0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
30 tayangan68 halaman
Bimbing ibu untuk meneran
dengan posisi yang nyaman dan aman
selama kontraksi
19. Bimbing ibu untuk meneran dengan posisi yang nyaman dan aman selama kontraksi
Bimbing ibu untuk meneran
dengan posisi yang nyaman dan aman
selama kontraksi
19. Bimbing ibu untuk meneran dengan posisi yang nyaman dan aman selama kontraksi
Bimbing ibu untuk meneran
dengan posisi yang nyaman dan aman
selama kontraksi
19. Bimbing ibu untuk meneran dengan posisi yang nyaman dan aman selama kontraksi
Tim Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Definisi Persalinan • Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup di dunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain • Serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu Konsep Dasar Persalinan • Proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir • Janin dan ketuban didorong ke luar melalui jalan lahir • Proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin http://kuliahku- kampusku.blogspot.com/ Istilah yang Berhubungan dengan Persalinan • Menurut cara persalinan: – Partus biasa (normal/spontan) – Partus luar biasa (abnormal) • Menurut tua kehamilan: – Abortus – Partus immatur – Partus prematurus – Partus maturus/aterm – Partus postmaturus (serotinus) • Gravida dan Para – Gravida: hamil – Primi gravida: hamil pertama – Para: melahirkan – Nullipara: belum pernah melahirkan aterm – Primipara: melahirkan pertama – Multipara: melahirkan kedua dan berikutnya Lama Kehamilan • Lunar month 280 hari atau 40 minggu (10 bulan) • Abortus < 20 minggu • Immatur 20-28 minggu • Prematur 28-36 minggu • Mature 36-40 minggu • Postmature/postdate > 40 minggu Triwulan Dibagi atas 3 triwulan/trimester: • Triwulan I = 0-12 minggu • Triwulan II = 12-28 minggu • Triwulan III = 28-40 minggu Tanda dan Gejala Kehamilan Tanda Presumtif: • Amenore • Sering BAK • Emesis (mual-mual, • Obstipasi enek, muntah), ambeien hyperemesis • Epulis (hipertopitasi • Tidak tahan bau- gusi) bauan • Kloasma gravidarum • Payudara membesar (hiperpigmentasi dan tegang Kulit) • Varises Tanda dan Gejala Kehamilan (Cont...) Tanda Kemungkinan Hamil: • Perut membesar • Uterus membesar (bentuk, besar, dan konsistensi rahim) • Brackton Hicks contraction (mulas palsu) • Teraba ballotemen Tanda dan Gejala Kehamilan (Cont...) Tanda Pasti: • Gerakan janin • Teraba bagian janin • DJJ (denyut jantung janin) Monoral Laennec, Dopler/Dapton) • Fetoelektro kardiogram • USG • Rontgen X-ray: terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen Diagnosa Banding • Hamil Palsu (Pseudocyesis)/ Kehamilan Spuria – Gejala sama dengan kehamilan – Pemeriksaan perut tidak membesar – Tanda kehamilan (-) • Mioma uteri / tumor rahim • Kista ovari • Kandung kemih penuh / retensi urin • Hematometra • Stenosic vagina / serviks Penyebab Mulainya Persalinan • Penyebab mulainya persalinan belum diketahui secara pasti • Ada beberapa faktor/teori yang dikemukakan: – Teori penurunan hormon – Teori plasenta menjadi tua – Teori distensi rahim – Teori iritasi mekanik – Induksi partus Penyebab Mulainya Persalinan (Cont...) • Penurunan kadar progesteron: Selama hamil estrogen dan progesteron seimbang, akhir kehamilan progesteron menurun sehingga timbul his • Teori oksitosin: Akhir kehamilan oksitosin meningkat timbul kontraksi otot-otot rahim • Keregangan otot-otot Akhir kehamilan otot-otot rahim makin meregang dan makin rentan karena isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya Penyebab Mulainya Persalinan (Cont...) • Pengaruh janin Hipofise dan kelenjar suprarenal janin pegang peranan Bayi anencephalus kehamilan