Anda di halaman 1dari 21

Wiri Resky Amalia (15020140074)

Maswa Ruslan Tonang (15020140075)


Syarifah Zahra Almahdaly (15020140076)
LIPID
Lipid adalah senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen yang umumnya
hidrofobik: tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik.
Komponen-komponen lipid utama yang dijumpai dalam plasma adalah
trigliserida, kolesterol, dan fosfolipid.

Pengukuran lipid serum yang paling relevan adalah kolesterol total,


trigliserida, dan fraksional kolesterol menjadi fraksi HDL dengan kalkulasi
fraksi LDL kolesterol.

Pemeriksaan kolesterol, ada 4 jenis kolesterol yang sering diperiksa, yakni


kolesterol total, kolesterol HDL, kolesterol LDL, dan trigliserida.

Tes kolesterol darah tidak dilakukan untuk mendiagnosis atau memantau


penyakit. Kadar kolesterol tinggi biasanya bukan pertanda bahwa seseorang
memiliki penyakit tertentu, tetapi mengindikasikan bahwa sesorang berisiko
lebih tinggi untuk mendapatkan penyakit-penyakit kardiovaskuler.
Dalam pemeriksaan kolesterol, ada 4 jenis kolesterol yang sering diperiksa,
yakni kolesterol total, kolesterol HDL, kolesterol LDL, dan trigliserida.

Kolesterol total dan HDL


HDL merupakan jenis kolesterol yang berfungsi membawa seluruh kolesterol
ke pabrik pengolahan yakni hati. HDL juga berfungsi membawa kolesterol yang
telah diolah untuk didistribusikan ke otak, jantung, dan seluruh organ tubuh yang
lain. Oleh karena itu, HDL dikatakan sebagai kolesterol baik. Jika mengonsumsi
daging kambing atau telur (mengandung kolesterol tinggi) maka setelah makanan
itu tiba di usus dan diserao oleh pembuluh darah, HDL akan bertugas mengikat zat-
zat makanan tersebut ke hati untuk diolah. Jika kadar HDL rendah maka akan
banyak kolesterol yang menempel pada pembuluh darah. Kejadian ini adalah cikal
bakal terjadinya tekanan darah tinggi karena banyak penyumbatan pada
pembuluh darah.
Kolesterol LDL
LDL merupakan kolesterol yang dapat menyebabkan terjadinya penimbunan
plak di dalam saluran pembuluh darah. LDL mempunyai tugas yang berlawanan
dengan HDL. Jika kadar LDL meninggi maka diperkirakan banyak kolesterol yang
berasal dari makanan yang tidak terangkut ke hati. Hal ini disebabkan ulah LDL
yang menahan kolesterol.
Kolesterol trigliserida
Ini adalah kolesterol yang mengikat trigliserida. Kadarnya yang tinggi
menunjukkan banyak kolesterol jenis trigliserida didalam darah.
LIPID
Nilai Normal

Kolesterol LDL (Kolesterol Jahat)


Kadar LDL (Kolesterol Jahat), kurang dari 100 : optimal, 100-129 :
mendekati optimal, 130-159 : batas normal tertinggi, 160-189 : tinggi, lebih dari
190 : sangat tinggi.

Kolesterol HDL (Kolesterol Baik)


Kadar HDL (Kolesterol Baik), kurang dari 50 (wanita)/ 40 (pria) : normal,
lebih dari 60 : tinggi

Trigliserida
Kadar Trigliserida, kurang dari 150 : normal, 150-199 : batas normal-
tinggi, 200-499 : tinggi, sama atau lebih dari 500 : sangat tinggi.
Hubungan Profil Lemak dengan usia
Untuk mengetahui berapa besar usia yang mempengaruhi profil lemak
dalam darah, Cooper Clinic, di Dallas-USA, telah meneliti sejumlah 2.000
orang laki-laki dan 589 orang perempuan sehat hasilnya adalah :

