Anda di halaman 1dari 20

Referat I Tahun I

Nama: Enseline Nikijuluw


Pembimbing : dr. Nurdjaman Nurimaba, Sp.S(K)
ANATOMY DAN FISIOLOGI SISTEM SARAF SPLANICHUS
Pendahuluan
Sistem

saraf

bersambungan

adalah

serta

serangkaian

terdiri

terutama

organ
dari

yang

kompleks

jaringan

saraf.

dan

Dalam

mekanisme sistem saraf, lingkungan internal dan stimulus eksternal


dipantau

dan

diatur.

Kemampuan

khusus

seperti

iritabilitas,

atau

sensitivitas terhadap stimulus, dan konduktivitas, atau kemampuan untuk


mentransmisi suatu respons terhadap stimulasi, diatur oleh sistem saraf
dalam tiga cara utama : Input sensorik. Sistem saraf menerima sensasi
atau stimulus melalui reseptor, yang terletak di tubuh baik eksternal
(reseptor somatic) maupun internal (reseptor viseral). Antivitas integratif.
Reseptor mengubah stimulus menjadi impuls listrik yang menjalar di
sepanjang saraf sampai ke otak dan medulla spinalis, yang kemudian akan
menginterpretasi dan mengintegrasi stimulus, sehingga respon terhadap
informasi bisa terjadi.

Input dari otak dan medulla spinalis memperoleh

respon yang sesuai dari otot dan kelenjar tubuh, yang disebut sebagai
efektor.
Organisasi Struktural Sistem Saraf
a. Sistem saraf pusat (SSP). Terdiri dari otak dan medulla spinalis yang
dilindungi tulang kranium dan kanal vertebral.
b. Sistem saraf perifer meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh.
Sistem

ini

terdiri

dari

saraf

cranial

dan

saraf

spinal

yang

menghubungkan otak dan medulla spinalis dengan reseptor dan


efektor.
Secara fungsional sistem saraf perifer terbagi menjadi sistem aferen dan
sistem eferen.

a) Saraf aferen (sensorik) mentransmisi informasi dari reseptor sensorik


ke SSP
b) Saraf eferen (motorik) mentransmisi informasi dari SSP ke otot dan
kelenjar.
Sistem eferen dari sistem saraf perifer memiliki dua sub divisi :
a. Divisi somatic (volunter) berkaitan dengan perubahan

lingkungan

eksternal dan pembentukan respons motorik volunteer pada otot


rangka.
b. Divisi otonom (involunter) mengendalikan seluruh respon involunter pada
otot polos, otot jantung dan kelenjar dengan cara mentransmisi impuls saraf
melalui dua jalur
Saraf simpatis berasal dari area toraks dan lumbal pada medulla spinalis. Saraf
parasimpatis berasal dari area otak dan sacral pada medulla spinalis. Sebagian
besar organ internal di bawah kendali otonom memiliki inervasi simpatis dan
parasimpatis.

Gambar 1. Bagan pembagian sistem saraf manusia


Fisiologi sistem saraf otonom
Serat-serat saraf simpatis maupun parasimpatis mensekresikan salah
satu dari kedua bahan transmiter sinaps ini, asetilkolin atau norepinefrin.
Serabut postganglion sistem saraf simpatis mengekskresikan norepinefrin

sebagai neurotransmitter. Neuron-neuron yang mengeluarkan norepinefrin


ini dikenal dengan serabut adrenergik. Serabut postganglion sistem saraf
parasimpatis mensekresikan asetilkolin sebagai neurotransmitter dan dikenal
sebagai serabut kolinergik. Sebagai tambahan serabut postganglion saraf
simpatis kelenjar keringat dan beberapa pembuluh darah juga melepaskan
asetilkolin sebagai neurotransmitter. Semua saraf preganglion simpatis dan
parasimpatis melepaskan asetilkolin sebagai neurotransmitter karenanya
dikenal sebagai serabut kolinergik. Sedangkan asetilkolin yang dilepaskan
dari serabut preganglion mengaktivasi baik postganglion simpatis maupun
parasimpatis.

Perbedaan sistem saraf Somatik dan Otonom.


