Anda di halaman 1dari 11

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

SISTEM SARAF OTONOM

NAMA KELOMPOK :
BAIQ SRI HIDAYANTI AKF18068
FARHAN TRI LAKSONO AKF18036
ISNA WILDA SEPTANIA AKF18039
NORINTA MERE AKF18056
PENGERTIAN

Sistem saraf otonom adalah bagian dari sistem saraf


yang mewakili persarafan motorik dari otot polos, otot
jantung dan sel-sel kelenjar. Sistem ini terdiri dari dua
komponen fisiologis dan anatomi yang berbeda, yang
saling bertentangan yaitu sistem simpatik dan para
simpatik.
MENURUT FUNGSINYA DIBAGI MENJADI
2:

• Sistem simpatis/simpatik
yang terletak pada depan
kolumna vertebra dan
berhubungan dengan
sumsun tulang belakang
melalui serabut saraf.
• Sistem
parasimpatis/simpatik
yang terbagi dalam dua
bagian yang terdiri dari
saraf otonom Kranial dan
saraf otonom sacral.
• Saraf Simpatis/Simpatik
1. Daerah leher : tiga pasang ganglion servikal
2. Dearah dada : sebelas pasang ganglion
torokal
3. Daerah pinggang : empat pasang ganglion
lumbal
4. Derah pelvis : empat pasang ganglion sakral
5. Daerah depan : kogsigis ganglion kogsigens

Ganglion simpatis lainnya berhubungan dengan


kedua rangkaian besar ganglia ini bermaan
serabut-serabut membentuk plexus-plexus
simpatis.
• Plexus kardiak terletak dekat dasar jantung
serta mengarahkan cabang-cabangnya ke
jantung dan paru-paru
• Plexus selika (coclic) terletak pada sebelah
belakang lambung dan melayani organ-organ
dalam rongga abdomen
• Plexus mesenterikus (plexus hipogatilius)
terletak di depan sekrum dan melayani organ-
organ dalam pelvis
FUNGSI SERABUT SARAF SIMPATIS :

1. Menyarafi otot jantung,otot otot tak sadar semua


pembuluh darah,semua alat dalam
2. melayani serabut motorik sekretorik pada kelenjar
keringat,pada otot tak sadar dalam kulit
3. mempertahankan tonus semua otot.
• Sistem saraf Parasimpatik
bagian dari sistem saraf otonom
yang cenderung bertindak
berlawanan terhadap sistem saraf
simpatik, seperti memperlambat
detak jantung dan melebarkan
pembuluh darah.
Saraf vagus atau saraf cranila
kesepuluh adalah serabut saraf
otonom terbesar. Saraf parasimpatis
sacral keluar dari sumsum tulang
belakang melalui daerah sacral.
Saraf-saraf ini membentuk urat-urat
saraf pada alat-alat dalam pelvis
dan bersama saraf simpatis
membentuk plexus yang melayani
kolon rectum dan kandung kencing.
fungsi
1. memproduksi air mata dan air liur
2. merangsang motilitas dan sekresi dari sistem
pencernaan.
3. penghubung melalui kemana serabut-serabut para
simpatik lewat. Dalam perjalanan keluar dari otak
menuju organ-organ yang dimana sebagian
dikendalikan olehnya.
4. merangsang pergerakan yang menentukan ukura
pupil mata.
• Sistem pengendalian
ganda (simpatis dan
parasimpatis)
penyesuaian tepat
antara aktivitas dan
istirahat tetap di
pertahankan, smentara
ritme kegiatan organ-
organ dalam,kelenjar,
pembuluh darah serta
otot tak sadar
dipertahankan.
Dengan Demikian :
1. jantung menerima serabut ekselerator dari saraf simpatis
dan serabut inhibitor (penghambat) dari vagus.
2. Pembuluh darah mempunyai vaso konstriktor dan vaso
dilator
3. Saluran pencernaan memiliki urat saraf akselerator dan
inhibitor
Cara Kerja Sistem Saraf Otonom

• mengatur fungsi otot-otot halus, otot jantung


dan kelenjar-kelenjar tubuh. Otot-otot halus
terdapat dibagian kulit , rambut di tubuh , di
pembuluh-pembuluh darah, dimata
(mengatur ukuran pupil dan akomodasi lensa
mata), di dinding serta jonjot usus, dikantung
empedu dan di kandung kemih.
Gangguan Sistem Saraf Otonom

Gangguan pada sistem saraf ini memiliki gejala yang bervariasi


seperti :
1. Hipotensi ortostatik
2. Intoleransi ortostatik
3. Sindrom takikardia ortostatik
4. Saluran pencernaan neurogensik (gangguan gerakan usus,
konstipasi)
5. Disfungsi ereksi dan gangguan kandung kemih neurogenik
6. Sinkop (pingsan)

Anda mungkin juga menyukai