Anda di halaman 1dari 59

G1P0A0 HAMIL ATERM INPARTU

KALA 1 FASE LATEN


MEMANJANG JANIN TUNGGAL
HIDUP PRESENTASI KEPALA
DENGAN LILITAN TALI PUSAT
N a b i l a Ta h i y y a h , S . K e d .
NIM : 71 2021 055

Pembimbing Klinik:
d r. A s m a r D w i A g u s t i n e , S p . O G
Latar belakang

tahun 2018 angka kejadian persalinan sectio caesarea di Indonesia adalah


sebesar 17,6% tertinggi di wilayah DKI Jakarta sebesar 31,3% dan terendah
di Papua sebesar 6,7%.

• Kala I memanjang→ salah satu indikasi persalinan sectio


caesarea yang sering ditemukan.
• >24 jam primi dan 18 jam multi

• Lilitan tali pusat → tali pusat yang dapat membentuk lilitan


sekitar badan, bahu, tungkai atas/ bawa, leher pada bayi.
• Keadaan ini dijumpai pada air ketuban yang berlebihan, tali
pusat yang panjang, dan bayinya yang kecil.
BAB 2
TINJAUAN
PUSTAKA
PERSALINAN

DEFINISI
serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran
bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul
dengan pengeluaran plasenta dan selaput dari tubuh ibu
PERSALINAN NORMAL
proses kelahiran janin pada kehamilan cukup bulan, pada janin letak
memanjang, presentasi belakang kepala yang disusul dengan
pengeluaran plasenta

PERSALINAN BANTUAN ALAT


terjadi ketika bayi membutuhkan bantuan untuk dilahirkan, biasanya
pada tahap mendorong

PERSALINAN SECTIO CAESARIA


persalinan melalui sayatan pada dinding abdomen
dan uterus
DIAGNOSIS
• Rasa nyeri datang lebih kuat, sering, dan teratur
• Keluar lendir bercampur darah “bloody show” y
• Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya
• Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan telah ada
pembukaan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Power (tenaga/kekuatan)

Passage (jalan lahir)

Passanger (janin dan plasenta)


MEKANISME
PERSALINAN

Kala I (Kala Pembukaan)


• Fase laten (1-3cm) 8 jam
• Fase aktif : 7 jam, 3-10cm
Kala II (Kala Pengeluaran Janin) → dilatasi
serviks lengkap sampai 10 cm dan diakhiri
dengan lahirnya neonatus.
• Tekanan pada rektum
• Hendak buang air besar
• Perineum mulai menonjol dan melebar
• Anus membuka
• Labia mulai membuka

Janin melewati jalan lahir melalui 7 gerakan


yang dikenal sebagai gerakan kardinal.
Kala III (Kala Pengeluaran uri)→ 5 hingga 30 menit
Tanda-tanda pelepasan plasenta :
• Perubahan bentuk dan tinggi fundus.
• Tali pusat memanjang.
• Semburan darah mendadak dan singkat (±250 cc).
Kala IV → 2 jam post partum

observasi karena perdarahan postpartum paling


sering terjadi pada 2 jam pertama.
(normal : 250 cc, abnormal >500 cc)
PERSALINAN LAMA

DEFINISI
“distosia” →proses persalinan yang berlangsung lebih dari
24 jam
PERSALINAN LAMA

PREVALENSI
Tingginya tingkat partus abnormal ini juga menunjukkan
tingginya tingkat partus lama.
Amerika Serikat distosia merupakan indikasi dilakukannya
sectio caesarea emergensi pada 68% pasien yang menjalani
operasi seksio sesar primer
ETIOLOGI FAKTOR RISIKO

Power (tenaga/kekuatan)

Passage (jalan lahir)

Passanger (janin dan plasenta)


KLASIFIKASI
Fase laten memanjang
• Friedman dan Sachtleben → >20 jam pada
nulipara dan 14 jam pada multipara.

Fase aktif memanjang


• normal → nulipara 1,2cm/jam, minimum 1,5
cm/jam.

Kala II memanjang
• 50 menit nulipara dan 20 menit multipara
DIAGNOSIS

Atau dengan partograf


• fase aktif (partus lama) →
pembukaan serviks < 1cm/ jam
4 jam.
• arrest disorder (partus macet)
→ tidak terjadi penambahan
pembukaan serviks 2 jam
maupun penurunan kepala janin
dalam jangka waktu 1 jam.
TATALAKSAN
A
• observasi selama 8 jam.
• bila terjadi peerubahan dalam penipisan serviks atau pembukaan serviks,
pecahkan ketuban dan lakukan induksi oksitosin. tidak memasuki fase aktif
>8 jam infus oksitosin, disarankan seksio sesarea.
• kondisi kala II memanjang adalah tidak terjadi malpresentasi dan obstruksi
jalan lahir. dapat dilakukan percepatan persalinan dengan oksitosin.
KOMPLIKASI

Maternal
• Infeksi Intrapartum
• Ruptura Uteri
• Cincin Retraksi Patologis
• Pembentukan Fistula
Neonatal → Caput Suksedaneum
LILITAN TALI PUSAT
DIAGNOSIS
• Pada bayi > 34 minggu, namun bagian
terendah janin (kepala atau bokong)
• letak sungsang atau lintang yang menetap
• dengan pemeriksaan USG khususnya color
doppler dan USG 3 dimensi dapat dipastikan
adanya lilitan tali pusat.
• tanda penurunan DJJ di bawah normal,
terutama pada saat kontraksi rahim.
• I n f e k s i Ta l i P u s a t ( Te t a n u s N e o n a t o r u m )
LILITAN TALI PUSAT

MANAJEMEN
• Memberikan oksigen pada ibu. Namun, bila
persalinan masih akan berlangsung lama dengan DJJ akan
semakin lambat (Bradikardia), persalinan harus segera
diakhiri dengan operasi Caesar. 
• Melalui pemeriksaan teratur USG
• Dalam pimpinan persalinan terutama kala dua
lakukan observasi,
SECTIO CAESARIA
DEFINISI
proses kelahiran janin melalui tindakan laparotomi dan
dilanjutkan dengan histerotomi.
KLASIFIKASI
Sectio Caesarea Elektif
prosedur Sectio Caesarea yang dilakukan tanpa keadaan
darurat dan keputusan dibuat sebelum persalinan.

Sectio Caesarea Darurat


Sectio Caesarea yang dilakukan untuk keadaan darurat
ibu atau janin seperti preeklampsia, gawat janin atau
karena penyebab lain
INDIKASI

Indikasi maternal Indikasi janin :


• Riwayat Sectio Caesarea • Situasi di mana morbiditas dan
sebelumnya mortalitas neonatal dapat dikurangi
• Lesi obstruktif pada saluran dengan pencegahan trauma
genital bawah • Malpresentasi (misalnya, presentasi
• Kelainan panggul sungsang preterm, presentasi non-frank
• Kondisi jantung tertentu breech)
• Malformasi kongenital
• Asidemia yang berkepanjangan
KOMPLIKASI

• Komplikasi intraoperatif: Infeksi, Injury organ,


risiko yang berhubungan dengan anestesi,
kebutuhan untuk transfusi darah, dan histerektomi.
• Komplikasi postoperatif: Thromboemboli, Adhesi
dan Nyeri yang menetap.
• Risiko kehamilan selanjutnya: IUGR, Abortus
spontan, Kehamilan ektopik, Stillbirth, Ruptur
uterus, Infertilitas, Plasenta previa, Plasenta inkreta,
Plasenta akreta, dan risiko penyerta lainnya
BAB 3
LAPORAN
KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. A
Umur : 22 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Alamat : Jalan KKN Unsri RT 55 RW 10, Kertapati, Palembang.
No. RM : 634917
Masuk RS : Jum’at, 17 Februari 2023 Pukul 13.00 WIB
IDENTITAS SUAMI

Nama : Tn. G
Umur : 27 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Tangga buntung no.1477, Palembang.
ANAMNESIS

KELUHAN UTAMA

Os mengatakan mules ingin melahirkan.


RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT

Pasien datang ke PONEK RSUD Palembang BARI dengan


keluhan mules ingin melahirkan sejak 6 jam SMRS. Keluhan
mules menjalar ke pinggang tidak ada. Pasien menyangkal
adanya keluar lendir darah dan air-air pada jalan lahir. Os
mengaku hamil lebih bulan dan Gerakan janin masih bisa
dirasakan.
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga

Hipertensi (-), Diabetes Melitus (-),


Hipertensi (-),Diabetes Melitus (-), Alergi obat
Alergi obat dan makanan (-), Asma (-),
dan makanan (-), Asma (-), Penyakit Jantung (-),
Penyakit Jantung (-), Penyakit Ginjal (-),
Penyakit Ginjal (-), Penyakit TBC (-), Penyakit
Penyakit TBC (-), Penyakit Hepar (-).
Hepar (-).