lebih lama • Teori prostaglandin Kadar prostaglandin yang tinggi dalam air ketuban dan darah perifer saat sebelum melahirkan , selama persalinan kontraksi miometrium Tanda-Tanda Permulaan Persalinan • Lightening / dropping • Perut tampak melebar fundus turun • Polakisuria • False labor pains • Pendataran dan pembukaan • Keluarnya lendir bercampur darah dari jalan lahir / canalis servikalis (blood show Sebab perdarahan lepasnya selaput janin pada bagian bawah segmen bawah rahim hingga beberapa capillair terputus Tanda-Tanda Inpartu • His yang lebih kuat, sering dan teratur • Keluar lendir bercampur darah • VT : serviks mendatar dan membuka • Keluar cairan ketuban dari jalan lahir terjadi jika ketuban sudah pecah atau selaput janin robek Ketuban pecah biasanya pembukaan lengkap atau hampir lengkap Tahap dalam Persalinan • Kala I (pembukaan) Pematangan dan pembukaan serviks sampai lengkap (fase laten dan fase aktif) • Kala II (pengeluaran bayi) • Kala III (pengeluaran plasenta) • Kala IV (pengawasan/observasi pasca persalinan) Mekanisme Persalinan • Engagement • Ekstensi – Sinklitismus – Hipomochlion: UUK • Escent di bawah simpisis – Asinklitismus posterior – Berturut lahir : UUB, – Simpisis dahi, muka, dagu • Fleksi • Rotasi eksterna – Asinklitismus anterior – Putar paksi luar – Promontorium • Ekspulsi • Rotasi internal – Cara melahirkan: – Putar paksi dalam di • Bahu depan dalam panggul terjadi: • Bahu belakang • Moulage kepala • Seluruh badan dan janin ekstremitas Kala I • Dimulai waktu • Berakhir waktu serviks membuka pembukaan serviks karena his. Tanda: – Kontraksi uterus telah lengkap teratur (bibir portio tidak – Makin lama dapat diraba) – Makin kuat Selaput ketuban – Makin sering biasanya pecah – Makin terasa nyeri spontan pada akhir – Disertai pengeluaran kala I lendir darah Kala I (Cont...) Fase laten • Pembukaan sampai mencapai 4 cm, berlangsung ± 8 jam • Dimulai sejak awal kontraksi yg menyebabkan penipisan dan pembukaan • Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm Kala I (Cont...) Fase aktif • Pembukaan dari 4 cm sampai lengkap • Frekuensi dan lama kontraksi meningkat • Kontraksi adekuat jika 3x atau lebih dalam 10 menit selama ≥ 40 detik • Pembukaan 4-10 cm dengan kecepatan rata-rata 1 cm per jam (primi) 1-2 cm per jam (multi) • Terjadi penurunan bagian terbawah janin Kala I (Cont...) 3 Fase dalam Kala I: • Terdiri dari: – Fase akselerasi (± 2 jam) pembukaan menjadi 4 cm – Fase dilatasi maksimal (± 2 jam) menjadi pembukaan 9 cm – Fase deselerasi (berlangsung lambat dalam waktu ± 2 jam) pembukaan menjadi 10 cm • Lamanya kala I primi ± 12 jam, multi ± 8 jam Kala I (Cont...) Peristiwa penting pada kala I: • Keluar lendir darah (bloody show) lepasnya mucous plug, terbukanya vaskular pembuluh darah serviks, pergeseran antara selaput ketuban dengan dinding dalam uterus • Ostium uteri internum dan eksternum terbuka serviks menipis dan mendatar • Selaput ketuban pecah spontan • Pada primi (± 20 jam), pada multi (± 14 jam) Kala II • Dimulai pembukaan serviks telah lengkap • Berakhir saat bayi telah lahir lengkap • His menjadi lebih kuat, lebih sering, lebih lama, sangat kuat • Selaput ketuban mungkin juga pecah spontan pada awal kala II Kala II (Cont...) Sifat his: • Nyeri melingkar dari punggung memancar ke perut bagian depan bawah • Teratur • Makin lama makin pendek intervalnya dan makin kuat intensitasnya • Kalau dipakai berjalan bertambah kuat • Mempunyai pengaruh pada pendataran dan pembukaan serviks Kala II (Cont...) Peristiwa penting pada kala II: • Bagian terbawah janin turun hingga dasar panggul • Ibu timbul perasaan ingin mengedan yang makin berat • Perineum meregang