Keluhan Utama :
Nyeri Kepala 1 hari SMRS
Riwayat penyakit sekarang
Os mengeluh sakit kepala sejak ± 1 hari SMRS, keluar air-air (-), darah
campur lendir (-), nyeri perut menjalar ke pinggang (-), demam (-),
batuk-pilek (-), kencing sedikit (+), pandangan mata kabur (-), bengkak
pada kaki (+), nyeri ulu hati(-).
Riwayat penyakit dahulu
• Hipertensi (+)
• DM (-)
• PJK (-)
• Asma (-)
Riwayat obstetri
GPA : G2P1A0
HPHT : 14 – 08 - 2020 Riwayat Persalinan
TP : 21 - 05 - 2020 • P1
UK : 20-21 minggu 2010, partus spontan aterm, laki-
Menarche : Umur 12 tahun laki, 3.500 gr. Ditolong dukun
Siklus haid : Teratur 28 hari
Lama haid : 4-7 hari.
Riwayat Obstetri
• Imunisasi TT : -
• ANC : -
Pemeriksaan fisik
TD : 190/110 mmHg
N : 82 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 36,4 0C
BB sebelum hamil : 70 kg
BB saat hamil : 82 kg
Tinggi Badan : 154 cm
Pemeriksaan fisik
Kepala
Mata
THT
Mulut
Thorax
DBN
Cor pulmo
Abdomen
Extremitas: edema (+/+)
Status Obstetri
Pemeriksaan Luar • Abdomen: perut tampak membesar
Inspeksi : ke depan, striae gravidarum (+),
Muka: cloasma gravidarum(-), linea nigra (-), sikatrik (-)
edema (-)
• Vulva: labia mayor/minor simetris,
Leher: pembesaran vena
pembengkakan kel.bartholini(-),
jugularis(-) pengeluaran vagina (-) bloody
Dada : pembesaran mammae show.
simetris, puting susu
menonjol, hiperpigmentasi • Ekstremitas: edema (+/+)
areola mammae (+),
colostrum (-)
Status Obstetri
Lapor DPJP
• Lanjutkan observasi kehamilan, KU dan TTV serta DJJ.
• Inj. MgSo4 40% 10cc boka, 10 cc boki /6jam
• Nifedipin 3 x 10 mg per oral setiap 8 jam
08/01/2020, 08:30 WIB 28 Juli 2017
S : nyeri kepala (+)
O : TD : 190/120 N: 82x/i S: 36.4C RR: 22x/i
L1 : TFU: 16 cm
L2 : Puka, DJJ : 145 x/i
L3 : Preskep
L4 : konvergen
A : G2P1A0 gravida 20-21 minggu belum inpartu dengan Preeklampsia berat JTH
Intrauterin Preskep
P : - Lapor DPJP
- Obs KU/TTV/DJJ
- O2 2-4 L/i
- IVFD RL 20 gtt/i
- inj. MgSo4 40% 10cc boka, 10 cc boki /6jam
- Nifedipin 3 x 10 mg per oral setiap 8 jam
- Metildopa 3 x 250 mg per oral setiap 8 jam
Pukul 18:00 WIB 28 Juli 2017
S : nyeri kepala (+)
O : TD : 180/120 N: 90x/i S: 36.4C RR: 22x/i
L1 : TFU: 16 cm
L2 : Puka, DJJ : 148 x/i
L3 : Preskep
L4 : konvergen
A : G2P1A0 gravida 20-21 minggu belum inpartu dengan Preeklampsia berat
JTH
Intrauterin Preskep
P : - Obs KU/TTV/DJJ
- O2 2-4 L/i
- IVFD RL 20 gtt/i
- inj. MgSo4 40% 10cc boka, 10 cc boki /6jam
- Nifedipin 3 x 10 mg per oral setiap 8 jam
- Metildopa 3 x 250 mg per oral setiap 8 jam
09/01/2020, 08:00 WIB28 Juli 2017
S : nyeri kepala (+) berkurang
O : TD : 150/100 N: 88x/i S: 36.7C RR: 20x/i
L1 : TFU: 16 cm
L2 : Puka, DJJ : 150 x/i
L3 : Preskep
L4 : konvergen
A : G2P1A0 gravida 20-21 minggu belum inpartu dengan Preeklampsia berat
JTH
Intrauterin Preskep
P : - Obs KU/TTV/DJJ
- IVFD RL 20 gtt/i
- Konsul DPJP
- inj. MgSo4 40% 10cc boka, 10 cc boki /6jam (stop)
- Nifedipin 3 x 10 mg per oral setiap 8 jam
- Metildopa 3 x 250 mg per oral setiap 8 jam
Pukul 18.00 WIB : 28 Juli 2017
S : nyeri kepala (+) berkurang
O : TD : 160/100 N: 90x/i S: 36.7C RR: 20x/i
L1 : TFU: 16 cm
L2 : Puka, DJJ : 148 x/i
L3 : Preskep
L4 : konvergen
A : G2P1A0 gravida 20-21 minggu belum inpartu dengan Preeklampsia berat
JTH
Intrauterin Preskep
P : - Obs KU/TTV/DJJ
- IVFD RL 20 gtt/i
- Nifedipin 3 x 10 mg per oral setiap 8 jam
- Metildopa 3 x 250 mg per oral setiap 8 jam
10/01/2020, 08:00 WIB 28 Juli 2017
S : nyeri kepala (-)
O : TD : 150/90 N: 90x/i S: 36.6C RR: 21x/i
L1 : TFU: 16 cm
L2 : Puka, DJJ : 152 x/i
L3 : Preskep
L4 : konvergen
A : G2P1A0 gravida 20-21 minggu belum inpartu dengan Preeklampsia berat
JTH
Intrauterin Preskep
P : - Konsul DPJP, pasien boleh pulang, terapi oral lanjutkan:
- Nifedipin 3 x 10 mg per oral setiap 8 jam
- Kontrol 5 hari ( 15/01/2020)
TINJAUAN PUSTAKA
PREEKLAMSIA
Definisi
• Hipertensi 20 minggu kehamilan disertai proteinuria.