Laki-laki
Umur (th) <30 30-39 40-49 50-59 60+

Total kolesterol 179 191 205 208 208


HDL 43 42 43 43 44
LDL 136 149 162 165 164
% Lemak tubuh 18,1 22,0 23,5 23,8 23,0

Perempuan
Umur (th) <30 30-39 40-49 50-59 60+

Total kolesterol 179 186 194 219 221


HDL 53 57 58 60 62
LDL 126 129 136 159 159
% Lemak tubuh 26 26 27 30 29
LIPID
Dari table diatas terlihat bahwa laki-laki mengalami kenaikan
total dengan bertambahnya usia, sedangkan HDL konstan dan LDL
meningkat. Rasio total kolesterol terhadap HDL juga meningkat.
Angka-angka perubahan karena usia antara laki-laki disbanding
perempuan akan menunjukkan bahwa HDL bagi laki-laki telatif
tetap pada angka yang sama, sedangkan pada perempuan
menunjukkan adanya kenaikan, untuk total kolesterol dan LDL
keduanya menunjukkan adanya kenaikan dengan laju kecepatan
yang sama.
LIPID
Peningkatan kadar lemak darah dapat menimbulkan risiko
penyakit arteri koronaria atau penyakit kardiovaskuler. Peningkatan
kadar kolesterol (hiperkolesterolemia) menyebabkan penumpukan
kerak lemak di arteri koroner (arteriosklerosis) dan risiko penyakit
jantung (infark miokardial). Kadar kolesterol serum tinggi dapat
berhubungan dengan kecenderungan genetik (herediter), obstruksi
bilier, dan/atau asupan diet. Peningkatan trigliserid dalam waktu
yang lama akan menjadi gajih di bawah kulit dan menyebabkan
obesitas. Gajih yang berlebih akan diubah juga menjadi kolesterol
LDL. Kolesterol LDL yang tinggi dan kolesterol HDL yang rendah
merupakan risiko penyakit aterosklerosis. Sebaliknya, kolesterol LDL
yang rendah dan kolesterol HDL tinggi dapat menurunkan risiko
penyakit arteri koronaria.
LIPID
Faktor yang dapat mempengaruhi kadar yang abnormal:

Obat aspirin dan kortison dapat menyebabkan penurunan atau peningkatan kadar
kolesterol serum,

Diet tinggi kolesterol yang dikonsumsi sebelum pemeriksaan menyebabkan peningkatan


kadar kolesterol serum,

Hipoksia berat dapat meningkatkan kadar kolesterol serum,

Hemolisis pada sampel darah dapat menyebabkan hasil uji kolesterol serum meningkat,

Diet tinggi karbohidrat dan alcohol dapat meningkatkan kadar trigliserida serum.
Karbohidrat
Glukosa, suatu gula monosakarida, karbohidrat
terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga utama
dalam tubuh. Glukosa merupakan prekursor untuk sintesis
semua karbohidrat lain di dalam tubuh seperti glikogen, ribose
dan deoxiribose dalam asam nukleat, galaktosa dalam
laktosa susu, dalam glikolipid, dan dalam glikoprotein dan
proteoglikan
Karbohidrat
Ada beberapa jenis pemeriksaan yang dilakukan terhadap glukosa darah
antara lain yaitu pemeriksaan kadar glukosa darah puasa ( GDP ), glukosa darah
sewaktu ( GDS ) dan glukosa 2 jam setelah makan. ( Darwis, et al., 2005 ).

