Anda di halaman 1dari 43

+

PRESENTASI KASUS
PREEKLAMPSIA BERAT
Annisak Fitriyana
1102011039
Pembimbing :
dr. Rizka Yurianda, SpOG

+
STATUS PASIEN

IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. RU
Jenis Kelamin: Perempuan
Tanggal Lahir : 1 Desember
1978 (37TH)
Alamat : Kampung Rawa
Selatan 5
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku : Jawa
Agama: Islam
Tanggal Masuk: 30 Oktober

IDENTITAS SUAMI

Nama

Pendidikan : SMA

Agama

: Islam

Suku

: Jawa

Pekerjaan

: Tn. Abdul Aziz

: Buruh

+ANAMNESIS
AUTOANAMNESIS: Tgl 2 November 2015

KELUHAN
UTAMA

RUJUKAN RS.
RIDWAN DENGAN
PREEKLAMPSIA
BERAT

+RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Tekanan darah
mulai
tinggirutin
minum OAH 2x1
dari bidan

7 BULAN
SMRS

Keluar Cairan
hijau

4 jam SMRS

Mulas-mulas

2 jam
SMRS

+
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Kontrol ANC: rutin di bidan daerah rawaselatan
tidak pernah mengalami tekanan darah tinggi
penambahan berat badan sebanyak 17Kg selama
hamil
bengkak pada kedua kaki
Merasa usia kehamilan 34 minggu bedasarkan
HPHT

RIWAYAT MENSTRUASI
PENYAKIT
DAN
KELUARGA
16

RIWAYAT
DAHULU

tahun

19
Februar
i 2015

Tidak
ada
keluha
n

7 hari

28 hari

DM, HIPERTENSI,
ASMA, ALERGI
DISANGKAL

RIWAYAT
KONTRASEPSI

Jenis KB

: Suntik 3 bulan

Lama Pemakaian
Keluhan

RIWAYAT PERNIKAHAN

: 3 tahun

: Nyeri Punggung

Menikah satu kali


Menikah pada usia 21 tahun
Memiliki 3 orang anak

+
RIWAYAT OBSTETRI
N

Tgl/th

Umur

Jenis

partus Kehamil Persal


inan
an

Penol Peny
ong

ulit

Anak

Keada

JK B

an

Anak
Sekar
ang

21-07-

Aterm

2000
25-04-

2001
03-08-

2008
Hamil

HPHT

ini

19-02-

Aterm
Aterm

2015

Normal Bidan -

Lk 34 4

Sehat

Normal Bidan -

8
Pr 38 5

Sehat

Normal Bidan -

0
Lk 44 5

Sehat

+PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum dan Status Generalis

Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang

Kesadaran : Compos Mentis

Tanda Vital : TD 183/113mmHg, Nadi 93x/menit, RR 21x/menit, Suhu 37


C

Berat Badan : 78 kg

Tinggi Badan : 165 cm

Mata : Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-)

Jantung : BJ I-II regular, Murmur (-), Gallop (-)

Paru : Nafas vesikuler, Rhonkhi -/-, Wheezing-/-

Abdomen : Cembung, BU + normal, supel, nyeri tekan (-), timpani

Mamae : Simetris, pengeluaran (-), kebersihan cukup

Ekstremitas bawah : pitting udem (+/+)

+
PEMERIKSAAN FISIK
Status Obstetri dan Ginekologi

Pemeriksaan luar

: TFU: 27 cm, perdarahan tidak ada

Inspekulo

Pemeriksaan dalam : pembuukaan lengkap, sacrum


anterior H 3-4, ketuban (-), sisa mekonium

: Tidak dilakukan

+PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSTIK: USG
(30/10/2015)

+
DESKRIPSI

Diagnosis klinis : G4P3 hamil 34 minggu dengan PEB

Janin

Cairan amnion

Gerak janin

Biometri
: BPD 8,34Cm ; HC 31,2 cm ; AC 28,8 cm
; FL 6,44 cm ; TBJ 2143 gr.

