Presentasi Kasus
Identitas Pasien
Nama Lengkap : Ny.SM
TTL: Jakarta, 09 Maret 1981
Umur: 32 tahun
Pekerjaan :Ibu Rumah
Tangga
Status Perkawinan: Kawin
Anamnesis
Autoanamnesis,16-maret-2016
Keluhan Utama: Pasien dirujuk dari puskesma dengan
kehamilan letang sungsang.
0-36
minggu
37
minggu
Keadaan kesehatan
Penyebab
meninggal
Laki-laki
Sudah meninggal
Laki-laki
Sudah meninggal
Perempuan
Sudah meninggal
Perempuan
Sudah meninggal
Ayah
Laki-laki
Sehat
Ibu
Perempuan
Sehat
Saudara
Anak-anak
( ayah )
Kakek ( ibu )
Nenek
( ayah )
Nenek ( ibu )
Riwayat Sosial
Os merupakan kelompok masyarakat menengah ke
bawah, dengan status pendidikan sedang. Os tidak
merokok, tidak menggunakan obat-obatan terlarang,
tidak minum minuman keras
Riwayat Haid
Menarche
: 13 tahun
Siklus
: Teratur (28 hari)
Jumlah
: 3x mengganti pembalut
Lama
: 1 minggu
Tidak nyeri
Haid terakhir : 17 juni 2015
Taksiran partus : 24 Maret 2016
Riwayat Kehamilan
Kehamilan ke
:3
Komplikasi kehamilan terdahulu : Tidak ada
Abortus
: Tidak pernah
Riwayat Persalinan
Anak
Jenis
Kelamin
Laki-laki
Laki-laki
Cara
Umur
3200 Gram
Persalinan
Normal
9 Tahun
4000 Gram
(Bidan)
Normal
2 Tahun
(Bidan)
Kontrasepsi
Sebelumnya os penggunakan Pil KB A*d*l*n selama 7
bulan
Setelah berhenti 2 bulan os hamil
Anamnesis Sistem
Pasien mengeluh bengkak pada kedua kaki, tidak
merah dan tidak nyeri.
Lain-lainnya baik baik saja
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan umum
Tinggi badan
: 159 cm
Berat badan
: 90 kg
Tekanan darah
: 110/80
Nadi
: 82 x/menit
Suhu
: 36,7 Celcius
Pernapasan
: 18 x/menit, thorako abdominal
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan umum
Keadaan gizi
: baik
Kesadaran
: compos mentis
Sianosis
: tidak ada
Edema umum
: ada
Cara berjalan
: baik, tidak pincang, tidak
menyeret
Mobilisasi (aktif/pasif)
: aktif
Pemeriksaan fisik
Kepala
: Dalam batas normal
Leher
: Dalam batas normal
Pemeriksaa dada (Paru& Jantung) : Dalam batas
normal
Pemeriksaa abdomen
: (Slide berikutnya)
Pemeriksaan Kelamin dan dalam : (Slide Berikutnya)
Ektremitas bawah
: Edema pitting, hiperemis,
tidak nyeri
Pemeriksaan abdomen
Inspeksi : buncit, striae gravidarum +
Palpasi
TFU : 3 jari dibawah proc. Xiphoideus (40 cm)
Leopold 1 : Dibagian fundus teraba bulat dan keras
Leopold 2 : Pada bagian kiri dan kanan teraba bagian
memanjang keras
Leopold 3 : Bagian terbawah janin lunak dan bulat
Leopold 4 : Konvergen, bagian terendah janin melum
memasuki
pintu atas panggul
Pemeriksaan dalam
Pembukaan 1 cm
Portio tebal lunak
Ketuban intak
Bloody slim (-)
Letak servix : Midline
Pemeriksaan Laboratorium
05-Maret-2016
Ultrasonografi
Janin tunggal dan hidup
Presentasi bokong,
Tidak tampak lilitan tali pusat
Tidak tampak kelainan pada janin
Air ketuban cukup
Perkiraan umur kehamilan 37-38 minggu
Berat 3500 gram.
