LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny.Manna Harahap
Umur
: 35 tahun
Alamat
Agama
: Kristen
Pekerjaan
: Wiraswasta
Suku
: Mandailing
Nama Suami
: Erwandi
Umur
: 38 tahun
: Kristen
Suku
: Batak
ANAMNESA
(Penderita datang dengan keluarganya ke IGD RS Embung Fatimah hari
minggu 6 April 2014 jam 07.00 WIB)
Keluhan utama
Perjalanan Penyakit :
G5P4A0 mengeluhkan dirinya keluar darah dari kemaluan sejak 2 hari yang
lalu. Perdarahan awalnya hanya berupa flek berwarna merah namun lama
kelamaan menjadi keluar darah segar yang semakin banyak disertai keluarnya
gumpalan kecil-kecil saat 1 hari dirawat di RS Embung fatimah. Selain keluar
darah dan gumpalan dari kemaluan penderita juga mengeluhkan adanya nyeri
perut dibagian bawah yang lama kelamaan rasa nyeri semakin bertambah
hebat.
, 19 tahun
, 21 tahun
Menikah pada tahun 1997 dan sudah 17 tahun menikah.
Riwayat kontrasepsi:
1. KB Suntik 3 bulan selama 4 tahun, dari tahun 2010 hingga Desember
2013, setelah itu KB berhenti.
Riwayat ANC:
Memeriksakan kehamilan dibidan sebanyak 2 kali. Pertama kali
memeriksakan kehamilan sejak umur kehamilan 1 bulan. Mendapat imunisasi
dan vitamin.
HPHT
: 07 Januari 2014
TP
: 14 Oktober 2014
HAID
Menarche
: 13 tahun
Siklus
Lama
Sifat
STATUS PRESENT
Status Generalis:
KU
: Baik
Kesadaran
: Komposmentis
Tanda vital
: T: 130/90 mmHg
R: 22x menit
N: 80x/menit
S : 36,5 oC
Pemeriksaan Fisik:
Kepala
: Konjungtiva
Sklera
Leher
Thoraks
: KGB
: tidak anemis
: tidak ikterik
: tidak teraba membesar
JVP
: tidak meningkat
Kelenjar thyroid
: Paru-Paru
Abdomen
Ekstremitas
: sulit dinilai
Lien
: sulit dinilai
: Edema
: -/-
Varises
: -/-
Akral
: hangat
STATUS OBSTRETRIKUS
Pemeriksaan Luar
Tinggi Fundus
: 15 cm
Lingkar Perut
: Tidak dilakukan
DJJ
`: Tidak ada
HIS/10mnit
: Tidak ada
Pemeriksaan Dalam
V/U
Inspekulo
: tidak dilakukan
Vagina touche
: tidak dilakukan
LABORATORIUM
Darah Lengkap
Hb
: 10,4 g/dl
Ht
: 34%
Leukosit
: 8200/ul
Eritrosit
: 3,9 juta/ul
Trombosit
: 371 ribu/ul
BT
: 2/i
CT
: 630/i
GDS
: 88
Gol. Drah
: A Rh+
HIV
: Negatif
HbSAg
: Negatif
Cek Urin
Warna
: Kuning
Kejernihan
: Jernih
BJ
: 1005
PH
:6
Leukosit
:-
Eretrosit
: 15-25/ LPB
Protein
:-
Glukosa
:-
RESUME
Seorang wanita usia mengaku kehamilan kelima datang dengan keluhan
adanya perdarahan pervagina dan adanya gumpalan kecil-kecil di sertai nyeri
perut bagian bawah. Keluhan itu dirasakan sejak 2 hari yang lalu sebelum
masuk rumah sakit. Pasien menyangkal keluhan yang sama pada kehamilan
sebelumnya. Pada keluarga tidak ada gejala yang sama dan penderita
menyangkal adanya riwayat kencing manis tetapi ada riwayat tekanan darah
tinggi sejak 2 tahun yang lalu.
Status present salam batas normal. Status obstetrikus pada pemeriksaan
luar. Timggi fundus: 15 cm, DJJ : tidak ada, His/10menit : tidak ada. Pada
pemeriksaan dalam: V/U perdarahan (+) mengalir. Inspekulo : tidak dilakukan
dan vaginal touche juga tidak dilakukan.
