Anda di halaman 1dari 31

SISTEM SARAF OTONOM

Oleh: Tahyatul Bariroh


Pendahuluan
• SSP mengontrol otot dan kelenjar dengan
mengirimkan sinyal ke organ-organ efektor ini
melalui divisi eferen sistem saraf perifer.
• Terdapat dua jenis keluaran eferen yaitu :
– Sistem saraf otonom (SSO) : dikontrol oleh bawah-
sadar dan mempersarafi otot jantung, otot polos,
serta sebagian besar kelenjar eksokrin dan sebagian
kelenjar endokrin.
– Sistem saraf somatik (SSS) : dikontrol kesadaran dan
mempersarafi otot rangka.
Sistem Saraf Manusia
Pelepasan Neurotransmitter
Perbandingan Sistem saraf somatik dgn SSO
Perbandingan Sistem Saraf Otonom dgn Sistem Saraf Somatik
SIFAT SISTEM SARAF OTONOM SISTEM SARAF SOMATIK

Tempat asal Otak atau tanduk lateral korda spinalis Otak atau tanduk ventral
korda spinalis
Jumlah neuron dari Rantai dua neuron (praganglion Neuron tunggal (neuron motorik)
tempat asal SSP dan pascaganglion)
sampai ke organ
efektor
Oto yang dipersarafi Otot jantung, otot polos, kelenjar eksokrin Otot rangka
dan sebagian kelenjar endokrin

Jenis persarafan Sebagian besar organ efektor Organ efektor hanya dipersarafi
dipersarafisecara ganda oleh kedua oleh neuron motorik
cabang sistem yang antagonistik (simpatis
dan parasimpatis)
Neurotransmitter di Astilkolin (ujung parasimpatis) atau Hanya asetilkolin
organ efektor norpinefrin (ujung simpatis)
Efek pada organ Stimulasi atau inhibisi (efek antagonistik Hanya stimulasi (inhibisi hanya dapat
efektor dari kedua cabang) terjadi secara sentral melalui IPSP di
badan sel neuron motorik)
Jenis kontrol Dikontrol oleh bawah sadar (involunter); Dikontrol oleh kesadaran (volunter);
dapat dikontrol secara sadar dengan banyak aktivitas yang
teknik umpan balik hayati dan latihan dikoordinasikan secara bawah sadar

Pusat-pusat yang lebih Korda spinalis, medula, hipotalamus, Korda spinalis, korteks motorik,
tinggi di otak yang ikut korteks frontalis nekleus basal, serebelum, batang
mengontrol otak
Sistem Saraf Otonom (1)
• SSO terdiri dari dua subdivisi :
– Sistem saraf simpatis
– Sistem saraf parasimpatis
• Jalur saraf otonom terdiri dari rantai
dua- neuron
• Serat praganglion berasal dari SSP dan
bersinaps dengan badan sel
pascaganglion (suatu ganglion di luar
SSP).
• Serat pascaganglion berakhir di organ efektor.
SSO (2)
• Hantaran kimia pd sistem saraf terjadi dg penjalaran
impuls dan pembebasan (release) sejumlah kecil
neurotransmitter (NT) dr ujung saraf ke celah
sinaps.
• Neurotransmiter ini akan berdifusi dan berikatan dg
molekul reseptor khusus pd sel postsinaps, yg akan
mengaktifkan atau menghambat aktivitas sel
efektor.
• Semua serat praganglion dan serat
pascaganglion parasimpatis mengeluarkan NT
asetilkolin.
• Serat pascaganglion simpatis mengeluarkan NT
norepinefrin (adrenergik), dopamin (dopaminergik)
dan asetilkolin (kolinergik).
• NT yang sama menimbulkan respon yang berbeda-
beda di jaringan yang berbeda.
SSO