CardioTocoGraph
Define Risk : Presentasi Bokong
Contraction : Belum terdapat kontraksi
Baseline Rate
: 120-130 bpm
Acceleration : Positif
Variabilitas : Minimal
Decceleration : Negatif
Overall
: Kategori II
Diagnosa Kerja
G3P2A0 gravida 38 minggu, hidup, memanjang,
janin ,presentasi bokong.
Rencana Diagnostik
Observasi
Tanda-tanda vital
Pemeriksaan USG ulang, untuk memastikan jenis presentasi
bokong
Rencana Pengelolaan
Tirah baring
Dexamethasone 6 mg per 12 jam intramuskular
Persalinan perabdominam dengan section caesarean
Rencana Edukasi
Menjelaskan kepada pasien bahwa pasien harus di
rawat untuk dilakukan operasi caesar.
Pasien diharuskan untuk tirah baring
Prognosis
Ibu dan Anak
Ad vitam
:dubia ad bonam
Ad functionam :dubia ad bonam
Ad sanationam :dubia ad bonam
Follow Up
17-03-2016
S: Nyeri luka operasi, demam (-), ASI masih sedikit, cairan nifas + warna
merah, jalan-jalan O:
TTV: 120/80, Nadi: 80 x/menit, Nafas: 18 x/menit, Suhu: 37 oC.
TFU: setinggi pusat, nyeri tekan +
Luka tertutup verband, rembes
A: Nifas hari pertama P3 A0 post SC
P:
Rencana diagnostic: Cek hemat rutin post op
Rencana edukasi: motivasi ASI, diet TKTP, mobilisasi
Rencana terapi: Sulfa ferrous 1x1, co amoxiclav 3x1 tab, asam
mefenamat 3x1 tab
Follow Up
18-03-2016
S: Nyeri luka operasi berkurang, demam (-), ASI +, cairan nifas +
warna merah, jalan-jalan +
O:
TTV: 120/80, Nadi: 80 x/menit, Nafas: 18 x/menit, Suhu: 36,5 oC.
TFU: 1 jari dibawah pusat, nyeri tekan +
Luka tertutup verband, rembes
Lab: 11 g/dL, 35%, 9.000/mm3, 225.000/mm3
A: Nifas hari kedua P3 A0 post SC
P:
Rencana diagnostic: Rencana edukasi: motivasi ASI, diet TKTP, Jika mobilisasi baik,
besok pulang
Follow Up
19-03-2016
S: Nyeri luka operasi berkurang, demam (-), ASI +, cairan nifas
+ warna merah sedikit, jalan-jalan baik, nafsu makan baik
O:
TTV: 120/80, Nadi: 80 x/menit, Nafas: 18 x/menit, Suhu: 36,5
o
C.
TFU: 2 jari dibawah pusat, nyeri tekan +
Luka tertutup verband, rembes
A: Nifas hari ketiga P3 A0 post SC
P:
Rencana diagnostic: Rencana edukasi: motivasi ASI, diet TKTP, diperbolehkan
pulang.
Pembahasan
Presentasi Sungsang/Breech Presentation
Definisi
Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin
terletak memanjang/membujur dengan kepala di
fundus uteri dan bokong dibagian bawah kavum uteri.
Epidemiologi
Kejadiannya merupakan 3-4 % dari seluruh persalinan
tunggal.
Greenhill melaporkan 4-4.5 %
Dirumah sakir Parkland melaorkan sebanyak 3.5 %
dari 136.256 persalinan tunggal dari tahun 1990-1999
Tentunya morbiditas dan mortalitas kelahiran letak
sungsang lebih tinggi dibandingkan dengan kehamilan
presentasi kepala.
Klasifikasi
Patofisiologi
Etiologi
Volume amniotik yang tidak normal
Multifetal gestasi
Hidrosefalus
Anensefali
Plasenta previa
Tumor pelvik
Kehamilan multiparitas berhubungan dengan relaksasi
uterus
Rekurensi
Tingkat rekurensi pada kehamila kedua untul letak
sungsang adalah 10 % dan 27 % untuk kehamilan
ketiga (Ford 2010)
Diagnosis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Leopold I-IV
Teknik Pencitraan
Sonografi
CT-Scan
MRI
Ultrasound
Ultrasound
Tatalaksana
Antepartum
Intrapartum
Tatalaksana
Antepartum
Bila pada usia 36 minggu kepala janin masik tetap di
bagian atas fundus uteri pasien disarankan untuk
melakukan Knee chest position.
