A, MKes
Ilmu Kesehatan Anak
FK Universitas YARSI Jakarta
PENDAHULUA
N
PENDAHULUAN
GGK terutama GGT telah meningkat di
seluruh dunia sejak tahun 1989
Indonesia (1984-1988) di 7 RS pendidikan
GGK 2% dari 2889 anak dengan penyakit
ginjal
Di RSCM GGK 4,9% 1991-1995
13,3% 1996-2000
Bagian Anak RSHS
Ringan
identifikasi
Berat
Faktor ~
progresifitas
Pengelolaan
GGK
mahal
Permasalahan
Tidak GGK
Tidak berhasil
Transplantasi
atau dialisis
LFG
fungtional
(ml/m/1,
renal
73m2)
mass (%)
Insufisiensi
ginjal
ringan
Insufisiensi
ginjal
50-25
80-50
Asimptomatik
25-15
50-30
Kelainan metabolik,
15-5
30-10
gangguan pertumbuhan,
sedang
Insufisiensi
berat
<5
<10
EPIDEMIOLOGI
Survey the Nephrology Branch dari Chilean Pediatric Society (1989)
insidens : 5,7 per satu juta penduduk ,
prevalens nasional : 42,5 per satu juta penduduk
50,7% laki-laki, 58,6% usia > 10 tahun, 15% terjadi pada anak usia < 5 tahun
Di Amerika Serikat:
insidens ( 0-19 tahun) : 10-12 per satu juta penduduk pertahun
Di Eropa :
9,7 per satu juta penduduk pertahun
Rasio penderita gagal ginjal laki-laki : perempuan adalah 2 : 1.
ETIOLOGI
< 5 tahun : kelainan anatomis
GGK
Anomali Kongenital
-Aplasia/hipoplasia.dysplasia
-Obstructive uropathy
-Reflux nephropathy
-Prune belly syndrome
Kondisi herediter
-Juvenille nephronophthisis/medullary cystic disease
-Polycistic kidney disease-autosomal resessive
-Hereditary nephritis with or without nerve deafness
-Cystinosis
-Primary oxalosis
-Congenital nephritic syndr.
-Other hereditary conditions
Glomerulonephritis
-FSGS
-Other glomerulonephritis
Penyakit multisistem
-Lupus erithematosus
-HSP
-HUS
-Other multysistem diseases
Lain-lain
-Renal vascular disease
-Kidney tumor
-Drash syndrome
-Others
Tidak diketahui
NAPRTCS(%)
Swedia
n = 683
n = 6878
GGK(%)
n = 118
GGT(%)
n = 97
55,1
22,5
20,2
7,2
2,2
17,6
5,3
1,8
1,2
2
0,4
6,9
40
15,8
16,1
5,4
2,7
13,3
2,8
2,8
2,4
2,1
0,6
2,6
40,7
17,8
19,5
0
3,4
26,3
6,8
34,1
15,5
15,5
0
3,1
35
10,3
5,1
7,2
10,3
6,4
3,9
5,6
1,6
3,2
0,8
22
11,6
10,4
6,8
1,7
1,4
2,7
1
12,6
1,7
0,6
0,6
9,7
5,4
5,1
9,3
14,4
2,5
11,9
3,4
7,2
10,3
14,4
3,1
11,3
4,1
3,4
4,1
15,2
6,8
12,4
4,1
2,5
5,9
3,1
5,2
9
4,5
1,6
2,9
2
Dikutip dari: Rigden SPA, The Management of Chronic and end stage renal failure in children.
Clinical Paediatric Nephrology,2003.
NAPRTCS : The North American Pediatric Transplant Cooperative Study
PATOFISIOLOGI
Tradisional
Hipotesis Bricer
(hipotesis nefron utuh)
Mekanisme Progresivitas
Entranc e of right
lymphatic duc t
Entrance of left
lymphatic duc t
Lymph gland
Lymphatics
Protein Preload
Keadaan hipoksia
Stres mekanik
LYMPHATIC SYSTEM
GAMBARAN KLINIS
Gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit
Ensefalopati Hipertensi
Asidosis metabolik
Gagal jantung kongestif
Anemia
Hipertensi
Osteodistrofi ginjal
Gangguan Metabolisme
Gangguan Pertumbuhan
Gangguan mengeksresikan H+
Penurunan pH dan kadar HCO3Defisiensi NH4+
Peningkatan senjang anion
Nafas Kussmaul (cepat dan dalam)
ManifestasiKlinis
Klinis
Manifestasi
Penurunan 1,25(OH)2D3
Retensi fosfat
RIKETS
Peningkatan resorpsi
tulang
Osteitis fibrosa
(hiperparatiroid sekunder)
Manifestasiklinis
klinis
Manifestasi
Manifestasiklinis
klinis
Manifestasi
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan sebelum terjadi gagal ginjal
terminal
Penatalaksanaan gagal ginjal terminal
Kidney's
Energi
(kkal/kg)
Protein
(g/kg)
0-0.5
115
2,2
0.5-1
105
1-3
Natrium
(mg)
Kalium
(mg)
Kalsium
(mg)
Fosfor
(mg)
230
650
360
240
2,0
500
850
540
360
100
1,8
650
1100
800
800
3-6
85
1,5
900
1550
800
800
6-10
85
1,5
1200
2000
800
800
Laki-laki
60
1,0
1800
3025
1200
1200
Perempuan
48
1,0
1800
3025
1200
1200
Laki-laki
42
0,85
1800
3025
1200
1200
Perempuan
38
0,85
1800
3025
1200
1200
10-14
14-18
PENATALAKSANAAN GGT
Prinsip : terapi pengganti ginjal
dialisis atau transplantasi ginjal
DIALISIS
Dasar fisiologis :
pemisahan zat-zat terlarut yang terjadi
secara difusi dan ultrafiltrasi.
PeritonealDialisis
DialisisAkut
Akut
Peritoneal
Indikasi biokimiawi
Ureum darah > 200-300 mg/dl atau kreatinin 15 mg/dl
Hiperkalemia > 7 mEq/L
Bikarbonas plasma < 12 mEq/l
PeritonealDialisis
DialisisAkut
Akut
Peritoneal
Chronic Ambulatory
Peritoneal Dialysis (CAPD)
Salah satu terapi pengganti ginjal
Memakai peritoneum selama 24 jam sehari
penggantian dialisat 4-5x perhari dilakukan
oleh orang tua atau keluarga pasien atau
pasien itu sendiri bila sudah bisa
melakukannya.
Alternatif pengobatan berdasarkan 3 alasan,
yaitu :
Tempat tinggal jauh dari unit ginjal
Anak perlu hemodialsis masalah akses
vaskular dan terganggunya studi anak dan
menunggu untuk dilakukan transplantasi
Teknik hemodialisis pada bayi dan anak sukar
HEMODIALISIS
TRANSPLANTASI
GINJAL
Pilihan ideal
Di Eropa (1984-1993), hampir 21% penanaman I pada usia < 21 tahun
berasal dari donor hidup
Di Amerika Utara (1987-2000) sekitar 50% penanaman pada usia < 21
tahun
Gulati S, dkk, tahun 2004 : hasil jangka panjang (ginjal keluarga) di
India masih suboptimal
Dari 39 anak yang mendapat transplantasi :
2 pasien meninggal karena septikemia,
40% terbukti mengalami infeksi
45,8% mengalami rejeksi akut
12 anak penghentian obat imunosupresif setelah
1 tahun post- transplant.
Transplantasi
Transplantasi
PENCEGAHAN
Deteksi dini & pengobatan segera penyakit yang
mendasari secara adekuat
Hiraoka M,dkk, tahun 2003,
Pada penderita infeksi saluran kemih, bahwa terapi
segera dalam 24 jam onset demam pada penderita infeksi
saluran kemih dapat menghindari kerusakan ginjal.
PROGNOSIS
Kelangsungan hidup penderita GGT semakin
meningkat setelah menjalani transplantasi
Susan PA di tahun 2003:
1070 anak berusia < 18 tahun di Inggris & Irlandia (19861995) transplantasi dari ginjal kadaver, hanya 9 %
yang meninggal saat dianalis
Amerika Utara : 5 year survival rete ps transplantasi ginjal
dari donor hidup : 80,8% pada anak usia < 1 th
97,4% pada anak usia 6-10 th
Rehabilitasi setelah transplantasi baik
RINGKASA
GGK penyebab morbiditas dan mortalitas pada
N
anak
Tidak terjadi GGK deteksi dan intervensi dini
menghindari obat-obatan
nefrotoksik
melakukan pola hidup yang baik
GGK (+) memperlambat fungsi ginjal selama
mungkin
(pengaturan nutrisi, mengendalikan
hipertensi
kontrol secara teratur )
recombinant human erytropoietin,
human
growth hormon
GGT (+) Dialisis atau transplanstasi
ManifestasiKlinis
Klinis
Manifestasi
Anemia
Hipoksia
jaringan
(+))
ERITROPOETIN
GGK
Asidosis
Keganasan
Inflamasi
Starvasi
ACE inhibitor
Sumsum Tulang
Berikatan dengan reseptor
pada sel progenitor eritroid
(-)
Defisiensi Fe/Folat/Vit.B12
Sitokin inflamasi
Erotropoeisis
Renal Injury
Patofisiologi
Patofisiologi
Penurunan jumlah nefron
Peningkatan sintesis
kolagen tiper IV
Up-regulation
TGF-1 gene
Proteinuria
Peningkatan filtrasi
Hipertrofi sel
tubulus
fibrogenesis
Renal scarring
Proliferasi fibroblas
Inflamasi Interstisial
Patofisiologi
Patofisiologi
Renal Injury
Kehilangan nefron
(Nephron Loss)
Oxygen Dellivery
Oxygen consumption
Hipoksia Renal
Glomerular/tubular
pressure/flow
Strech-stress ; Shear-stress
Vasokonstriksi
Hiperplasia ; Hipertrofi
Dilatasi tubulus
Matrix expansion
Infiltrasi sel radang
Sklerosis glomerulus
Proliferasi fibroblas
Obliterasi vaskular
Fibrosis interstitial
Atrofi tubular
ManifestasiKlinis
Klinis
Manifestasi