BAB 1 PENDAHULUAN
Emulsi adalah suatu sistem yang tidak stabil secara termodinamik yang
mengandung paling sedikit dua fase cair yang tidak bercampur, dimana satu
diantaranya didispersikan sebagai bola-bola dalam fase cair lain. Sistem dibuat
stabil dengan adanya suatu zat pengemulsi. Berbagai tipe zat pengemulsi akan
dibicarakan kemudian dalam bagian ini, baik fase terdispersi atau fase kontinu
bisa berkisar dalam konsistensi dari suatu cairan mobil sampai suatu massa
setengah padat (semi solid). Jadi sistem emulsi berkisar dari cairan (lotion) yang
mempunyai viskositas relatif rendah sampai salep atau krim, yang merupakan
semisolid. Diameter partikel dari fase terdispers umumnya berkisar dari 0,1 m,
walaupun partikel terkecil 0,01 m dan sebesar 100m bukan tidak biasa dalam
beberapa sediaan.
Tipe Emulsi: Salah satu fase cair dalam suatu emulsi terutama bersifat polar
(sebagai contoh air), sedangkan lainnya relatif nonpolar (sebagai contoh minyak).
Bila fase minyak didispersikan sebagai bola-bola ke seluruh fase kontinu air,
sistem tersebut dikenal sebagai suatu emulsi minyak dalam air (o/w). Bila fase
minyak bertindak sebagai fase kontinu, emulsi tersebut dikenal sebagai produk
air dalam minyak (w/o). Emulsi obat untuk pemberian oral biasanya dari tipe o/w
dan membutuhkan penggunaan suatu zat pengemulsi o/w. Zat pengemulsi tipe ini
termasuk zat sintetik yang aktif pada permukaan dan bersifat nonionik, akasia,
(gom), tragacanth, dan gelatin. Tetapi tidak semua emulsi yang dipergunakan
termasuk tipe o/w. Makanan tertentu seperti mentega dan beberapa saus salad
merupakan emulsi tipe w/o.
HLB tipe suatu emulsi yang dihasilkan bergantung pada sifat emulgator (zat
pengemulsi) yang digunakan dalam suatu formula. karakteristik ini dikenal
sebagai Hidrophile Lipophile Balance (HLB). Umumnya masing-masing zat
HADIJA RUSLAN TONANG
ANDI FARADILLA SANDY
NURMIATI
NURUL FAJRI KADIR
EMULSIFIKASI
% tween 80 = 10,6-4,3
15,0-4,3
= 0,59
3.1 Alat
1. Gelas kimia 100 ml
2. Gelas ukur 50 ml
3. Cawan porselen
4. Gelas arloji
5. Plat panas
6. Mixer
7. Termometer
8. Batang pengaduk
9. Sendok tanduk
10. Timbangan
11. Gegep kayu
12. Pipet tetes
3.2 Bahan
1. Air murni
2. Minyak
3. Span 80
4. Tween 80
3.3 Cara Kerja
Penentuan HLB Butuh Minyak dengan Jarak HLB Lebar
Adapun langkah kerja yang dilakukan yaitu; Pertama, disiapkan R/Minyak 20
%, Emulgator 3%, Air ad 100%. Dibuat satu seri emulsi dengan nilai HLB butuh