Sistem saraf somatik - Single lower motor neuron
a. Keluar dari CNS ke serat otot skeletal
b. Badan sel pada brainstem atau cornu anterior Medulla Spinalis
c. Keluar dari CNS lewat Saraf kranial atau saraf spinal
d. Myelinated axons dengan diemeter besar, konduksi cepat
e. Selalu melepaskan acetylcholine (ACh) pada synaptic
knob
f. Respon bersifat eksitasi terhadap otot rangka
Sedangkan sistem saraf otonom - memiliki dua rantai motor neuron
Neuron pertama, neuron preganglionic

a. Badan sel pada brainstem atau medula spinalis


b. Keluar dari CNS lewat Saraf kranial atau saraf spinal
c. Menuju ke

autonomic ganglion pada peripheral nervous

system
d. Myelinated axons dengan diemeter besar, konduksi cepat
e. melepaskan acetylcholine (ACh) pada synaptic

Neuron kedua, neuron postganglionic (atau ganglionic)


a. badan sel pada ganglion otonom
b. Keluar dari ganglion menuju efektor (otot jantung, sel otot
polos,kelenjar)
c. Axon tidak bermyelin dengan ukuran lebih kecil- konduksi
sangat lambat
d. Melepaskan

ACh atau norepinephrine (NE) pada synaptic

knob
e. Respon dapat eksitasi maupun inhibisi

Sistem Saraf otonom terbagi atas


1. Sistem saraf simpatis Berhubungan dengan aktifitas fisik, dikenal
juga sebagai Fight or Flight division. Berfungsi pada saat kita
marah, takut, stres dan saat berkompetisi. Akan meningkatkan
detak jantung, dan menaikan tekanan darah, menaikan gula dalam
darah.
2. Sistem

saraf

simpatik,

Berfungsi

sebagai

normal

body

maintenance, dikenal juga House-keeping division atau rest and


digest. Menurunkan penggunaan energi, berfungsi dalam proses
pencernaan dan defekasi.
Keduanya simultan aktif dan seimbang, tidak ada satu yang lebih
ekstrim

dari

yang

lainnya.

Perbedaan

antara

Sistem

simpatik

dan

parasimpatik : Origin atau lokasi dari sel preganglionik, Panjang dari akson
Preganglionik dan postganglionik, nama dan lokasi, neurotransmiter yang
digunakan, dan respon yang ditimbulkan.

Perbedaan antara sympathetic dan para simpatetik

AUTONOMIC GANGLIA:
Ada 3 grup autonomic ganglia, 2 grup komponen simpatis, 1 grup komponen
parasimpatis
Sympathetic ganglia:

1. Sympathetic trunk ganglia , kedua sisi columna vertebralis secara


vertikal, dari basis cranii coccyx (Superior, middle, inferior cervical
ganglia)
2. Prevertebral ganglia , anterior columna vertebralis dekat arteri
abdominal yang besar
Terdiri atas celiac ganglion, Superior mesenteric ganglion, Inferior
mesenteric ganglion
Parasympathetic ganglia: Terminal ganglia yang dekat/dinding organ visceral
terdiri

dari

Ciliary

ganglion,

Pterygopalatine

ganglion,

Submandibular

ganglion, Otic ganglion

Nervus Splanikus
Splanchnic nerve merupakan bagian dari sistem saraf otonom adalah saraf visceral
yang berpasangan keluar dari Medula Spinalis, membawa serabut visceral efferent
dan juga serabut sensor dari organ (serabut visceral afferent). Semua nervus
splanikus membawa serabut simpatis kecuali untuk saraf splanchnic pelvis
merupakan saraf parasimpatis.
Pembagian saraf splanchnic dapat dikategorikan dalam :

Saraf
Saraf
Saraf
Saraf
Saraf

cardiopulmonary
splanchnic thoracic (Greater, Small, Least)
Splanchnic Lumbar
Splanchnic Sacral
Splanchnic Pelvis