(4)
Nukleus adalah inti sel saraf yg berada di dalam CNS
• Inti sel saraf yang berada di luar CNS namanya ganglion
• Ganglion paravertebral chain: rantai yang berisi
kumpulan ganglion simpatis (cabang anterior
dari medula spinalis)
• Reseptor asetil kolin (kolinergik) dibedakan menjadi
2 tipe: nikotinik (subtipe neuronal dan muscle) dan
muskarinik (subtipe 1-5)
• Katekolamin: epinefrin dan norepinefrin
reseptornya disebut adrenergik reseptor.
SSO (5)
• Sistem parasimpatis mendominasi pada situasi-
situasi yang tenang dan santai, dan
mendorong aktivitas untuk memelihara tubuh,
misalnya pencernaan. Diistilahkan dengan rest
and digest.
• Sistem simpatis mendominasi pada keadaan
darurat atau penuh stress dan mendorong
respon-respon yang mempersiapkan tubuh
untuk aktivitas fisik yang berat. Diistilahkan
dengan fight or flight.
Saraf Simpatis & Saraf Parasimpatis
Tempat pengeluaran NT asetilkolin
dan
Norepinefrin
ASETILKOLIN NOREPINEFRIN
Semua ujung praganglion sistem Sebagian besar ujung pascaganglion
saraf otonom simpatis

Semua ujung pascaganglion Medula adrenal


parasimpatis
Ujung pascaganglion simpatis di kelenjar Susnan saraf pusat
keringat dan sebagian pembuluh darah
di otot rangka

Ujung neuron eferen yang


mempersarafi otot rangka
(neuron motorik)
Susunan saraf pusat
Reseptor sistem saraf simpatis
Reseptor Sistem saraf Parasimpatis

BERESPON TERHADAP
JENIS
TEMPAT RESEPTOR ASETILKOLIN YANG
RESEPTOR
DIKELUARKAN OLEH
Reseptor Semua ganglion otonom Serat praganglion simpatis
nikotinik dan parasimpatis
Motor end-plate serat Neuron motorik
otot rangka
Sebagian dendrit dan badan sel Sebagian terminal prasinaps SSP
SSP
Reseptor Sel-sel efektor (otot Serat pascaganglion parasimpatis
muskarinik jantung, otot polos,
kelenjar)
Sebagian dendrit dan badan sel Sebagian terminal prasinaps SSP
SSP
Tabel-1. Respons berbagai jaringan pada perangsangan sistem saraf
simpatis (adrenergik) dan sistem parasimpatis (kolinergik)
Respons
EFEKTOR ORGAN Respons adrenergik Respons kolinergik dominan
A/K#
ARTERIOL
Koroner, visera abd. Konstriksi + (1), Sedikit dilatasi A
paru, ginjal dilatasi ++ (2)
Otot rangka Konstr. ++(1), Dilatasi ++ * Dilatasi A
Serebral, kulit, dilatasi ++ (2) *
kel.ludah Konstriksi() (hanya kel.ludah)
VENA Konstriksi ( 2), dilatasi ( 2) ------------- A
JANTUNG
Nodus SA Frekw jantung (1) Konduksi Frek.denyut  K
Atria dan kontraksi  (1) Kontraktilitas  K
Nodus A-V Konduksi & otomatisitas(1) Konduksi  K
Ventrikel Kontraktilitas, otomatisitas Kontraktilitas  K
dan konduksi 
MATA
Muskulus siliaris Relaksasi () Kontr. (akomodasi) Kontraksi K
Musk. Pupilaris ----------------- (miosis) K
Musk. Radialis iris Kontr. (midrialis)() ----------------------- A
SEKRESI KELENJAR
Saluran cerna Inhibisi Stimulasi
Keringat Di tapak tangan (1) Secara menyeluruh  K
Saliva Sekresi air dan ion K (1), Sekresi air dan ion K +++ K
Sekresi amilase ()
Lakrimalis ----------------------- Stimulasi K
OTOT BRONCHIAL Relaksasi (2) Konstriksi ++ K
Sekresi kelenjar  (1),  (1) Stimulasi +++ K
LAMBUNG/USUS
Tonus dan motilitas Tonus  + (2, 2)  +++ K
Sfingter  (1) 
KULIT
Otot pilomotor Kontraksi ++ (1) - A
VESICA URINARIA
M. detrusor Sfinkter Relaksasi + (2) Kontraksi +++ Relaksasi K
(internal) Kontraksi ++ (1) ++ A, K
UTERUS Hamil: kontraksi (1), variabel A
Relaksasi (2)
Tidak hamil: Relaksasi(2)
FUNGSI KELAMIN
PRIA Ejakulasi +++ () Ereksi +++
HATI Glikogenolisis dan Sintesis glikogen + A
glukoneogenesis +++ (1, )
PANKREAS
Asini Sel Sekresi  + () Sekresi Sekresi ++
beta  + ++ (2)
Sekresi  + (2)
ADENOHIPOFISE Sekresi ADH (1)
*Serat-serat kolinergik pasca ganglionik
 = meningkat A = adrenergik  = menurun K = kolinergik
(Sumber: Modifikasi dari Kaplan SH: Basic Medical Science Notes; 1988)
Sistem saraf otonom
• Sistem saraf otonom meregulasi atau mengatur
bagian dalam tubuh, temperatur, detak jantung,
respirasi agar semua organ berfungsi secara
efisien.
• Sistem saraf otonom diprogram untuk keadaan
emergensi seperi demam, sakit, dehidrasi atau
shok.
• Tidak terprogram untuk darurat emosi seperti
takut, teror atau panik.
Kulit Ganglion
dorsal
Saraf
Interneuron Ganglion
sensorik
dorsal
Viseral
Saraf sensorik