Namun apakah efektif??
Kontra indikasi
Absolute
Relative
Abnormal CTG
Oligohidramnion
Pecah ketuban
Kehamilan multijanin
Scarred uterus
Unstable lie
Teknik
Menggunakan teknik forward rotation
Skor Zatuchni-Andros
Tatalaksana Intrapartum
Pemantauan janin
Selama tahapan pertama persalinan, denyut jantung janin
direkam sedikitnya tiap 15 menit namun sebagian besar
dokter lebih senang dilakukan pemantauan secara kontinu
sama seperti yang dianjurkan oleh Royal College of
Obstreticans and Gynecology pada pelahiran letak sungsang
.
Kerugian :
Dapat mengalami kegagalan sehingga tidak semua
persalinan letak sungsang dapat dipimpin secara Bracht.
Terutama terjadi peda keadaan panggul sempit, janin besar,
jalan lahir kaku seperti pada primigravida, adanya lengan
menjungkit atau menunjuk.
Ektraksi Bokong
Parsial/Manual aid
Dilakukan jika pada persalinan dengan cara Bracht
mengalami kegagalan, misalnya terjadi kemacetan
saat melahirkan bahu atau kepala.
Ektraksi Bokong
Parsial/Manual
aid
1. Tahap pertama : lahirnya bokong sampai pusar yang dilahirkan dengan
kekuatan dan tenaga ibu sendiri.
2. Tahap kedua : lahirnya bahu dan lengan yang memakai tenaga penolong.
Mauriceau (Veit-Smellie)
Najouks
Wigand Martin-Winckel
Prague terbalik
Cunam piper
Tahap Kedua
Cara Lovset
Tidak dianjurkan pada:
Primigravia
Janin besar
Panggul sempit
Tahap Ketiga
Mauriceau Manuveur
Tahap Ketiga
Naujoks Manuveur
Teknik ini dilakukan apabila
kepala masih tinggi
sehingga jari penolong
tidak dimasukkan ke dalam
mulut janin.
Sering menimbulkan
cedera berat
Tahap Ketiga
Prague Manuveur
Teknik ini dipakai bila
oksiput dengan ubun-ubun
kecil berada di belakang
dekat sacrum dan muka
janin menghadap simpisis
Tahap Ketiga
Cara Cunam Piper
Ektraksi Kaki
Dilakukan pada
presentasi bokong
komplit dan inkomllit
Komplikasi
Faktor Ibu
Perdarahan oleh karena trauma jalan lahir atonia uteri,
sisa placenta.
Infeksi karena terjadi secara ascendens melalui
trauma (endometritis).
Trauma persalinan seperti trauma jalan lahir,
simfidiolisis.
Komplikasi
Faktor Bayi
Perdarahan seperti perdarahan intracranial, edema
intracranial, perdarahan alat-alat vital intraabdominal.
Infeksi karena manipulasi.
Trauma persalinan seperti dislokasi/fraktur ektremitas,
persendian leher, rupture alat-alat vital
intraabdominal, kerusakan pleksus brachialis dan
fasialis, kerusakan pusat vital di medulla oblongata,
trauma langsung alat-alat vital (mata, telinga, mulut),
asfiksisa sampai lahir mati.
Prognosis
Angka kematian bayi pada persalinan letak sungsang
lebih tinggi bila dibandingkan dengan letak kepala. Di
RS Karjadi Semarang, RS Umum Dr. Pringadi Medan
dan RS Hasan Sadikin Bandung didapatkan angka
kematian perinatal masing-masing 38,5%, 29,4% dan
16,8%.
Bahaya asfiksia janin juga terjadi akibat tali pusat
menumbung, hal ini sering dijumpai pada presentasi
bokong kaki sempurna atau bokong kaki tidak
sempurna, tetapi jarang dijumpai pada presentasi
bokong.
Present
asi
Bokong
Seksi
TERIMA KASIH