Cardiopulmonary nerve
Merupakan postsynaptik Nervus spanikus yang bersifat simpatetik, berasal dari
ganglion cervical dan ganglion thorakal bagian atas, menginervasi Jantung, Paruparu dan esophagus. Cardiac plexus dibagi dua bagian yaitu bagian superficial yang
berada diatas arcus aorta, Sedangkan bagian profunda berada antara arcus aorta
dan trakea. Berfungsi Meningkatkan denyut jantung dan kontraksi jantung dan
vasodilatasi a. coronaria. Pulmonary plexus menginervasi bronkus, terbagi menjadi
plexus pulmonary anterior yang berada didepan paru-paru dan plexus pulmonary
posterior yang berada dibelakang paru-paru, berfungsi sebagai vasokontriksi
bronkus. Plexus Esophageal juga membawa 2 cabang yaitu serat postganglion
simpatik yang terletak pada ganglion simpatik chain dan saraf afferent yang
berfungsi utama dalam rasa nyeri, sell bodies terletak pada dorsal root ganglion.
Berfungsi pada spincter eosophagus bagian bawah

Saraf Splanchnic Thoracic


Saraf Splanchnic Thoracic adalah saraf splanchnic yang berasal dari batang
sympathetic dalam thoraks dan mengarah secara inferior untuk persarafan simpatik
ke perut. Saraf ini bermuatan simpatis preganglionic dan serat visceral aferen
umum. Ada 3 saraf splanchnic thoracic:
a. Greater splanikus (Besar) keluar dari medulla spinalis T5 T9 atau T5 T10.
Saraf ini berjalan melalui diafragma dan memasuki abdominal, dimana serat
sinapsnya ada di ganglia celiac. Saraf ini berkontribusi pada pleksus celiac,
yang berlokasi di dalam / di sekitar percabangan celiac cabang dari aorta
abdominal. Saraf ini meinervasi sistem saraf pada usus halus, adrenal, hepar
dan pankreas. Mengsekresikan epinerfin dan norepinerfin . Bertanggung jawb
untuk tonik dan perubahan system cardiovascular.

Epinefrin dan norepinefrin memiliki fungsi, meliputi:


Meningkatkan tingkat metabolisme, terutama dari otot rangka dan jantung
Meningkatkan denyut jantung
Meningkatkan tekanan darah
Glikogenolisis di sel hati, glukosa dilepaskan ke dalam aliran darah
Glikogenolisis di sel-sel otot, glukosa dimetabolisme dan digunakan sebagai
sumber energi.
Lipolisis di adiposit, Asam lemak dilepaskan ke aliran darah
Bronkodilator adalah sebuah substansi yang dapat memperlebar luas
permukaan
bronkus dan bronkiolus pada paru-paru, dan membuat kapasitas serapan
oksigen
paru-paru meningkat.
Pirau darah dari organ-organ internal dan kulit, darah masuk ke organ
penting (otak, otot, hati)
b. Small splanikus( Sedang), T9 T12, T9 T10, T10 T12, atau T10 T11
Saraf ini berjalan secara inferior, secara lateral ke arah saraf
splanchnic besar. Serat fiber sinapsnya dengan pasangan postganglionicnya
di dalam ganglia superior mesenteric, atau di dalam ganglion aorticorenal.
Saraf ini memodulasi aktifitas system saraf enteric dari midgut. Secara
Umum saraf simpatik akan memperlambat peristaltic dari usus.
c. Least or lowest splanikus (Kecil) T12 L2, atau T11 T12 Saraf ini berjalan ke
dalam abdomen, dimana seratnya bersinaps di dalam renal ganglia.
Memperdarahi otot polos pada pembuluh darah ginjal, renal-pelvis dan ureter
bagian atas, juga berfungsi sebagai saraf afferent terhadaprangsang nyeri.