dan anus membuka • Kepala dilahirkan lebih dahulu, dgn suboksiput di bawah simfisis, selanjutnya dilahirkan badan dan anggota badan • Mungkin diperlukan episiotomi • Pada primi ± 1,5 jam, pada multi ± 0,5 jam Langkah Persalinan 58 Langkah Standar: • Terdiri dari 10 langkah besar • Dipecah rinci menjadi 58 langkah I. Mengenali Gejala dan Tanda Kala Dua 1. Mendengar dan melihat adanya tanda kala dua II. Menyiapkan Pertolongan Persalinan 2. Tempat, alat, dan obat untuk resusitasi: Masukan spuit dalam tempat instrumen Buka ampul oxytocin 3. Pakai pelindung diri lengkap 4. Mencuci tangan sesuai standar, keringkan 5. Pakai sarung tangan satu 6. Masukkan oxytocin dalam tabung suntik, pakai kedua sarung tangan III. Pastikan Pembukaan Lengkap dan Keadaan Janin Baik 7. Bersihkan vulva 8. Lakukan periksa dalam – pecah ketuban 9. Dekontaminasi sarung tangan – lepaskan 10. Periksa DJJ IV. Menyiapkan Ibu dan Keluarga 11. Beritahu ibu 12. Minta keluarga membantu 13. Bimbing ibu untuk meneran 14. Ubah-ubah posisi meneran V. Persiapan Pertolongan Kelahiran Bayi 15. Letakkan handuk di atas perut ibu 16. Letakkan alas bokong 17. Buka tutup partus set 18. Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan VI. Pertolongan Kelahiran Bayi/ Kala II Tujuan: • Batasan dan diagnosis kala II • Persiapan proses pengeluaran janin • Amniotomi dan indikasinya (termasuk risiko) • Posisi dan cara meneran • Menilai kemajuan kala II • Memantau dan menilai kondisi ibu dan janin pada kala II • Cara melahirkan kepala, bahu, dan tubuh • Mengenali penyulit dan komplikasi kala II • Kemungkinan melakukan rujukan VI. Pertolongan Kelahiran Bayi/ Kala II (Cont...) Gejala dan Tanda Kala II: • Ada rasa ingin meneran saat kontraksi • Ada dorongan pada rektum atau vagina • Perineum terlihat menonjol • Vulva dan sfinkter ani membuka • Peningkatan pengeluaran lendir dan darah VI. Pertolongan Kelahiran Bayi/ Kala II (Cont...) Diagnosis: • Telah terjadi pembukaan lengkap • Tampak bagian kepala janin melalui bukaan introitus vagina VI. Pertolongan Kelahiran Bayi/ Kala II (Cont...) Persiapan Penolong Persalinan: • Sarung tangan dan APD lainnya • Tempat bersalin • Peralatan dan bahan yang diperlukan • Tempat meletakkan bayi dan lingkungan yang nyaman bagi bayi • Menyiapkan ibu dan keluarganya (bersihkan perineum dan lipat paha, kosongkan kandung kemih, amniotomi, dan menjelaskan peran suami/pendamping) VI. Pertolongan Kelahiran Bayi/ Kala II (Cont...) Penatalaksanaan Kala II: • Setelah pembukaan lengkap, pimpin untuk meneran apabila timbul dorongan spontan untuk melakukan hal itu • Beristirahat di antara kontraksi • Berikan posisi yang nyaman bagi ibu • Pantau kondisi janin • Bila ingin meneran tapi pembukaan belum lengkap, anjurkan bernafas cepat/biasa, atur posisi agar nyaman, upayakan tidak meneran hingga pembukaan lengkap VI. Pertolongan Kelahiran Bayi/ Kala II (Cont...) Perhatikan: • Bila pembukaan sudah lengkap tetapi ibu tidak ingin meneran, anjurkan untuk mobilisasi atau mengubah-ubah posisi hingga timbul dorongan untuk meneran • Bila kontraksi kuat tetapi ibu tidak ingin meneran setelah 60 menit dari sejak pembukaan lengkap, pimpin untuk meneran saat kontraksi puncak (beri asupan yang cukup) • Bila 60 menit setelah itu kelahiran bayi masih belum terjadi, rujuk ibu ke fasilitas rujukan VI. Pertolongan Kelahiran Bayi/ Kala II (Cont...) Pemantauan Penatalaksanaan Kala II: • Nadi ibu setiap 30 menit • Frekuensi dan lama kontraksi setiap 30 menit • DJJ setelah meneran atau kontraksi • Penurunan kepala (palpasi luar) setiap 30 menit atau jika ada indikasi, lakukan periksa dalam setiap 60 menit • Kondisi selaput ketuban dan warna cairan