Anda di halaman 1dari 21

SISTEM SARAF OTONOM

OLEH
dr Deviyanty Syahmi
PEMBIMBING
dr Citra Rosyidah, M.Kes.Sp.S
SISTEM SARAF
SISTEM SARAF OTONOM
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak
maupun sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan.

Sistem saraf otonom berfungsi untuk mempertahankan keadaan tubuh


dalam kondisi terkontrol tanpa pengendalian secara sadar.

Sistem saraf otonom bekerja secara otomatis tanpa perintah dari sistem
saraf sadar.

Sistem saraf otonom disebut juga sistem saraf ak sadar, karena bekerja
diluar kesadaran.
Sistem saraf otonom bertanggung jawab untuk fungsi-
fungsi pemeliharaan (metabolisme, aktivitas
kardiovaskular, pengaturan suhu, pencernaan)

SISTEM SARAF OTONOM


Struktur jaringan yang dikontrol oleh sistem saraf
otonom yaitu otot jantung, pembuluh darah, iris mata,
organ thorakalis, abdominalis, dan kelenjar tubuh

Secara umum, sistem saraf otonom dibagi menjadi dua


bagian, yaitu sistem saraf simpatis dan sistem saraf
parasimpatis
SARAF SIMPATIS SARAF PARASIMPATIS
PERBEDAAN
SISTEM SARAF SIMPATIS
• Sistem Adrenergik • DAN PARASIMPATIS
Sistem Asetilkolin
• Berkeringat, peningkatan • Digesti, Uresi, ekskresi
denyut jantung • Defekasi, Diuresis,
• Saat Berolahraga, Digestion
Keadaan darurat, malu, • Segmen spinal
keadaan bahagia kraniosakral (CN III,VII,IX,X
• Segmen Spinal dan S2-4)
Torakolumbal (T1-L2) • Serabut preganglionik
• Serabut Preganglionik panjang/postganglionik
pendek/ Postganglionik pendek
panjang
KOMPONEN SSP & SST DARI SSO
Komponen SSP :
hipothalamus, korteks serebri, hipofisis,
mesensefalon, medulla spinalis

Komponen SST :
N. III, VII, IX dan X
Preganglion, ganglion, post ganglion, T1-L2 dan
S2-S4
FUNGSI SARAF SIMPATIS DAN PARASIMPATIS
SIMPATIS PARASIMPATIS

Memperbesar pupil mata Mengecilkan pupil mata

Menghambat keluarnya air ludah (saliva) Membantu (stimulasi) keluarnya air ludah (saliva)

Meningkatkan ekskresi keringat dan sekresi getah Menurunkan ekskresi keringat dan sekresi getah pankreas
pankreas
Menghambat sekresi enzim pada kelenjar pencernaan Menstimulasi sekresi enzim pada kelenjar pencernaan

Menghambat kontraksi kandung kemih (Vesica Urinaria) Mengerutkan kantung kemih (vesica urinaria)

Mempercepat denyut jantung Memperlambat denyut jantung

Menambah voume darah Mengurangi volume darah

Memperbesar pembuluh darah koroner Mempersempit pembuluh darah koroner

Mempersempit pembuluh darah arteri paru-paru dan Memperbesar pembuluh darah arteri paru-paru dan arteri
arteri pada organ kelamin pada organ kelamin
Melebarkan cabang tenggorokan (bronkhia) Mempersempit cabang tenggorok (bronkhial)

Mengkerutkan limfa Melebarkan limfa

Menyebabkan kontraksi rahim pada saat kehamilan dan Tidak berpengaruh pada kontraksi dan relaksasi rahim
relaksasi rahim pada saat tidak ada kehamilan
PERBEDAAN
SARAF SIMPATIS DAN PARASIMPATIS
SIMPATIS PARASIMPATIS
 NEUROTRANSMITTER :  NEUROTRANSMITTER :
Golongan Katekolamin ACTH
 RESEPTOR :  RESEPTOR :
Alfa dan Beta Muskarinik
Nikotinik
GERAK REFLEKS

Sistem saraf tak sadar menyebabkan gerakan


yang tak disadari (Gerak Refleks). Impuls saraf
pada gerak refleks melalui alur impuls pendek.
Alur impuls dimulai dari reseptor sebagai
penerima rangsangan, kemudian dibawah oleh
neuron ke sumsum tulang belakang, tanpa diolah
oleh pusar saraf. Kemudian tanggapan dikirim
oleh saraf motorik menuju ke efektor. Alur impuls
pada gerak refleks disebut lengkung refleks
REFLEKS OTAK adalah Gerak yang
melibatkan saraf perantara yang
terletak di otak. Misalnya
berkedipnya mata, refleks pupil
mata karena rangsangan cahaya

REFLEKS SUMSUM TULANG


BELAKANG adalah gerak refleks
yang melibatkan saraf perantara
GERAK REFLEKS

yang terletak di sumsum tulang


belakang. Misalnya sentakan lutut
karena kaki menginjak batu yang
tajam
OBAT-OBAT SISTEM SARAF OTONOM

Obat-obat sistem saraf otonom adalah obat-obat yang dapat


mempengaruhi penerusan impuls dalam susunan saraf otonom dengan
jalan mengganggu sintesa, penimbunan, pembebasan, atau penguraian
neurotransmitter atau mempengaruhi kerjanya atas reseptor khusus.

Akibatnya adalah dipengaruhinya fungsi otot polos dan organ, jantung, dan
kelenjar dopamin
SIMPATIS PARASIMPATIS

FARMAKOLOGI
• Simpatomimetika (adrenergik) • Parasimpatomimetika
yaitu obat yang mendukung (kolinergika) yaitu jenis obat
efek dan merangsang saraf yang merangsang organ-organ
simpatis. Misalnya efedrin, yang dilayani saraf parasimpatik
isoprenalin, dan amfetamin. dan meniru efek perangsangan
• Simpatolitika (adrenolitika) yaitu dengan asetilkolin, misalnya
jenis obat yang menghambat pilokarpin dan fisostigmin.
atau menekan saraf simpatik • Parasimpatolitika
atau melawan efek adrenergika, (antikolinergik) yaitu jenis obat
misalnya alkaloida sekale dan yang melawan efek
propranolol. parasimpatomimetika, misalnya
alkaloida belladona, propantelin
dan mepenzolat.
GANGGUAN SARAF OTONOM PUSAT
• Lesi diensefalon  gejala gangguan fungsi
hipotalamus, dapat berupa:
 Gangguan regulasi suhu tubuh, pernapasan,
dan kardiovaskuler
 Gangguan metabolisme basal
 Gangguan gastrointestinal, siklus tidur, dll
• Lesi mesensefalon:
 Hiperventilasi neurogenik sentral
 Sindroma Horner
 Gangguan diameter pupil dan refleks pupil
GANGGUAN SARAF OTONOM PUSAT
• Lesi Pons:
 Pernafasan apneustik
 Gangguan N. VII
• Lesi Medulla Oblongata:
 Pola pernafasan ataksia
 Gangguan N. IX dan N. X
 Gangguan pusat jantung dan vasomotor
GANGGUAN SARAF OTONOM TEPI
Lesi medula spinalis:
• Lesi Th1 – Th4:
 Sindroma horner ( Th 1 )
 Gangguan fungsi simpatik wajah dan
organ visceral dada
• Lesi L1 – L2:
 Gangguan miksi dan defekasi
 Gangguan ereksi dan ejakulasi
 Anhidrosis badan dan tungkai

Anda mungkin juga menyukai