Nilai rujukan :
GDS :

1) Darah vena : <110 mg/dl


2) Serum atau plasma : < 140 mg/dl
GDP :

1) Darah vena : 60-110 mg/dl


2) Serum atau plasma : 70-110 mg/dl
G2JPP :

1) Darah vena : 120 mg/dl


Serum atau plasma : < 140 mg/dl
Karbohidrat
Persiapan pasien pada pemeriksaan Glukosa Darah
Puasa yaitu pasien dipuasakan 8-12 jam sebelum tes, semua
obat dihentikan dulu, bila ada obat yang harus diberikan
ditulis pada formulir permintaan tes. Pada pemeriksaan
glukosa 2 jam setelah makan, tes tes dilakukan 2 jam setelah
tes GDP, pasien dianjurkan makan makanan yang
mengandung 100 gram karbohidrat sebelum tes dilakukan.
Pemeriksaan glukosa darah tanpa persiapan bertujuan untuk
melihat kadar gula darah sesaat tanpa puasa dan tanpa
pertimbangan waktu setelah makan. Untuk memantau kadar
glukosa darah dapat dipakai bahan plasma vena atau serum
dan darah kapiler
Penyakit yang ditimbulkan jika kadar glukosa darah meningkat adalah diabetes melitus (DM).
Sedangkan penyakit yang ditimbulkan jika kadar glukosa dalam darah menurun adalah
hipoglikemia.
Diabetes Melitus (DM)
Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di
dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara
adekuat.
Penyebab
Diabetes terjadi jika tubuh tidak menghasilkan insulin yang cukup untuk
mempertahankan kadar gula darah yang normal atau jika sel tidak memberikan respon yang
tepat terhadap insulin.
Gejala
Gejala awalnya berhubungan dengan efek langsung dari kadar gula darah yang
tinggi. Jika kadar gula darah sampai diatas 160-180 mg/dL, maka glukosa akan sampai ke
air kemih. Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan membuang air tambahan untuk
mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang. Karena ginjal menghasilkan air kemih
dalam jumlah yang berlebihan, maka penderita sering berkemih dalam jumlah yang banyak
(poliuri). Akibat poliuri maka penderita merasakan haus yang berlebihan sehingga banyak
minum (polidipsi). Sejumlah besar kalori hilang ke dalam air kemih, penderita mengalami
penurunan berat badan. Untuk mengkompensasikan hal ini penderita seringkali
merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan (polifagi). Gejala lainnya
adalah pandangan kabur,pusing, mual dan berkurangnya ketahanan selama
melakukan olah raga.
Penurunan kadar glukosa darah
Hipoglikemia
Hipoglikemia merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh kurangnya
kandungan glukosa normal dalam darah. Hipoglikemia bisa terjadi jika penderita
kurang makan atau tidak makan pada waktunya atau melakukan olah raga yang
terlalu berat tanpa makan. Jika kadar gula darah terlalu rendah, organ pertama yang
terkena pengaruhnya adalah otak.
Untuk melindungi otak, tubuh segera mulai membuat glukosa dari glikogen
yang tersimpan di hati. Proses ini melibatkan pelepasan epinefrin (adrenalin), yang
cenderung menyebabkan rasa lapar, kecemasan, meningkatnya kesiagaan dan
gemetaran. Berkurangnya kadar glukosa darah ke otak bisa menyebabkan sakit
kepala.
Hipoglikemia harus segera diatasi karena dalam beberapa menit bisa
menjadi berat, menyebabkan koma dan kadang cedera otak menetap.
Jika terdapat tanda hipoglikemia, penderita harus segera makan gula.
Karbohidrat
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil
laboratorium, diantaranya yaitu; obat kortison dan tiazid
dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah, trauma
dan stres dapat menyebabkan peningkatan kadar gula
darah. Penundaan pemeriksaan serum dapat menyebabkan
penurunan kadar gula darah, Merokok dapat meningkatkan
kadar gula darah serum, Aktifitas yang berat sebelum uji
laboratorium dilakukan dapat menurunkan kadar gula darah.
Protein
Protein adalah suatu makromolekul yang tersusun atas
molekul-molekul asam amino yang berhubungan satu dengan
yang lain melalui suatu ikatan yang dinamakan ikatan
peptida.