ketuban • Kemungkinan adanya presentasi majemuk • Putaran paksi luar (setelah lahirnya kepala bayi) • Pencatatan hasil pemeriksaan dan intervensi VI. Pertolongan Kelahiran Bayi/ Kala II (Cont...) Episiotomi: • Tidak dilakukan secara rutin • Bila tidak tepat waktu dan prosedurnya salah, terjadi peningkatan jumlah perdarahan, laserasi derajat 3 atau 4 dan kejadian hematoma • Menyebabkan nyeri pasca persalinan • Meningkatkan risiko infeksi VI. Pertolongan Kelahiran Bayi/ Kala II (Cont...) Episiotomi untuk mempercepat persalinan, dilakukan pada kondisi: • Terjadi gawat janin dan persalinan mungkin harus diselesaikan dengan bantuan alat (ekstraksi cunam atau vakum) • Adanya penyulit (distosia bahu, persalinan sungsang) • Adanya parut yang menghambat proses pengeluaran bayi VI. Pertolongan Kelahiran Bayi/ Kala II (Cont...) Pada saat pengeluaran, perhatikan hal-hal: • Posisi ibu saat melahirkan bayi • Cegah terjadinya laserasi atau trauma • Proses melahirkan kepala • Memeriksa lilitan tali pusat pada leher bayi • Proses melahirkan bahu • Proses melahirkan tubuh bayi • Mengusap muka, mengeringkan dan rangsangan taktil pada bayi • Memotong tali pusat VI. Pertolongan Kelahiran Bayi/ Kala II (Cont...) Kondisi yang harus di • Penurunan kepala atasi sebelum terhenti penatalaksanaan kala • Adanya gejala dan II: tanda distosia bahu • Syok • Pewarnaan • Dehidrasi mekonium pada cairan ketuban • Infeksi • Kehamilan • Pre-eklampsia/ ganda/kembar eklampsia • Tali pusat • Inersia uteri menumbung atau • Gawat janin lilitan tali pusat VI. Pertolongan Kelahiran Bayi/ Kala II (Cont...) Jenis-Jenis Episiotomi VI. Pertolongan Kelahiran Bayi/ Kala II (Cont...) Lahirnya Kepala 19. Setelah kepala tampak 5-6 cm, lindungi perineum dan tahan kepala bayi
20. Kepala lahir periksa lilitan
tali pusat VI. Pertolongan Kelahiran Bayi (Cont...) 21. Tunggu kepala mengadakan putaran paksi luar VI. Pertolongan Kelahiran Bayi (Cont...) Lahirnya Bahu 22. Pegang kepala secara biparietal, arahkan ke bawah untuk melahirkan bahu depan, arahkan ke atas untuk melahirkan bahu belakang Lahirnya Badan dan Tungkai 23. Sanggah dan susur 24. Lanjutkan sanggah dan susur sampai mata kaki VI. Pertolongan Kelahiran Bayi (Cont...) VI. Pertolongan Kelahiran Bayi (Cont...) VII. Penanganan Bayi Baru Lahir 25. Nilai bayi 26. Keringkan tubuh bayi kecuali tangan, ganti handuk dengan selimut 27. Periksa tinggi fundus uteri 28. Beritahu ibu akan disuntik 29. Suntikkan oxytosin 30. Klem tali pusat 31. Potong dan ikat tali pusat 32. Letakkan bayi agar terjadi kontak kulit dengan kulit 33. Selimuti ibu dan bayi, pakaikan topi VIII. Manajemen Aktif Kala III • Dimulai pada saat bayi telah lahir lengkap • Berakhir lahirnya plasenta dan selaput ketuban • Kala III < 30 menit • Lepasnya plasenta dari insersinya : mungkin dari sentra (Schultze) ditandai perdarahan baru. Atau dari tepi/marginal (Matthews-Duncan) tidak disertai perdarahan • Pada keadaan normal, kontraksi uterus bertambah keras • Fundus setinggi pusat • Plasenta lepas 5-15 menit setelah bayi lahir VIII. Manajemen Aktif Kala III (Cont...) 34. Pindahkan klem 5-10 cm dari vulva 35. Letakkan satu tangan di atas perut ibu 36. Tangan kanan menegangkan tali pusat, tangan kiri berada di atas sympisis mendorong uterus ke arah dorso kranial Mengeluarkan Plasenta 37. Bila plasenta telah lepas, minta ibu bantu meneran 38. Saat lahir di introitus vagina, lahirkan plasenta dengan kedua tangan Rangsangan Taktil 39. Bila plasenta telah lahir, segera lakukan masase pada fundus uteri VIII. Manajemen Aktif Kala III (Cont...) VIII. Manajemen Aktif Kala III (Cont...) Fisiologi Kala III • Fase Pelepasan Plasenta – Miometrium