Riwayat Menstruasi Riwayat Pernikahan

• Usia menarche : 12Tahun


• Lama Haid : 5 hari • Menikah : 1 Kali, 2015
• Keluhan saat Haid :- • Lama Pernikahan : ±1 Tahun
• HPHT : 10 Mei 2023 • Usia Menikah : 21 tahun
• TP : 17 Februari 2023
Riwayat kontrasepsi

-
Riwayat Kehamilan dan Persalinan

Riwayat ANC
• 2022 / Hamil ini

• Trimester I: -
• Trimester II: 1x
• Trimester III: -
STATUS GENERALIS

Keadaan Umum : Baik


Kesadaran : Compos mentis
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 85 x/menit
Pernapasan : 22 x/menit
Suhu : 36,7°C
Berat Badan sebelum hamil : 48 kg
Berat Badan setelah hamil : 60 kg
Tinggi Badan : 164 cm
KEADAAN SPESIFIK

Kepala : Tidak Ada Kelainan


Mata : Tidak Ada Kelainan
Telinga : Tidak Ada Kelainan
Hidung : Tidak Ada Kelainan
Leher : Tidak Ada Kelainan
Thorax : Tidak Ada Kelainan
Abdomen : Sesuai status obstetrikus
Genitalia : Pembengkakan vulva (-)
Ekstremitas : Tidak Ada Kelainan
PEMERIKSAAN LUAR

Leopold I : Teraba bagian lunak, tidak mudah digerakkan dan tidak melenting
(kesan bokong). TFU 3 jari di bawah processus xhypoideus, TFU 32 cm
- Leopold II : Teraba keras, memanjang, dan datar seperti papan di kanan perut
(kesan punggung janin) dan bagian lunak di bagian kiri (ekstremitas).
- Leopold III : Teraba bagian janin bulat, keras, dan melenting (kesan kepala).
- Leopold IV : Konvergen (belum masuk PAP)
- TBJ : (TFU-13) x 155 = 2940 gram
- DJJ : 141 x/menit
- His : 1x dalam 10 menit
PEMERIKSAAN DALAM

 Konsistensi portio : Lunak


 Posisi portio : Medial
 Pembukaan : 1cm
 Pendataran : 10%
 Selaput ketuban : Ada
 Presentasi : Kepala
 Penunjuk : Ubun-Ubun Kecil
 Penurunan : Hodge 1
 Molase :0
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 11,7 12-14 g/dl
Eritrosit 3,91 4,0 – 5,0

Leukosit 15.200 5.000 – 10.000/ul


Trombosit 221.000 150.000 – 400.000/ul
Hematokrit 35% 37-43%
Hitung Jenis
Basofil 0% 0 – 1%
Eosinofil 1% 1 – 3%
Batang 1% 2 – 6%
Segmen 74 % 50 – 70 %

Limfosit 19 20 – 40 %
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi Hasil Nilai Normal
Golongan Darah
ABO O  
Rhesus +  
Hemostasis    
Masa Perdarahan (BT) 3 1-6 menit
Masa Pembekuan (CT) 9 10-15 menit

Kimia Klinik    
Glukosa Darah Sewaktu 75 70-140 mg/dl
Imunologi    
Antigen SARS CoV-2 Negatif Negatif
PEMERIKSAAN USG
DIAGNOSIS KERJA DOKTER
G1P0AO hamil aterm inpartu kala 1 fase laten memanjang janin
tunggal hidup presentasi kepala dengan lilitan tali pusat.
PENATALAKSANAAN

 Observasi keadaan umum, tanda vital, HIS, DJJ, dan kemajuan persalinan
 IVFD Ringer Laktat 500 cc gtt 20x/menit
 Cek lab darah lengkap, kimia darah dan antigen sars CoV-2
 Ceftriaxone 2x1 g/ IV (Skin test)
LAPORAN PERSALINAN

Nama operator: dr. Asmar Dwi Agustine, Sp. OG


Dokter anestesi: dr. Marwan, Sp. An
Jenis Operasi: Sectio Caesarea
Tanggal operasi: 18 Februari 2023