: presentasi bokong
: Normal

: Normal

JENIS PEMERIKSAAN

+
HEMATOLOGI

HASIL SAAT INI

30-10-2015

NILAI RUJUKAN

Hemoglobin

14,6

12-16 g/dl

Hematokrit

41

37-47 %

Eritrosit

4,8

4,3-6,0 juta/l

Leukosit

12.850*

4.800-10.800/L

Trombosit

262.000

150.000-400.000/L

MCV

85

80-96 fL

MCH

30

27-32 pg

MCHC

36

36./dL

KOAGULASI

Waktu Protrombin (TT)

- Kontrol

10,5

detik

- Pasien

8,7

9,3 - 11,8 detik

APTT

- Kontrol

33,5

detik

- Pasien

36,6

31-47 detik

+
KIMIA KLINIK

SGOT (AST)

24

< 35 U/L

SGPT (ALT)

10

< 40 U/L

Albumin

2,6*

3,5 - 5,0 g/dL

Ureum

26

20 - 50 mg/dL

Kreatinin

1,5*

0,5 - 1,5 mg/dL

Glukosa Darah (Sewaktu)

88

< 140 mg/dL

Natrium (Na)

150*

135 - 147 mmol/L

Kalium ( K)

4,4

3,5 - 5,0 mmol/L

Klorida (Cl)

103

95 - 105 mmol/L

URINALISIS

Warna

Kuning

Kuning

Kejernihan

Keruh

Jernih

pH

7,5

4,5 - 8,0

Berat Jenis

1,010

1,010 - 1,030

Protein

++ / Pos 2*

Negatif

Glukosa

- / Negatif

Negatif

Bilirubin

- / Negatif

Negatif

Nitrit

- / Negatif

Negatif

Keton

- / Negatif

Negatif

Urobilinogen

Negatif

Negatif - Positif 1

Eritrosit

2-3-2

< 2 /LPB

Leukosit

3-4-3

<5 / LPB

Silinder

- / Negatif

Negatif / LPK

Kristal

- / Negatif

Negatif

Epitel

+ / Positif 1

Positif

Darah

-/Negatif

Negatif

+
Urin Lengkap

+RESUME

Pada tanggal 30 Oktober 2015 pukul 19.15 WIB datang


pasien rujukan dari RS.Ridwan dengan pre-eklampsia
berat. Pasien datang dengan mulas sejak 2 jam SMRS,
keluar cairan berwarna hijau sejak 4 jam SMRS.
Tekanan darah pasien mulai tinggi sejak usia
kehamilan 7 bulan dan telah diberi obat tekanan darah
tinggi oleh bidan namun pasien lupa nama obatnya,
pasien mengaku obat rutin diminum 2 kali sehari.
Pasien mengaku pada kehamilan sebelumnya tidak
pernah mengalami tekanan darah tinggi. Terdapat
penambahan berat badan sebanyak 17Kg selama
hamil. Pasien juga mengeluh bengkak pada kedua kaki.
Pasien merasa usia kehamilannya 34 minggu dengan
HPHT 19 Februari 2015. Sebelumnya pasien belum
pernah di rawat dan belum pernah di operasi. Keluarga
tidak ada yang menderita penyakit seperti ini.

Pada pemeriksaan fisik tampak sakit sedang, dengan


tekanan darah 183/113mmHg. Pada pemeriksaan fisik
obstetri dan ginekologi pada pemeriksaan luar TFU
27cm, V/U tenang, pembuukaan lengkap, sacrum
anterior H 3-4, ketuban (-), sisa mekonium.

Pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis


(12.850), hipoalbuminemia (2,6), dan proteinuria (+
+/positif 2).

Pada pemeriksaan ultrasonografi didapatkan kesan


Janin Presentase Bokong Tunggal Hidup.

+
DIAGNOSA KERJA
G4P3A0 Hamil 34 minggu, preeklampsia berat, janin
presentasi bokong tunggal hidup

PROGNOSIS
a. Ibu
Quo ad Vitam : Dubia ad Bonam
Quo ad Functionam : Dubia ad Bonam
Quo ad Sanationam : Dubia ad Bonam
b. Janin
Quo ad Vitam
: Dubia ad Bonam
Quo ad Functionam : Dubia ad Bonam

+
PENATALAKSANAAN AWAL

Rencana Diagnostik :

Cek DPL

Urin Lengkap

SGOT/SGPT

Asam Urat

Ureum

Kreatinin

Rencana Terapi

Tatalaksana PEB:

Cegah kejang: MgSO4 40% 4 gram i.v bolus pelan lanjut


1g/jam sampai 24 jam post partum

Kontrol Tekanan Darah: Nifedipin 4x10 gram sampai


MAP dibawah 20%

Melahirkan Janin

LAPORAN
PERSALINAN
+
Tanggal

30 Oktober Pukul 19.25 WIB

Pasien merasa ingin meneran. Keadaan umum baik, kesadaran


compos mentis, tekanan darah 183/113, nadi 93x/menit, pernapasan
24x/menit, suhu 36,5 C, HIS 4x/10'/45", DJJ 154x/menit, sakrum
anterior Hodge III-IV, ketuban (-), sisa mekonium (+)
Pukul