berkontraksi mengikuti penyusutan volume cavum uteri setelah lahirnya bayi – Penyusutan berkurangnya ukuran tempat pelekatan plasenta plasenta terlipat, menebal, dan kemudian lepas dari dinding uterus • Fase Pengeluaran Plasenta – Setelah lepas, plasenta akan turun ke bagian bawah uterus / dalam vagina VIII. Manajemen Aktif Kala III (Cont...) Tanda-Tanda Lepasnya Plasenta: • Perubahan bentuk & tinggi fundus. • Tali pusat memanjang • Semburan darah mendadak dan singkat VIII. Manajemen Aktif Kala III (Cont...) Perubahan Bentuk dan Tinggi Fundus: • Setelah bayi lahir dan sebelum miometrium mulai berkontraksi, uterus berbentuk bulat penuh dan TFU biasanya di bawah pusat • Setelah uterus berkontraksi dan plasenta terdorong ke bawah, uterus berbentuk segitiga terbalik atau seperti buah pear/alpukat dan TFU sejajar/di atas pusat VIII. Manajemen Aktif Kala III (Cont...) Tali Pusat Memanjang: • Tali pusat terlihat menjulur keluar melalui vulva ( tanda Ahfeld)
Semburan Darah Mendadak dan Singkat
• Darah yg terkumpul mendorong plasenta keluar dibantu oleh gaya gravitasi • Bila retroplacental pooling dalam ruang di antara dinding uterus dan permukaan dalam plasenta melebihi kapasitas tampungnya darah tersembur keluar dari tepi plasenta yang terlepas VIII. Manajemen Aktif Kala III (Cont...) Pelepasan Plasenta: • Schultze – Pelepasan dimulai dari tengah/sentral shiny schultz – Tanda: • Tali pusat tampak bertambah panjang dari vagina (tanda Ahfeld) • Tidak keluar darah banyak/menyembur • Bagian fetal turun lebih dulu VIII. Manajemen Aktif Kala III (Cont...) Pelepasan Plasenta (Cont...): • Duncan – Pelepasan plasenta dimulai dari pinggir/ marginal dirty duncan – Tanda: • Keluar darah menyembur dan tiba-tiba dari vagina (< 400 ml) • Bagian maternal turun lebih dulu • Secara serempak dari tengah dan dari pinggir plasenta VIII. Manajemen Aktif Kala III (Cont...) Tujuan MAK III: • Mempersingkat waktu • Mencegah perdarahan • Mengurangi kehilangan darah kala III persalinan VIII. Manajemen Aktif Kala III (Cont...) Keuntungan MAK III: • Persalinan kala III yang lebih singkat • Mengurangi jumlah kehilangan darah • Mengurangi kejadian retensio plasenta VIII. Manajemen Aktif Kala III (Cont...) 3 Langkah Utama MAK III: • Pemberian suntikan oksitosin dalam 1 menit pertama setelah bayi lahir • Melakukan penegangan tali pusat terkendali • Masase fundus uteri IX. Menilai Perdarahan 40. Periksa kedua sisi plasenta 41. Evaluasi kemungkinan laserasi perineum X. Prosedur Pasca Persalinan 42. Pastikan uterus kontraksi dengan baik 43. Biarkan bayi melakukan kontak kulit dengan kulit minimal 1 jam 44. Setelah menyusu beri vit.K1 1 mg paha kiri, salep mata, timbang dan periksa 45. Setelah 1 jam pemberian vit.K1, beri imunisasi hepatitis B paha kanan Evaluasi 46. Pantau kontraksi 47. Ajari ibu / keluarga melakukan masase 48. Periksa nadi ibu 49. Periksa bayi suhu dan pernafasan, pastikan dlm keadaan baik 50. Evaluasi dan estimasi jumlah perdarahan Evaluasi (Cont...) Kala IV: • Observasi hingga 2 jam post partum • Hal-hal yang diperhatikan: – Vital sign ibu dalam batas normal – Kontraksi uterus baik – Perdarahan per vaginam < 500 cc • Plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap • Kandung kemih harus kosong • Luka-luka di perineum harus dirawat • Resume keadaan ibu dan janin • Buat partograph Kebersihan dan Keamanan 51. Masukkan semua peralatan bekas pakai ke dalam klorin 52. Buang bahan terkontaminasi 53. Bersihkan ibu 54. Pastikan ibu nyaman 55. Dekontaminasi tempat persalinan 56. Celupkan sarung tangan dalam larutan klorin 57. Cuci kedua tangan 58. Lengkapi partograf, periksa tanda vital dan asuhan kala IV