USUL PEMERIKSAAN
- USG Abdomen
DIAGNOSIS KERJA
G5P4A0 gravida 11-12 minggu + Abortus Inkomplit
RENCANA PENGELOLAAN
Umum:
SF tab 1 x 1
Metilergometrin tab 3 x 1
Amoxicillin tab 3 x 1
Khusus:
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: ad bonam
FOLLOW UP DI BANGSAL
Tanggal : 06/04/2014 Jam 09.00 19.30
S
09.00
19.30
09.00
T : 130/90 mmHg
N : 80x/i
R : 22x/i
S : 36,5 oC
P/V : (+) sedikit mengalir
19.30
VT : belum dilakukan
TD : 100/70 mmHg
N : 85 x/i
RR: 20 x/i
A
P
09.00
19.30
Suhu : 36,2oC
G5P4A0H4 gravida 11-12 minggu + Susp. Abortus Incomplite
Observasi KU dan P/V
IVFD D5%
InjeksinCefotaxime 3 x 1
Injeksi Asam Traksenamat 3 x 1
Rencana USG Abdomen
Cek Hb : 10,4 g/dl
Injeksi metergin 1 Amp/IM
Pasang kateter
A
P
07.00
21.00
Aff kateter
Rencan kuret besok
Rencanakan puasakan pasien jam 00.00 wib
11.00
21.00
A
07.30
11.0021.00
P
07.30
: tidak anemis
Sklera
: tidak ikterik
Thorax : DBN
Abdomen : BU (+) Normal, Acites (-), Nyeri bekas OP (+)
Ekstremitas : Oedem (-), Akral Hangat
T : 110/80 mmHg
N : 80x/i
R : 18x/i
S : 36,5 oC
P/V : (+) tidak mengalir
T : 110/70 mmHg
N : 78x/i
R : 20x/i
S : afebris
P/V : (+) tidak mengalir
G5P4A0 gravida 11-12 minggu + Suscp. Abortus Incomplite
Post curetase a/i Abortus incomplite
IVFD RL 20 gtt/menit
Pasang Kateter
Jam 08.00 wib dilakukan tindakan curetase
21.00
Tanggal : 9/4/2014
S
Pasien tidak ada keluhan
07.00
O
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran
: CM
T : 120/80 mmHg
N : 80x/i
R : 20x/i
S : 36,6 oC
P/V : (+) Normal
Mata : Konjungtiva
A
P
: tidak anemis
Sklera
: tidak ikterik
Thorax : DBN
Abdomen : BU (+) Normal, Acites (-), Nyeri bekas OP (+)
Ekstremitas : Oedem (-), Akral Hangat
Post curetase a/i Abortus Incomplite
Terapi oral lanjut
Rencana Pulang
BAB II
PERMASALAHAN
1. Mengapa Pasien ini didiagnosis abortus inkomplite?
Pada pasien ini didiagnosa abortus inkomplite mengingat hal-hal berikut,
yaitu berdasarkan definisi ,gejala, dan riwayat perjalanan penyakit pasien.
a.Definisi dan Gejala
Abortus inkompletus didiagnosis apabila sebagian dari hasil konsepsi telah
lahir atau teraba pada vagina, tetapi sebagian tertinggal (biasanya jaringan
plasenta). Perdarahan biasanya terus berlangsung, banyak, dan membahayakan
ibu. Sering serviks tetap terbuka karena masih ada benda di dalam rahim yang
dianggap sebagai benda asing (corpus alienum). Oleh karena itu, uterus akan
berusaha mengeluarkannya
merasakan nyeri, namun tidak sehebat pada abortus insipiens. Jika hasil konsepsi
lahir dengan lengkap, maka disebut abortus komplet.
Pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan
masih ada sisa tertinggal dalam uterus. Pada pemeriksaan vaginal,kanalis
cervicalis terbuka dan jaringan dapat diraba dalam cavum uteri atau kadangkadang menonjol dalam ostium uteri eksternum.
Perdarahan biasanya masih terjadi jumlahnya pun bisa banyak atau sedikit
tergantung pada jaringan yang tersisa, yang menyebabkan sebagian placental site
masih terbuka sehingga perdarahan berlangsung terus menerus. Pasien juga dapat
mengalami anemia atau syok hemoragik sebelum sisa jaringan konsepsi
dikeluarkan.