19.55

Lahir spontan bayi jenis kelamin perempuan, anus +, dengan


Spontaneous Bracht, berat badan janin 2259 gram, panjang janin
47cm, A/S 8/9. air ketuban berbau dan jumlah sedikit. Bayi
dikeringkan, tali pusat dijepit dan dipotong. Manajemen aktif kala III
dikerjakan, palpasi janin kedua tidak ada, injeksi oksitosin 10 IU/im
diberikan, peregangan tali pusat terkendali.
Pukul

20.10

Lahir plasenta lengkap, kontraksi uterus baik, eksplorasi jalan lahir


ruptur perineum grade II dilakukan perineorafi, prdarahan +-150cc.
Keadaan umum ibu baik, kesadaran compos mentis, tekanan darah
150/90 mmHg, nadi 84x/menit, tinggi fundus uteri 2 jari dibawah
pusat.

30/10/2015

22.00 WIB

S : BAK spontan, nyeri luka jahitan (+), VAS 2

1. Hemodinamik stabil

O : KU/Kes : baik/CM

- observasi tanda vital,

TD: 122/82 mmHg, N: 80x/menit,

kontraksi, perdarahan,

RR: 18x/menit, T: 36oC.

perburukan PEB.

Status generalis dbn.


Status obstetrik: TFU 2 jari dibawah pusat,

2. Tatalaksana PEB:
Cegah kejang

kontraksi baik, inspeksi V/U tenang,

- MgSo4 1gr dalam RL

perdarahan aktif (-), lokia (+) tidak berbau.

500ml sampai 24jam post

A : P4 post partum bokong prematurus, PEB,


nifas 2 jam, post perineoraf

partum
3. Cegah infeksi
- Cefadroxil 2x500mg
4. Atasi nyeri
- Asam mefenamat
3x500mg
5. Kontrol tekanan darah
-

Adalat oros 1x30mg

6. Atasi hipoalbuminemia
Diet ekstra putih telur, 6
butir/hari

31/10/2015

S : Nyeri perineum saat jalan sudah berkurang,

08.00 WIB

pusing (-), BAK lampias (+).

1. Hemodinamik stabil
- observasi KU, tanda vital,
kontraksi, perdarahan.

O : KU/Kes : baik/CM
TD: 140/90 mmHg, N: 80x/menit,

2. Tatalaksana PEB: Cegah kejang


-.

RR: 20x/menit, T: 36,4oC.


Status generalis dbn.

MgSo4 1gr /jam sampai


dengan 24jam post partum

3. Cegah infeksi

Status obstetrik: TFU 2 jari dibawah pusat,

- Cefadroxil 2x500mg

kontraksi baik, inspeksi V/U tenang, perdarahan 4. Kontrol tekanan darah


- Adalat oros 1x30mg

jalan lahir tidak ada.


A : P4 post partus bokong prematurus, PEB,

5. Atasi nyeri
- asam mefenamat 3x500mg

nifas hari I, perawatan luka perineum grade II.

6. Atasi hipoalbuminemia
Diet ekstra putih telur, 6
butir/hari
7. mobilisasi aktif
8. Edukasi ASI

1/11/2015

S : keluhan tidak ada, pusing tidak ada,

07.30

pandangan kabur tidak ada, mual-muntah

1. Hemodinamik stabil
- observasi KU, tanda vital,
kontraksi, perdarahan.

tidak ada, flatus(+), ASI (+), BAK lancar


lampias

2. Cegah kejang
-.

O : KU/Kes : baik/CM
TD: 140/80 mmHg, N: 89x/menit,

dengan 24jam post partum


3. Cegah infeksi

RR: 20x/menit, T: 36,4oC.


Status generalis dbn.

- Cefadroxil 2x500mg
4. Kontrol tekanan darah
- Adalat oros 1x30mg

Status obstetrik: TFU 2 jari dibawah pusat,


kontraksi baik, inspeksi V/U tenang, fluor (-),

5. atasi nyeri
- asam mefenamat 3x500mg

luka perineum baik


A : P4 post partus bokong prematurus, PEB,

MgSo4 1gr /jam sampai

6. Atasi Hipoalbuminemia: diet


ekstra putih telur 6 butir/hari

nifas hari II, perawatan luka perineum grade


II.