Pada tanggal 18 Februari 2023 pukul 11.30 WIB, lahir neonatus hidup laki-laki, berat
bayi lahir 3200 gram, PB 48 cm, APGAR score 8/9, plasenta lahir lengkap.
FOLLOW UP
18/2/2023, S : Nyeri luka pasca operasi P:
18.00 WIB    Observasi KU, TVI, Perdarahan
O:  IVFD RL 500 cc + oxytocin 2 amp gtt
KU : Baik 20x/menit
TD : 120/80 mmHg
 Diet TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein)
RR : 20 x/mnt
 Mobilisasi bertahap
N : 88 x/mnt
T : 36,20C  ASI on Demand
TFU dua jari dibawah pusat  
Kontraksi uterus baik Th/
Lochea rubra (+)  Ceftriaxone 2 x 1 gr / i.v (skin test)
Hb post Op : 12.8 gr/dl  Metronidazole 3 x 500 mg / i.v (kocor)
 
 Ketorolac 3x1/ i.v
A : P1A0 Post SC a/i kala 1 memanjang dan lilitan tali
 Asam tranexamat 3x1 / i.v
pusat
FOLLOW UP
19/2/2023 S : Tidak ada keluhan P/
07:00 WIB    Observasi KU, TVI
O:  IVFD RL 500 cc gtt 20x/m
KU : Baik
 Diet TKTP
TD : 110/70 mmHg
 Mobilisasi Bertahap
RR : 20 x/mnt
N : 78 x/mnt  ASI On Demand
T : 36,70C  
TFU 2 jari dibawah pusat Th/
Lochea rubra (+)  Ceftriaxone 2 x 1 gr / i.v (skin test)
Kontraksi uterus baik  Metronidazole 3 x 500 mg / i.v (kocor)
 
 Ketorolac 3x1/ i.v
A : P1A0 post SC a/i kala 1 memanjang dan lilitan
 Asam tranexamat 3x1 / i.v
tali pusat
FOLLOW UP
20/2/2023 S : Tidak ada keluhan P/
06:00 WIB    Aff infus
O:  Diet TKTP
KU baik
 Asi on demand
TD : 120/80 mmHg
 Rencana pulang
N : 70 x/mnt
RR : 18 x/mnt  
T 36,70C Th/
TFU 2 jari dibawah pusar  Metronidazole 3x500 mg / oral
Lochea rubra (+)  Asam mefenamat 3x500 mg / oral
Kontraksi uterus baik  Cefadroxil 2x500 / oral
 

A: P1A0 post SC a/i kala 1 memanjang dan


lilitan tali pusat
BAB 4
PEMBAHASAN
Apakah penegakan diagnosis pada pasien ini
sudah benar?
Pada kasus ini dilaporkan seorang Ibu usia 22 tahun datang ke PONEK RSUD
BARI pada tanggal 17 Februari 2023 pukul 13.00 WIB, berdasarkan anamnesa
yang dilakukan pasien datang dengan keluhan mules ingin melahirkan sejak 6
jam SMRS. Keluhan mules menjalar ke pinggang tidak ada. Pasien menyangkal
adanya keluar lendir darah dan air-air pada jalan lahir. Os mengaku hamil lebih
bulan dan gerakan janin masih bisa dirasakan.
• hasil pemeriksaan fisik : tekanan darah: 110/80 mmHg, nadi 85 x/m, suhu 36,7o
C, laju pernafasan 22 x/m, Berat badan sebelum hamil 48 Kg dan sekarang 60 kg
dan tinggi badan 164 cm.

• pemeriksaan abdomen : TFU 3 jari di bawah prosesus xyphoideus, pada perut


kanan teraba keras, memanjang, dan datar seperti (kesan punggung janin) dan
bagian lunak yang kecil-kecil di bagian kiri (ekstremitas), presentasi kepala,
belum masuk PAP, DJJ 141x/ menit.

• pemeriksaan genitalia didapatkan pembukaan 1 cm, selaput ketuban (+) dan


penurunan kepala Hogde 1.
• Pasien kemudian masuk ke VK untuk dipantau kemajuan persalinannya.

• Namun setelah lebih dari 7 jam, tidak ditemukan kemajuan persalinan, sehingga
pasien direncanakan untuk dilakukan SC Elektif pada tanggal 18 Februari 2023
pukul 11.00 WIB.

• Diagnosis pada status pasien tertulis G1P0A0 hamil aterm inpartu kala 1
memanjang janin tunggal hidup presentasi kepala.
• Pada pasien ini tanda inpartu didapatkan karena pasien mengeluh mules ingin
melahirkan sejak 6 jam SMRS.