Autonomic nervous supply to organs in the human body


Organ
stomach
duodenum
pancreatic
head
jejunum and
ileum
colon

Nerves[8]
PS: anterior and posterior vagal
trunks
S: greater splanchnic nerves
PS: vagus nerves
S: greater splanchnic nerves
PS: vagus nerves
S: thoracic splanchnic nerves
PS: posterior vagal trunks
S: greater splanchnic nerves

spleen
vermiform
appendix
gallbladder
and liver
kidneys and
ureters

PS: vagus nerves and pelvic


splanchnic nerves
S: greater splanchnic nerves
S: greater splanchnic nerves
nerves to superior mesenteric
plexus
PS: vagus nerve
S: celiac plexus
right phrenic nerve
PS: vagus nerve
S: thoracic and lumbar
splanchnic nerves

Spinal column origin[8]


T6, T7, T8, T9, sometimes
T10
T5, T6, T7, T8, T9, sometimes
T10
T8, T9
T5, T6, T7, T8, T9
T10, T11, T12
(proximal colon)
L1, L2, L3, (distal
colon)
T6, T7, T8

T10
T6, T7, T8, T9

T11, T12

Saraf Splanchnic Lumbar


Saraf Splanchnic Lumbar adalah saraf Splanchnic yang naik dari bagian
Lumbar dari batang simpatetis dan berjalan ke arah pleksus yang berdekatan
dengan aorta. Saraf ini berasal dari L1 dan L2. Saraf ini berisi simpatetis
preganglionic dan serat umum visceral aferen. Sinaps ini ditemukan dalam ganglion
mesenteric inferior dan pada serat postsynaptic yang mempersarafi otot polos dan
kelenjar pada viscera pelvis dan hindgut. Ganglia Mesenteric Inferior Colon
desenden, colon sigmoid, pleksus hemorrhidal superior yang berfungsi pada rectum.
Ganglia Intermesenteric, dan Pleksus Hipogastric. Pada pleksus rectum dia
membawa sensasi rasa nyeri , dan mensyarafi otot pembuluh darah daerah rectum.

Saraf splanchnic sacral


Saraf splanchnic sacral adalah saraf splanchnic yang menghubungkan
pleksus hipogastric inferior dan trunkus simpatik di dalam pelvis. Saraf ini naik dari
bagian sacral dari batang simpatetis, naik secara anterior dari ganglia. Mereka
berjalan ke pleksus hipogastric inferior, dimana serat saraf preganglionic bersinaps
dengan neuron postganglionic simpatetis, yang seratnya naik ke pleksus hipogastric
superior, pleksus aortic dan pleksus mesenteric inferior, kemudian mereka
didistribusi ke kanal anal. Dari pleksus hipogastric inferior, mereka juga mensarafi
organ pelvis dan pembuluh darah. Saraf sacral simpatetis berisi campuran serat
preganglionic dan postganglionic, tetapi pada umumnya postganglionic. Berisi saraf
visceral afferen. Pada beberapa bagian yang sama dengan saraf splanchnic pelvis,
yang naik dari saraf spinal sacral untuk menyediakan serat parasimpatis ke pleksus
hipogastric inferior. Bila saraf ini terkena herpes genital oleh herpes simpleks virus
maka akan terjadi herpes genital rekueren. Rectal inferior salah satu cabang dari
nervus pudendal , akan mensyarafi external anal spincther. Plexus prostatic
mempersyarafi pembuluh darah bagian urethra, galndula prostat dan ductus
ejakulator. Simpatis berefek vasokonstriksi dan hilangnya ereksi.

Saraf splanchnic pelvis


Saraf splanchnic pelvis atau nervi erigentes adalah saraf splancnic yang naik
dari saraf spinal sacral S2, S3, S4 untuk menyediakan persarafan parasimpatetis ke
hindgut. Saraf splanchnic pelvis naik dari rami anterior dari saraf spinal sacral S2
S4 dan memasuki pleksus sacral. Mereka berjalan kea rah bagian koresponden
mereka di pleksus hipogastric inferior, yang berlokasi pada dinding rectum.