7. mobilisasi aktif
8. Cek ulang lab, jika protein
-/positif1 acc pulang

2/11/2015

S : nyeri luka jahitan minimal, pusing tidak

07.00

ada, pandangan kabur tidak ada, mual-muntah

- observasi KU, tanda vital,

tidak ada, BAK-BAB lancar, nyeri ulu hati tidak

kontraksi, perdarahan.

ada
O : KU/Kes : baik/CM
TD: 140/90 mmHg, N: 92x/menit,
RR: 20x/menit, T: 36,7oC.
Status generalis dbn.
Status obstetrik: TFU 2 jari dibawah pusat,

1. Hemodinamik stabil

2. Cegah infeksi
- Cefadroxil 2x500mg
3. Kontrol tekanan darah
- Adalat oros 1x30mg
4. . atasi nyeri
- asam mefenamat

kontraksi baik, inspeksi V/U tenang,

3x500mg

perdarahan negatif

5. . mobilisasi aktif

A : P4 post partus bokong prematurus, PEB,

6. Hasil Lab Urin Lengkap,

nifas hari III, perawatan luka perineum grade

Protein (2/11/2015):

II.

+/positif 1
7. Acc Pulang, kontrol 1
minggu lagi di RS. Ridwan

TINJAUAN PUSTAKA
PREEKLAMPSIA

+
Definisi Preeklamsia
Hipertensi yang timbul setelah 20 minggu
kehamilan disertai dengan proteinuria (300
gram protein dalam urin 24 jam atau 1+
protein pada dipstick)

+
Etiologi

Teori kelainan vaskularisasi plasenta

Terjadi kegagalan remodelling arteri spiralis kaku dan


keras arteri spiralis tidak mengalami distensi dan
vasodilatasi aliran darah utero plasenta menurun
hipoksia dan iskemia plasenta.

Teori iskemia plasenta, radikal dan disfungsi endotel

a.Iskemia Plasenta dan pembentukan Radikal Bebas


kegagalan Remodelling arteri spiralis iskemia plasenta
pembentukam radikal bebas, (-OH) yang dianggap
sebagai toksinmerusak membran selasam lemak
tidak jenuh menjadi peroksida lemak merusak nukleus
dan protein sel endotel

b.Disfungsi Endotel
Kerusakan membran sel endotel mengakibatkan
terganggunya fungsi endotel, bahkan rusaknya seluruh
struktur sel endotel disfungsi endotel, menyebabkan
terjadinya:

Gangguan metabolisme prostalglandin,


yaitumenurunnya produksi prostasiklin (PGE2)yang
merupakan suatu vasodilator kuat.

Agregasi sel-sel trombosit pada daerah endotel


produksi tromboksan(TXA2) yaitu suatu
vasokonstriktor kuat. Peningkatan permeabilitas
kapiler.

Peningkatan faktor koagulasi

(trombositopeni), dan peningkatan permeabilitas


(edema dan proteinuria)

Teori intoleransi imunologik ibu dan janin

Pada perempuan normal: respon imun tidak menolak adanya


hasil Human LeukocyteAntigen Protein G (HLA-G)
melindungi trofoblas janin dari lisis oleh sel natural killer (NK) ibu.
Dan mempermudah invasis sel trofoblas kedalam jaringan
desidua ibu.
Pre eklamsia: terjadi ekspresi penurunan HLA-G terhambatnya
invasi trofoblas ke dalam desidua.
Karena preeklamsi terjadi paling sering pada kehamilan pertama,
terdapat spekulasi bahwa terjadi reaksi imun terhadap antigen
paternal sehingga menyebabkan kelainan ini.

+Kriteria Diagnostik

+Klasifkasi

+Sikap terhadap

penyakit: pengobatan medikamentosa

rawat inap dan dianjurkan tirah baring miring ke


satu sisi kiri, pengelolaan cairan risiko tinggi untuk
terjadinya edema paru dan oliguriamonitoring
input cairan (melalui oral ataupun infus) dan
output cairan (melalui urin) menjadi sangat penting.

Bila terjadi tanda-tanda edema paru: koreksi cairan


dapat berupa (a) 5 % Ringer-dekstrose atau cairan
garam faali jumlah tetesan: <125 cc/jam atau (b)
Infus Dekstrose 5% yang tiap 1 liternya diselingi
dengan infus Ringer laktat (60 - 125 cc/jam) 500 cc.

Antasida menghindari risiko aspirasi asam lambung


saat kejang

Diet yang cukup protein, rendah karbohidrat, lemak,


dan garam.

+
A. Pemberian obat anti kejang MgSO4.
Cara

kerja: menghambat atau menurunkan


kadar asetilkolin pada rangsangan serat saraf
dengan menghambat transmisi
neuromuskular. Pada pemberian magnesium
sulfat, magnesium akan menggeser kalsium,
sehingga aliran rangsangan tidak terjadi
(terjadi kompetitif inhibition antara ion
kalsium dan ion magnesium).

Cara

pemberian:

- Loading dose: 4 gram MgSO4: intravena,


(40 % dalam 10 cc) selama 15 menit.
-Maintenance dose: Diberikan infus 5 gram
dalam larutan Ringer/6 jam atau diberikan 4
atau 5 gram i.m. Selanjutnya maintenance
dose diberikan 4 gram i.m. tiap 4 - 6 jam.

+ Syarat-syarat

pemberian MgSO4:

Harus tersedia antidotum MgSO4, bila terjadi


intoksikasi: Kalsium giukonas 10% = 1 g (10%
dalam 10 cc) diberikan i.v. 3 menit.

- Refleks patella (+) kuat.

- Frekuensi pernapasan > 16 kali/menit, tidak


ada tanda-tanda distres napas.

Magnesium sulfat dihentikan bila:

Ada tanda-tanda intoksikasi

- Setelah 24 jam pascapersalinan atau 24


jam setelah kejang terakhir

B. Pemberian antihipertensi
- Antihipertensi lini pertama

Nifedipin

Dosis 10-20 mg per oral, diulangi setelah 30 menit;


maksimum 120 mg dalam 24 jam.

- Antihipertensi lini kedua

Sodium nitoprusside 0,25 mikrogram i.v./kg/menit,


infus; ditingkatkan 0,25 pg i.v./kg/5 menit,

Diazohside 30 - 60 mg i.v./5 menit; atau i.v. infus 10


mg/menit/ dititrasi.

+RESUME DAN PEMBAHASAN

Pasien Ny. RU usia 37 tahun dengan diagnosa G4P3A0


hamil 34 minggu, janin presentasi bokong tunggal hidup,
preeklampsia berat, dapat ditegakkan melalui anamnesa,
pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang.

Dari anamnesis didapatkan keluhan tekanan darah tinggi


yang sudah dialami pasien sejak usia kehamilan 7 bulan
dan pasien mengaku belum pernah mengalami hal serupa
sebelumnya. Keadaan ini bisa disebut preeklampsia
dimana preeklampsia adalah tekanan darah tinggi yang
didapatkan setelah usia kehamilan 20 minggu. Pasien
mengaku terdapat penambahan berat badan sebanyak
17Kg selama hamil

Pasien mengatakan HPHT pada tanggal 19 Februari 2015


dan saat datang ke rumah sakit dalam keadaan hamil 34
minggu. Pasien mengaku masih dapat merasakan adanya
gerakan janin.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah pasien


183/113 mmHg yang termasuk salah satu syarat diagnosa
preeklamspsia berat. Denyut nadi, laju pernapasan, dan
suhu dalam batas normal. Pemeriksaan jantung, paru,
abdomen, mammae, dan ekstremitas dalam batas normal.
Pemeriksaan fisik obstetri dan ginekologi pada pemeriksaan
luar TFU 27cm, V/U tenang, pembukaan lengkap, sacrum
anterior H 3-4, ketuban (-), sisa mekonium.

Pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis (12.850),


hipoalbuminemia (2,6), dan proteinuria (++/positif 2).

Hasil pemeriksaan urin didapatkan beberapa komponen


abnormal dikarenakan pada preeklampsia berat terjadi
penurunan laju filtrasi glomerulus dan gangguan kerja
ginjal. Proteinuria juga merupakan salah satu komponen
yang dipakai untuk mendiagnosis preeklampsia. Pada
pemeriksaan pertama Ny. RU didapatkan protein urin positif
2 sehingga dapat menguatkan diagnosa preeklampsia
berat.

Rencana penatalaksanaan pada Ny. RU terdiri dari


rencana diagnostik, rencana terapi dan edukasi.
Rencana diagnostik meliputi observasi tanda vital,
tanda perburukan PEB, cek darah lengkap, GDS,
PT/APTT, ureum, kreatinin, protein/albumin, dan
elektrolit. Rencana terapi diberikan tatalaksana PEB
yaitu pemberian MgSO4 40% 4 gram bolus pelan,
nifedipin 4x10 gram, dan terminasi kehamilan. Edukasi
yang diberikan meliputi pencegahan preeklampsia
pada kehamilan yang berikutnya yaitu dengan
pembatasan aktivitas fisik dan tirah baring,
menganjurkan untuk melakukan antenatal care secara
teratur, meminta pasien untuk teratur meminum obat
antihipertensi agar tekanan darah selalu terkontrol,
dan menyarankan pasien mengkonsumsi vitamin dan
antioksidan.

Anda mungkin juga menyukai