Anda di halaman 1dari 17

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA I

SISTEM SARAF PUSAT DAN


SISTEM SARAF OTONOM

 
Dosen pengampu : Apt. Mira Febrina, M.Sc

S1-2A
KELOMPOK 06

Caroline Meiliza 2101010


Delfi Adella 2101011
Nanda Felisha Putri 2101029
Nur'aini 2101031
Rifka Izzah Fadhila 2101038
Riski Eka Laya 2101039
Siti Aulia Wulyadi 2101046
Wan Nasywa Amanda 2101052
Pengertian Sistem Saraf

Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan
saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi,
menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan
lainnya. Sistem tubuh yang penting ini juga mengatur kebanyakan aktivitas
system-system tubuh lainnya, karena pengaturan saraf tersebut maka terjalin
komunikasi antara berbagai system tubuh hingga menyebabkan tubuh berfungsi
sebagai unit yang harmonis. Dalam system inilah berasal segala fenomena
kesadaran, pikiran, ingatan, bahasa, sensasi dan gerakan. Jadi kemampuan untuk
dapat memahami, belajar dan memberi respon terhadap suatu rangsangan
merupakan hasil kerja integrasi dari system saraf yang puncaknya dalam bentuk
kepribadian dan tingkah laku individu.
Fungsi Sistem Saraf

1. Sebagai Alat Komunikasi


Sebagai alat komunikasi antara tubuh dengan dunia luar, hal ini dilakukan oleh alat indera,
yang meliputi : mata, hidung, telinga, kulit dan lidah. Dengan adanya alat-alat ini, maka
kita akan dengan mudah mengetahui adanya perubahan yang terjadi disekitar tubuh kita.

2. Sebagai Alat Pengendali


Sebagai pengendali atau pengatur kerja alat-alat tubuh, sehingga dapat bekerja serasi sesuai
dengan fungsinya. Dengan pengaturan oleh saraf, semua organ tubuh akan bekerja dengan
kecepatan dan ritme kerja yang akurat.

3. Sebagai Pusat Pengendali Tanggapan


Saraf merupakan pusat pengendali atau reaksi tubuh terhadap perubahan atau reaksi tubuh
terhadap perubahan keadaan sekitar. Karena saraf sebagai pengendali atau pengatur kerja
seluruh alat tubuh, maka jaringan saraf terdapat pada seluruh pada seluruh alat-alat tubuh
kita.
Sistem Saraf Pusat dan Sistem Saraf Otonom

Sistem Saraf Otonom


Sistem Saraf Pusat Menurut sifat
kerjanya :

Otak Saraf Simpatis

Sumsum Tulang
Belakang Saraf
Parasimpatis
(Medulla Spinalis)
Sistem Saraf Pusat

Otak merupakan organ yang telah terspesialisasi sangat kompleks. Berat


total otak dewasa adalah sekitar 2% dari total berat badannya atau sekitar
1,4 kilogram dan mempunyai sekitar 12 miliar neuron. Pengolahan
informasi di otak dilakukan pada bagian-bagian khusus sesuai dengan
area penerjemahan neuron sensorik. Permukaan otak tidak rata, tetapi
berlekuk-lekuk sebagai pengembangan neuron yang berada di dalamnya.
Semakin berkembang otak seseorang, semakin banyak lekukannya.
Lekukan yang berarah ke dalam (lembah) disebut sulkus dan lekukan
yang berarah ke atas (gunungan) dinamakan girus. 12 Otak mendapatkan
impuls dari sumsum tulang belakang dan 12 pasang saraf kranial. Setiap
saraf tersebut akan bermuara di bagian otak yang khusus. Otak manusia
dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak

belakang.
Medulla Spinalis
(Sumsum Tulang
Belakang)
Sistem Saraf Otonom
Sistem saraf otonom atau saraf tak sadar merupakan bagian dari sistem saraf
tepi (SST) yang terletak khusus pada sumsum tulang belakang yang bekerja
mengatur dan mengendalikan otot jantung, otot–otot polos, dan sejumlah
kelenjar secara permanen. Artinya, sistem saraf tersebut bekerja melayani
berbagai struktur dalam tubuh. Misalnya, jantung, paru–paru, saluran
pencernaan, pembuluh darah, kantong kemih, dan kelenjar keringat. Disebut
sistem saraf otonom karena sifat kerja sistem saraf ini tidak menurut kemauan
atau kehendak kita. Sistem ini merupakan sistem saraf eferen (motorik) yang
mempersarafi organ viseral umum, mengatur, menyelaraskan, dan
mengkoordinasikan aktivitas visel vital, termasuk pencernaan,suhu badan,
tekanan darah dan segi perilaku emosional lainnya. Bagian sistem saraf inilah
yang mengatur fungsi viseral tubuh disebut sebagai sistem saraf otonomik.
Sistem ini membantu mengatur tekanan arteri, motilitas, dan sekresi
gastrointestinal, pengosongan kandung kemih, berkeringat,suhu tubuh dan
banyak aktivitas lainnya, dimana beberapa diantaranya atau sebagian diatur
oleh sistem saraf otonom.
Menurut sifat kerjanya
saraf otonom terdiri dari dua bagian
yaitu saraf simpatis dan saraf parasimpatis.
Pengertian Saraf Simpatis

Sistem Saraf simpatik adalah bagian dari sistem saraf


otonom yang cenderung bertindak berlawanan terhadap
sistem saraf parasimpatik, seperti mempercepat detak
jantung dan menyebabkan kontraksi pembuluh darah.
Sistem ini mengatur fungsi kelenjar keringat dan Fungsi Saraf Simpatis
merangsang sekresi glukosa dalam hati. Sistem saraf
simpatik diaktifkan terutama dalam kondisi stres. Berikut fungsi dari saraf simpatis :
Bandingkan sistem saraf parasimpatik.  Mempercepat denyut jantung
 Mempersempit diameter pembuluh darah
 Memperlambat proses pencernaan
 Memperkecil bronkus
 Menurunkan tekanan darah
 Memperlambat gerak peristaltis
 Memperlebar pupil
 Menghambat sekresi empedu
 Menurunkan sekresi ludah
 Meningkatkan sekresi adrenalin
Pengertian Saraf Parasimpatis

Saraf parasimpatik merupakan saraf yang berpangkal pada


sumsum lanjutan (medula oblongata) dan dari sakum yang
merupakan saraf pre-ganglion dan post-ganglion. Sistem
saraf ini di sebut juga dengan sistem saraf kraniosakral,
karena saraf preganglion keluar dari daerah otak dan
daerah sakral. Fungsi dari saraf Parasimpatik umumnya Fungsi Saraf Parasimpatis
memperlambat kerja organ-organ tubuh. Susunan saraf
parasimpatik berupa jaring- jaring yang Adapun fungsi saraf parasimpatis yaitu :
berhubunghubungan dengan ganglion yang tersebar di  Menghambat denyut jantung
seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang  Memperlebar diameter pembuluh darah
dikuasai oleh susunan saraf simpatik.  Mempercepat proses pencernaan
 Memperlebar bronkus
 Menaikkan tekanan darah
 Mempercepat gerak peristaltis
 Mempersempit pupil
 Mempercepat sekresi empedu
 Menaikkan sekresi ludah
 Meninurunkan sekresi adrenalin.
Perbedaan Saraf Simpatik
Dan Parasimpatik
Interaksi antara Saraf Simpatis dan
Saraf Parasimpatis

Sistem saraf simpatik dan system saraf


parasimpatik bekerja pada organ (efektor) yang
sama. Akan tetapi, pengaruh yang
ditimbulkannya bersifat berlawanan satu
dengan yang lainnya agar tercapainya
homoestatis (keseimbangan).
Gangguan kesehatan pada sistem syaraf

Macam-macam gangguan kesehatan pada sistem saraf :

1. Stroke (Cerebro Vascular Accident (CVA) atau Cerebral apoplexy)


2. Poliomielitis
3. Migrain
4. Parkinson
5. Amnesia
6. Alzheimer atau pikun
7. Bell's palsy
8. Ayan atau Epilepsi
9. Meningitis adalah radang selaput pelindung sistem saraf pusat (meninges) dll
title5

Anda mungkin juga menyukai