Gejala eklampsia
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya
preeklampsia dan terjadinya gejala-gejala nyeri kepala di daerah
frontal, gangguan penglihatan, mual, nyeri di epigastrium dan
hiperrefleksia. Bila keadaan ini tidak dikenali dan tidak segera
diobati, akan timbul kejang terutama pada persalinan.
Klasifikasi
Primigravida
Usia > 35 tahun
Usia < 20 tahun
Ras kulit hitam
Riwayat preeklamsia pada keluarga
Nullipara
Preeklamsia pada kehamilan sebelumnya
Kondisi medis khusus : diabetes gestational, diabetes tipe 1, obesitas,
hipertensi kronis, penyakit ginjal, trombofilia
Stress
Penegakan Diagnosa
Penatalaksanaan
Rawat inap
Tirah baring
Oksigen
Pemberian obat antikejang MgSO4
Loading dose :
initial dose 4 gram MgSO4 : intravena (40% dalam 10 cc) selama 4-5
menit.
Maintenace dose :
Diberikan infus 6 gram (15 cc) dalam larutan ringer 500cc /6 jam
selanjutnya maintanace dose diberikan 4 gram i.m.
Penatalaksanaan
Pemberian antihipertensi
Nifedipin (Ca Channel Blocker) : 10 - 20 mg per oral, diulangi setelah 1
jam, dua jam, atau tiga jam, maksimum 120 mg dalam 24 jam.
Jika diastolic ≥110mmHg juga dapat diberikan metildopa, dosis efektif
minimal 2x125 mg per hari dan dosis maksimal 3gr/hari
Sikap terhadap kehamilannya
* Aktif. bila :
Ibu :
Kegagalan terapi medikementosa
Ada tanda-tanda dan gejala Impending Eclamsia.
Gangguan fungsi hepar
Gangguan fungsi ginjal
Dicurigai terjadi solutio placenta
Timbulnya onset partus, KPD, dan perdarahan
Umur kehamilan ≥ 37 minggu
Intra Uterine Growth Restriction (IUGR) berdasarkan pemeriksaan USG
timbulnya oligohidramnion
Sikap terhadap kehamilannya
Janin :
tanda-tanda fetal distress.
tanda-tanda intra uterine growth restriction (IUGR).
oligohidramion.
Laboratorik :
“Sindrom HELLP” khususnya menurunnya trombosit dengan cepat.
Cara mengakhiri kehamilan dilakukan berdasar keadaan obstetrik pada
waktu itu, apakah sudah inpartu atau belum.
Sikap terhadap kehamilannya
Penatalaksanaan Ekspektatif
Tujuan:
1. Mempertahankan kehamilan sehingga mencapai umur kehamilan yang
memenuhi syarat janin dapat dilahirkan
2. Meningkatkan kesejahteraan bayi baru lahir tanpa mempengaruhi
keselamatan ibu
SKEMA PENANGANAN PEB
Usia Kehamilan < 37 minggu Usia Kehamilan >37 minggu
Berhasil Gagal
Rawat 3 hari
FE/VE SC
Bila stabil boleh pulang
Rawat jalan sebagai PER
Komplikasi
1.Ibu
Prognosis pasien preeklampsia baik jika tidak terjadi eklampsia.
Kematian <0,1%. Jika terjadi kejang eklamptik, 5-7% akan meninggal.
Penyebab kematian: perdarahan intrakranial, syok, gagal ginjal, pelepasan
premature plasenta dan pneumonia aspirasi.
2. Bayi
Kematian perinatal sebesar 20%. Sebagian besar bayi-bayi ini kurang bulan.
Namun dengan diagnosis dini dan pengobatan yang tepat, kematian ini
mungkin dapat dikurangi hingga < 10%.
ANALISA KASUS
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang pada Ny.S
didapatkan :
• Sakit kepala
• Kencing sedikit (Oliguria)
• Peningkatan tekanan darah 190/110 mmHg
• Edem pada kedua kaki
• Protein urin (++++)
• Riwayat hipertensi sebelum hamil (+)
Hal ini sesuai dengan teori, dimana berdasarkan untuk kehamilan preterm <37
minggu dilakukan penatalaksanaan konservatif terlebih dahulu selama 3 hari dan
jika berhasil pasien boleh pulang dan rawat jalan.
• Pasien diberikan MgSO4 40% 10cc IM boka/boki, berdasarkan teori obat ini
diberikan dengan dosis 4 gram MgSO4 intravena (40% dalam10 cc) secara intravena
loading dose dalam 4-5 menit. Diberikan infus 6 gram dalam larutan ringer /6 jam;
atau diberikan 4 atau 5 gram i.m. selanjutnya maintanace dose diberikan 4 gram
i.m. tiap 4-6 jam.
• Pemberian antihipertensi lini pertama yaitu Nifedipin (Ca Channel Blocker) : 10 -
20 mg per oral, interval satu jam, dua jam, tiga jam, seusai kebutuhan maksimum
120 mg dalam 24 jam.
• Hal ini sesuai dengan terapi oral yang diberikan pada os yaitu Nifedipin, namun
dosis pemberiannya berbeda, pada os diberikan 3 x 10 mg per oral setiap 8 jam.