Sejumlah besar asam amino dapat membentuk suatu


senyawa protein yang memiliki banyak ikatan peptida, karena
itu dinamakan polipeptida. Secara umum protein berfungsi
dalam sistem komplemen, sumber nutrisi, bagian sistem buffer
plasma, dan mempertahankan keseimbangan cairan intra dan
ekstraseluler. Berbagai protein plasma terdapat sebagai
antibodi, hormon, enzim, faktor koagulasi, dan transport
substansi khusus.
Protein
Pembongkaran protein menjadi asam amino memerlukan bantuan
dari enzim-enzim protease dan air untuk mengadakan proses hidrolisasi
pada ikatan-ikatan peptida. Hidrolisis ini juga dapat terjadi, jika protein di
panasi, di beri basa, atau diberi asam.
Asam amino dapat di kelompokkan menjadi asam amino esensial dan
asam amino nonesensial.
Asam Amino Esensial
Asam amino esensial atau asam amino utama adalah asam amino
yang sangat di perlukan oleh tubuh dan harus di datangkan dari luar tubuh
manusia karena sel-sel tubuh manusia tidak dapat mensintesis sendiri. Asam
amino esensial hanya dapat disintesis oleh sel-sel tumbuhan. Contoh asam
amino esensial, yaitu leusin, lisin, histidin, arginin, valin, treonin, fenilalanin,
troptofan, isoleusin, dan metionin.
Asam Amino Nonesensial
Asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis
sendiri oleh tubuh manusia. Contohnya: tirosin, glisin, alanin, dan prolin.
Protein
Penetapan kadar protein dalam serum biasanya mengukur protein
total, dan albumin atau globulin. Ada satu cara mudah untuk
menetapkan kadar protein total, yaitu berdasarkan pembiasan
cahaya oleh protein yang larut dalam serum. Penetapan ini
sebenarnya mengukur nitrogen karena protein berisi asam amino
dan asam amino berisi nitrogen.

Total protein terdiri atas albumin (60%) dan globulin (40%). Bahan
pemeriksaan yang digunakan untuk pemeriksaan total protein
adalah serum. Bila menggunakan bahan pemeriksaan plasma,
kadar total protein akan menjadi lebih tinggi 3 5 % karena
pengaruh fibrinogen dalam plasma.
Protein
Nilai Rujukan
DEWASA : protein total : 6.0 - 8.0 g/dl; albumin : 3.5 - 5.0
g/dl
ANAK : protein total : 6.2 - 8.0 g/dl; albumin : 4.0 - 5.8
g/dl
BAYI : protein total : 6.0 - 6.7 g/dl; albumin : 4.4 - 5.4 g/dl
NEONATUS : protein total : 4.6 - 7.4 g/dl; albumin : 2.9 -
5.4 g/dl
Protein
Protein total
PENURUNAN KADAR : malnutrisi berkepanjangan, kelaparan, diet rendah
protein, sindrom malabsorbsi, kanker gastrointestinal, kolitis ulseratif, penyakit
Hodgkin, penyakit hati yang berat, gagal ginjal kronis, luka bakar yang parah,
intoksikasi air.

PENINGKATAN KADAR : dehidrasi (hemokonsentrasi), muntah, diare, mieloma


multipel, sindrom gawat pernapasan, sarkoidosis.

Albumin
PENURUNAN KADAR : sirosis hati, gagal ginjal akut, luka bakar yang parah,
malnutrisi berat, preeklampsia, gangguan ginjal, malignansi tertentu, kolitis
ulseratif, enteropati kehilangan protein, malabsorbsi. Pengaruh obat : penisilin,
sulfonamid, aspirin, asam askorbat.

PENINGKATAN KADAR : dehidrasi, muntah yang parah, diare berat. Pengaruh


obat : heparin.
Pertanyaan
1. ardiyanti
Tujuan melakukan uji klinis pada protein dan apa
yang di harapkan dari pemeriksaan uji klinis
2. muh wais
Pemeriksaan protein mengapa hanya di dilakukan
pemeriksaan albumin
3. ayu melinda
Apakah ada pereaksi spesifik pada penmeriksaan
karbohidrat dan sebutkan pereaksi tersebut

Anda mungkin juga menyukai