Dari sana mereka berkontribusi pada persarafan dari pelvis dan organ
genital. Saraf ini meregulasi pengosongan bladder urin, mengontrol pembukaan dan
penutupan sphincter urethal, dan mempengaruhi motilitas rectum dan juga fungsi
seksual seperti ereksi.
Mereka berisi serat postganglionic dan juga serat visceral afferent. Serat
visceral afferent mengarah spinal mengikuti jalan dari serabut saraf saraf
splanchnic pelvis. Dalam 1/3 bagian distal dari transverse colon, dan melalui
sigmoid dan rectum, dan serviks pada wanita, saraf splanchnic pelvis mensuplai
fungsi parasimpatis, termasuk mentransmisi sensasi sakit. Kurang lebih 2/3 dari
tranverse colon, dan sisa dari system gastrointestinal mensuplai serat
parasimpatetis dengan serta vagus. System saraf parasimpatetis juga disebut
dengan craniosacral outflow, dimana saraf splanchnic pelvis adalah komponen
sacral-nya. Mereka berada di bagian yang sama dengan saraf splanchnic sacral,
yang naik dari batang simpatetis dan mensuplai serat simpatetis efferent.

Kesimpulan
Splanchnic nerve merupakan bagian dari sistem saraf otonom adalah pasangan
saraf visceral yang membawa serabut visceral efferent dan juga serat sensor
serabut visceral efferent.
Pembagian Saraf splanchnic terdiri atas : Saraf
cardiopulmonary, Saraf splanchnic thoracic (greater, lesser dan lower), Saraf
Splanchnic Lumbar, Saraf Splanchnic Sacral. Semua nervus splanikus membawa
serabut simpatis kecuali untuk saraf splanchnic pelvis merupakan saraf
parasimpatis.

DAFTAR PUSTAKA

Guyton and Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran 1997 edisi 9, hal 957-970.

Organization of The Nervous System available


rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/P/PNS.html

on

URL:

http://users.

Autonomic
Nervous
System
available
URL :http://enwikipedia.org/wiki/Autonomic_nervous_system

Collins VJ. Physiologic and Pharmacologic Bases of Anesthesia, Autonomic Nervous


System.1996 .Vol :.281-301.

Definition Autonomic Nervous System available on URL: http://www.medterms.


com/script/main/art.asp?articlekey=2403

Autonomic nervous system, available


com/mmpe/sec16/ch208/ch208a.html

Autonomic
Nervous
System.
2006
.co.uk/article.aspx?articleid=100506

Autonomic
Nervpous
System
yesselman.com/e3elwes.htm

Stoelting RK. Pharmacology and Physiology in Anesthetic Practice. Autonomic


Nervous System. 2005.vol : 643-653.

on

URL

Available

Available

:
on

on

on

http://www.merck.
URL:http://www.frca

URL:

htttp://www.

10 Martini FH. Fundamental of Anatomy & Pysiology. 7 th edition. The Autonomic


Nervous System and Higher-Order Functions.2006, vol :517-548
11 Ellis H, Feldman S, Griffiths WH.Anatomy for Anaesthetists.Eight edition.

Asal dari saraf ini dapat diingat dengan aturan 4-3-2, dengan mempertimbangan
jumlah ganglia yang mengangkat tiap saraf. Akan tetapi bebrapa sumber
mendefinisikan saraf-saraf ini dengan cara yang berbeda-beda, sehingga aturan ini
mungkin tidak aplikatif.

Saraf splanchnic sacral adalah saraf splanchnic yang menghubungkan pleksus


hipogastric inferiorke batang simpatetis di dalam pelvis. Saraf ini naik dari bagian
sacral dari batang simpatetis, naik secara anterior dari ganglia. Mereka berjalan ke
bagian yang berkoresponden di pleksus hipogastric inferior, dimana serat saraf
preganglionic bersinaps dengan neuron postganglionic simpatetis, yang seratnya
naik ke pleksus hipogastric superior, pleksus aortic dan pleksus mesenteric inferior,
kemudian mereka didistribusi ke kanal anal. Dari pleksus hipogastric inferior,
mereka juga mensarafi organ pelvis dan vessels. Saraf sacral simpatetis berisi
campuran serat preganglionic dan postganglionic, tetapi pada umumnya
postganglionic. Mereka juga berisi serat visceral afferen. Mereka ditemukan pada
beberapa bagian yang sama dengan saraf splanchnic pelvis, yang naik dari saraf
spinal sacral untuk menyediakan serat parasimpatis ke pleksus hipogastric inferior.

http

://photos1.blogger.com/blogger/7681/2162/1600/apnervessymp.jpg

Anda mungkin juga menyukai