• Berdasarkan teori, inpartu adalah suatu keadaan ibu mau melahirkan ditandai
dengan perut mules yang menjalar ke pinggang semakin lama semakin sering dan
kuat, disertai dengan keluar lendir, darah dan air-air dengan his minimal 1x dalam
10 menit minimal 20 detik untuk primigravida dan his minimal 2x dalam 10 menit
lamanya minimal 20 detik untuk multigravida disertai pendataran dan pembukaan
serviks.
• Pada kasus ini, pasien mengalami tanda inpartu sejak 6 jam SMRS dan
setelah dipantau kemajuan persalinannya, 7 jam kemudian pasien masih
pembukaan 1.

• Pasien ini sudah mengalami persalinan lama yaitu kala I fase laten
memanjang.
KALA 1 FASE LATEN MEMANJANG
(>20JAM)
Pada pasien ini juga dilakukan pemeriksaan USG pada tanggal 17 Februari 2023 dan
didapatkan hasil yaitu terdapat lilitan tali pusat 1x.

• tali pusat membentuk lilitan sekitar badan, bahu, tungkai atas/ bawah dan leher
pada bayi.
• Lilitan tali pusat bisa menjadi semakin eratdan menyebabkan penurunan
sirkulasi utero-placenta, juga menyebabkan penekanan/kompresi pada
pembuluh- pembuluh darah tali pusat.
• Akibatnya suplai darah yang mengandung oksigen dan zat makanan ke bayi
menjadi hipoksia.
Jika ditinjau dari segi penulisannya diagnosis obstetri pada
pasien ini sudah tepat

G1P0A0 hamil aterm inpartu kala I fase laten memanjang janin


tunggal hidup presentasi kepala.

Berdasarkan teori, dimana diagnosis obstetri diawali dengan


diagnosis ibu dan komplikasi, diagnosis kehamilan, diagnosis
persalinan, dan terakhir diikuti dengan diagnosis janin
Apakah penatalaksanaan pasien ini sudah
adekuat?
• Pada awalnya pasien masuk ke PONEK RSMP dengan keluhan mules mau
melahirkan, dibawa ke VK untuk diobservasi tanda-tanda vital ibu, DJJ, HIS,
dan kemajuan persalinannya.
• Setelah dipantau selama kurang lebih 7 jam, dan pasien tidak mengalami
kemajuan persalinan dan masih dalam pembukaan 1 cm.
• Sehingga pasien direncanakan SC elektif pada tanggal 18 Februari 2023 pukul
11.00 WIB. Pada pasien juga diberikan IVFD RL 500 cc gtt 20x/menit, injeksi
ceftriaxone 2x1 g.
• IVFD RL → mencukupi kebutuhan cairan. Pemberian RL gtt 20x/menit
diberikan untuk menambah elektrolit tubuh sebagai pengembalian
keseimbangan tubuh.
• injeksi Ceftriaxone 2x1 IV → antibiotik spektrum luas yang termasuk
ke dalam golongan obat sefalosporin.
Penatalaksanaan postpartum
• RL gtt 20x/menit → menambah elektrolit tubuh sebagai pengembalian keseimbangan tubuh.
• oxytocin → uterotonika yang mempertahankan kontraksi uterus adekuat, sehingga
miometrium berkontraksi akan menyebabkan konstriksi pembuluh darah sehingga perdarahan
akan berhenti.
• Ceftriaxone → antibiotik profilaksis yang memiliki sensitivitas terhadap bakteri gram negatif
maupun positif.
• Metronidazole → antibiotik bakteriosid digunakan sebagai agen profilaksis pencegahan
infeksi.
• asam tranexamat 3x1→ menghambat aktivasi molekul plasminogen yang mencegah plasmin
berikatan dengan fibrinogen dan struktur fibrin.
BAB 5
SIMPULAN
SARAN
SIMPULAN

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, penunjang, dan tatalaksana


yang diberikan dapat disimpulkan bahwa:
• Diagnosis pada kasus ini sudah tepat.
• Tatalaksana pada kasus ini sudah adekuat.
SARAN

Berdasarkan uraian tersebut, adapun saran yang bisa


diberikan yaitu:

Pada tenaga penolong untuk lebih memperhatikan


penatalaksanaan yang harus dilakukan pada kejadian kala I
memanjang dengan lilitan tali pusat
Thank
you

Anda mungkin juga menyukai