Serat simpatis dari medula pada segmen T1 melewati rantai simpatis naik kedaerah
kepala.
Dari T-2 ke daerah leher
Dari T-3, T-4, T-5 dan T-6 ke daerah toraks
Dari T-7, T-8, T-9, T-10 dan T-11 ke
abdomen
Dari T-12, L-1 dan L-2 ke daerah tungkai
RESEPTOR BETA
Vasodilatasi (2)
Kardioakselerasi (1)
Peningkatan kekuatan
miokardial (1)
Relaksasi usus (2)
Relaksasi uterus (2)
Bronkodilatas (2)
Kalorigenesi (2)
Glikogenolisis (2)
Lipolisis (1)
Relaksasi kandung kemih (2)
Nasal
Lakrimalis
Parotis
Submandibulari
s
Lambung
Efek Perangsangan
Simpatis
Dilatasi
Relaksasi ringan
(penglihatan jauh )
Vasokonstriksi dan
sekresi ringan
Efek Perangsangan
Parasimpatis
Konstriksi
Konstriksi (penglihatan
dekat)
Rangsangan banyak
sekali sekresi
(mengandung banyak
enzim untuk merangsang
kelenjar yang mensekresi
enzim)
Kelenjar keringat
Kelenjar apokrin
Pembuluh darah
Jantung
Otot
Pengurangan
kecepatan
Peningkatan kekuatan
kontraksi
Pembuluh
koroner
Dilatasi (2); kontriksi
Paru
()
Bronkus
Pembuluh darah
Dilatasi
Usus
Konstriksi sedang
Lumen
Sfingter
Hati
Kandung empedu
dan saluran
empedu
Ginjal
Pelepasan glukosa
Relaksasi
Berkurangnya
pengeluaran dan
sekresi renin
Tidak ada
Kandung kemih
Detrusor
Trigonum
Penis
Arteriol sistemik
Visera
abdominal
Otot
Relaksasi(ringan)
Kontraksi
Ejakulasi
Kontraksi
Relaksasi
Ereksi
Kulit
Kontriksi
Tidak Ada
Kontriksi ( adrenergik) Tidak Ada
Dilatasi (2 adrenergik)
Dilatasi (kolinergik)
Kontriksi
Tidak Ada
Darah
Koagulasi
Glukosa
Lipid
Metabolisme basal
Sekresi medulaadrenal
Aktivitas mental
Otot piloerektor
Otot skeletal
Sel-sel lemak
Meningkat
Meningkat
Meningkat
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Meningkat sampai
100%
Meningkat
Tidak Ada
Tidak Ada
Meningkat
Kontraksi
Peningkatan
glikogenolisis
Peningkatan kekuatan
Lipolisis
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Kelenjar-Kelenjar Tubuh
Kelenjar nasalis, lakrimalis, saliva, dan
sebagian besar kelenjar gastrointestinal
terangsang dengan kuat oleh sistem saraf
parasimpatis, sehingga mengeluarkan
banyak sekali sekresi cairan.
Perangsangan simpatis mempunyai
pengaruh langsung pada sel-sel kelenjar
dalam pembentukan sekresi pekat yang
mengandung enzim dan mukus tambahan.
Rangsangan simpatis juga menyebabkan
vasokonstriksi pembuluh darah yang
mensuplai kelenjar-kelenjar sehingga
seringkali mengurangi kecepatan sekresi
kimia.
Sistem Gastrointestinal
Sistem Gastrointestinal mempunyai susunan
saraf intrinsik sendiri yang dikenal sebagai
pleksus intramural atau sistem saraf enterik usus.
Perangsangan parasimpatis msbbkan
peningkatan seluruh tingkat aktivitas saluran
gastrointestinal, yakni dengan memicu
terjadinya gerakan peristaltik dan relaksasi
sfingter, jadi akan mempermudah
pengeluaran isi usus melalui saluran
pencernaan dengan cepat.
Perangsangan simpatis yang sangat kuat,
akan mtimbulkan penghambatan peristaltik
dan peningkatan tonus sfingter, kadangkadang juga mengurangi sekresi.
Jantung
Perangsangan simpatis akan
meningkatkan seluruh aktivitas
jantung. Keadaan ini tercapai dengan
naiknya frekuensi dan kekuatan
kontraksi jantung.
Perangsangan parasimpatis terutama
menimbulkan efek yang berlawanan.
REFLEKS OTONOM
Sebagian besar fungsi viseral tubuh diatur
oleh refleks otonom.
Refleks Otonom Kardiovaskular
Ada beberapa refleks dalam sistem
kardiovaskular yang terutama membantu
mengatur tekanan darah arteri dan
frekuensi denyut jantung. yaitu refleks
baroreseptor. Secara kasar, reseptor
regang yang disebut baroreseptor
terletak didalam dinding arteri besar
(arteri karotis & aorta)