Serabut
preganglion Serabut
Otot rangka Ganglion postganglion
otonom
Saraf parasimpatis
Mengecilkan pupil mata
Melambatkan detak jantung
Menambah sekresi saliva
Mempersempit saluran pipa
udara dll.
Aktifitasnya bertolak belakang
dengan saraf simpatis
Sistem saraf otonom-simpatis

Aktifitas saraf simpatis


• Hampir semua organ dikontrol saraf simpatis, melalui kontrol pembuluh darah
• Melebarkan pupil mata
• Mengurangi saliva
• Menaikan detak jantung
• Melebarkan rongga udara, memperbaiki pernafasan dll.
Efektor Viseral Respon terhadap stimulasi Respon terhadap stimulasi
adrenergik (simpatis) kholinergik (parasimpatis)

Pupil mata
Dilatasi Kontraksi

Detak jantung
Bertambah Berkurang

Bronkus pada paru-


paru Dilatasi Konstraksi

Dinding otot usus


Peristaltik melambat Peristaltik cepat

Distribusi darah
Lebih banyak darah ke otot Lebih banyak darah ke organ
rangka lebih sedikit ke organ pencernaan lebih sedikit ke
pencernaan otot rangka

Konsentrasi gula darah Bertambah Berkurang

Kelenjar saliva
Sekresi berkurang Sekresi bertambah

Kelenjar air mata


Tidak ada Sekresi
Otot kantung empedu
Relaksasi Kontraksi

Otot kandung kemih


Relaksasi Kontraksi
Sistem Saraf Somatik
• Sistem saraf somatik terdiri dari akson neuron
motorik yang berasal dari korda spinalis dan
berakhir di otot rangka.
• Asetilkolin, NT yang dikeluarkan dari neuron
motorik, merangsang kontraksi otot.
• Neuron motorik adalah jalur bersama terakhir
yang digunakan oleh berbagai daerah di SSP
untuk melaksanakan kontrol atas aktivitas
otot rangka.
Referensi
• 1.) Dee Unglaub Silverthorn. Human Physiology
An Integrated Approach 6th Edition, Pearson,
2013.

• 2.) Guyton and Hall. Text Book of Medical


Physiology 13th Edition. Elsevier. 2016.

• 3.) Lauralee Sherwood. Human Physiology: From


Cells to System 7th Edition.

• 4.) Marieb. Human Anatomy. 6th Edition.


Pearson Education Inc. 2012
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai