pemberian natrium bikarbonat adalah asidosis
metabolik (dosis dititrasi sesuai dengan tingkat asidosis
dan respons pasien), henti jantung (cardiac arrest)
(biasanya berupa injeksi bolis 50mM, sebaiknya dengan
pemantauan gas-darah diantara pemberian dosis), dan
alkalinisasi urin pada keracunan antidepresan trisiklik atau
aspirin (biasanya infus i.v diberikan dengan kecepatan
yang dapat menjaga pH urin sama dengan 7 atau lebih),
Diuresis yang dipaksakan, yaitu dengan memberikan
cairan dalam volume yang besar, sekarang sudah tidak
lakukan lagi.

Anda mungkin juga menyukai