Anda di halaman 1dari 20

SOLUBILISASI MISELAR

Dosen Pengampu ;
Dr.apt. Wira Noviana Suhery,M.Farm
KELOMPOK 5
Nama Anggota :
1. Makmur Husada Syaifullah (2101024) – Mencari Materi
2. Meisy Imelda (2101025) - Membuat PPT ke 2
3. Melani Puteri Deswita Sari (2101026) Membuat PPT ke 3
4. Muhammad Abdul Aziz (2101027) - Mencari materi
5. Muhammad Arifin (2101028) - Mencari materi
6. Nanda Felisha Putri (2101029) ( Membuat PPT ke 1
SOLUBILISASI MISELAR

Solubilasi Miselar adalah suatu proses inkorporasi senyawa


(solute) ke dalam atau pada misel.

SOLUBILISASI ≠ DISOLUSI

Hasil prosesnya berupa disperse koloid.


Larutan, Emulsi, Mikroemulsi, dan Misel
- Mikroemulsi adalah sistem yang menarik karena antar muka
minya-surfaktan-air membentuk berbagai macam struktur yang
dapat menghindari kontak langsung antara air dan minyak.
- Ukuran dari struktur tersebut berada pada rentang seratus
nanometer sehingga sistem tampak seperti larutan jernih.
Misel adalah struktur sederhana berbentuk sferis atau silindris
yang dibentuk oleh molekul surfaktan, memisahkan antara
minyak dengan air.Misel terlihat seperti tetesan minyak dalam air
atau misel terbalik tampak seperti tetesan air dalam minyak.
SURFAKTAN:
SALAH SATU BAHAN PEMBENTUK
MISEL
Surfactant ( Surface Active Agent) adalah molekul ampifilik yang
disusun dari gugus hidrofilik yang disebut kepada (dapat berupa
anionik, kationik, dipolar/zwitter ion, dan ionik) dan gugus
hidrofobik (ekor).
Critical Micelle Concentration
(CMC)

• Setelah saturasi permukaan cairan dengan molekul surfaktan,


kelebihan apa pun akan didistribusikan dalam sebagian besar
larutan.
• Larutannya terlihat seperti partikel zat terlarut lainnya yang
didistribusikan secara acak ke seluruh air. ketika konsentrasi
menjadi cukup tinggi, molekul mulai mengatur diri mereka
sendiri dalam bola berongga, batang,dan disk yang disebut
misel atau koloid terkait.
Surfaktan bekerja melalui 3 cara yang berbeda:

Roll-up mechanism:
Surfaktan menurunkan tegangan antarmuka minyak/air dan solut/air.
Emulsification:
Surfaktan menurunkan tegangan antarmuka minyak/air sehingga
memudahkan proses emulsifikasi.
Solubilization:
Melalui interaksi dengan misel surfaktan dalam sistem pelarut, pelarut
secara spontan akan terlarut membentuk larutan yang jernih dan stabil.
Molekul surfaktan terbentuk dari 2 bagian dengan afinitas terhadap
pelarut yang berbeda.

Saru bagian mempunyai afinitas terhadap air (pelarut polar) dan


bagian lain terhadap minyak (pelarut non polar).

Adanya antarmuka antara surfaktan dengan air menghasilkan


penurunan nilai tegangan permukaan air.
Saat air, minyak dan surfaktan bercampur, surfaktan akan berada
diantara minyak dan air membentuk emulsi atau mikroemulsi
tergantung pada stabilitas fisiknya.

- Emulsi vs mikroemulsi adalah berbeda karakteristiknya, akan


tetapi mempunyai prinsip yang sama.
- Kedua sistem tersebut membentuk antarmuka yang cukup untuk
mencegah terjadinya kontak pelarut polar dan non polar.
proses miselisasi dalam air dihasilkan dari keseimbangan gaya
antarmolekul yang halus, termasuk hidrophobik, sterik, elektrostatis,
ikatan hidrogen, dan interaksi van der Walls.
Solubilisasi didefinisikan sebagai kelarutan spontan dari suatu
zat melalui interaksi yang reversibel dengan misel surfaktan
dalam air untuk membentuk larutan isotropik stabil secara
termodinamik dengan aktivitas termodinamik menurun dari
solut.
Solubilisasi molekul oleh surfaktan dapat dievaluasi
berdasarkan:

1. Kapasitas solubilisasi (X)


2. Koefisien partisi air-misel (P)

X : Jumlah solut (obat) yang dilarutkan oleh 1 mol surfaktan dan


mengkarakterisasi kemampuan surfaktan untuk melarutkan obat.
Dihitung berdasarkan :
• Stot adalah kelarutan obat total
• SW adalah kelarutan obat dalam air
• Csurf adalah konsentrasi surfaktan dalam larutan
• CMC adalah konsentrasi misel kritik
Polimeric Misel
Senyawa kimia yang mempunyai gugus ampifilik (hidrophilik dan
hidrophobik) berpotensi membentuk misel dalam larutan air.

• Partikel koloid yang terbentuk secara spontan terdiri dari gugus


hidrofilik dan hidrophobik
• Bahan penyusun terdiri dari copolymer biokompatible yang
mempunyai kemampuan enkapsulasi berbagai macam obat.
JENIS MISEL POLIMER
Digolongkan berdasarkan gaya antar molekul yang mempengaruhi
segregasi bagian inti dari lingkungan berair ada 3 misel polimer :

• Konvensional
• Misel kompleks poli-ion
• Misel polimer yang dihubungkan dengan ikatan non kovalen
KARAKTERISTIK MISEL
POLIMER
• CMC adalah karakteristik dalam menentukan pembentukan misel dan
stabilitasnya
jika kelarutan polimer > CMC terbentuk misel polimer yang stabil
jika kelarutan polimer < CMC misel akan koleps
• Ukuran dan bentuk
• Profil pelepasan

Anda mungkin juga menyukai