Pada pasien ini didapatkan HPHT : 07/01/2014 TP : 14/10/14, UK : 11-12
minggu. Pada pemeriksaan fisik abdomen pasien didapatkan fundus uteri teraba 2
jari diatas simfisis yang diperkirakan usia kehamilan kurang dari 20 minggu.Usia
kehamilan pada pasien ini masuk dalam kriteria abortus berdasarkan definisinya
yaitu pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan,
dengan usia kurang dari 20 minggu dan atau berat janin belum mencapai 500 gr.
10
11
2. Faktor ibu:
a. Kelainan endokrin (hormonal) misalnya kekurangan tiroid, kencing manis.
b. Faktor kekebalan (imunologi), misalnya pada penyakit lupus, Anti
phospholipid syndrome.
c. Infeksi, diduga akibat beberapa virus seperti cacar air, campak jerman,
toksoplasma , herpes, klamidia.
d. Kelemahan otot leher rahim
e. Kelainan bentuk rahim.
3. Faktor Ayah: kelainan kromosom dan infeksi sperma diduga dapat
menyebabkan abortus.
Selain 3 faktor di atas, faktor penyebab lain dari kehamilan abortus adalah:
1. Faktor genetik
Sekitar 5 % abortus terjadi karena faktor genetik. Paling sering
ditemukannya kromosom trisomi dengan trisomi 16. Penyebab yang paling sering
menimbulkan abortus spontan adalah abnormalitas kromosom pada janin. Lebih
dari 60% abortus spontan yang terjadi pada trimester pertama menunjukkan
beberapa tipe abnormalitas genetik.
Abnormalitas genetik yang paling sering terjadi adalah aneuploidi
(abnormalitas
komposisi
kromosom)
contohnya
trisomi
autosom
yang
13
penyebab
antara
lain
Chlamydia,
Ureaplasma,
Mycoplasma,
14
menderita infeksi berat, seperti apakah telah diterapi dengan tepat dan adekuat.
Untuk eksplorasi kausa, dapat dikerjakan beberapa pemeriksaan laboratorium
seperti pemeriksaan gula darah, tes fungsi hati dan tes fungsi ginjal untuk menilai
apakah ada gangguan fungsi hepar dan ginjal atau diabetes melitus yang kemudian
dapat menimbulkan gangguan pada kehamilan seperti persalinan prematur.
7. Faktor Nutrisi
Malnutrisi umum yang sangat berat memiliki kemungkinan paling besar
menjadi predisposisi abortus. Meskipun demikian, belum ditemukan bukti yang
menyatakan bahwa defisisensi salah satu/ semua nutrien dalam makanan
merupakan suatu penyebab abortus yang penting.
8. Obat-obat rekreasional dan toksin lingkungan.
Peranan penggunaan obat-obatan rekreasional tertentu yang dianggap
teratogenik harus dicari dari anamnesa seperti tembakau dan alkohol, yang
berperan karena jika ada mungkin hal ini merupakan salah satu yang berperan.
Diperkirakan 1-10 % malformasi janin akibat dari paparan obat, bahan kimia,
atau radiasi dan umumnya berakhir dengan abortus, misalnya paparan terhadap
buangan gas anestesi dan tembakau. Sigaret rokok diketahui mempunyai efek
vasoaktif sehingga menghambat sirkulasi uteroplasenta. Karbon monoksida juga
menurunkan pasokan oksigen ibu dan janin serta memacu neurotoksin. Dengan
adanya gangguan pada sirkulasi fetoplasenta dapat terjadi gangguan pertumbuhan
janin yang berakibat terjadinya abortus.
9. Faktor psikologis.
Dibuktikan bahwa ada hubungan antara abortus yang berulang dengan
keadaan mental akan tetapi belum dapat dijelaskan sebabnya. Yang peka terhadap
terjadinya abortus ialah wanita yang belum matang secara emosional dan sangat
penting dalam menyelamatkan kehamilan. Usaha-usaha dokter untuk mendapat
kepercayaan pasien, dan menerangkan segala sesuatu kepadanya, sangat
membantu. Pada penderita ini, penyebab yang menetap pada terjadinya abortus
spontan yang berulang masih belum dapat dipastikan. Akan lebih baik bagi
penderita untuk melakukan pemeriksaan lengkap dalam usaha mencari kelainan
15
16
DAFTAR PUSTAKA
17
S.
Buku
ilmu
kebidanan
,Sarwono
Obstetri &
18